Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN PEKARANGAN(HATINYA pkk)

Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah diusahakan dengan
tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi melalui perbaikan menu keluarga. Pekarangan sering
juga disebut sebagai Lumbung Hidup, Warung Hidup atau Apotik Hidup.
Pengertian Hatinya PKK
-HATINYA PKK merupakan singkatan dari Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman
bersama PKK. Melalui Hatinya PKK diharapkan masyarakat dapat secara sadar untuk mengelola
pekarangan atau halaman rumahnya agar asri, teratur sehingga terlihat indah dan menciptakan
kenyamanan bagi penghuninya
Hatinya PKK dapat terwujud melalui sarana Gotong Royong seluruh keluarga dengan
mengoptimalkan Tanaman Pangan yang produktif yang nantinya dapat Bernilai Ekonomi Tinggi
serta dapat juga digunakan Sebagai Tabungan.
Pemanfaatan Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu
berbagai jenis tanaman, ternak, dan ikan. Sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan
yang beranekaragaman secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga yang dapat Berupa :
Lumbung Hidup, yaitu pekarangan ditanami dengan tanaman yang mengandung karbohidrat
(Umbi- umbian, jagung, dll.) secara segar.
Warung Hidup, sebagian dari lahan pekarangan dapat ditanami sayur – sayuran dan buah –
buahan yang dapat kita manfaatkan setiap hari.
Apotek Hidup, sebagian pekarangan dapat ditanami tanaman toga yang sewaktu – waktu dapat
diperlukan sebagai pertolongan pertama apabila sakit.
Peternakan, sebagian halaman dimanfaatkan untuk beternak kelinci, unggas.
Perikanan, sebagian halaman dimanfaatkan untuk budidaya ikan (lele, gurami, nila, belut, dll).
Tabungan, sebagian halaman ditanami dengan tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kayu jati,
kelapa, sengon,dll.
Tujuan dari pemanfaatan pekarangan adalah untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro
melalui perbaikan menu keluarga, menumbuhkan kesadaran keluarga agar mengenali dan
mengetahui sumber-sumber pangan yang ada disekitar kita, menumbuhkan kesadaran keluarga
agar mau dan mampu memanfaatkan bahan pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga.
PENATAAN PEKARANGAN
Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah, karena itu pemanfaatan pekarangan bukan
hanya mempertimbangkan hasil, tapi juga perlu mempertimbangkan aspek keindahan. Sebagai
acuan, penataan pekarangan dapat dilakukan sebagai berikut:

Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman,
tempat menjemur hasil pertanian
Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman
pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi
Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman
industri
POTENSI PENGEMBANGAN

Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan kesesuaian komoditi


dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan nilai guna meliputi:
Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, bumbu-
bumbuan, obat
Tanaman bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot,
tanaman taman, anggrek)
Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging
Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.
DAUR ULANG DI PEKARANGAN
Usahatani di pekarangan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah karena, limbah
yang dihasilkan dapat di daur ulang untuk kepentingan usahatani berikutnya:

Sampah pekarangan dan sampah rumah tangga dapat dikomposkan dengan membuat lubang
sampah atau bak-bak pengomposan.
Selain untuk pupuk, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan
Pupuk kandang dan endapan lumpur dari kolam digunakan untuk pupuk bagi tanaman

BUDIDAYA ORGANIK
Budidaya tanaman di pekarangan sebaiknya dilakukan secara organik atau sesedikit mungkin
menggunakan bahan kimia. melalui upaya tersebut bahan pangan yang dihasilkan lebih sehat.
Bahan organik berasal dari sisa tanaman, limbah ternak, libah rumah tangga atau lumpur endapan
kolam ikan.
MENGAPA KITA BELUM MEMANFAATKAN PEKARANGAN DENGAN BAIK
Kegiatan pemanfaatan pekarangan sudah sejak lama dilaksanakan, bukan saja sebagai penyedia
bahan makanan yang beraneka ragam akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai tambahan
penghasilan keluarga/tabungan keluarga Dari hasil pengamatan selama ini, tenyata belum semua
pekarangan dimanfaatkan secara baik, karena:

Lahan pekarangan hanya ditanami dengan beberapa komoditi saja, sedangkan ternak dan ikan
belum dipelihara, padahal potensinya cukup tinggi.
Petani belum dapat merancang pola tanam pekarangan dengan baik sehingga sering mengalami
kekurangan bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian akibatnya menu
keluarga kurang bervariasi, cenderung tidak seimbang dan hanya memenuhi sumber karbohidrat
saja.
Petani belum terbiasa membatasi pekarangan dengan pagar hidup yang dapat berfungsi sebagai
sayuran (sumber vitamin A).
Setelah panen petani tidak menanam lagi, dengan alasan sulit mencari bibit/benih sayuran karena
mereka belum mampu menghasilkan bibit/benih yang baik dan bermutu.
PENUTUP
jika saja setiap rumah tangga bergerak bersama memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam
sayur dan buah-buahan maka hal tersebut dapat mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai