1. Definisi Kolestasis
2. Etiologi Kolestasis
3. Anamnesis
Etilogi kolestasis dibagin menjadi 2 yaitu: 14,16
1. Kolestasis ekstra hepatik: Suatu keadaan yang dapat mengakibatkan obstruksi saluran
empedu baik total mapun parsial.
Atresia bilier, suatu obstruksi total duktus biliaris
Kista duktus koledukus
Stenosis duktus biliaris, suatu obstruksi parsial duktus biliaris
Kolelitiasis, adanya suatu penumpukan endapan pada duktus biliaris sebagai
akibat proses hemolitik yang berlebihan.
2. Kolestasis intra hepatik: gangguan yang terjadi pada tingkat hepatosit. Penyebabnya
antara lain:
Infeksi
Bakteri: sepsis, ISK
Virus: rubella, CMV, herpes simpleks
Parasit: tokso plasma
Metabolik
Gangguan metabolism karbohidrat: galaktosemia, fruktosemia
Gangguan metabolism asam amino
Gangguan metabolism lipid
Gangguan endokrin: hipotiroidisme, hipopituitarisme
Toksik: Obat-obatan
3. Anamnesis
Hal-hal yang ditanyakan adalah:
Riwayat kehamilan dan kelahiran: riwayat obstetri ibu (Infeksi TORCH,
hepatitis B, dan infeksi lain), berat badan lahir (pada infeksi biasanya anak
Kecil Masa Kehamilan sedangkan pada atresia biliaris biasanya didapatkan
anak Sesuai Masa Kehamilan), infeksi intrapartum, morbiditas perinatal,
riwayat pemberian nutris parenteral.
Riwayat keluarga: bila saudara kandung pasien ada yang menderita penyakit
serupa maka kemungkinan besar merupakan seuatu kelainan
genetik/metabolik.
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan untuk mencari etiologi atau ada tidaknya komplikasi kolestasis
Fasies dismorfik pada sindrom Alagille
Mata: Katarak pada infeksi TORCH
Thoraks: bising jantung pada sindrom Alagille, atresia billier
Abdomen:
o Hepar: untuk mengetahui apakah sudah terjadi sirosis: hepatomegaly
atau sudah mengecil, konsistensi kenyal atau sudah mengeras,
permukaan masih licin atau sudah berbenjol-benjol.
o Asites: gangguan sintesis albumin
Kulit: ikterus, edema, eritema palmaris
Lain-lain: Fimosis kemungkinan ISK
5. Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap.
Transaminase17
Alanine aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransferase (AST) apesifik
untuk mendeteksi adanya nekrosis hepatosit. ALT dan AST meningkat pada
kerusakan hepatosit.
Albumin
Penurunan kadar albumin serum dapat disebabkan karena penurunan produksi
akibat penyakit parenkim hepar. Nilai normal kadar albumin pada usia 1-3
bulan adalah 3,41 g/dl. 21
USG Abdomen
USG abdomen merupakan pemeriksaan radiologis yang paling berguna pada
evaluasi awal kolestasis pada bayi. USG dapat menunjukkan ukuran dan
keadaan hati dan kandung empedu, mendeteksi adanya obstruksi pada sistem
bilier oleh batu maupun endapan, asites, dan menentukan adanya dilatasi
obstruksi atau kistik pada sistem bilier.22, 23