Anda di halaman 1dari 6

Tugas

1. Jurnal Metode Chi Square.


• Judul : faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
• Tujuan : Mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi di SMU Negeri 1 Tamako.
• Populasi : 321 orang
• Sampel : 180 orang
• Variabel bebas : pengetahuan remaja
• Variabel terikat : kesehatan reproduksi
• Kesimpulan : Pengetahuan remaja SMU Negeri 1 Tamako kelas X dan XI tentang kesehatan
reproduksi dalam kategori baik . faktor informasi dan teman dapat mempengaruhi pengetahuan
remaja, sedangkan faktor orang tua tidak mempengaruhi pengetahuan remaja terhadap kesehatan
reproduksi.
• Ringkasan : Jurnal ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMU Negeri 1
Tamako. P. Jumlah populasi sebanyak 321 orang dan sampel yang digunakan berjumlah 180
orang yang ditentukan secara proportionate stratifield random sampling . Variabel bebas atau
variabel dependent pada jurnal ini adalah pengetahuan remaja sedangkan variabel terikat atau
variabel independent adalah kesehatan reproduksi. Penelitian di lakukan pada di SMU Negeri 1
Tamako pada tanggal 28 Januari 2013 dengan metode penelitian deskriptif analitik. Analisis data
yang digunakan yaitu analisis univariate . Dari hasil chi-square, didapatkan nilai ρ value = 0,024
< α = 0,05, ini berarti ada hubungan antara faktor informasi dengan pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi di SMU Negeri 1 Tamako. Nilai ρ value = 0,002 < α = 0,05 berarti ada
hubungan antara faktor teman dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMU
Negeri 1 Tamako. Dan dari hasil uji statistik dengan tingkat kemaknaan 0,05 menunjukan nilai
ρ value sebesar 0,474 > 0,05 yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara faktor orang
tua dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMU Negeri 1 Tamako. Jurnal
ini berkesimpulan bahwa pengetahuan remaja SMU Negeri 1 Tamako kelas X dan XI tentang
kesehatan reproduksi di kategorikan baik, terdapat hubungan antara faktor informasi dan teman
dengan pengetahuan remaja , sedangkan faktor orang tua tidak meiliki pengaruh terhadap
pengetahuan remaja.

2. Jurnal Metode Mann Whitney

• Judul : perbedaan pola makan dan aktivitas fisik antara remaja obesitas dan non obesitas

• Tujuan : menganalisis perbedaan pola makan dan aktivitas fisik antara remaja obesitas dan non
obesitas.

• Populasi : seluruh remaja (usia 15-17 tahun) yang duduk di kelas I dan II di SMAK Santa Agnes
Surabaya

• Sampel : remaja obesitas


• Variabel bebas : pola makan dan aktivitas fisik

• Variabel terikat : remaja obesitas

• Kesimpulan : terdapat perbedaan yang bermakna pada frekuensi makan, pola konsumsi makanan
cepat, serta tingkat konsumsi kalori, tingkat konsumsi karbohidrat, tingkat konsumsi protein,
dan tingkat konsumsi lemak antara remaja pada kelompok obesitas dengan non obesitas, di
SMAK Santa Agnes Surabaya. Terdapat perbedaan yang bermakna pula pada tingkat aktivitas
fisik antara remaja pada kelompok obesitas dengan non obesitas, dimana sebagian besar remaja
obesitas hanya memiliki aktivitas ringan, sedangkan remaja non obesitas memiliki aktivitas
sedang. Perlu upaya untuk mencegah obesitas dengan cara mengurangi faktor risiko, diantaranya
pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup.

• Ringkasan : jurnal ini berjudul perbedaan pola makan dan aktivitas fisik antara remaja obesitas
dan non obesitas. Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pola makan dan aktivitas
fisik antara remaja obesitas dan non obesitas. Jumlah populasi dalam jurnal penelitian ini adalah
seluruh remaja (usia 15-17 tahun) yang duduk di kelas I dan II di SMAK Santa Agnes Surabaya
dan sampel yang diambil sebanyak 40 orang dengan usia 15-17 tahun di SMAK Santa Agnes
Surabaya secara simple random sampling, yang terdiri atas 20 orang obesitas dan 20 orang non
obesitas. Variabel bebas atau variabel dependent pada jurnal ini adalah pola makan dan aktivitas
fisik sedangkan variabel terikat atau variabel independent adalah remaja obesitas. Penelitian
dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2010 dengan metode penelitian observational
analitik dan desain penelitian cross sectional. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan ada
perbedaan bermakna antara pengetahuan gizi kelompok obesitas dengan kelompok non obesitas
(p = 0,008). Perbedaan bermakna terdapat pula pada pengeluaran jajan antara remaja obesitas
dengan non obesitas dengan uji Mann Whitney (p = 0,007). Jurnal ini berkesimpulan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna pada frekuensi makan, pola konsumsi makanan cepat, serta
tingkat konsumsi kalori, tingkat konsumsi karbohidrat, tingkat konsumsi protein, dan tingkat
konsumsi lemak antara remaja pada kelompok obesitas dengan non obesitas, di SMAK Santa
Agnes Surabaya. Terdapat perbedaan yang bermakna pula pada tingkat aktivitas fisik antara
remaja pada kelompok obesitas dengan non obesitas, dimana sebagian besar remaja obesitas
hanya memiliki aktivitas ringan, sedangkan remaja non obesitas memiliki aktivitas sedang. Perlu
upaya untuk mencegah obesitas dengan cara mengurangi faktor risiko, diantaranya pola makan
sehat dan aktivitas fisik yang cukup.

3. Metode One way anova,

• Judul : uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth)
terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro.

• Tujuan : untuk mengetahui aktivitas antibakteri, konsentrasi efektif dan pengaruh peningkatan
konsentrasi ekstrak etanol daun mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) terhadap daya
hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas
aeruginosa.

• Variabel bebas : Aktivitas antibakteri kstrak etanol daun mayana


• Variabel terikat : staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

• Jurnal penelitian ini berjudul uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mayana (Coleus
atropurpureus [L] Benth) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas
aeruginosa secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri,
konsentrasi efektif dan pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun mayana (Coleus
atropurpureus [L] Benth) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,
Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa. Sampel pada penelitian ini adalah daun mayana
(Coleus atropurpureus [L] Benth), bakteri uji (Staphylococcus aureus ATCC 25923,
Escherichia coli ATCC 25922 dan Pseudomonas aeruginosa A TCC 9027) yang diperoleh dari
Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar POM Manado . Variabel bebas atau variabel dependent
dari penelitian ini adalah aktivitas antibakteri kstrak etanol daun mayana sedangkan variabel
terikat atau variabel independent adalah staphylococcus aureus, Escherichia coli dan
Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Science Advance dan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi Manado pada bulan
Desember 2011 – Januari 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental
laboratorium. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 7 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Jurnal ini berkesimpulan
bahwa ekstrak etanol daun mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) memiliki aktivitas sebagai
antibakteri terhadap S. aureus, E. coli dan P. aeruginosa, konsentrasi ekstrak 20%, 40% dan
80% merupakan konsentrasi efektif untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
Konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 40% dan 80% merupakan konsentrasi efektif untuk menghambat
bakteri Escherichia coli. Sedangkan konsentrasi ekstrak 40% dan 80% merupakan konsentrasi
efektif untuk menghambat bakteri Pseudomonas aeruginosa dan eningkatan konsentrasi ekstrak
daun mayana dari 5%, 10%, 20%, 40% dan 80% menunjukkan semakin besar diameter zona
hambat yang terbentuk disekeliling sumur, karena semakin meningkatnya senyawa-senyawa
berkhasiat dalam ekstrak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

4. Metode Wilcoxon

• Judul : Pengaruh penyuluhan cara menyikat gigi terhadap indeks plak gigi pada siswa SD Impres
Lapangan

• Tujuan : untuk mengetahui pengaruh penyuluhan cara menyikat gigi terhadap indeks plak gigi pada
siswa SD Inpres Lapangan.

• Populasi : siswa SD Inpres Lapangan

• Sampel : sampel yang digunakan ialah seluruh siswa kelas V dengan teknik pengambilan sampel
yaitu total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 50 siswa.

• Variabel bebas : Penyuluhan cara menyikat gigi

• Variabel terikat : Indeks plak gigi


• Kesimpulan : Penyuluhan cara menyikat gigi dan pelatihan cara menyikat gigi yang diberikan
kepada siswa SD Inpres Lapangan memiliki pengaruh dalam menurunkan indeks plak gigi. Indeks
plak gigi sebelum dilakukan penyuluhan ialah kategori sedang. Indeks plak gigi sesudah dilakukan
penyuluhan yaitu kategori baik.

• Ringkasan : Jurnal ini berjudul pengaruh penyuluhan cara menyikat gigi terhadap indeks plak gigi
pada siswa SD Impres lapangan. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan cara
menyikat gigi terhadap indeks plak gigi pada siswa SD Inpres Lapangan. Populasi pada penelitian
ini adalah siswa SD Inpres Lapangan dan sampel yang digunakan ialah eluruh siswa kelas V dengan
teknik pengambilan sampel yaitu total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
berjumlah 50 siswa. Variabel bebas atau variabel dependent pada jurnal ini adalah Penyuluhan cara
menyikat gigi sedangkan variabel terikat atau variabel independet pada penelitian ini ialah indeks
plak gigi. Penelitian dilakukan di SD Inpres Lapangan, dengan menggunakan metode penelitian
quasy eksperimental dengan memeriksa indeks plak awal (pretest) dan sesudah dilakukan
penyuluhan dengan memeriksa indeks plak akhir (posttest). Hasil penelitian didapatkan nilai rerata
indeks plak sebelum penyuluhan cara menyikat gigi sebesar 1,53 dengan kategori sedang dan
setelah diberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi nilai rerata berkurang menjadi 0,43 dengan
kategori baik. Berdasarkan dari hasil uji statistik Wilcoxon signed rank test menyatakan terdapat
pengaruh yang bermakna dari penyuluhan cara menyikat gigi. Setelah dilakukan penyuluhan cara
menyikat gigi sebanyak 47 siswa indeks plaknya menjadi lebih rendah namun ada 3 siswa yang
indeks plaknya tetap. Jurnal ini berkesimpulan bahwa penyuluhan cara menyikat gigi dan pelatihan
cara menyikat gigi yang diberikan kepada siswa SD Inpres Lapangan memiliki pengaruh dalam
menurunkan indeks plak gigi. Indeks plak gigi sebelum dilakukan penyuluhan ialah kategori
sedang. Indeks plak gigi sesudah dilakukan penyuluhan yaitu kategori baik.

5. Jurnal Uji t berpasangan

• Judul : Efektivitas penyuluhan metode bermain dan metode ceramah terhadap penurunan indeks
plak gigi tinjauan pada pelajar SDN Atu-atu Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Tahun 2014

• Tujuan : Mengetahui perbandingan efektivitas penyuluhan metode bermain dan metode ceramah
terhadap penurunan indeks plak gigi pada pelajar SDN Atu-atu Pelaihari Kabupaten Tanah Laut

• Populasi : siswa kelas V dan VI di SDN Atu-atu Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.

• Sampel : diambil dengan teknik simple random sampling

• Variabel bebas : efektivitas penyuluhan metode bermain dan metode ceramah

• Variabel terikat : indeks plak gigi

• Kesimpulan : penyuluhan adalah upaya yang mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku
baik bagi kesehatan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut, serta
memberikan pengertian cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
• Ringkasan : Judul penelitian ini adalah Efektivitas penyuluhan metode bermain dan metode
ceramah terhadap penurunan indeks plak gigi tinjauan pada pelajar SDN Atu-atu Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Tahun 2014. Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya penduduk
Kalimantan Selatan mengalami masalah penyakit gigi dan mulut yaitu 36,1 %, tertinggi kedua di
Indonesia. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yaitu
dengan penyuluhan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan efektivitas penyuluhan
metode bermain dan metode ceramah terhadap penurunan indeks plak gigi pada pelajar SDN Atu-
atu Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan
kelompok pre dan post-test yang menggunakan teknik sampel secara acak dengan jumlah sampel
60 orang dan terdiri dari 2 kelompok perlakuan. Variabel bebas atau variabel dependent pada
penelitian ini ialah efektivitas penyuluhan metode bermain dan metode ceramah sedangkan variabel
terikat atau variabel independent ialah efektivitas penyuluhan metode bermain dan metode
ceramah. Penelitian ini dilakukan di SDN Atu-atu Pelaihari. Hasil perbandingan efektivitas dari
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kelompok bermain memiliki persentase
penurunan indeks plak yang lebih besar dari pada kelompok ceramah. Jurnal ini berkesimpulan
bahwa penyuluhan adalah upaya yang mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku baik bagi
kesehatan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut, serta memberikan
pengertian cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.

6. Uji T tidak berpasangan

• Judul : Perbandingan media power point dengan flip chart dalam meningkatkan pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut.

• Tujuan : mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
antara menggunakan media power point dan flip chart

• Populasi : siswa SD Negeri Sukorejo 02 dan 03 Gunungpati Semarang Tahun 2011 yang berjumlah
84 siswa.

• Sampel : berjumlah 70 siswa

• Variabel bebas : Perbandingan media power point dengan flip chart

• Variabel terikat : pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.

• Kesimpulan : ada perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut antara
menggunakan media power point dan flip chart pada siswa kelas IV SDN Sukorejo 2 dan SDN
Sukorejo 3 Kecamatan Gunungpati Semarang tahun 2011.

• Ringkasan : Jurnal ini berjudul perbandingan media power point dengan flip chart dalam
meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut antara menggunakan
media power point dan flip chart. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Sukorejo
02 dan 03 Gunungpati Semarang Tahun 2011 yang berjumlah 84 siswa dengan sampel berjumlah
70 siswa. Penelitian ini memiliki Variabel bebas yaitu Perbandingan media power point dengan flip
chart dan variabel terikat yaitu pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini dilakukan
dengan desain penelitian Pretest-Posttest Contol Group Design. Berdasarkan hasil uji t
berpasangan antara nilai pre test dan post test pada kelompok kontrol nilai p = 0,001 (< 0,05), maka
dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara nilai pre test dan post test pada kelompok kontrol.
Jurnal ini berkesimpulan bahwa ada perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
antara menggunakan media power point dan flip chart.

Anda mungkin juga menyukai