M
DENGAN DIAGNOSA FEBRIS DHF
DI RUANG INAP GLADIOL RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
Disusun oleh :
Miftahul Hidayah
22020115120046
A.15.2
A. IDENTITAS
1. Riwayat Keperawatan
Nomor RM : 345323
Ruang/Kamar : Gladiol/4
2. Identitas klien
Nama : An. M
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Santri
Agama : Islam
Nama : Ny. N
Usia : 49 tahun
Pekerjaan : IRT
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh demam sejak 12 hari yang lalu.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien demam di pondok selama 7 hari, pasien hanya di kompres hangat dan minum
obat warung. Setelah itu pasien dirawat di rumah selama 5 hari dan tidak mengalami
perubahan. Pada tanggal 4 Juni 2018 pasien dibawa ke IGD RS Tidar Magelang.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil pemeriksaan lab Hb 14.9 g/dL,
Trombosit 75 gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif, D-LCR 35.5 %. Saat dilakukan
pengkajian pasien mengeluh pusing, batuk dan badannya lemas. Demam pasien mulai
tinggi ketika menjelang malam hari tiba.. TD 100/60 mmHg, Nadi 112 x/menit, RR 20
x/menit dan suhu 39ºC. Hasil lab menunjukkan HB 12.8 g/dL, Hematokrit 36.5 %
Trombosit 75 gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif, D-LCR 43.1 %. Pasien tampak
composmentis dengan KU Lemas.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit sejak dahulu. Pasien tidak
pernah mengalami DHF sebelumnya, dan hanya pernah mengalami demam biasa paling
lama selama 2 hari.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga.
Genogram
Pasien
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Tinggal serumah :
Laki-laki meninggal :
Perempuan meninggal :
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemas
2. Kesadaran
E4 : Membuka mata spontan
M6 : Respon motorik mematuhi perintah
V5 : Respon verbal terorientasi dengan baik
GCS 15 (sadar)
3. Tanda-Tanda Vital
a. TD : 100/60 mmHg
b. Nadi : 112 x/menit
c. RR : 20 x/menit
d. Suhu : 390C
e. GCS : 15
f. Akral : teraba hangat
4. Antropometri
a. BB sebelum sakit : 50
b. BB saat Sakit : 49
c. TB : 150 cm
d. IMT sebelum sakit : BB/TB(m)2
: 50/(1,5)2
: 22.22
e. IMT setelah sakit : BB/TB(m)2
: 49/(1,55)2
: 21.78
5. Kepala
a. Rambut
Kepala Keterangan
b. Wajah
Wajah Keterangan
c. Mata
Mata Keterangan
d. Hidung
Hidung Keterangan
e. Mulut
Mulut Keterangan
f. Telinga
Telinga Keterangan
6. Leher
Leher Keterangan
7. Dada
a. Paru-paru
Dada dan Paru-paru Keterangan
b. Jantung
Jantung Keterangan
8. Abdomen
Abdomen Keterangan
Skrining Nyeri:
P: Nyeri perut saat ditekan
Q: Akut
R: Nyeri dibagian perut bagian bawah
S: Skala nyeri 2
T: Hilang Timbul
9. Genitalia
Tidak terdapat masalah pada genitalia
10. Anus dan Rektum
Tidak terdapat gangguan pada anus
Saat sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Toiletting √
Tingkat mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Keterangan :
0: Mandiri
1: Dibantu orang lain
2: Dengan alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung total
2. Kebutuhan Hygiene dan Integritas Kulit
Parameter Sebelum sakit Saat sakit
Mandi Pasien mandi 2x kali Pasien mengatakan tidak
sehari secara mandiri di mandi di kamar mandi saat
kamar mandi. sakit, sehari-hari pasien di
lakukan sibin pada pagi
dan sore dengan bantuan
orang lain.
Gosok gigi Pasien mengatakan Saat sakit, pasien
sebelum sakit menggosok mengatakan 1x
gigi 2 kali sehari saat menggosok gigi.
mandi.
Potong kuku Pasien biasa memotong Pasien mengatakan belum
kuku sebulan sekali. memotong kuku selama
sakit
Keramas Pasien mengatakan Pasien mengatakan belum
sebelum sakit keramas pernah keramas saat sakit.
sekali dalam 2 hari.
Turgor kulit Turgor kulit elastis Turgor kulit elastis
Capillary Refill time <2 detik <2 detik
Oedema Tidak ada Tidak ada
Kulit Kulit bersih Kulit sedikit kusam
2. Kebutuhan Oksigenasi
Saat pengkajian pasien tidak mempunyai masalah terhadap masalah pernafasan.
3. Kebutuhan Eliminasi
a. Pola Eliminasi BAB
Parameter Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi BAB 1x /hari 7x/hari
Jumlah Banyak Sedikit
Warna Kuning kecoklatan Kuning Kemerahan
Konsistensi Padat Encer
Cara BAB Mandiri Mandiri
5. Kebutuhan Termoregulasi
Badan klien teraba hangat dalam suhu 39°C
7. Kebutuhan Stress-koping
a. Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika pikiran terasa penat maka beliau akan berkumpul dengan
teman-temannya untuk menenangkan pikiran. Ketika pasien merasa lelah setelah
bersekolah maka klien akan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan saat sakit tidak merasakan cemas ataupun stress. Bagi klien sakit
yang dideritanya dapat kembali membaik seperti semula.
8. Kebutuhan Komunikasi-Informasi
a. Sebelum sakit :
Pasien dapat berkomunikasi dengan orang lain, klien dapat berbicara dengan jelas
dan tidak cadel. Kebutuhan informasi klien dapat terakses melalui media seperti
televisi, radio dan lingkungan pasien..
b. Selama sakit :
Kebutuhan komunikasi klien tetap terpenuhi dengan bersosialisasi dengan
lingkungan klien. Klien juga mendapatkan informasi dari lingkungan klien. Klien
cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalah yang dideritanya dengan keluarga
dan lingkungannya.
9. Kebutuhan Seksual-Reproduksi
Klien mengatakan tidak tinggal serumah dengan keluarga Klien mengatakan tinggal di
pesantren, klien sering menelfon keluarganya setiap 5 hari sekali. Klien pulang setiap 2-1
bulan sekali.
E. DATA PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 5 Juni 2018
Pukul : 11.50 WIB
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
MATOLOGI
PAKET DARAH LENGKAP
Hemoglobin 12.8 gr/dL 13.0 – 18.0 SLS
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 4.8 10^3/uL 4.0 – 11.0 Hidro Dynamic
Eritrosit 4.6 10^6/uL 4.50 – 6.50 Hidro Dynamic
Hematokrit L 36.5 % 40.0 – 54.0 Calculated
Angka Trombosit L 75 10^3/uL 150 – 450 Hidro Dynamic
DIFF COUNT PERSENTASE
Eosinofil L 0 % 1–6 Laser Fc
Basofil 0 % 0–1 Laser Fc
Netrofil Segmen H 78 % 40 – 75 Laser Fc
Limfosit 20 % 20 – 45 Laser Fc
Monosit 3 % 2 – 10 Laser Fc
DIAMETER SEL / SIZE
RDW-CV 13.2 % 11.6 – 14.4 Scatered Light
RDW-SD 37.6 fL 35.1 – 43.9 Scatered Light
D-LCR H 43.1 % 9.3 – 27.9 Scatered Light
CALCULATED
MCV 79.3 fL 76 – 96 Calculated
MCH 27.8 Pg 27.5 – 32.0 Calculated
MCHC H 35.1 g/dL 30.0 – 35.0 Calculated
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 130 mg/dL 70 – 140 Hexokinase
Fungsi Ginjal
Ureum 25.9 mg/dL 16.6 – 48.5 Kinetic Urease
Creatinin 0.81 mg/dL 0.67 – 1.17 Enzymatic
Fungsi Hati
SGOT H 113 U/L < 40 IFCC
SPOT H 62.0 U/L < 41 IFCC
Ig-M Positif Negatif
Ig-G Negatif Negatif
F. PROGRAM TERAPI
Terapi Obat
Jenis Dosis Rute Indikasi dan Cara Kontra Indikasi Efek samping
Terapi Kerja
Infus RL 500 ml Intravena Menambah cairan dan Alergi terhadap Nyeri dada, detak
elektrolit untuk sodium laktat, jantung tidak normal,
meningkatkan dieresis, tidak boleh turunnya tekanan
efek alkalis untuk diberikan darah, kesulitan
menurunkan keasaman, bersamaan bernafas, batuk,
ketidakseimbangan dengan bersin, ruam kulit.
elektrolit tubuh, diare, ceftriaxone pada
luka bakar, gagal gnjal bayi <28 hari
akut, hipertensi,
kehilangan banyak
cairan
Inj. Omz 1 amp Intravena Obat yang biasanya Penyakit hati, Sakit kepala,
2x1 (20 digunakan untuk penyakit jantung, konstipasi, diare,
mg) menurunkan kadar gangguan tulang sakit perut, nyeri
asam yang diproduksi sendi, sakit
di dalam lambung, tenggorokan, kram
nyeri ulu hati, tukak otot, hilang selera
lambung. makan.
Inj. 1 Amp Intravena Obat untuk mencegah Ibu hamil, Sakit kepala dan
Ondansetron 8 mg dan mengobati mual bengkak pada pusing, mudah
dan muntah akibat perut, penderita mengantuk,
operasi, kemoterapi gangguan kepanasan, pusing
dan radioterapi. pencernaan, ketika berdiri,
konstipasi, mudahlelah,
gangguan hati konstipasi, sakit perut
dan penyakit
jantung
Pamol tab Tablet 500 Intravena Obat untuk mengurangi Alkoholisme, Trombositopenia,
mg nyeri atau sakit ringan hipovolemia, leucopenia,
hingga sedang dan gangguan gizi pansitopenia,
demam, membnatu kronis, neutropenia,
menurunkan demam penurunan nilai agranulositosis
setelah imunisasi. ginjal dan hati,
wanita hamil dan
menyusui
Trolit 3x1 (1 Bubuk Membantu Hipersensitif Konstipasi
sachet memperbaiki daya
dalam 200 tahan tubuh, membantu
ml air) mengembalikan cairan
tubuh dan elektrolit
yang hilang
G. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
Pasien mengatakan demam sejak 12 hari yang TD : 100/60 mmHg
lalu Nadi : 112 x/menit
Pasien mengeluh batuk RR : 20 x/menit
Pasien mengeluh pusing Suhu : 390C
Nyeri abdomen Penurunan berat badan dari 50 ke 49 kg
P: Nyeri perut saat ditekan Akral teraba hangat
Q: Akut Pasien tampak lemas
R: Nyeri dibagian perut bagian bawah Wajah pasien tampak pucat
S: Skala nyeri 2 Tidur pasien 5-6 jam/hari selama sakit
T: Hilang Timbul Hb 12.8 g/dL
Pasien mengatakan sering terbangun ketika Hematokrit 36.5 %
tidur Trombosit 75 gr/dl
Pasien mengatakan tidak berselera makan Eusinofil 0%
BAB pasien lebih dari 7 kali/hari Berkeringat ketika demam
Jumlah sedikit, konsentrasi encer warna coklat
IgM positif
kemerahan
D-LCR 43.1 %
Intake minum pasien 750 ml/hari
SGOT 113 U/L
Output minum pasien 1000 ml.hari
SPOT 62.0 U/L
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
No. Data Fokus Etiologi Problem
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
No. Diagnosa Keperawatan Tgl. Ditemukan Tgl. Teratasi
1. Hipertermi (00007) 5 Juni 2018
berhubungan dengan Penyakit
(Viremia)
2. Kekurangan volume cairan 5 Juni 2018
(00027) berhubungan dengan
Kehilangan Cairan Aktif
RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
No Hari, Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Tanggal Keperawatan
1. Selasa, 5 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Fever Treatment (3740) Fever Treatment (3740)
Juni 2018 (00007) keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Kaji saat timbul demam 1. Untuk mengidentifikasi pola
berhubungan
diharapkan suhu klien kembali 2. Monitor suhu dan vital sign lain demam pasien
dengan
Penyakit normal dengan kriteria hasil : (TD, Nadi, RR) 2. Tanda vital merupakan acuan
(Viremia) Termoregulasi (0800) 3. Monitor Hasil Laboratorium untuk mengetahui keadaan
1. Nadi kembali normal (112 4. Edukasi pasien untuk minum air umum pasien
menjadi 100) putih lebih banyak (1.5 sampai 3. Untuk memantau kondisi
2. Suhu turun (39 menjadi 37) 2 liter/hari) Trombosit secara berkala
3. Pasien tidak sakit kepala 5. Berikan pasien kompres hangat 4. Peningkatan suhu
4. Trombosit pasien meningkat saat demam mengakibatkan penguapan
(75 menjadi 140) 6. Anjurkan untuk tidak memakai tubuh meningkat sehingga
selimut dan pakaian yang tebal perlu diimbangi dengan
Kolaborasi asupan cairan air yang
1. Kolaborasi dengan dokter banyak
pemberian infuse, obat anti 5. Dengan vasodilatasi dapat
piretik, antibiotik, dan cairan meningkatkan penguapan
intravena yang mempercepat
penurunan suhu tubuh
6. Pakaian tipis membantu
mengurangi penguapan
tubuh
Kolaborasi
1. Pemberian cairan sangat
penting bagi pasien dengan
suhu tinggi
2. Selasa, 5 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Elektrolit/cairan Manajemen Elektrolit /cairan
Juni 2018 volume cairan keperawatan selama 3 x 24 jam (2080) (2080)
(00027)
diharapkan voume cairan pada 1. Kaji keadaan umum pasien 1. Hemodialisa dapat
berhubungan
dengan tubuh pasien terpenuhi dengan (lemah, pucat, takikardi) menyeimbangkan cairan dan
Kehilangan kriteria hasil : 2. Monitor tanda-tanda vital pasien elektrolit
Cairan Aktif
Keseimbangan Cairan (0601) 3. Monitor hasil laboratorium untuk 2. Memantau kondisi dapat
1. TTV pasien normal mengetahui perkembangan menentukan keadaan pasien
2. Hb Normal (14-16 mg/dL) hematokrit pasien 3. Terapi yang sesuai dapat
3. Keseimbangan intake dan 4. Monitor asupan intake dan output berkolaboratif dalam proses
output cairan pasien cairan peningkatan keseimbangan
4. Hematocrit pasien dapat 5. Minimalkan asupan makanan dan cairan tubuh
kembali normal dari 36.4 minuman dengan diuretic atau 4. Dapat menentukan seberapa
menjadi 40) pencahar sepeti kopi, teh, air keseimbangan cairan
kelapa) 5. Makanan dan minuman
Kolaborasi pencahar memperburuk kerja
1. Kolaborasi dengan dokter ginjal
pemberian cairan intravena Kolaborasi
1. Memantau perkembangan
cairan pasien untuk
menentukan tindakan yang
sesuai
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN TINDAKAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/20
TGL No. dx Jam TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL Paraf
5 Juni 2018 1 22.15 Fever Treatment (3740)
1. Mengkaji saat timbul demam
S:-
O : demam pasien terjadi di malam hari
2. Memonitor suhu dan vital sign lain (TD, Nadi, RR)
S:-
O : TD 100/60 mmHg, S 39 oC, Nadi 112x/menit, RR 20x/menit
3. Memberikan pasien kompres hangat saat demam
S:-
O : pasien di kompres hangat saat demam
4. Menganjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal
S:
O : pasien nampak menggunakan selimut tebal saat demam
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian infuse, obat anti piretik, antibiotik,
dan cairan intravena
S : pasien mengatakan suhu badan panas dan berkeringat dingin
O : pasien diberikan obat anti piretik pamol 500 ml
6 Juni 2018 2 16.30 Manajemen Elektrolit/cairan (2080)
1. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi)
S:-
O : pasien nampak lemas, wajah pasien nampak pucat, N 110 x/menit
2. Memonitor tanda-tanda vital pasien
S:-
O : TD 100/50 mmHg, S 37.1 oC, N 110x/menit, RR 21x/menit
3. Memonitor hasil laboratorium untuk mengetahui perkembangan hematokrit pasien
S:-
O : Hematokrit 36.3 %
4. Memonitor asupan intake dan output cairan
S : pasien mengatakan sehari meminum 750 ml dengan BAK ± 1000 ml
O:-
5. Meminimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretic atau pencahar sepeti
kopi, teh, air kelapa)
S : pasien mengatakan masih meminum teh di pagi hari
O : setiap pagi pasien meminum setengah gelas air teh
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian cairan intravena
S:-
O : pasien terpasang infusan RL dengan 30 tpm
6 Juni 2018 1 19.30 Fever Treatment (3740)
1. Memonitor suhu dan vital sign lain (TD, S, Nadi, RR)
S:-
O : TD 100/50 mmHg, S 40.1 oC, N 110x/menit, RR 21x/menit
2. Memonitor Hasil Laboratorium (Trombosit, Hb)
S:-
O : Trombosit (72 menjadi 75), Hb (14.9 menjadi 12.8)
3. Mengedukasi pasien untuk minum air putih lebih banyak (1.5 sampai 2 liter/hari)
S : Pasien mengatakan minum air putih sebanyak 1 liter
O : Pasien terpasang RL 30 tpm
4. Memberikan pasien kompres hangat saat demam
S:-
O : pasien diberikan kompres hangat saat demam
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian infuse, obat anti piretik, antibiotik,
dan cairan intravena
S:-
O : pasien diberikan obat anti piretik pamol 500 ml
7 Juni 2018 2 10.00 Manajemen Elektrolit/cairan (2080)
1. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi)
S:-
O : pasien nampak lemas, wajah pasien nampak pucat, N 110 x/menit
2. Memonitor tanda-tanda vital pasien
S:-
O : TD 100/50 mmHg, S 37.1 oC, N 110x/menit, RR 21x/menit
3. Memonitor hasil laboratorium untuk mengetahui perkembangan hematokrit dan
Hb pasien
S:-
O : Hematokrit meningkat (75 menjadi 78) Hb (12.8 menjadi 13 mg/dL)
4. Memonitor asupan intake dan output cairan
S : pasien mengatakan sehari meminum 1 liter dengan BAK ± 1 liter
O:-
5. Memiinimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretic atau pencahar
sepeti kopi, teh, air kelapa)
S : pasien mengatakan masih meminum teh di pagi hari
O : setiap pagi pasien meminum setengah gelas air teh
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian cairan intravena
S:-
O : pasien terpasang infusan RL dengan 30 tpm
EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
TGL No. dx Jam EVALUASI SUMATIF / SOAP Paraf
5 Juni 2018 1 23.30 S : Pasien mengatakan demam turun -
O : S 37.5 oC, muncul keringat di seluruh badan badan pasien
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor lab (Hematokrit, Hb, trombosit)
- Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian obat anti piretik (Pamol 500 mg)
6 Juni 2018 2 06.00 S : pasien mengatakan minum air sebanyak 2 gelas pagi ini
O : S 39oC, TD 100/50 mmHg, RR 18x/menit, N 112 x/menit, pemberian injeksi Rl 30
tpm
A : Masalah kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor Lab (elektrolit dan asam basa)
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor input dan output cairan
- Kolaborasi pemberian RL 30 tpm
6 Juni 2018 1 20.15 S : Pasien mengatakan demam telah turun
O : S 37 oC, muncul keringat di seluruh badan pasien
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor lab (Hematokrit, Hb, trombosit)
- Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian obat anti piretik (Pamol 500 mg)
7 Juni 2018 2 11.00 S : pasien mengatakan minum air sebanyak 5 gelas ukuran kecil
O : S 37.9oC, TD 100/50 mmHg, RR 21x/menit, N 110 x/menit, pemberian injeksi RL
30 tpm
A : Masalah kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor Lab (Elektrolit dan asam basa)
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor input dan output cairan
- Kolaborasi pemberian RL 30 tpm
PEMBAHASAN
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, An. M mengeluh demam sejak 12 hari yang lalu.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil pemeriksaan lab Hb 14.9 g/dL, Trombosit 75
gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif, D-LCR 35.5 %. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh
pusing, batuk dan badannya lemas. Demam pasien mulai tinggi ketika menjelang malam hari
tiba.. TD 100/60 mmHg, Nadi 112 x/menit, RR 20 x/menit dan suhu 39ºC. Hasil lab
menunjukkan HB 12.8 g/dL, Hematokrit 36.5 % Trombosit 75 gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif,
D-LCR 43.1 %. Pasien tampak composmentis dengan KU Lemas. Pasien tidak mempunyai
riwayat terkait dhf, dan tidak memiliki penyakit keturunan. Pasien demam di pondok selama 7
hari, pasien hanya di kompres hangat dan minum obat warung. Setelah itu pasien dirawat di
rumah selama 5 hari dan tidak mengalami perubahan. Pada tanggal 4 Juni 2018 pasien dibawa ke
IGD RS Tidar Magelang. Dari data-data tersebut diambil 3 diagnosa yaitu Hipertermi (00007)
berhubungan dengan Penyakit (Viremia), Kekurangan volume cairan (00027) berhubungan
dengan Kehilangan Cairan Aktif, dan Nyeri akut (00133) berhubungan dengan Agens Cedera
Fisik.
Diagnosa utama yaitu Hipertermi (00007) berhubungan dengan Penyakit (Viremia). Hal
ini didukung oleh hasil laboratorium pasien yang menunjukkan IgM positif, Trombosit menurun
menjadi 75 gr/dl. Dari masalah tersebut diambil intervensi untuk dilakukan kompres hangat.
Kompreshangat dilakukan ketika pasien mengalami demam. Selain itu juga dilakukan kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian paracetamol 500 ml, untuk menurunkan demam pasien.
Kompres hangat cukup efektif dilakukan untuk menurunkan demam pasien dengan teknik non
farmakologi, walaupun keefektifannya memerlukan waktu yang cukup lama untuk menunjukkan
hasil. Selain itu lingkungan yang nyaman dan penggunaan pakaian yang tipis dapat membantu
pasien untuk merasakan nyaman.