(TKEE163212P)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, serta petunjuk-Nya
sehingga panduan praktikum ini telah terselesaikan dengan baik. Dalam penyusunan panduan
praktikum ini, tim penulis telah banyak mendapatkan arahan, bantuan, serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih
kepada:
1. Sarjiya, ST., MT., Ph.D.
2. Hanung Adi Nugroho, S.T., M. E., Ph.D.
3. Cahyo Tri Wibowo, S.T.
Hormat kami
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ v
UNIT I .............................................................................................................................. 7
E. Simulasi Pengaruh Besarnya Arus Lebih pada Waktu Kerja OCR ................... 13
UNIT II ........................................................................................................................... 14
UNIT III.......................................................................................................................... 20
UNIT IV ......................................................................................................................... 31
iii
D. Simulasi Proteksi Generator Menggunakan Relay Diferensial ......................... 36
UNIT V ........................................................................................................................... 39
UNIT VI ......................................................................................................................... 43
LAMPIRAN ................................................................................................................... 48
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Karakteristik relay arus lebih pada TMS 1 menurut standar IEC.................... 8
Gambar 2 One Line Diagram Percobaan Unit I ............................................................... 9
Gambar 3 One Line Diagram Percobaan Unit II............................................................ 15
Gambar 4 One Line Diagram Percobaan Unit III Proteksi Feeder ................................ 22
Gambar 5 One Line Diagram Percobaan Unit III Proteksi Trafo T3 ............................. 28
v
PETUNJUK KESELAMATAN UMUM
6
UNIT I
RELAY ARUS LEBIH
Relay arus lebih harus dirancang dan disetel sedemikian sehingga memenuhi
kriteria safety dan security. Peralatan yang diproteksi harus aman terhadap kerusakan
(safe) dan tidak boleh trip jika tidak betul-betul diperlukan agar tidak terjadi
pemadaman listrik yang sia-sia (secure). Salah satu caranya adalah melengkapi relay
dengan fasilitas setting. Relay arus lebih dilengkapi dengan fasilitas setting arus
starter (IS) dan setting tundaan waktu kerja / Time Multiplier Setting (TMS) / Time
Dial.
7
Gambar 1 Karakteristik relay arus lebih pada TMS 1 menurut standar IEC
8
B. Simulasi Relay Arus Lebih / Overcurrent Relay (OCR)
Ikutilah petunjuk berikut ini:
1. Jalankan program ETAP 12.6.0, dobel klik icon ETAP di desktop
9
4. Dobel klik OCR G1, OCR T1S kemudian disable (service: out)
Dobel klik pada CT FD1 dan OCR FD1, catat rating CT dan setting OCR
tersebut
10
C. Simulasi Pengaruh Setting Is pada Waktu Kerja OCR
Settinglah OCR Curve Type, Is dan TMS sesuai tabel berikut. Simulasikan
hubung singkat pada Bus 3, kemudian catat data arus hubung singkat dan waktu kerja
OCR.
11
D. Simulasi Pengaruh Setting TMS pada Waktu Kerja OCR
Settinglah OCR Curve Type, Is dan TMS sesuai tabel berikut. Simulasikan
hubung singkat pada Bus 3, kemudian catat data arus hubung singkat dan waktu kerja
OCR.
12
E. Simulasi Pengaruh Besarnya Arus Lebih pada Waktu Kerja OCR
Settinglah OCR Curve Type, Is dan TMS sesuai tabel berikut. Simulasikan
hubung singkat pada Bus 3, Bus 4, dan Cable 1, kemudian catat data arus hubung
singkat dan waktu kerja OCR.
13
UNIT II
KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH
Pada koordinasi relay arus lebih harus diperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Relay utama harus bekerja terlebih dahulu
2. Relay backup harus bekerja apabila relay utama gagal bekerja
3. Relay utama dan relay backup tidak boleh bekerja bersama atau terbalik
urutan kerjanya
4. Selesih waktu kerja antara relay utama dan relay backup > 300ms
14
B. Simulasi Koordinasi Relay Arus Lebih / Overcurrent Relay (OCR)
Ikutilah petunjuk berikut ini:
1. Jalankan program ETAP 12.6.0, dobel klik icon ETAP di desktop
15
4. Dobel klik OCR G1 kemudian disable (service: out)
Dobel klik pada CT FD1, OCR FD1, CT T1S, dan OCR T1S, catat rating CT dan
setting OCR tersebut
16
5. Simulasikan hubung singkat dengan cara meng-klik icon Fault Insertion
kemudian klik pada Bus 3, pencet ESC untuk mengakhiri simulasi.
Cek waktu kerja OCR FD1 dan OCR T1S dengan cara mengklik icon
Arus hubung singkat di feeder FD1 = .............. kA
Waktu kerja OCR FD1 = .................. detik
Arus hubung singkat di sekunder trafo T1 = .............. kA
Waktu kerja OCR T1S = .................. detik
Selisih waktu kerja OCR FD1 dan OCR T1S = .................. detik
17
C. Simulasi Koordinasi OCR berdasarkan Pembedaan Arus Kerja OCR
Settinglah OCR Curve Type, Is dan TMS sesuai tabel berikut. Simulasikan
hubung singkat pada Bus 3, kemudian catat data arus hubung singkat dan waktu kerja
OCR.
18
D. Simulasi Koordinasi OCR berdasarkan Pembedaan Waktu Kerja OCR
Settinglah OCR Curve Type, Is dan TMS sesuai tabel berikut. Simulasikan
hubung singkat pada Bus 3, kemudian catat data arus hubung singkat dan waktu kerja
OCR.
19
UNIT III
PROTEKSI FEEDER DAN TRAFO DAYA
MENGGUNAKAN RELAY ARUS LEBIH
Relay arus lebih atau overcurrent relay (OCR) banyak digunakan untuk
proteksi arus lebih pada jaring distribusi primer di ujung awal feeder tegangan
menengah (TM), dan sebagai proteksi terhadap gangguan tanah. Relay ini
memerlukan masukan berupa arus dari saluran yang diproteksi yang diperoleh melalui
trafo arus (CT). Elemen perbandingan (comparator) di dalam relay membandingkan
arus masukan relay terhadap sebuah nilai batas dimana relay akan bekerja (trip) kalau
arus masukannya melampaui nilai batas tersebut
20
Penggunaan relay arus lebih untuk memproteksi feeder harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu:
1. Relay arus lebih harus mampu mengatasi gangguan overload
2. Relay arus lebih harus mampu mengatasi gangguan short circuit
3. Relay arus lebih harus trip sebelum penghantar feeder mengalami kerusakan
akibat arus lebih
21
C. Simulasi Proteksi Feeder Menggunakan Relay Arus Lebih
Ikutilah petunjuk berikut ini:
22
4. Dobel klik OCR G1, OCR T1S kemudian disable (service: out)
Dobel klik pada CT FD1 dan OCR FD1, catat rating CT dan setting OCR
tersebut
23
6. Simulasikan hubung singkat pada Bus 3, jangan pencet ESC, klik pada OCR FD1
kemudian plot kurva dengan mengklik icon Star View kemudian klik ESC
untuk mengakhiri simulasi.
24
7. Select pada cable 1 dan OCR FD1, plot kurva dengan mengklik icon
Star View
Apakah setting OCR FD 1 untuk memproteksi cable 1 pada feeder FD1 sudah
benar? Jelaskan alasannya!
25
8. Dobel klik OCR T1S kemudian enable (service: in)
Double klik pada CT FD1, OCR FD1, CT T1S, dan OCR T1S, catat rating CT
dan setting OCR tersebut
26
10. Simulasikan hubung singkat pada Bus 3, jangan pencet ESC, select pada OCR
FD1 dan OCR T1S, plot kurva dengan mengklik icon Star View
kemudian klik ESC untuk mengakhiri simulasi.
Apakah OCR FD1 dan OCR T1S telah dikoordinasikan dengan setting yang
benar? Jelaskan alasannya!
27
D. Simulasi Proteksi Trafo Daya Menggunakan Relay Arus Lebih
Ikutilah petunjuk berikut ini:
1. Double klik pada CT T3S, OCR T3S, CT T3P dan OCR T3P, catat rating CT dan
setting OCR tersebut
28
OCR T3S OCR T3P
CT Ratio = ....... : ....... CT Ratio = ....... : .......
Class = ................. Class = .................
OCR Curve Type = ................ OCR Curve Type = ................
Is (Prim Amps) = ................. A Is (Prim Amps) = ................. A
TMS (Time Dial) = ................. TMS (Time Dial) = .................
2. Select pada T3, OCR T3S, dan OCR T3P, plot kurva dengan mengklik icon
Star View
Apakah setting OCR T3S dan OCR T3P untuk memproteksi Trafo T3 sudah
benar?
Jelaskan alasannya!
29
3. Simulasikan hubung singkat dengan cara meng-klik icon Fault Insertion
kemudian klik pada Bus 6.
Cek waktu kerja OCR T3S dan OCR T3P dengan cara mengklik icon
Arus hubung singkat di sisi sekunder Trafo T3 = .............. kA
Waktu kerja OCR T3S = .................. detik
Arus hubung singkat sisi di primer Trafo T3 = .............. kA
Waktu kerja OCR T3P = .................. detik
Selisih waktu kerja OCR T3S dan OCR T3P = .................. detik
Select pada OCR T3S dan OCR T3P, plot kurva dengan mengklik icon
Star View pencet ESC untuk mengakhiri simulasi.
30
UNIT IV
PROTEKSI GENERATOR DAN MOTOR
A. Proteksi Generator
Bagian hulu dari sistem tenaga listrik adalah generator yang terdapat dipusat
listrik dan digerakkan oleh mesin penggerak mula (prime mover). Generator sebagai
sumber energi listrik dalam sistem perlu diamankan jangan sampai mengalami
kerusakan karena kerusakan generator akan sangat menggangu jalannya operasi
sistem tenaga listrik. Oleh karenanya, generator sedapat mungkin harus dilindungi
terhadap semua gangguan yang dapat merusak generator.
PMT generator harus bekerja apabila ada gangguan yang terjadi di depan
generator, di dalam generator, di mesin penggerak generator, dan apabila terjadi
kegagalan dari PMT yang ada di depan PMT generator. Generator merupakan
peralatan penting yang harganya cukup mahal, untuk itu diusahakan pengaruh
gangguan dibatasi sampai sekecil mungkin dengan cara mendeteksi keadaan
gangguan secara tepat dan mengisolasikan mesin terhadap sistem yang sehat secara
cepat.
Pada umumnya relay proteksi yang digunakan pada generator untuk mengatasi
gangguan tersebut antara lain:
a. Differential Relay
Digunakan untuk mengatasi gangguan hubung singkat yang terjadi di area
generator, relay ini tidak akan bekerja apabila gangguan terjadi di area luar
generator. Relay ini bekerja tanpa tundaan waktu (instantaneous).
31
b. Overcurrent Relay
Relay ini digunakan sebagai backup dari differential relay dan overcurrent relay
di depannya apabila mengalami kegagalan. Relay ini disetting dengan
karakterisitik inverse yang dikombinasi dengan karakteristik definite dan
instantaneous.
c. Reverse Power Relay
Relay ini berfungsi untuk mengatasi gangguan reverse power yang bila
dibiarkan akan menyebabkan terjadinya motoring pada generator.
d. Negative Phase Sequence / Unbalance Relay
Gangguan ketidakseimbangan arus pada masing-masing fasa dapat terjadi
akibat pembebanan yang tidak seimbang atau karena putus penghantar fasa,
untuk mengatasinya digunakanlah negative phase sequence / unbalance relay.
e. Stator Earth Fault Relay
Relay ini digunakan untuk mengatasi gangguan short circuit fasa ke tanah pada
stator.
f. Rotor Earth Fault Relay
Relay ini digunakan untuk mengatasi gangguan short circuit fasa ke tanah pada
rotor.
g. Over/under voltage Relay
Jika AVR (Auto Voltage Regulator) sebagai pengendali tegangan output
generator mengalami kegagalan, maka generator bisa saja mengalami
over/under voltage, relay ini digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
h. Over/under frequency Relay
Relay ini diperlukan untuk mengatasi gangguan over/under frequency karena
governor generator bisa saja gagal bekerja menjalankan tugasnya untuk
mengatur kestabilan kecepatan putar rotor.
i. Loss of field Relay
Jika saat bekerja paralel generator sinkron mengalami kegagalan eksitasi, maka
akan menyebabkan generator tersebut bekerja sebagai generator induksi dengan
menyerap daya reaktif dari sistem. Loss of field relay diperlukan untuk
mengatasi hal tersebut supaya generator sinkron tidak mengalami kerusakan.
j. dll
32
B. Proteksi Motor
Prinsip dasar proteksi motor induksi adalah memperbolehkan motor diasut
tanpa melebihi ketahanan termal dan melindungi motor dengan menempatkan kurva
karakteristik proteksi di bawah kurva ketahanan termal motor. Pemilihan peralatan
proteksi motor induksi untuk mengatasi gangguan beban penuh dan gangguan hubung
singkat berdasarkan pada ukuran dari motor yang akan dilindungi.
33
C. Simulasi Proteksi Generator Menggunakan Relay Arus Lebih
Ikutilah petunjuk berikut ini:
a. Double klik pada CT G1 dan OCR G1, catat rating CT dan setting OCR tersebut
CT Ratio = ........ : ........ Class .....................
OCR Curve Type = ................
Is (Prim Amps) = ................. A
TMS (Time Dial) = .................
b. Select pada G1 dan OCR G1, plot kurva dengan mengklik icon Star View
Jelaskan alasannya!
34
c. Klik icon Fault Insertion kemudian klik pada Bus 2
d. Cek waktu kerja OCR dengan cara mengklik icon
e. OCR yang pertama bekerja adalah OCR............ dengan waktu kerja ......... detik
f. OCR yang kedua bekerja adalah OCR................ dengan waktu kerja ......... detik
g. Hitung waktu kerja OCR T1S dan OCR G1 berdasarkan data arus hubung singkat
yang mengalir, bandingkan hasilnya dengan data simulasi pada point e dan f
t OCR T1S = .................................. t OCR G1 = ..................................
h. Select pada OCR T1S dan OCR G1, plot kurva dengan mengklik icon Star View
35
D. Simulasi Proteksi Generator Menggunakan Relay Diferensial
Ikutilah petunjuk berikut ini:
36
E. Simulasi Proteksi Motor Menggunakan Pengaman Arus Lebih
Ikutilah petunjuk berikut ini:
1. Dobel klik pengaman arus lebih CB TRIP D2 kemudian ubah status : CLOSE
2. Catat data pada bagian Trip Device CB TRIP D2
Long Time : .......... A Short Time : ............A Instantaneous : ..........A
3. Select pada CB TRIP D2 dan Motor 1, plot kurva dengan mengklik icon
Star View
Jelaskan alasannya!
37
4. Klik icon Fault Insertion kemudian klik pada Motor 1
5. Cek waktu kerja pengaman arus lebih dengan cara mengklik icon
6. Pengaman pertama yang bekerja adalah .............. dengan waktu kerja ......... detik
7. Pengaman kedua yang bekerja adalah .............. dengan waktu kerja ......... detik
38
UNIT V
SIMULASI KOORDINASI OCR MENGGUNAKAN
POWER SYSTEM SIMULATOR TQ NE9070
1. Time Grading
Gambar rangkaian percobaan:
Berdasarkan dari data arus hubung singkat yang terukur, maka dengan setting
tersebut waktu kerja Rele B menurut perhitungan adalah:
39
Selanjutnya lakukan hubung singkat 3 fase di TP 19, catat waktu kerja Rele B
berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tB =………..detik
Jika diinginkan time grading (1detik), maka waktu kerja Rele A yang diharapkan
adalah tA = tB + 1 detik, supaya didapat waktu kerja tersebut maka rele A disetting
TMS = 1 dengan pertimbangan sbb:
Selanjutnya lakukan hubung singkat 3 fase di TP 19, catat waktu kerja Rele A
berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tA =………..detik
40
2. Time & Current Grading
Gambar rangkaian percobaan:
220 / 110V
Grid PLN X = j 0,13 pu
X = j 0,0004 pu
B Fault
beban
TP19
415 / 220V
X = j 0,048 pu
A j 0,1pu j 0,1pu j 0,1pu j 0,1pu j 0,1pu
Line 6
220 / 110V
X = j 0,13 pu
C
beban
TP18
Berdasarkan dari data arus hubung singkat yang terukur, maka dengan setting
tersebut waktu kerja Rele B menurut perhitungan adalah:
Selanjutnya lakukan hubung singkat 3 fase di TP 19, catat waktu kerja Rele B
berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tB =………..detik
41
c. Pengujian waktu kerja Rele A sebagai backup Rele B: (Rele B overridden)
CT Rele A 10 : 1 A, Setting pada rele A
Jika diinginkan time grading (1detik), maka waktu kerja Rele A yang diharapkan
adalah tA = tB + 1 detik, supaya didapat waktu kerja tersebut maka rele A disetting
TMS = 1 dengan pertimbangan sbb:
Selanjutnya lakukan hubung singkat 3 fase di TP 19, catat waktu kerja Rele A
berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tA =………..detik
42
UNIT VI
SIMULASI KOORDINASI GFR MENGGUNAKAN
POWER SYSTEM SIMULATOR TQ NE9070
1. Time Grading
Gambar rangkaian percobaan:
Berdasarkan dari data arus hubung singkat 1 fase (R) ke tanah yang terukur, maka
dengan setting tersebut waktu kerja GFR B menurut perhitungan adalah:
43
Selanjutnya lakukan hubung singkat 1 fase (R) ke tanah di TP 19, catat waktu
tB =………..detik
Jika diinginkan time grading (1detik), maka waktu kerja GFR A yang diharapkan
adalah tA = tB + 1 detik, supaya didapat waktu kerja tersebut maka GFR A
disetting TMS = 1 dengan pertimbangan sbb:
Selanjutnya lakukan hubung singkat 1 fase (R) ke tanah di TP 19, catat waktu
kerja GFR A berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tA =………..detik
44
2. Time & Current Grading
Gambar rangkaian percobaan:
220 / 110V
Grid PLN X = j 0,13 pu
X = j 0,0004 pu
B Fault
beban
TP19
415 / 220V
X = j 0,048 pu
A j 0,1pu j 0,1pu j 0,1pu j 0,1pu j 0,1pu
Line 6
220 / 110V
X = j 0,13 pu
C
beban
TP18
Berdasarkan dari data arus hubung singkat 1 fase (R) ke tanah yang terukur, maka
dengan setting tersebut waktu kerja GFR B menurut perhitungan adalah:
Selanjutnya lakukan hubung singkat 1 fase di (R) ke tanah TP 19, catat waktu
kerja GFR B berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tB =………..detik
45
c. Pengujian waktu kerja GFR A sebagai backup GFR B: (GFR B overridden)
CT GFR A 5 : 1 A, Setting pada GFR A
Jika diinginkan time grading (1detik), maka waktu kerja GFR A yang diharapkan
adalah tA = tB + 1 detik, supaya didapat waktu kerja tersebut maka GFR A
disetting TMS = 1 dengan pertimbangan sbb:
Selanjutnya lakukan hubung singkat 1 fase (R) ke tanah di TP 19, catat waktu
kerja GFR A berdasarkan hasil pengujian hubung singkat!
tA =………..detik
46
DAFTAR PUSTAKA
ETAP Resource Center (2010, 17 March). Overcurrent Relay Part 1. Retrieved January
2, 2017, from https://www.youtube.com/embed/zlw3y1Rs3xE
ETAP Resource Center (2010, 17 March). Overcurrent Relay Part 2. Retrieved January
5, 2017, from https://www.youtube.com/embed/WNSoWBfZdKg
Schneider Electric (2007). SEPAM Protective Relays. Retrieved January 7, 2017, from
http://powerlogic.com/literature/63230-216-219-B1.pdf
ABB (2011). Power System Protection, 8.2 Relay Coordination. Retrieved January 8,
2017, from
https://library.e.abb.com/public/eccfd9ab4d23ca1dc125795f0042c8db/DAHandbook_Section
_08p02_Relay_Coordination_757285_ENa.pdf
47
LAMPIRAN
48