Anda di halaman 1dari 4

Risiko Komplikasi Infeksi Oportunistik

Definisi
Menjelaskan pengalaman seseorang atau pengalaman dalam keadaan sangat bahaya saat
terinfeksi oleh organisme yang dapat menyebabkan penyakit hanya pada saat disfungsi system
imun muncul.
Risiko Populasi
 Terapi Immunosuppressive (Terapi yang menghentikan system imun)
 Keganasan
 Sepsis
 AIDS
 Kekurangan nutrisi
 Luka bakar
 Trauma
 Kedalaman luka (borok)
 Terapi Radiasi (tulang panjang, sternum, cranium)
 Orang tua dengan penyakit kronis
 Ketergantungan terhadap obat / alcohol
Tujuan Keperawatan / Hasil yang diharapkan
Perawat dapat mengatur dan meminimalisir komplikasi dari penurunan imun
(Immunodeficiency).
Indikator :
Suhu 98 – 99,50 F
Respirasi 16 – 20 kali/ menit
Tidak ada batuk
Tidak ada penyitaan, tidak ada sakit kepala
Tidak ada lesi pada bagian pinggang
Tidak ada keluhan saat menelan
Tidak ada gangguan dalam penglihatan
Tidak mengalami penurunan berat badan
Tidak ada lesi baru
Tidak terjadi limfadenopati

Intervensi umum dan Rasional


 Memonitor CBC, perbedaan WBC (neurofil, limfosit) dan menghitung neurofil mutlak
(WBC x neurofil). Rasional : nilai tersebut membantu mengevaluasi respon terhadap
perlakuan / treatment.
 Memonitor tanda dan gejala dari infeksi primer atau sekunder :
 Sedikit kenaikan suhu
 Demam
 Dysphagia
 Suara napas yang tidak disengaja / involunter
 Urine yang berbau busuk
 Keluhan terhadap frekuensi urinary, urgensi atau disurea
 Terdapat WBC dan bakteri dalam urine
 Iritasi atau ulserasi terhadap membrane mukosa oral
 Keluhan nyeri pada perineal atau rectal dan ketidakbiasaan pelepasan pada vagina
atau rectal
 Peningkatan nyeri pada hemoroid, kemerahan atau pendarahan
 Kesakitan, lesi kulit pruritus, khususnya pada area servikal dan thoracal
 Perubahan dalam penghitungan WBC, khususnya peningkatan neurofil yang
masih muda
Rasional : pada klien dengan neutropenia berat, biasanya respon inflamasi
kemungkinan menurun atau bahkan tidak ada
 Mendapatkan pemeliharaan specimen (urine, vaginal, rektal, mulut, sputum, darah, lesi
pada kulit) seperti yang diinstruksikan. Rasional : uji penentuan tipe kausatif dari
organisme dan panduan pengobatan.
 Memonitor tanda dan gejala dari sepsis. Rasional : organisme pada gram positif dan gram
negative dapat menyerang luka terbuka dan menyebabkan septisemia. Sebuah klien yang
lemah terjadi peningkatan risiko. Sepsis menghasilkan vasodilatasi besar, mengakibatkan
bypovolemia dan hipoksia pada jaringan berikutnya. Penyebab hipoksia akan
menurunkan fungsi renal dan cardiac output, memicu respon kompensasi kenaikan
respirasi dan detak jantung dalam upaya untuk memperbaiki hipoksia dan asidosis.
Bakteri dalam urine atau darah menunjukkan adanya infeksi.
 Memonitor efek terapeutik dan non-terapeutik dari antibiotic.
 Memonitor tanda dan gejala dari infeksi oportunistik protozoa :
 Pneumonia Pneumocytis carinni : kering, batuk tidak efektif, demam skala
rendah, dyspnea bertahap hingga berat
 Radang otak Toxoplasma gondii : sakit kepala, kelesuan, penyitaan
 Radang usus : sakit kepala, kelesuan, penyitaan
 Radang usus Cryptosporidium : Diare, mual, kram perut, rasa tidak enak.
Rasional : klien dengan defisiensi imun berisiko untuk penyakit sekunder infeksi
opportunistic ; infeksi protozoa merupakan yang paling umum dan serius.
 Memonitor tanda dan gejala dari infeksi oportunistik virus :
 Herpes simpleks abses mulut atau perirectal : nyeri berat, pendarahan, pelepasan
pada recral
 Cytomegalovirus retinitis, colitis, pneumonitis, encephalitis, dan penyakit pada
organ lainnya
 Progressive multifocal leukoencephalopathy: sakit kepala, penurunan pemikiran
 Varicella zoster, disebarluaskan.
 Memonitor tanda dan gejala dari infeksi oportunistik jamur :
 Candida albicans stomatitis and esophagitis: eksudat, keluhan rasa yang tidak
biasa pada mulut
 Cryptococcus neoformans meningitis: demam, sakit kepala, penglihatan yang
kabur, kaku leher, kebingungan.
 Memonitor tanda dan gejala dari infeksi oportunistik bacteri, yang biasanya
memengaruhi system pernapasan :
 Mycobacterium avium (penyebaran intrasel)
 Mycobacterium tuberculosis (di luar paru dan di paru)
 Menekankan perlunya pelaporan gejala pada waktunya. Rasional : treatment dini dari
manifestasi yang merugikan seringkali dapat mencegah komplikasi dan juga
meningkatkan
 Menjelaskan perlunya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat serta mengkonsumsi
makanan bergizi. Rasional : istirahat dan makanan bergizi memberikan energy untuk
penyembuhan dan peningkatan system pertahanan tubuh.
 Menghindari dan meminimalisir prosedur invasive (katerisasi urine, penusukan pada
arteri dan vena, injeksi, lubang dubur, supositoria). Rasional : tindakan yang hati – hati
tersebut membantu untuk mencegah awal mula kehidupan mikroorganisme
 Menjelaskan pentingnya mengikuti regimen obat
 Mengacu pada diagnosis keperawatan intervensi risiko infeksi pada bagian kedua untuk
mencegah masuknya mikroorganisme dan meningkatkan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai