Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SISTEM PENERIMAAN KAS PADA USAHA

PERTUKANGAN KAYU “AINNA JAYA”

Kelompok 1 :

Mochammad David Prasetyo 1613010008

Desya Puspa Wijaya 1613010172

Yuli Sanda Rustia Dewi 1613010176

Revita Permata Siswanto 1613010180

Yuliati 1613010189

Ari Anggoro 1613010255

AKUNTANSI KELAS D

2917
BAB I

KONDISI PERUSAHAAN

1.1.Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Pertukangan Kayu “AINNA JAYA”

Bidang Perusahaan : Mebel

Alamat : Jl. Gunung Anyar Baru No. 16 Surabaya (Timur UPN)

Hp : 081231666 462 / 081 235 951240

Keterangan :

Perusahaan AINNA JAYA merupakan perusahaan manufaktur di bidang mebel atau


perkayuan. Perusahaan ini memproduksi kusen, pintu, Jendela yang terbuat dari kayu.
Perusahaan AINNA JAYA berproduksi berdasarkan pesanan, atau bisa disebut menggunakan
Job Order Costing dan semi Pre-Order. Perusahaan ini memiliki 3 karyawan, yang dibayar
dengan sistem borongan. Tidak ada pembagian tugas yang spesifik dalam perusahaan ini ,
tugas karyawan menyeluruh mulai dari pembentukan, penyatuan, penghalusan hingga
finishing.

Untuk Penerimaan orderan, Dapat dilakukan dengan membayar sebagian total tagihan
atau DP, dan Lunas. Dengan diberikan kwitansi sebagai bukti pemesanan. Jumlah persediaan
tidak sewaktu waktu rutin untuk dicatat, sehingga sekedar di check saja. Jika persediaan
bahan baku dirasa mulai menipis, maka perusahaan akan meng stock kembali.

1.2. Data Aktual Perusahaan (flowchart)

Pemilik Pembeli
(4) pembeli melunasi sesuai harga pesanan
usaha
(1) Pembeli memesan sesuai jenis,
model, dan harga yg disepakati

(2) Karyawan (3) pembeli dan pemilik usaha melakukan


memproses pesanan control dan pengecekan thd barang yang
dipesan

Karyawan
BAB II

TEORI DAN TUJUAN

TEORI

2.1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

2.1.1. Definisi Sistem Akuntansi

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang
lainnya, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi,
2010). Pengertian Akuntansi menurut America Accounting Association (AAA) adalah
suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pihak
yang menggunakan informasi tersebut.

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang


dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi,
2010).

2.1.2. Definisi Penerimaan Kas

Kas menurut Kieso dkk (2011:344), kas merupakan aktiva yang paling liquid,
yang merupakan standar media pertukaran dan dasar pengukuran serta akuntansi
untuk semua item lainnya. Menurut Soemarso SR (2009:296) kas adalah segala
sesuatu yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan
kewajiban pada nilai nominalnya.

Penerimaan kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan bertambahnya saldo


kas dan bank milik perusahaan akibat ada penjualan, penerimaan piutang maupun
hasil transaksi lain yang menyebabkan bertambahnya kas (Soemarso, 2009).

2.1.3. Definisi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem akuntansi penerimaan kas merupakan proses aliran kas yang terjadi
secara terus menerus sepanjang perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi.
Dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang
dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai / piutang
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2010).

TUJUAN

Untuk menganalisis penerapan sistem penerimaan kas di kehidupan nyata. Sehingga


mampu menelaah kebijakan – kebijakan perusahaan yang sedikit berbeda dengan teori di
buku. Perubahan yang tidak sesuai teori ini juga disebabkan oleh iklim kerja perusahaan,
kondisi perusahaan hingga pengaruh konsumen yang ada.
BAB III

KEKURANGAN DAN SANGGAHAN

Berdasarkan teori mengenai system penerimaan kas dan data actual perusahaan meubel
Ainna, dapat disimpulkan terdapat beberapa kekurangan seperti berikut :

1. Kuantitas persediaan bahan baku yang jarang dicatat


2. Penggunaan sistem akuntansi banyak yang masih rancu (tidak sesuai dengan sistem
pengendalian internal)
3. Perhitungan ongkos / biaya nya masih banyak yang berupa perkiraan dan tidak dicatat
dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai