Anda di halaman 1dari 1

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau

gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" [1] adalah sebuah
entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan
selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman
emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye
of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.""[1]
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah"
itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,[2] kata sifat
etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine,
keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."[3]
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda
mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak
akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk
"muda" dan "usia matang."[3]

Keelokan pada Manusia[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daya tarik fisik
Wanita yang elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut
"tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok",
apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa
kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis
seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian,
dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik,
seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu
budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang
berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh
proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.

Anda mungkin juga menyukai