Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ALAT KONTRASEPSI IUD

Topik : Alat Kontrasepsi IUD

Subtopik : Alat kontrasepsi IUD

Sasaran : Ibu post partum dan Ibu menyusui

Pemateri : Bidan

Waktu : 40 Menit

Hari / tanggal :

Tempat : Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu memahami tentang alat


kontrasepsi IUD.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian IUD dan Jenis IUD.

2. Prosedur Pemasangan dan pasca pemasangan

3. Indikasi dan kontraindikasi IUD

4. Keuntungan dan kerugian IUD

5. Efek samping IUD

6. Waktu pemasangan IUD


C. Materi

Terlampir

D. Metode

Ceramah dan Tanya Jawab

E. Media

1. Satuan Acara Penyuluhan

2. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

Waktu Tahap Kegiatan


Kegiatan
Penyuluh Sasaran

5 Menit Pendahuluan1. Membuka acara dengan


1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
peserta

2. Menyampaikan topic, maksud


dan tujuan penkes kepada 2. Mendengarkan penyuluh
peserta

3. Kontrak waktu untuk


3. Menyetujui kesepakatan
kesepakatan pelaksanaan
waktu pelaksanaan penkes
penkes dengan peserta

20 Menit Kegiatan Inti Penyuluh menjelaskan tentang : Mendengarkan penyuluh


menyampaikan semua
1. Pengertian IUD dan Jenis IUD. materi sampai selesai
2. Prosedur Pemasangan dan pasca
pemasangan

3. Indikasi dan kontraindikasi IUD

4. Keuntungan dan kerugian IUD

5. Efek samping IUD

6. Waktu pemasangan IUD

15 Menit Evaluasi 1./ Tanya Jawab 1. Menanyakan yang belum


Penutup jelas

2. Menjawab pertanyaan
2. Memberikan pertanyaan kepada
peserta

3. Menyimpulkan dan
3. Mendengarkan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada peserta

4. Menutup acara dan


mengucapkan salam serta
terimakasih kepada sasaran
4. Mendengarkan penyuluh
menutup acara dan
menjawab salam

G. Evaluasi

Prosedur : Post Test

Bentuk : Lisan

Jenis : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan IUD ?

2. Apa saja kerugian dan keuntungan IUD?

3. Bagaimana cara pengecekan IUD secara mandiri ?


4. Apa saja efek samping dari IUD ?

H. Lampiran

METODE ALAT KONTRASEPSI IUD

1. Pengertian Kontrasepsi IUD

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan yang bersifat


sementara atau menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan
alat, secara mekanis, menggunakan alat atau dengan operasi. (Saefuddin,
2009).

IUD (Intra Uterine devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam


Rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukan kedalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu.

IUD (Intra Uterine device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan


kedalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit
tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. (Subrata, 2012).

Jadi Alat Kontrasepsi IUD merupakan alat yang dimasukan


kedalam rahim yang bersifat sementara yang terbuat dari plastik yang
lentur dan ada pula yang dililit tembaga yang berntuknya bermacam-
macam.

2. Jenis-jenis IUD

Sarwono P, 2002

spiral (Lippes loop), huruf T (Tcu380A, Tcu200C dan Nova T), tulang ikan
(MLCu250 dan 375) dan batang (Gynefix). Unsure tambahan adalah tembaga
(Cuprum) atau hormon (Levonorgestrel). BKKBN menggunakan Cupper T 380 A
sebagai standar yang dibuat oleh PT Kimia Farma.
2. Jenis AKDR

a. Lippes-Loop(spiral)

d. Copper-T (Gyne-T)

e. Copper-7 (Gravigard)

f. Multiload

Berikut penjelasannya:

a. Lippes Loop

IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti


spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang
benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda
menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm
(benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30
mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D.
Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan
lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan
plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional
adalah IUD jenis ini.

b. Copper-T

IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada


bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)
yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan
lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal
lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi
dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun
perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan
terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.

c. Copper-7

IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk


memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter
batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga
(Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama
seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.

d. Multi Load

IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua


tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari
ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk
menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small
(kecil), dan mini.

3. Penjelasan Metode

Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang


dalam uterus. IUD memiliki benang yang menggantung turun kedalam
vagina. Yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat tersebut
pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan merusak
kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopi dan
cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan
leukosit. Kondisi ini mngurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu
dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD bersifat toksik terhadap
sperma dan ovum.( Saefuddin, 2009).

CARA KERJA

1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi


2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

4. Prosedur Pemasangan
Sebelum pemasangan, masa menstruasi terakhir diambil untuk
menyingkirkan kehamilan yang telah ada, dan test kehamilan bila
dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan kandung kemih karena akan
membuat pemasangan lebih mudah meraba uterus pada abdomen dan lebih
nyaman bagi wanita. (Notoatmodjo, 2010).

Selama pemasangan IUD/AKDR, klien anda mungkin


menggenggam tangannya dan membuat dirinya merasa nyaman. Sebelum
dipasang pemeriksaan bimanual sangat diperlukan untuk memastikan
ukuran, posisi dan arah uterus dan huna memeriksa bahwa tidak ada nyeri
tekan. (Notoatmodjo, 2010).

Keterampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu


mengurangi masalah efek samping. Namun bila wanita ingin mendapat
anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau pernah mengalami pengalaman
masa lalui, amak AKDR dapat dipasang dengan memberikan gel lidokain
atau blok paraservikal. (Notoatmodjo, 2010).

Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu “tehnik tanpa


sentuhan” sehingga harus menggunakan sepasang sarung tangan bersih
setelah pemeriksaan bimanual. Spekulum steril dimasukan kedalam vagina
dan letak serviks dicari, spekulum ini dibersihkan dengan bol kapan steril
dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus melalui
saluran serviks untuk mengukur panjang, arah, dan potensi uterus.
Tindakan ini dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang
seharusnya berkurang saat sonde uterus dikeluarkan. Serviks dapat
distabilkan dengan korsep allis atau tenakulum sehingga AKDR dapat
dipasang lebih mudah, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
karena serviks sangta peka. Selanjutnya AKDR dimasukan melalui canalis
secvikasli kedalam uiterus. Benang AKDR dipendekan saat telah berada
diposisinya dan dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada masalah
dengan pemasangan, klien harus dirujuk ke spesialis AKDR.
(Notoatmodjo, 2010).

Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring


terlentang dan beristirahat. Analgetik dibutuhkan selama nyeri menstruasi.
Handuk santasi harus digunakan sejak awal guna mengurangi resiko
infeksi. Klien dapat mengalami pendarahan, ini adalah waktu yang baik
untuk mengingatkan tentang masalah awal dan kapan harus kembali. Anda
harus mengajariklien anda cara memeriksa benang AKDR dan
menganjurkan klien untuk melakukan hal ini setiap menstruasi.
(Notoarmodjo, 2010).
5. Pasca Pemasangan

Setelah pemasangan AKDR, wanita harus dianjurkan datang


kembali lebih awal dari janji pertemuan 4-6 minggu bila mereka
mengalami tanda-tanda infeksi, karena 20 hari pertama setelah
pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita
neyri abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal.
Menganjurkan wanita pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan
yang tepat sehingga lendir serviks dapat kembali normal, yang membantu
memberi perlindungan dari infeksi yang lebih berat.

6. Efektifitas

IUD sangat efektif,(efektifitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat


setiap hari seperti halnya pil. Tipe multiload dapat dipakai sampai 3 tahun,
Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun, Cu T380 A
dapat dipakai 8 tahun. Kegagalan rata-rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai
wanita pada tahun pertama pemakaian.

7. Indikasi

Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin


dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
Yang boleh menggunakan IUD adalah :

a. Usia reproduktif

b. Keadaan multi para

c. Mengiginkan kontrasepsi jangka panjang

d. Perempuan menyususi yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang

e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui

f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

g. Resiko rendah dari IMS

h. Tidak menghendaki metoda hormonal

i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari


j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hormonal

k. Gemuk ataupun kurus

Pemasangan IUD dapat di lakukan oleh dokter ataupun bidan yang


telah di latih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus di lakukan
setelah pemasangan 1 minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya di lakukan setiap 6 bulan sekali.

AKDR dapat di gunakan pada ibu dalam segala kemungkinan


keadaan misalnya :

a. Perokok
b. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya
infeksi
c. Sedang memakai anti biotik atau anti kejang
d. Gemuk ataupun kurus
e. Sedang menyusui

Begitu juga dalam keadaan seperti di bawah ini dapat menggunakan AKDR :

a. Penderita tumor jinak payudara


b. Penderita kanker payudara
c. Pusing-pusing atau sakit kepala
d. Tekanan darah tinggi
e. Varises di tungkai atau di vulva
f. Penderita penyakit jantung
g. Pernah menderita stroke
h. Penderita diabetes
i. Menderita penyakit hati
j. Malaria

8. Kontraindikasi

Yang tidak di perkenankan menggunakan IUD adalah:

a. Belum pernah melahirkan


b. Hamil atau di duga hamil
c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
kemaluan, perdarahan di leher rahim dan kanker rahim
d. Perdarahan vagina yang tidak di ketahui
e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis,serviksitis)
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering mengalami abortus
septik
g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
h. Penyakit trofoblas yang ganas
i. Di ketahui menderita TBC pelvik
j. Kanker alat genital
k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
l. Miom submokosum
m. Sering ganti pasangan (Notoadmodjo: 2010)

9. Keuntungan

a. Efektif dengan proteksi jangka panjang


1. AKDR dapat epektif segera setelah pemasangan
2. Dapat di gunakan setelah menopouse (1 tahun atau lebih setelah
haid terakhir)
3. Tidak ada interakdi dengan obat-obat
b. Tidak mengganggu hubungan suami istri
1. Tidak berpengaruh terhadap ASI
2. Kesuburan kembali setelah IUD di angkat
3. Epek sampingnya sangat kecil
4. Memiliki epek sistemik yang sangat kecil

10. Kerugian

a. Menoragie
b. Dismenorea
c. Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik apabila ada
kegagalan IUD
d. Peningkatan resiko infeksi radang panggul
e. IUD terlepas keluar
f. Perforasi uteru, usus dan kandung kemih
g. Malposisi IUD
h. Kehamilan yang di sebabkan oleh pengeluaran perforasi atau
malposisi

11. Efek samping dan komplikas

A. Efek samping umum terjadi:


a. Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan )
b. Haid lebih lam dan banyak
c. Perdarahan (spotting) antar menstruasi
d. Saat haid lebih sakit
B. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangan benar)
C. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
D. Tidak baik di gunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan

Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS


memakai IUD,PRP dapat memicu infertilitas

a. Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik di perlukan dalam


pemasangan IUD
b. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangn IUD, biasanya menghilang dalam 1-2 hari
c. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri, petugas terlatih
yang dapat melepas
d. Mungkin IUD dapat keluar dari uterus tanpa di ketahui (sering terjadi
apabila IUD di pasang segera setelah melahirkan )
e. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD
mencegah kehamilan
f. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu

12. Waktu pemasangan

a. 2-4 hari setelah melahirkan


b. 40 hari setelah melahirkan
c. Setelah terjadinya keguguran
d. Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 di hitung dari hari pertama haid
e. Menggantikan metode KB lainnya
f. Pada akhir masa menstruasi karena servik agak terbuka pada waktu ini
setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu hari apabila tidak
ada gejala infeksi)

13. Keadaan yang memerlukan perhatian khusus

Keadaan Anjuran
amenorea periksa apakah sedang hamil, apabila tidak, jangan
lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki
penyebab amenorea apabila di kehendak. Apabila
hamil jelaskan dan sarankan untuk melepas AKDR
apabila talinya terlihat, atau kehamilan lebih dari 3
minggu. Apabila benang tidak terlihat atau kehamilan
lebih dari 13 minggu, AKDR jangan d lepaskan.
Apabila klien sedang hamil dan ingin
mempertahankan kehamilannya tanpa melepas
AKDR, jelaskan kemungkinan adanya resiko
kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan
harus lebih di amati dan diperhatikan
kram Pikirkan kemungkinan terjadi infeksi dan beri
pengobatan yang sesuai. Jika tidak parah dan tidak di
temukan penyebabnya,cukup beri analgetik saja. Jika
penyebabnya tidak dapat di temukan dan menderita
kram berat, cabut AKDR kemudian ganti AKDR baru,
atau cari metode kontrasepsi lain
Benang hitam Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan
AKDR masih di tempat, tidak ada tindakan yang perlu
di lakukan.
Menderita nyeri Paling sering di temukan pada AKDR yang
kepala atau migrain mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk
klien dan cabut AKDR, keluhan ringan berikan
analgetik
Penyakit jantung sebaiknya jangan di beri AKDR yang mengandung
progestin karena progestin mempengaruhi lipid dan
vasokontriksi
Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jang di beri AKDR yang mengandung
progestin
Nyeri haid hebat Dapat di sebabkan oleh AKDR klien perlu di rujuk.
Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian
Riwayat kehamilan Jelaskan pada klien tanda-tanda kehamilan ektopik
ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan di rumah
sakit
Gejala penyakit Berikan anti biotik saat insersi AKDR bila anemia
katup jantung (hb<9), ganti dengan metode kontrasepsi lain
14. Pemantauan dan petunjuk bagi klien

Klien hendaknya di berikan pendidikan mengenai manfaat dan


resiko AKDR. Bila terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali di pasang.
Pemeriksaan AKDR di lakukan setiap bulan atau bila terdapat keluhan
(nyeri, perdarahan, demam, dsb)

a. Kembali memeriksa diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR


b. Selama bulan pertama mempergunakan AKDR periksalah benang
AKDR secara rutin setelah haid
c. Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan
benang setelah haid apabila mengalami
1. Kram/kejang di perut bagian bawah
2. Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
3. Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak
nyaman selama melakukan hubungan seksual
d. Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat
dilakukan lebih awal apabila di inginkan
e. Kembali ke klinik apabila
4. Tidak dapat meraba benang AKDR
5. Merasakan bagian benang keras di AKDR
6. AKDR terlepas
7. Siklus terganggu/ meleset
8. Tarjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
9. Adanya infeksi

PENUTUP

Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR/IUD) merupakan alat kontrasepsi


yang di pasang dalam rahim yang relatif lebih epektif bila di bandingkan dengan
metode pil, suntik, dan kondom. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari
pelastik elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan
logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat
mencapai 2-10 tahun.

Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus di lakukan oleh


tenaga medis (dokter/bidan terlatih) dapat di pakai oleh semua perempuan usia
reproduktif namun tidak boleh di pakai perempuan yang terpapar IMS. Jenis-jenis
IUD yaitu: Copper-T, Copper-7, multi load, lippes loap.

Jadi penulis berharap dengan adanya satuan acara penyuluhan ini masyarakat
dapat lebih mengerti mengenai alat kontrasepsi IUD baik dari manfaatnya maupun
keefektipannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Pernyataan Tdup
    Surat Pernyataan Tdup
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Tdup
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Read Me
    Read Me
    Dokumen1 halaman
    Read Me
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Format Askeb KB Fix-1
    Format Askeb KB Fix-1
    Dokumen6 halaman
    Format Askeb KB Fix-1
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Curiculum Vitae Tineu
    Curiculum Vitae Tineu
    Dokumen2 halaman
    Curiculum Vitae Tineu
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Format Askeb Hamil Fix
    Format Askeb Hamil Fix
    Dokumen8 halaman
    Format Askeb Hamil Fix
    Dita Syahrin
    Belum ada peringkat
  • LP Patologi
    LP Patologi
    Dokumen11 halaman
    LP Patologi
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Format Askeb Hamil Fix-1
    Format Askeb Hamil Fix-1
    Dokumen7 halaman
    Format Askeb Hamil Fix-1
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Format Askeb Hamil Fix
    Format Askeb Hamil Fix
    Dokumen8 halaman
    Format Askeb Hamil Fix
    Dita Syahrin
    Belum ada peringkat
  • Prota
    Prota
    Dokumen23 halaman
    Prota
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar DSB
    Kata Pengantar DSB
    Dokumen7 halaman
    Kata Pengantar DSB
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • An Ense Fali
    An Ense Fali
    Dokumen9 halaman
    An Ense Fali
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Perubahan Hematologi Pada Ibu Nifas
    Perubahan Hematologi Pada Ibu Nifas
    Dokumen17 halaman
    Perubahan Hematologi Pada Ibu Nifas
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Dokumen13 halaman
    Tonsilitis
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • PROS DAN KONTRA ABORSI
    PROS DAN KONTRA ABORSI
    Dokumen106 halaman
    PROS DAN KONTRA ABORSI
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Ge Diare
    Laporan Pendahuluan Ge Diare
    Dokumen6 halaman
    Laporan Pendahuluan Ge Diare
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • DHF (Dengue Haemorrhagic Fever)
    DHF (Dengue Haemorrhagic Fever)
    Dokumen50 halaman
    DHF (Dengue Haemorrhagic Fever)
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Silo Gis Me
    Silo Gis Me
    Dokumen3 halaman
    Silo Gis Me
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat
  • Hukum Negara Jadi Print Malem Imi
    Hukum Negara Jadi Print Malem Imi
    Dokumen15 halaman
    Hukum Negara Jadi Print Malem Imi
    Imratu William Sampson Belieber
    Belum ada peringkat