Anda di halaman 1dari 15

CARA KERJA REVERSE OSMOSIS

Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun dari


dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat selektif
terhadap benda-benda yang akan melaluinya. Umumnya membran ini sangat mudah
untuk dilalui oleh air karena ukuran molekulnya yang kecil; tapi juga mencegah
kontaminan-kontaminan lain yang mencoba melaluinya. Sebagai percobaan, air
diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu sisinya memiliki perbedaan
konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat berpindah dari larutan
berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi, maka air akan
berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi
yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik akan melawan proses difusi, dan akan
terbentuk kesetimbangan.

skema proses osmosis

Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi
(sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan
sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga
dapat menciptakan proses yang berlawanan (reverse) dari proses alamiah osmosis.
Dengan tetap menggunakan membran semi-permeable maka hanya akan mengijinkan
molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam-macam kontaminan yang
terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana sejumlah ion
pada permukaan membran sebagai sebuah pembatas mengijinkan molekul-molekul air
untuk melaluinya seiring melepas substansi-substansi lain.
skema proses reverse osmosis

Membran semi-permeable di awal-awal percobaan osmosis berasal dari kantung


kemih babi. Sebelum tahun 1960, membran-membran jenis ini dinilai sangat tidak
efisien, mahal, dan tidak handal untuk penggunaan aplikasi osmosis diluar
laboratorium. Bahan-bahan sintetik modern, mampu memecahkan masalah ini,
membuat membran menjadi lebih efektif dalam menghilangkan kontaminan, dan
membuatnya lebih kuat untuk menahan tekanan air yang lebih besar sebagai efisiensi
pengoperasian.

Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem


Reverse Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya
kerak di permukaan membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai
penyaring awal untuk mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran
Reverse Osmosis; dan juga membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-
material terlarut dari air baku sehingga tidak menymbat di membran. Mereduksi
kesadahan melalui proses water softening atau chemical softening juga dibutuhkan
untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.

Low Pressure System (biasa digunakan di perumahan)

Sistem Reverse Osmosis bertekanan rendah adalah yang bertekanan kurang dari 100
psig. Biasanya digunakan di area perumahan yang menggunakan sistem penampungan
seperti pada skema berikut.
skema sistem
reverse osmosis

Tangki penampungan penempatan di atas (countertop) biasanya tidak bertekanan;


namun jenis tangki penampung terbenam (undersink) biasanya bertekanan yang akan
bertambah seiring bertambahnya isi tangki. Sistem bertekanan ini mampu
menyediakan tekanan yang cukup untuk menggerakkan air dari tangki penampungan
menuju kran. Tapi sayangnya, hal ini juga akan menciptakan tekanan balik melawan
membran, yang dapat menurunkan efisiensi sistem. Beberapa unit mengatasi masalah
ini dengan menggunakan tangki tidak bertekanan dengan pompa untuk mendapatkan
air yang telah dimurnikan saat dibutuhkan.

Unit-unit bertekanan rendah biasanya mampu menghasilkan 2 – 15 galon per hari,


dengan efisiensi besar jumlah air limbah (reject water) sebanyak 2 – 4 galon untuk
setiap galon air murni yang dihasilkan. Kemurnian air yang dihasilkan mampu
mencapai 95%. Sistem jenis ini sangat terjangkau. Unit jenis ini memerlukan
pemeliharaan berupa penggantian pre dan post filter (biasanya 1 hingga 4 kali per
tahun); dan penggantian membran Reverse Osmosis setiap 2 hingga 3 tahun sekali,
tergantung penggunaan.

High Pressure System (biasa digunakan untuk komersial dan industri)

Sistem tekanan tinggi biasanya beroperasi pada tekanan 100 – 1000 psig, tergantung
membran yang digunakan dan air yang akan diolah. Sistem ini biasanya digunakan
untuk industri dan komersial dimana dibutuhkan volume yang besar namun tetap pada
standar kemurnian yang tinggi.

Kebanyakan sistem komersial dan industri menggunakan banyak membran yang


diatur secara pararel untuk menghasilkan jumlah air yang diinginkan. Air yang telah
diproses dari stage pertama kemudian dilanjutkan ke modul membran tambahan untuk
mendapatkan tingkat pemurnian yang lebih tinggi. Air limbah yang dihasilkan dapat
juga diarahkan ke modul membran erikutnya untuk meningkatkan efisiensi sistem
(lihat diagram dibawah berikut), walau pembersihan (flushing) masih tetap diperlukan
saat konsentrasi meningkat mencapai tingkat kegagalan (fouling).

Sistem High Pressure untuk industri mampu menghasilkan 10 hingga ribuan galon air
perhari dengan efisiensi 1 – 9 galon air limbah. Kemurnian air bisa mencapai 95%.
Sistem ini lebih besar dan leih rumit dibandingkan sistem Low Pressure.

Apa yang Reverse Osmosis Treatment

Reverse Osmosis mampu menghilangkan banyak jenis kontaminan kesehatan dan


aestatik. Didesain dengan efektif sehingga mampu menghilangkan rasa, warna dan
bau yang tidak sedap, dan rasa asin atau soda yang disebabkan oleh klorida atau
sulfat.

Reverse Osmosis juga efektif untuk menghilangkan kontaminan kesehatan seperti


arsenik, asbestos, atrazine (hebrisida/pestisida), florida, timah, merkuri, nitrat, dan
radium. Dengan menggunakan pre-filter karbon yang sesuai (yang biasanya termasuk
di banyak sistem reverse osmosis), maka akan mampu menghilangkan kontaminan
seperti benzene, trikloretilen, trihalometana, dan radon. Beberapa sistem reverse
osmosis juga mampu menghilangkan kontaminan biologi seperti Crystosporidium.
Peringatan dari Water Quality Association (WQA), bahwa membran reverse osmosis
secara umum mampu menghilangkan semua mikro-organisme dan kontaminan
kesehatan, dengan perancangan sistem reverse osmosis yang dapat mencegah
kegagalan perlindungan pada sistem air minum.

Saat teman-teman mencari produk untuk sistem pemurnian air dari kontaminan
kesehatan, pastikan produk tersebut sudah “lulus uji” secara laboratorium.

Kesimpulan
Reverse osmosis merupakan teknologi yang relatif baru, tapi sangat efektif, sebuah
aplikasi proses sains yang ditemukan. Sistem reverse osmosis memiliki banyak jenis,
dengan kapasitas untuk memnuhi satu lingkup keluarga atau sebesar kapasitas
kebutuhan industri yang memerlukan ribuan galon per hari.Dengan kelebihan-
kelebihan sistem ini dan desain membran telah meningkatkan efesiensi dan
kehandalannya, reverse osmosis dapat digunakan dibanyak jenis aplikasi water
treatment untuk waktu yang lama.
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013
PENDAHULUAN
Reverse osmosis (RO) adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai
molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika
larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah
yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa
dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
Reverse Osmosis (R.O) atau Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal
dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana molekul "solvent"
(biasanya air) akan mengalir dari daerah "solute" rendah ke daerah "solute" tinggi melalui sebuah
membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran
apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari "solvent"
berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Jadi reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi "solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah "solute" rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse
osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap "solute" dari satu sisi
dan membiarkan pendapatan liquid murni dari sisi satunya.
Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat dalam matriks
polimer - baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial dipolimerisasi dalam membran
tipis-film-komposit - di mana pemisahan terjadi. Dalam kebanyakan kasus, membran ini
dirancang untuk memungkinkan air hanya untuk melewati melalui lapisan padat, sementara
mencegah bagian dari zat terlarut (seperti ion garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan
tinggi akan diberikan pada sisi konsentrasi tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk
air tawar dan payau, dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27 bar
(390 psi) [3] tekanan osmotik alam yang harus diatasi.Proses ini terkenal karena penggunaannya
dalam desalinasi (menghilangkan garam dan mineral lainnya dari air laut untuk mendapatkan air
tawar), namun sejak awal 1970-an itu juga telah digunakan untuk memurnikan air segar untuk
aplikasi
medis, industri, dan domestik.
Pada proses reverse-osmosis, fenomena ini dibalik arahnya dengan menambahkan tekanan
pada larutan yang lebih padat (air terpolusi) melalui membran semi-permeabel, sehingga
menghasilkan air bersih yang bebas dari polutan.
PRINSIP KERJA REVERSE OSMOSIS

Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun dari dinding-
dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat selektif terhadap benda-benda
yang akan melaluinya. Umumnya membran ini sangat mudah untuk dilalui oleh air karena
ukuran molekulnya yang kecil; tapi juga mencegah kontaminan-kontaminan lain yang mencoba
melaluinya. Sebagai percobaan, air diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu
sisinya memiliki perbedaan konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat
berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi, maka
air akan berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi
yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik akan melawan proses difusi, dan akan terbentuk
kesetimbangan.

Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi
(sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan sangat
rendah. Dengan menggunakan air bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga dapat menciptakan
proses yang berlawanan (reverse) dari proses alamiah osmosis. Dengan tetap menggunakan
membran semi-permeable maka hanya akan mengijinkan molekul air yang melaluinya dan
membuang bermacam-macam kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan
ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran sebagai sebuah pembatas
mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya seiring melepas substansi-substansi lain.
Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem Reverse
Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya kerak di permukaan
membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk
mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga
membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air baku sehingga
tidak menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses water softening atau chemical
softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.
Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah sistem Reverse
Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah terbentuknya kerak di permukaan
membran. Sistem Reverse Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk
mereduksi kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga
membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air baku sehingga
tidak menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses water softening atau chemical
softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.
FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA REVERSE OSMOSIS
Penanganan air menggunakan sistem reverse osmosis ini memiliki tingkat konsumsi energi
yang lebih rendah dari sistem penyulingan panas dan otomatis membantu mengurangi biaya
operasional suatu perusahaan. Pre treatment dapat meliputi penyaringan media untuk
menghilangkan unsur partikel, pertukaran ion dengan perlahan, atau menghilangkan anti-scalant
secara keras. Temperatur dan pH disesuaikan untuk merendahkan daya larut dari bahan kimia.
Dengan proses demikian pencegahan scalling dengan mengaktifasi karbol atau bisulfit untuk
menghilangkan klorida, dan pada tempat penyaringan mikro dapat menghancurkan beberapa
partikel/unsur dan membuang padatannya.
Proses reverse osmosis menggunakan tekanan / presure yang diberikan pada aliran air
sumber dan dialirkan melalui filter / membran yang sangat tipis dengan pori-pori 0,001 mikron
(1 helai rambut dibelah sejuta kali) sehingga dapat menyaring mikroorganisme, virus, metal ion,
logam-logam berat, bahan-bahan anorganik dan polutan radio aktif.
Jenis membran yang digunakan oleh contoh alat Advance® water filter reverse osmosis
adalah Thin Film Membrane (TFM) atau Thin Film Composite (TFC) yang cocok digunakan
untuk kondisi sumber air di Indonesia seperti air PAM dan air tanah
Sebagai perbandingan ada beberapa jenis membran yaitu:
1. Sea Water Membrane: membran yang digunakan untuk air laut.
2. Breakis Water Membrane: membran untuk air sungai.
3. Thin Film Membrane (TFM) / Thin Film Composite (TFC): yang terbuat dari polymide dan
polysofon.
4. Celulose Tri Acetate (CTA): terbuat dari serat tanaman bakau sehingga tidak tahan terhadap
bakteri / mikroorganisme, banyak digunakan oleh pesaing Advance® water filter reverse
osmosis. Membran ini memiliki daya reject 80 – 85 %.
Dalam reverse osmosis, dalam setup yang sama seperti yang di osmosis, tekanan
diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, ada dua kekuatan yang
mempengaruhi gerakan air: tekanan yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut
antara dua kompartemen (tekanan osmotik) dan tekanan eksternal diterapkan.

KEUNGGULAN REVERSE OSMOSIS


1. Ukuran filter/membrane yang sangat halus 0,0001 mikron yang mampu membuang seluruh
bahan pencemar air seperti kimia, biologis, fisik, bakteri, virus hingga logam berat.
2. Dengan mengkonsumsi air minum yang murni dari hasil mesin sistem reverse osmosis atau
sistem RO, maka kesehatan dan fungsi ginjal di dalam tubuh dapat tetap terjaga dengan baik.
3. Dilakukannya Tahapan proses analisa air baku sebelum pemasangan. Filter yang digunakan
disesuaikan dengan kondisi/masalah air sehingga dilakukan proses filterisasi sesuai dengan
output yang diinginkan.
4. Mampu membuang zat polutan berbahaya hingga air menjadi murni 99,9%. Hal ini polutan atau
logam berat tidak dapat dihilangkan dengan sistem pengolahan air minum yang lama misalnya
pendidihan, ultra violet, ozonisasi dll.
5. Merupakan teknologi yang telah teruji secara internasional dan digunakan jutaan rumah tangga
di berbagai negara maju. Lihatlah rumah keluarga di AS, Inggris, Singapura, Australia, Jepang
atau negara lainnya, tentu di samping ruang makan biasa ditemui alat reverse osmosis.
6. Kualitas air langsung dapat diuji dari hari ke hari sehingga air yang dihasilkan terjamin
kualitasnya. Pengujian air minum reverse osmosis cukup sederhana, yaitu dengan alat ukur TDS.

KEKURANGAN REVERSE OSMOSIS


Sistem reverse osmosis memiliki kekurangan rendahnya tingkat kepahaman konsumen
dengan sistem ini. Konsumen tingkat rumah tangga kecil masih belum dapat mempercayakan
sistem ini karena belum ada pemahaman yang dapat meyakinkan konsumen. Alat sistem RO ini
juga masih sulit dicari serta biaya yang dibutuhkan untuk membeli alat ini cukup mahal.

APLIKASI PENERAPAN SISTEM REVERSE OSMOSIS


Di indonesia ini penerapan sistem reverse osmosis sudah cukup banyak dalam kegiatan-
kegiatan industri. Contohnya saja dalam industri isi ulang galon air minum. Reverse osmosis
yang biasa juga disebut hyperfiltration adalah teknologi pemurnian air untuk minum yang paling
canggih dibanding dengan sistem teknologi sebelumnya seperti nano filtration, ultra filtration,
micro filtration, dsb. Contoh nyata dari sistemk reverse osmosis ini ialah alat canggih dari
produk indonesia yaitu Pure It. Yaitu alat yang dapat memurnikan air untuk dapat dimunim
secara langsung. Dan juga masih banyak lagi alat-alat lain yang menerapkan reverse osmosis ini.
Contohnya adalah apa yang diterapkan pada perusahaan international CUNO yang berasal
dari australia.
Teknologi Reverse Osmosis ini juga dapat digunakan dalam industri:
1. Air Mineral
2. Humidifikasi
3. Pembuatan Es
4. Aplikasi Laboratorium
5. Aplikasi Biomedikal
6. Proses Kimia
7. Pembuatan Kosmetik
8. Restoran
9. Produksi Semikonduktor
10. Aplikasi Metal Plating, dan lain sebagainya …

Reverse Osmosis
Posted on August 13, 2013 by alief rakhman

Osmosis
Prinsip kerja filter reverse osmosis adalah berdasarkan pada peristiwa osmosis
yang terjadi di alam. Osmosis adalah peristiwa bergeraknya air dari larutan yang
mempunyai konsentrasi lebih rendah melalui membran semi permeabel ke larutan
yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi sampai tercapai keseimbangan.
Membran semi permeable hanya bisa dilewati micro molekul (ion). kedua sisi
cairan mempunyai perbedaan konsentrasi molekul dimana larutan encer
mempunyai konsentrasi yang lebih kecil dibandingkan larutan pekat. Inilah yang
menyebabkan larutan encer akan bergerak melewati membran ke arah larutan pekat
sampai kedua larutan mencapai kesetimbangan. Hal ini disebut juga dengan
OSMOSIS.
Reverse Osmosis
R.O. (Reverse Osmosis) adalah suatu metode pemurnian melalui membran semi
permeable di mana suatu tekanan tinggi (50-60 PSI) diberikan melampaui tarikan
osmosis sehingga akan memaksa air melewati proses osmosis terbalik dari bagian
yang memiliki kepekatan tinggi ke bagian dengan kepekatan rendah. Selama
proses ini terjadi, kotoran dan bahan yang berbahaya akan dibuang sebagai air
tercemar. Molekul air dan bahan mikro yang lebih kecil dari pori-pori R.O. akan
melewati pori-pori membran dan hasilnya adalah air yang murni. RO
menggunakan tekanan untuk mendorong larutan pekat melewati membran RO
menuju ke larutan yang encer, RO digunakan untuk memisahkan elemen cairan
dengan material yang terlarut didalamnya.

Gb 1. sistem reverse osmosis

Dewasa ini sistem Reverse Osmose semakin banyak diminati kalangan industri
water treatment maupun perumahan untuk mendapatkan air bersih (pure water )
karena faktor simple untuk proses pengoperasian maupun pemeliharaannya.

Bagian utama RO treatment PLTU


 Disc Filter
 UF Filter
 Cartridge Filter
 SWRO
 BWRO
Untuk menjaga kehandalan dari membran RO maka sebelum Air masuk ke
Membran RO perlu dilakukan pre treatment berupa filtrasi (Disc filter, UF Filter,
Cartridge Filter) atau dengan proses Koagulasi dan Flokulasi

Gb 2. Blok diagram sistem Reverse Osmosis

Sistem Operasi pada disc filter


Dalam proses penyaringan kotoran ada dalam 2 fase kerja yang harus di lakukan
dalam pengo-perasian disc filter, yaitu :

1. Fase Filtrasi / penyaringan Adalah fase kerja unit filter selama melakukan proses
penyaringan selama dalam melakukan proses penyaringan kotoran dalam air .
2. Pencucian Terbalik / back wash Adalah fase pencucian kotoran yang me-
nempel pada dinding – dinding element filter, dengan cara memompakan / meng-
alirkan air bersih kedalam unit filter deng-an arah aliran yang berlawanan terhadap
aliran air pada filtrasi / penyaringan
Ultra Filtration ( UF )
Sistem UF menggunakan membran Hol-low Fiber, sehingga dapat mengalirkan
cairan dalam jumlah yang besar. Filter ini memisahkan partikel dengan ukuran >
0,1 mikron yang telah melewati Arkal. Terdapat 2 buah train, 1 trin terdiri dari 84
modul.Didalam Ultra Filtration juga terjadi backwash secara otomatis yang
pengaturannya berdasarkan timer, yaitu 30 menit produksi,berhenti,kemudian back
wash yang semuanya berlangsung dalam 1 train. Back wash berlangsung selama
210 detik, dengan rincian 70 detik pertama aliran udara = air,140 detik sisanya
aliran air.Air yang di accept di filter ini ditampung pada UF tank dengan kapasitas
produksi 125 m3/jam. Di UF tank di cek kadar Cl2 yang keluar dari Arkal.

Gb 3. Ultra Filter

Cartridge Filter
Filter ini menyaring partikel dengan ukuran > 5 mikron. Filter ini dipasang untuk
mengantisipasi bila ada partikel yang lolos dari UF. Sebelum masuk catridge filter,
air diinjeksikan anti klorin, yaitu Na2SO3 dan anti scalant, yaitu poli karboksilat.
Tujuan penginjeksian anti klorin adalah karena catridge filter mempunyai bahan
yang tidak tahan terhadap klorin. Bila terpapar pada klorin, maka serat catridge
akan meluruh. Sedangkan tujuan ditambahkannya anti scalant adalah untuk
mencegah terbentuknya endapan pada RO yang dikhawatirkan akan menyumbat
RO dan mengganggu kinerja dan efisiensi RO.

Gb 4. Konstruksi Cartridge Filter

Anda mungkin juga menyukai