Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

M
DENGAN DIAGNOSA FEBRIS DHF
DI RUANG INAP GLADIOL RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

Dosen Pengampu: Dr. Untung Sujianto, S.Kp., M.Kes


Pembimbing Lapangan: Budi ,Rahayu S.Kep., Ns.

Disusun oleh :

Miftahul Hidayah
22020115120046
A.15.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. M
DENGAN DI
AGNOSA FEBRIS DHF
DI RUANG INAP GLADIOL RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

A. IDENTITAS
1. Riwayat Keperawatan

Tanggal masuk : 4 Juni 2018

Jam Masuk : 16.00 WIB

Nomor RM : 345323

Ruang/Kamar : Gladiol/4

Diagnosa Medis : Febris DHF

Tanggal Pengkajian : 5 Juni 2018

Jam Pengkajian : 22.00 WIB

2. Identitas klien

Nama : An. M

TTL / Usia : 21 Januari 2002 / 16 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Suku/ Bangsa : Jawa / Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Santri

Alamat : Pondok Tidar Dudan

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

3. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. N

Usia : 49 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Sujan Salam 4/1 Grabag, Kab. Magelang

Hubungan dengan Klien : Ibu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh demam sejak 12 hari yang lalu.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien demam di pondok selama 7 hari, pasien hanya di kompres hangat dan minum
obat warung. Setelah itu pasien dirawat di rumah selama 5 hari dan tidak mengalami
perubahan. Pada tanggal 4 Juni 2018 pasien dibawa ke IGD RS Tidar Magelang.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil pemeriksaan lab Hb 14.9 g/dL,
Trombosit 75 gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif, D-LCR 35.5 %. Saat dilakukan
pengkajian pasien mengeluh pusing, batuk dan badannya lemas. Demam pasien mulai
tinggi ketika menjelang malam hari tiba.. TD 100/60 mmHg, Nadi 112 x/menit, RR 20
x/menit dan suhu 39ºC. Hasil lab menunjukkan HB 12.8 g/dL, Hematokrit 36.5 %
Trombosit 75 gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif, D-LCR 43.1 %. Pasien tampak
composmentis dengan KU Lemas.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit sejak dahulu. Pasien tidak
pernah mengalami DHF sebelumnya, dan hanya pernah mengalami demam biasa paling
lama selama 2 hari.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga.
Genogram

Pasien

Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Tinggal serumah :
Laki-laki meninggal :
Perempuan meninggal :

5. Riwayat Psikososial dan Spiritual


Pasien mengatakan setelah dirawat di rumah sakit tetap menjalankan ibadah sholat 5
waktu dengan cara tayamum dan dilakukan di atas tempat tidur.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemas
2. Kesadaran
E4 : Membuka mata spontan
M6 : Respon motorik mematuhi perintah
V5 : Respon verbal terorientasi dengan baik
GCS 15 (sadar)
3. Tanda-Tanda Vital
a. TD : 100/60 mmHg
b. Nadi : 112 x/menit
c. RR : 20 x/menit
d. Suhu : 390C
e. GCS : 15
f. Akral : teraba hangat
4. Antropometri
a. BB sebelum sakit : 50
b. BB saat Sakit : 49
c. TB : 150 cm
d. IMT sebelum sakit : BB/TB(m)2
: 50/(1,5)2
: 22.22
e. IMT setelah sakit : BB/TB(m)2
: 49/(1,55)2
: 21.78

5. Kepala
a. Rambut
Kepala Keterangan

Inspeksi Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut


merata, rambut hitam pendek, rambut tipis, rambut
sedikit kusam, kulit kepala tidak berminyak, tidak
terdapat ketombe.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
penonjolan di kepala, tidak terdapat massa di
kepala, tidak terdapat pembengkakan

b. Wajah
Wajah Keterangan

Inspeksi Bentuk wajah simetris, berbentuk lonjong, tidak


terdapat lesi, wajah sedikit pucat, kulit wajah
sedikit berminyak.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan

c. Mata
Mata Keterangan

Inspeksi Mata simetris kiri-kanan, Konjungtiva tidak


anemis, sklera bening dan tidak ikterik, kornea
jernih, pandangan klien focus. Klien tidak
memakai alat bantu penglihatan, mata penglihatan
normal, pupil isokor diameter 3 mm, rambut bulu
mata merata, berwarna hitam dan tidak lebat.
Kelopak mata bawah berkantung. Tidak terdapat
kerutan diujung luar kelopak mata. Frekuensi
berkedip sama antara kanan dan kiri

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat


pembengkakan, tidak terdapat penonjolan, terdapat
kedutan.

d. Hidung
Hidung Keterangan

Inspeksi Bentuk hidung simetris, hidung tidak kotor, warna


sama dengan warna kulit sekitarnya (sawo
matang), tidak terdapat lendir, penciuman baik,
tidak terpasang alat bantu pernafasan, tidak
terdapat lesi/jaringan parut, terdapat rambut
hidung.

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, septum hidung elastis,


tidak terdapat massa/benjolan. Tidak terdapat
pembengkakan.

e. Mulut
Mulut Keterangan

Inspeksi Bentuk bibir simetris, bibir sedikit pucat, lidah


putih, gigi tampak putih, tidak terdapat karang gigi,
gusi tampak pucat, tidak terdapat pembengkakan
tonsil.

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat


pembengkakan

f. Telinga
Telinga Keterangan

Inspeksi Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna


kulit sekitarnya (sawo matang), telinga tidak kotor,
tidak. Pendengaran klien baik. Tidak terdapat lesi
atau jaringan parut.

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, daun telinga elastis,


tidak terdapat benjolan/massa.

6. Leher
Leher Keterangan

Inspeksi Bentuk simetris, warna sama dengan warna kulit


lainnya, klien dapat memfleksikan leher, tidak
terdapat lesi/jaringan parut, tidak terlihat adanya
pulsasi vena jugularis, terdapat pergerakan
kelenjar tiroid saat menelan. Tidak terdapat
pembesaran kelenjar gondok.

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat


pembengkakan, tidak terdapat massa atau
penonjolan, saat klien menelan teraba gerakan
kelenjar tiroid.

7. Dada
a. Paru-paru
Dada dan Paru-paru Keterangan

Inspeksi Bentuk dada simetris, bentuk dan postur normal,


tidak terdapat lesi/jaringan parut, pergerakan dada
sama, tidak ada jejas. Warna kulit sama dengan
warna kulit lainnya (sawo matang).

Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat


benjolan/massa, ekspansi simetris. Tidak terdapat
edema. Pergerakan simetris, fermitus teraba sama.
Perkusi Normal, bunyi Sonor, tidak terdapat suara
tambahan ataupun redup.

Auskultasi Bunyi nafas vesicular, tidak ada suara tambahan.

b. Jantung
Jantung Keterangan

Inspeksi Tidak nampak iktus cordis jantung.

Palpasi Detak jantung teraba dengan jelas, tidak terdapat


nyeri tekan, nadi meningkat, iktus tidak teraba.

Perkusi Batas jantung normal, redup

Auskultasi Terdengar S1 dan S2 reguler, tidak terdapat suara


tambahan, denyut nadi 112x/menit

8. Abdomen
Abdomen Keterangan

Inspeksi Bentuk simetris, warna kulit sama dengan warna


kulit lainnya (sawo matang). Bentuk abdomen
datar, kulit lembab.

Palpasi Turgor baik, tidak ada defands muskuler, Terdapat


nyeri tekan di abdomen region bawah

Perkusi Suara redup area hati, area lain suara timpani

Auskultasi Peristaltik usus ± 30x/menit.

Skrining Nyeri:
P: Nyeri perut saat ditekan
Q: Akut
R: Nyeri dibagian perut bagian bawah
S: Skala nyeri 2
T: Hilang Timbul
9. Genitalia
Tidak terdapat masalah pada genitalia
10. Anus dan Rektum
Tidak terdapat gangguan pada anus

11. Ekstremitas Atas


Ekstremitas Atas Keterangan

Inspeksi Kulit pada ektremitas atas berwarna sawo matang,


tidak terdapat jaringan parut/lesi, kuku tangan
panjang, terpasang infus pada tangan kiri pasien.
Turgor kulit elastis.

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat edema /


massa, telapak tangan teraba sedikit kasar, akral
teraba hangat.

Kekuatan otot pada ekstremitas atas kanan adalah 5


Kekuatan otot pada ekstremitas atas kiri adalah 5

12. Ekstremitas Bawah


Ekstremitas Bawah Keterangan
Inspeksi Kulit pada ektremitas bawah berwarna sawo
matang,tidak terdapat jaringan parut / lesi, kulit
kusam

Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat edema,


telapak kaki teraba sedikit kasar, akral teraba
hangat.

Kekuatan otot pada ekstremitas bawah kanan adalah 5


Kekuatan otot pada ekstremitas bawahkiri adalah 5

D. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR


1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Kegiatan sehari- hari Pasien dapat menjalankan Saat sakit pasien masih dapat
aktivitas sehari-hari dengan menjalankan aktivitasnya
baik, pasien dapat bekerja namun karena kondisi lemas
untuk memenuhi kebutuhan dan pusing yang dialaminya
kesehariannya. Pasien membuat pasien selalu
sehari-hari dapat melakukan berbaring ditempat tidur.
aktivitasnya secara mandiri.
Tabel tingkat kemandirian
Sebelum sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Toiletting √
Tingkat mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √

Saat sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Toiletting √
Tingkat mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Keterangan :
0: Mandiri
1: Dibantu orang lain
2: Dengan alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung total
2. Kebutuhan Hygiene dan Integritas Kulit
Parameter Sebelum sakit Saat sakit
Mandi Pasien mandi 2x kali Pasien mengatakan tidak
sehari secara mandiri di mandi di kamar mandi saat
kamar mandi. sakit, sehari-hari pasien di
lakukan sibin pada pagi
dan sore dengan bantuan
orang lain.
Gosok gigi Pasien mengatakan Saat sakit, pasien
sebelum sakit menggosok mengatakan 1x
gigi 2 kali sehari saat menggosok gigi.
mandi.
Potong kuku Pasien biasa memotong Pasien mengatakan belum
kuku sebulan sekali. memotong kuku selama
sakit
Keramas Pasien mengatakan Pasien mengatakan belum
sebelum sakit keramas pernah keramas saat sakit.
sekali dalam 2 hari.
Turgor kulit Turgor kulit elastis Turgor kulit elastis
Capillary Refill time <2 detik <2 detik
Oedema Tidak ada Tidak ada
Kulit Kulit bersih Kulit sedikit kusam

1. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Parameter Sebelum sakit Saat sakit
Waktu Tidur 21.00WIB 24.00 WIB
Waktu Bangun 06.00 WIB 06.00 WIB
Kuantitas tidur 7-8 jam/hari 5-6 jam/hari
Kualitas tidur Pasien mengatakan sering Pasien mengatakan sering
terbangun saat tidur. terbangun saat tidur.
Keluhan Tidak terdapat keluhan

3. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan


Nutrisi/Cairan Parameter Sebelum Sakit Saat sakit
Makanan Frekuensi makan 1-2x dalam sehari 3x dalam hari
Jenis makanan Nasi, lauk, pasien Bubur, sayur, lauk
mengatakan tidak
menyukai sayur-
sayuran
Porsi makanan Porsi makan pasien 1 Porsi makan pasien
piring tergolong sedikit
Selera makan Pasien mengatakan Selama sakit, pasien
berselera makan mengatakan tidak
berselera makan
Makanan Makanan pedas
Pantangan
Pembatasan pola Tidak ada Tidak ada
makan
Cara makan Mandiri Mandiri
Minuman Jenis asupan Air putih, teh Air putih, teh
cairan
Jumlah minum 1 liter/ hari 1.5 botol air
mineral/hari

2. Kebutuhan Oksigenasi
Saat pengkajian pasien tidak mempunyai masalah terhadap masalah pernafasan.
3. Kebutuhan Eliminasi
a. Pola Eliminasi BAB
Parameter Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi BAB 1x /hari 7x/hari
Jumlah Banyak Sedikit
Warna Kuning kecoklatan Kuning Kemerahan
Konsistensi Padat Encer
Cara BAB Mandiri Mandiri

b. Pola Eliminasi BAK


Parameter Sebelum sakit Saat Sakit
Frekuensi BAK 5 x/hari 10x/hari
Jumlah 750 cc 1200 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Cara BAK Mandiri Mandiri

4. Kebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif


Parameter Sebelum sakit Saat sakit
Alat indera Semua alat indera normal Semua alat indera normal
Tidak ada masalah pada Tidak ada masalah pada
pendengaran klien. Klien pendengaran klien. Klien
mendengar dengan baik. mendengar dengan baik.
Klien segera menyahut Klien segera menyahut
ketika namanya dipanggil ketika namanya dipanggil
dalam jarak 5 meter. dalam jarak 5 meter.
Tidak ada masalah pada Tidak ada masalah pada
penglihatan klien, klien penglihatan klien, klien
tidak memakai kacamata. tidak memakai kacamata.
Sensitivitas rabaan klien Sensitivitas rabaan klien
bagian kanan dan kiri baik, bagian kanan dan kiri baik,
klien bisa mengenali klien bisa mengenali
rangsangan tajam, tumpul, rangsangan tajam, tumpul,
halus atapun kasar, panas halus atapun kasar, panas
serta dingin. serta dingin.
Kemampuan merespon Baik Pasien dapat merespon
dan reflex dengan cepat ketika ditanya
Kemampuan berpikir Baik Baik
Daya ingat Baik Baik
Pengetahuan tentang Pasien belum mengetahui mengenai penyebab dan
penyakit pencegahan penyakit dhf yang diderita. Pasien sudah
mengetahui bahwa harus meminum air yang banyak untuk
dapat mengurangi timbulnya demam tinggi yang
dideritanya

5. Kebutuhan Termoregulasi
Badan klien teraba hangat dalam suhu 39°C

6. Kebutuhan Konsep Diri


a. Gambaran Diri
Pasien tidak mencemaskan mengenai kondisinya sekarang. Klien mengatakan puas
dengan kondisi sekarang dan menganggap bahwa semuanya sudah diatur oleh sang
pencipta. Klien terlihat tabah dalam menghadapi penyakitnya. Klien nampak menerima
keadaan dengan ikhlas dan tenang.
b. Ideal Diri
Pasien menyadari kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya. Klien mengatakan
ingin cepat sembuh sehingga dapat menjalankan aktivitas yang dilakukan. Klien
bersyukur dengan dukungan dari lingkungan dan keluarga yang selalu merawatnya
c. Harga Diri
Pasien merasa tidak percaya diri dengan kondisinya saat ini, klien mengatakan sabar
menghadapi sakit yang terjadi. Klien terlihat tetap optimis mengenai kesembuhan akan
kondisinya sekarang, beliau juga selalu merasakan kasih sayang dari keluarganya dan
orang lain disekitarnya.
d. Identitas Diri
Pasien adalah seorang pelajar dan santri. Pasien juga adalah anak satu-satunya di
keluarga.
e. Peran Diri
Pasien dirumah berperan sebagai anak tunggal dikeluarganya dan sebagai santri di
pondok pesantren di sekolahnya. Selama sakit ia tidak dapat melakukan kewajibannya
berpuasa selama menjalani perawatan dirumah sakit.

7. Kebutuhan Stress-koping
a. Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika pikiran terasa penat maka beliau akan berkumpul dengan
teman-temannya untuk menenangkan pikiran. Ketika pasien merasa lelah setelah
bersekolah maka klien akan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
b. Selama sakit :
Klien mengatakan saat sakit tidak merasakan cemas ataupun stress. Bagi klien sakit
yang dideritanya dapat kembali membaik seperti semula.

8. Kebutuhan Komunikasi-Informasi
a. Sebelum sakit :
Pasien dapat berkomunikasi dengan orang lain, klien dapat berbicara dengan jelas
dan tidak cadel. Kebutuhan informasi klien dapat terakses melalui media seperti
televisi, radio dan lingkungan pasien..
b. Selama sakit :
Kebutuhan komunikasi klien tetap terpenuhi dengan bersosialisasi dengan
lingkungan klien. Klien juga mendapatkan informasi dari lingkungan klien. Klien
cukup terbuka dalam menceritakan setiap masalah yang dideritanya dengan keluarga
dan lingkungannya.

9. Kebutuhan Seksual-Reproduksi
Klien mengatakan tidak tinggal serumah dengan keluarga Klien mengatakan tinggal di
pesantren, klien sering menelfon keluarganya setiap 5 hari sekali. Klien pulang setiap 2-1
bulan sekali.

10. Kebutuhan Rekreasi-spiritual


Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Hiburan Klien terbiasa berkumpul dengan Selama di rumah sakit klien
teman, menonton tv bersama dan menghibur diri dengan kehadiran
bercengkrama merupakan suatu keluarga terutama ibunya yang
hiburan bagi klien. Keseharian senantiasa merawatnya.
pasien bersekolah dan mengaji di
pondok saat sore dan menjelang
subuh tiba
Spiritual
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Spiritual Klien menjalankan sholat 5 Saat di rumah sakit, Klien tetap
waktu dan mengaji dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
sehari. Klien senantiasa klien melakukan wudhu dengan
berdoa kepada Allah. bertayamum dan sholat ditempat tidur

E. DATA PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 5 Juni 2018
Pukul : 11.50 WIB
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
MATOLOGI
PAKET DARAH LENGKAP
Hemoglobin 12.8 gr/dL 13.0 – 18.0 SLS
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 4.8 10^3/uL 4.0 – 11.0 Hidro Dynamic
Eritrosit 4.6 10^6/uL 4.50 – 6.50 Hidro Dynamic
Hematokrit L 36.5 % 40.0 – 54.0 Calculated
Angka Trombosit L 75 10^3/uL 150 – 450 Hidro Dynamic
DIFF COUNT PERSENTASE
Eosinofil L 0 % 1–6 Laser Fc
Basofil 0 % 0–1 Laser Fc
Netrofil Segmen H 78 % 40 – 75 Laser Fc
Limfosit 20 % 20 – 45 Laser Fc
Monosit 3 % 2 – 10 Laser Fc
DIAMETER SEL / SIZE
RDW-CV 13.2 % 11.6 – 14.4 Scatered Light
RDW-SD 37.6 fL 35.1 – 43.9 Scatered Light
D-LCR H 43.1 % 9.3 – 27.9 Scatered Light
CALCULATED
MCV 79.3 fL 76 – 96 Calculated
MCH 27.8 Pg 27.5 – 32.0 Calculated
MCHC H 35.1 g/dL 30.0 – 35.0 Calculated
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 130 mg/dL 70 – 140 Hexokinase
Fungsi Ginjal
Ureum 25.9 mg/dL 16.6 – 48.5 Kinetic Urease
Creatinin 0.81 mg/dL 0.67 – 1.17 Enzymatic
Fungsi Hati
SGOT H 113 U/L < 40 IFCC
SPOT H 62.0 U/L < 41 IFCC
Ig-M Positif Negatif
Ig-G Negatif Negatif

F. PROGRAM TERAPI
Terapi Obat
Jenis Dosis Rute Indikasi dan Cara Kontra Indikasi Efek samping
Terapi Kerja
Infus RL 500 ml Intravena Menambah cairan dan Alergi terhadap Nyeri dada, detak
elektrolit untuk sodium laktat, jantung tidak normal,
meningkatkan dieresis, tidak boleh turunnya tekanan
efek alkalis untuk diberikan darah, kesulitan
menurunkan keasaman, bersamaan bernafas, batuk,
ketidakseimbangan dengan bersin, ruam kulit.
elektrolit tubuh, diare, ceftriaxone pada
luka bakar, gagal gnjal bayi <28 hari
akut, hipertensi,
kehilangan banyak
cairan
Inj. Omz 1 amp Intravena Obat yang biasanya Penyakit hati, Sakit kepala,
2x1 (20 digunakan untuk penyakit jantung, konstipasi, diare,
mg) menurunkan kadar gangguan tulang sakit perut, nyeri
asam yang diproduksi sendi, sakit
di dalam lambung, tenggorokan, kram
nyeri ulu hati, tukak otot, hilang selera
lambung. makan.
Inj. 1 Amp Intravena Obat untuk mencegah Ibu hamil, Sakit kepala dan
Ondansetron 8 mg dan mengobati mual bengkak pada pusing, mudah
dan muntah akibat perut, penderita mengantuk,
operasi, kemoterapi gangguan kepanasan, pusing
dan radioterapi. pencernaan, ketika berdiri,
konstipasi, mudahlelah,
gangguan hati konstipasi, sakit perut
dan penyakit
jantung
Pamol tab Tablet 500 Intravena Obat untuk mengurangi Alkoholisme, Trombositopenia,
mg nyeri atau sakit ringan hipovolemia, leucopenia,
hingga sedang dan gangguan gizi pansitopenia,
demam, membnatu kronis, neutropenia,
menurunkan demam penurunan nilai agranulositosis
setelah imunisasi. ginjal dan hati,
wanita hamil dan
menyusui
Trolit 3x1 (1 Bubuk Membantu Hipersensitif Konstipasi
sachet memperbaiki daya
dalam 200 tahan tubuh, membantu
ml air) mengembalikan cairan
tubuh dan elektrolit
yang hilang
G. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
 Pasien mengatakan demam sejak 12 hari yang  TD : 100/60 mmHg
lalu  Nadi : 112 x/menit
 Pasien mengeluh batuk  RR : 20 x/menit
 Pasien mengeluh pusing  Suhu : 390C
 Nyeri abdomen  Penurunan berat badan dari 50 ke 49 kg
P: Nyeri perut saat ditekan  Akral teraba hangat
Q: Akut  Pasien tampak lemas
R: Nyeri dibagian perut bagian bawah  Wajah pasien tampak pucat
S: Skala nyeri 2  Tidur pasien 5-6 jam/hari selama sakit
T: Hilang Timbul  Hb 12.8 g/dL
 Pasien mengatakan sering terbangun ketika  Hematokrit 36.5 %
tidur  Trombosit 75 gr/dl
 Pasien mengatakan tidak berselera makan  Eusinofil 0%
 BAB pasien lebih dari 7 kali/hari  Berkeringat ketika demam
Jumlah sedikit, konsentrasi encer warna coklat
 IgM positif
kemerahan
 D-LCR 43.1 %
 Intake minum pasien 750 ml/hari
 SGOT 113 U/L
 Output minum pasien 1000 ml.hari
 SPOT 62.0 U/L
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
No. Data Fokus Etiologi Problem

1. DS : Penyakit (Viremia) Hipertermi (00007)


 Pasien mengatakan demam sejak 10 hari yang lalu
DO :
 Pasien tampak pucat
 Akral teraba hangat
 TD 100/60 mmHg
 Nadi 112x/menit
 S 39o C
 IgM positif
 Trombosit 75 gr/dl
2. DS : Kehilangan cairan aktif Kekurangan volume cairan
 BAB pasien lebih dari 7 kali/hari (00027)

Jumlah sedikit, konsentrasi encer warna coklat kemerahan


 Intake minum pasien 750 ml/hari
 Output minum pasien 1000 ml.hari
DO :
 BB sebelum sakit 50 setelah sakit 49 kg
 Pasien tampak lemas
 Nadi : 112 x/menit
 Suhu : 390C
 Hematokrit 36.5 %
 Eusinofil 0%

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
No. Diagnosa Keperawatan Tgl. Ditemukan Tgl. Teratasi
1. Hipertermi (00007) 5 Juni 2018
berhubungan dengan Penyakit
(Viremia)
2. Kekurangan volume cairan 5 Juni 2018
(00027) berhubungan dengan
Kehilangan Cairan Aktif

RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
No Hari, Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Tanggal Keperawatan

1. Selasa, 5 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Fever Treatment (3740) Fever Treatment (3740)
Juni 2018 (00007) keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Kaji saat timbul demam 1. Untuk mengidentifikasi pola
berhubungan
diharapkan suhu klien kembali 2. Monitor suhu dan vital sign lain demam pasien
dengan
Penyakit normal dengan kriteria hasil : (TD, Nadi, RR) 2. Tanda vital merupakan acuan
(Viremia) Termoregulasi (0800) 3. Monitor Hasil Laboratorium untuk mengetahui keadaan
1. Nadi kembali normal (112 4. Edukasi pasien untuk minum air umum pasien
menjadi 100) putih lebih banyak (1.5 sampai 3. Untuk memantau kondisi
2. Suhu turun (39 menjadi 37) 2 liter/hari) Trombosit secara berkala
3. Pasien tidak sakit kepala 5. Berikan pasien kompres hangat 4. Peningkatan suhu
4. Trombosit pasien meningkat saat demam mengakibatkan penguapan
(75 menjadi 140) 6. Anjurkan untuk tidak memakai tubuh meningkat sehingga
selimut dan pakaian yang tebal perlu diimbangi dengan
Kolaborasi asupan cairan air yang
1. Kolaborasi dengan dokter banyak
pemberian infuse, obat anti 5. Dengan vasodilatasi dapat
piretik, antibiotik, dan cairan meningkatkan penguapan
intravena yang mempercepat
penurunan suhu tubuh
6. Pakaian tipis membantu
mengurangi penguapan
tubuh
Kolaborasi
1. Pemberian cairan sangat
penting bagi pasien dengan
suhu tinggi
2. Selasa, 5 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Elektrolit/cairan Manajemen Elektrolit /cairan
Juni 2018 volume cairan keperawatan selama 3 x 24 jam (2080) (2080)
(00027)
diharapkan voume cairan pada 1. Kaji keadaan umum pasien 1. Hemodialisa dapat
berhubungan
dengan tubuh pasien terpenuhi dengan (lemah, pucat, takikardi) menyeimbangkan cairan dan
Kehilangan kriteria hasil : 2. Monitor tanda-tanda vital pasien elektrolit
Cairan Aktif
Keseimbangan Cairan (0601) 3. Monitor hasil laboratorium untuk 2. Memantau kondisi dapat
1. TTV pasien normal mengetahui perkembangan menentukan keadaan pasien
2. Hb Normal (14-16 mg/dL) hematokrit pasien 3. Terapi yang sesuai dapat
3. Keseimbangan intake dan 4. Monitor asupan intake dan output berkolaboratif dalam proses
output cairan pasien cairan peningkatan keseimbangan
4. Hematocrit pasien dapat 5. Minimalkan asupan makanan dan cairan tubuh
kembali normal dari 36.4 minuman dengan diuretic atau 4. Dapat menentukan seberapa
menjadi 40) pencahar sepeti kopi, teh, air keseimbangan cairan
kelapa) 5. Makanan dan minuman
Kolaborasi pencahar memperburuk kerja
1. Kolaborasi dengan dokter ginjal
pemberian cairan intravena Kolaborasi
1. Memantau perkembangan
cairan pasien untuk
menentukan tindakan yang
sesuai

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN TINDAKAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/20
TGL No. dx Jam TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL Paraf
5 Juni 2018 1 22.15 Fever Treatment (3740)
1. Mengkaji saat timbul demam
S:-
O : demam pasien terjadi di malam hari
2. Memonitor suhu dan vital sign lain (TD, Nadi, RR)
S:-
O : TD 100/60 mmHg, S 39 oC, Nadi 112x/menit, RR 20x/menit
3. Memberikan pasien kompres hangat saat demam
S:-
O : pasien di kompres hangat saat demam
4. Menganjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal
S:
O : pasien nampak menggunakan selimut tebal saat demam
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian infuse, obat anti piretik, antibiotik,
dan cairan intravena
S : pasien mengatakan suhu badan panas dan berkeringat dingin
O : pasien diberikan obat anti piretik pamol 500 ml
6 Juni 2018 2 16.30 Manajemen Elektrolit/cairan (2080)
1. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi)
S:-
O : pasien nampak lemas, wajah pasien nampak pucat, N 110 x/menit
2. Memonitor tanda-tanda vital pasien
S:-
O : TD 100/50 mmHg, S 37.1 oC, N 110x/menit, RR 21x/menit
3. Memonitor hasil laboratorium untuk mengetahui perkembangan hematokrit pasien
S:-
O : Hematokrit 36.3 %
4. Memonitor asupan intake dan output cairan
S : pasien mengatakan sehari meminum 750 ml dengan BAK ± 1000 ml
O:-
5. Meminimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretic atau pencahar sepeti
kopi, teh, air kelapa)
S : pasien mengatakan masih meminum teh di pagi hari
O : setiap pagi pasien meminum setengah gelas air teh
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian cairan intravena
S:-
O : pasien terpasang infusan RL dengan 30 tpm
6 Juni 2018 1 19.30 Fever Treatment (3740)
1. Memonitor suhu dan vital sign lain (TD, S, Nadi, RR)
S:-
O : TD 100/50 mmHg, S 40.1 oC, N 110x/menit, RR 21x/menit
2. Memonitor Hasil Laboratorium (Trombosit, Hb)
S:-
O : Trombosit (72 menjadi 75), Hb (14.9 menjadi 12.8)
3. Mengedukasi pasien untuk minum air putih lebih banyak (1.5 sampai 2 liter/hari)
S : Pasien mengatakan minum air putih sebanyak 1 liter
O : Pasien terpasang RL 30 tpm
4. Memberikan pasien kompres hangat saat demam
S:-
O : pasien diberikan kompres hangat saat demam
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian infuse, obat anti piretik, antibiotik,
dan cairan intravena
S:-
O : pasien diberikan obat anti piretik pamol 500 ml
7 Juni 2018 2 10.00 Manajemen Elektrolit/cairan (2080)
1. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi)
S:-
O : pasien nampak lemas, wajah pasien nampak pucat, N 110 x/menit
2. Memonitor tanda-tanda vital pasien
S:-
O : TD 100/50 mmHg, S 37.1 oC, N 110x/menit, RR 21x/menit
3. Memonitor hasil laboratorium untuk mengetahui perkembangan hematokrit dan
Hb pasien
S:-
O : Hematokrit meningkat (75 menjadi 78) Hb (12.8 menjadi 13 mg/dL)
4. Memonitor asupan intake dan output cairan
S : pasien mengatakan sehari meminum 1 liter dengan BAK ± 1 liter
O:-
5. Memiinimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretic atau pencahar
sepeti kopi, teh, air kelapa)
S : pasien mengatakan masih meminum teh di pagi hari
O : setiap pagi pasien meminum setengah gelas air teh
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian cairan intravena
S:-
O : pasien terpasang infusan RL dengan 30 tpm

EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. M
No. Rekam Medik : 345323
Ruang Rawat : Ruang Gladiol/4
TGL No. dx Jam EVALUASI SUMATIF / SOAP Paraf
5 Juni 2018 1 23.30 S : Pasien mengatakan demam turun -
O : S 37.5 oC, muncul keringat di seluruh badan badan pasien
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor lab (Hematokrit, Hb, trombosit)
- Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian obat anti piretik (Pamol 500 mg)
6 Juni 2018 2 06.00 S : pasien mengatakan minum air sebanyak 2 gelas pagi ini
O : S 39oC, TD 100/50 mmHg, RR 18x/menit, N 112 x/menit, pemberian injeksi Rl 30
tpm
A : Masalah kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor Lab (elektrolit dan asam basa)
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor input dan output cairan
- Kolaborasi pemberian RL 30 tpm
6 Juni 2018 1 20.15 S : Pasien mengatakan demam telah turun
O : S 37 oC, muncul keringat di seluruh badan pasien
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor lab (Hematokrit, Hb, trombosit)
- Kompres hangat
- Kolaborasi pemberian obat anti piretik (Pamol 500 mg)
7 Juni 2018 2 11.00 S : pasien mengatakan minum air sebanyak 5 gelas ukuran kecil
O : S 37.9oC, TD 100/50 mmHg, RR 21x/menit, N 110 x/menit, pemberian injeksi RL
30 tpm
A : Masalah kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor Lab (Elektrolit dan asam basa)
- Monitor ttv (TD, Suhu, Nadi, RR)
- Monitor input dan output cairan
- Kolaborasi pemberian RL 30 tpm
PEMBAHASAN

Dari hasil pengkajian yang dilakukan, An. M mengeluh demam sejak 12 hari yang lalu.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil pemeriksaan lab Hb 14.9 g/dL, Trombosit 75
gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif, D-LCR 35.5 %. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh
pusing, batuk dan badannya lemas. Demam pasien mulai tinggi ketika menjelang malam hari
tiba.. TD 100/60 mmHg, Nadi 112 x/menit, RR 20 x/menit dan suhu 39ºC. Hasil lab
menunjukkan HB 12.8 g/dL, Hematokrit 36.5 % Trombosit 75 gr/dl, eusinofil 0%, IgM positif,
D-LCR 43.1 %. Pasien tampak composmentis dengan KU Lemas. Pasien tidak mempunyai
riwayat terkait dhf, dan tidak memiliki penyakit keturunan. Pasien demam di pondok selama 7
hari, pasien hanya di kompres hangat dan minum obat warung. Setelah itu pasien dirawat di
rumah selama 5 hari dan tidak mengalami perubahan. Pada tanggal 4 Juni 2018 pasien dibawa ke
IGD RS Tidar Magelang. Dari data-data tersebut diambil 3 diagnosa yaitu Hipertermi (00007)
berhubungan dengan Penyakit (Viremia), Kekurangan volume cairan (00027) berhubungan
dengan Kehilangan Cairan Aktif, dan Nyeri akut (00133) berhubungan dengan Agens Cedera
Fisik.

Diagnosa utama yaitu Hipertermi (00007) berhubungan dengan Penyakit (Viremia). Hal
ini didukung oleh hasil laboratorium pasien yang menunjukkan IgM positif, Trombosit menurun
menjadi 75 gr/dl. Dari masalah tersebut diambil intervensi untuk dilakukan kompres hangat.
Kompreshangat dilakukan ketika pasien mengalami demam. Selain itu juga dilakukan kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian paracetamol 500 ml, untuk menurunkan demam pasien.
Kompres hangat cukup efektif dilakukan untuk menurunkan demam pasien dengan teknik non
farmakologi, walaupun keefektifannya memerlukan waktu yang cukup lama untuk menunjukkan
hasil. Selain itu lingkungan yang nyaman dan penggunaan pakaian yang tipis dapat membantu
pasien untuk merasakan nyaman.

Diagnosa kedua yaitu Kekurangan volume cairan (00027) berhubungan dengan


Kehilangan Cairan Aktif. Hal ini didukung oleh hasil laboratorium pasien yang menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan cairan. Pasien mengeluh BAB lebih dari 7 kali sehari. Pasien
minum sehari 750 ml sedangkan BAK dalam sehari 1000 ml. pasien mengalami dehidrasi. Dari
masalah tersebut diambil intervensi untuk edukasi minum air putih kurang lebih 2 L.Tujuan
minum air putih adalah untuk mencapai keseimbangan cairan yang diharapkan untuk mencegah
kekurangan cairan didalam tubuh. Selain itu juga memonitor asupan intake dan output cairan
serta ttv pasien. Minimalkan asupan makanan dan minuman dengan diuretic atau pencahar sepeti
kopi, teh, air kelapa juga berpengaruh dalam perbaikan regulasi ginjal dalam memfiltrasi.
Berikan larutan intravena yang mengandung elektrolit dengan aliran sesuai, saat ini pasien sudah
terpasang infusan asering yang dapat menyeimbangkan elektrolit pasien. Pantau tanda dan gejala
dehidrasi yang memperburuk.Selain itu pentingnya memonitor hasil laboratorium untuk
mengetahui perkembangan elektrolit dan asam basa pasien dari hari ke hari. Dari hasil tindakan,
pasien mengatakan minum masih sama 0.75 liter perhari dengan BAK masih sedikit.

Anda mungkin juga menyukai