Anda di halaman 1dari 105

MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 0

MODUL KULIAH

KEPERAWATAN KELUARGA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJNAG
2015
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga MODEL : Modul Keperawatan
Keluarga 1 ini dapat terselesaikan.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
perkembangan pembelajaran bagi mahasiswa DIII keperawatan yang sesuai
dengan pedoman penilaian kompetensi pendidikan DIII keperawatan
Departemen Kesehatan republik Indonesia. Modul ini selain berisikan materi
dan latihan juga dilengkapi dengan kata-kata inspiratif sehingga diharapkan
bisa memudahkan dan memotivasi mahasiswa untuk aktif belajar.
Dengan penuh kesadaran, bahwa modul ini masih perlu disempurnakan
lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat
diperlukan.Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh rekan
sejawat yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul ini.

Lumajang, 27 Februari 2015


Ttd

Penyusun
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 2

DAFTAR ISI

Modul 1 Perspektif Keperawatan Keluarga.................................. 3


Modul 2 Konsep Keluarga ........................................................... 12
Modul 3 Konsep Keperawatan Keluarga..................................... 18
Modul 4 Konseptual model praktik keperawatan keluarga.......... 22
Modul 5 Pengkajian keperawatan keluarga.................................. 27
Modul 6 Diagnosa keperawatan keluarga..................................... 33
Modul 7 Intervensi keperawatan keluarga.................................... 42
Modul 8 Implementasi keperawatan keluarga.............................. 47
Modul 9 Strategi dalam implementasi keperawatan keluarga...... 54
Modul 10 Evalusi asuhan keperawatan keluarga............................ 58
Modul 11 Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga................... 66
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 3

MODUL 1
Menuntut ilmu adalah jihat, mengulang- ngulangi pelajaran adalah dzikir, Mengamalkan
PERSPEKTIF
ilmu KEPERAWATAN
adalah ibadah dan KELUARGA
membagikan ilmu adalah sedekah

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Perspektif Keperawatan Keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan perspektif kesehatan keluarga
 Menerangkan fungsi Asuhan Keperawatan Keluarga
 Menjelaskan Perkembangan teori keperawatan keluarga
 Menjelaskan Pertimbangan etik dalam keperawatan keluarga
 Menjelaskan Kebijakan dan legislasi dalam yankes keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal
orang yang tidakterkini
menyukai ilmuberarti ia senang hidup dalamkebodohan. Dan tidak ada
kemulyaan bagi orang yangdemikian itu
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 4

 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah


membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 1


Banyak perspektif teoritis pada keluarga yang tersedia untuk
membimbingmasyarakat praktik keperawatan keluarga dan komunitas.
Tidak mengejutkan, modelkeperawatan bagi keluarga mencerminkan dua
pemikiran dalam komunitas/keperawatan (kesehatan) masyarakat hari ini.
Beberapa pandangan mendukungbahwa keluarga adalah unit perawatan,
dan masyarakat adalah konteks, sedangkanyang lain fokus pada komunitas
sebagai klien dan melihat keluarga sebagai subunit.Zerwekh (1991) Model
Keluarga sebagai pemberi perawatan merupakan PerawatanKesehatan
yang menguraikan kerangka kerja yang mendukung untuk
menyediakanperawatan keluarga dalam sebuah masyarakat. Sedangkan
Model kesehatanmasyarakat sebagai fungsi yaitu memberikan panduan
dalam penyediaan perawatanbagi keluarga dan pandangan keluarga
sebagai klien dalam masyarakat dan keluargasebagai bagian dari
masyarakat klien.

Adapun paradigma keperawatan Keluarga meliputi :


 Manusia
Orang bijak akan selalu belajar dari kesalahan sedangkan orang yang menutupi kesalahan
adalah orang bodoh
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 5

 Manusia sebagai bio,psiko,sosio,spiritual dan kultur mempunyai


sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi bila gagal terjadi
ketidakseimbangan maka muncul masalah kesehatan.
 Komponen biologi manusia mencakup keadaan jasmani, terpadu
dalam system organ yang mempunyai fungsi masing – masing yang
mengalami proses tumbuh kembang.
 Komponen sosial manusia berhubungan alam lingkungan sekitar,
berhubungan dengan masyarakat yang mempunyai system dan nilai-
nilai tertentu yang dapat mempengaruhi tingkah laku.
 Komponen psikologis manusia mempunyai unsur kepribadian
 Komponen spiritual manusia memiliki keyakinan terhadap
kepercayan Tuhan YME
 Komponen kultur manusia meliputi adat istiadat dari setiap daerah.

 Keluarga sebagai klien


Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat
secara trus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara
perorangan maupun secara bersama – sama, di dalam lingkungannya
sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah
satu focus pelayanan keperawatan yaitu :
 keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan
lembaga menyangkut kehidupan masyarakat.
 keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
Sukses tidaklah selalu dimiliki
memperbaiki oleh orang
atau pandai, tapi sukses
mengabaikan masalahakan lebih dimiliki oleh
kesehatan dalam
orang yang gigih
kelompoknya sendiri.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 6

 masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan penyakit pada


salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga
tersebut.
 dalam merawat pasien sebagaiindividu, keluarga tetap berperan
sebagai pengambil keputusan dalam perawatannya.
 keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai usaha – usaha kesehatan masyarakat
 Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena interaksi
anatara anusia dan budaya dalam lingkungannya, bersifat dinamis dan
terdiri dari individu, keluarga,kelompo dan komunitas yang mempunyai
tujuan dan norma sebagai system niai. Konsep Holism Manusia adalah
Suatu bentuk pendekatan yang digunakan perawat untuk memecahan
masalah – masalah kesehatan dengan cara memerhatikan dan
mempertimbangkan unsur – unsur biologis, psikologis, dan sosial
 Lingkungan
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan internal,
lingkungan internal (dalam) terdiri dari :
 Lingkungan fisik (physical enviroment). Merupakan lingkungan
dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi dan udara.
 Lingkungan psikologi (psychologi enviroment). Nightingale melihat
bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
 keberhasilan
Kadang Lingkunganbaru
sosial (social
tiba setelah environment).
kesulitan Observasi
dialami. Oleh karena itu dari
janganlingkungan
menyerah
dalam menggapai keberhasilan walaupun kesulitan datang menghadang
sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 7

spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk


pencegahan penyakit

Sedangkan Lingkungan Eksternal (Luar) meliputi kultur, adat, struktur


masyarakat, status sosial, udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial
ekonomi budaya.

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Jelaskan Perspektif Kesehatan/Keperawatan Keluarga yang Anda
ketahui !

Sukses berawal dari pikiran, maka katakan kepada diri anda bahwa anda pasti sukses
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 8

2). Sebutkan dan jelaskan fungsi Asuhan Keperawatan Keluarga !

Setiap orang pasti mempunyai kelemahan, tapi kelemahan tidak akan membendung
kesuksesan seseorang
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 9

3). Keperawatan keluarga selalu berkembang dari masa ke masa..


Jelaskan perkembangan teori keperawatan keluarga !

4). Berikan sebuah dilema etik terkait keperawatan keluarga dan jelaskan!
Kesuksesan sesuatu harus dimulai dengan melakukan sesuatu tanpa itu kesuksesan tidak
akan pernah ada
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 10

5). Jelaskan isi Kepmenkes No 279 Tahun 2006 kaitannya dengan


Kebijakan dan legislasi dalam yankes keluarga!

4. EVALUASI AFEKTIF
Percayalah bahwa kamu lebih kuat dari yang telah kamu pikirkan, maka dari itu janganlah
1 Disiplin
selalu bergantung kepada orang lain
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 11

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC


Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

MODUL 2
KONSEP
Teruslah berdoa dan berbuat tanpa mengeluhKELUARGA
maka percayalah bahwa sukses akan kamu
dapatkan

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 12

Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
Konsep Keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan pengertian keluarga
 Menjelaskan pengaruh fungsi keluarga dan kesehatan pada anggota
keluarga
 Menjelaskan konsep keluarga berdasarkan tahap pembentukan
keluarga
 Menjelaskan pengaruh sosiokultural pada kesehatan keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal terkini
Pergunakanlah waktumu sebaik mungkin karena waktu tidak akan kembali lagi
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 2


MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 13

Definisi keluarga beragam dan sering dibedakan menurut


pendekatannya. Pendekatan struktural fungsional memandang keluarga
sebagai kelompok kecil yang memiliki ciri tertentu (struktur dan fungsi)
untuk memelihara kelangsung an hidup (Soemardjan, 1986). Pendekatan
Antropologi memandang keluarga memiliki arti yang berbeda sesuai adat
istiadat setempat. Berikut ini beberapa definisi keluarga dari beberapa ahli

NAMA DEFINISI
Reisner Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua
(1980) orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.
Logan’s Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah
(1979) kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi
satu sama lain.
Gillis Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang
(1983) kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu.
Duvall Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan
Orang yang berilmu tinggi selalu merendahkan hati, orang yang rendah ilmu selalu
oleh ikatan meninggikan
perkawinan,hati
adopsi, kelahiran yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.
Bailon dan Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu
Maglaya yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau
(1989) adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi
satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya.
Johnson’s Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
(1992) mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, terlibat
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 14

dalam kehidupan yang terus menerus, tinggal dalam satu


atap, mempunyai ikatan emosional & mempunyai
kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya
Lancester Ciri-ciri keluarga :
dan o Diikat dalam suatu tali perkawinan
Stanhope o Ada hubungan darah
(1995) o Ada ikata batin
o Ada tanggung jawab masing-masing anggota
o Ada pengambilan keputusan
o Kerjasama diantara anggota keluarga
o Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
o Tinggal dalam satu rumah
Jonasik Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung,
and Green yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga
(1992) dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).

Bentler et. Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang
Al 1989) mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan
keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan
orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk
Jangan terlarut dalam kesedihan yang sudah pasti tidak akan mendatangkan keuntungan,
berkembang
tetapi bangkitlah untuk berusaha menggapai keinginan dengan berbuat sesuatu
Spradley Satu/ lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
dan mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam
Allender interelasi sosial, peran dan tugas
(1996)
BKKBN Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
(1992) terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau
ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya
UU No. 52 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, yang
tahun terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anak, atau ayah
2009 ibu dan anak. Dalam konteks pembangunan Indonesia
bertujuan ingin menciptakan keluarga yang bahagia dan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 15

sejahtera. Keluarga sejahtera dalam UU tersebut disebut


sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah dan mampu memenuhi kebutuhan
hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, memilihi hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antar anggota dan dengan masyarakat.
Friedman Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang
terikat dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau
adopsi dan tinggal dalam satu rumah
ICN, 2001 o Keluarga adalah suatu sistem atau unit
o Komitmen dan keterikatan antar anggota keluarga yang
meliputi kewajiban di masa yang akan datang
o Fungsi keluarga dalam pemberian perawatan meliputi
perlindungan, pemberian nutrisi dan sosialisasi untuk
seluruh anggota keluarga
o Anggota-anggota keluarga mungkin memiliki hubungan
dan tinggal bersama atau mungkin juga tidak ada
hubungan dan tinggal terpisah
o Keluarga mungkin memiliki anak atau mungkin juga
tidak
Belajarlah dan carilah ilmu dan kemampuan sebanyak mengkin. Ilmu dan kemampuan
akan mengantarkan anda menuju barisan depan manusia-manusia terbaik

3. EVALUASI KOGNITIF
1. Dalam perkembangan dan trend keluarga terdapat bermacam-macam
type keluarga . Jelaskanapa yang dimaksud dengan
 Traditional family
 Two carier family
 Single parent family
 Adolescent family
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 16

2). Sebutkan 5 peran keluarga dan sebutkan 5 Tugas Keluarga dalam


pemenuhan kesehatan !

Tidak akan ada buah tanpa menanam pohon, tidak akan ada orang sukses tanpa belajar

4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 17

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

MODUL 3
Keberhasilan sebenarnya adalah apabila Anda dihantam hinga bertekuk lutut, tetapi
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
mampu bangkit kembali

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
Konsep Keperawatan Keluarga
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 18

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan konsep yankep keluarga
 Menjelaskan paradigma keperawatan keluarga
 Menjelaskan karakteristik yankep keluarga
 Menjelaskan tatanan yankep keluarga
 Menjelaskan peran perawat kesehatan keluarga
 Menjelaskan ilmu dan seni praktik keperawatan keluarga
 Menjelaskan dampak intervensi keperawatan keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
Menyerah sama saja dengan membunuh dan menghapus cita-cita mulia yang telah anda
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
canangkan
jurnal terkini
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 3


Asuhan keperawatan keluarga diberikan kepada klien yang masih sakit
dirawat di rumah sakit yaitu melalui kunjungan rumah atau klien yang telah
selesai dirawat di rumah sakit dalam rangka perawatan tindak lanjut.Asuhan
keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 19

individu sebagai anggota keluarga. Tujuan asuhan keperawatan keluarga ( Mc


Closkey & Grace, 2001) adalah memandirikan klien sebagai bagian dari
anggota keluarga; menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan
keluarga; meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota
keluarga; meningkatkan produktivitas klien dan keluarga; dan meningkatkan
kualitas keluarga.
Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku.
(Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997). Paradigma memberikan dasar dalam
melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Paradigma
Hidup adalah pilihan. Mau pilih yang mana SUKSES dengan terus belajar atau GAGAL
keperawatan mengandung 4dengan konsep dasar
diam yaitu
di tempat

Manusia

Keperawatan Kesehatan

Lingkungan

3. EVALUASI KOGNITIF
1) Sebut dan jelaskan peran Perawat Perkesmas/perawat keluarga dalam
Kepmenkes 279 tahun 2006!
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 20

4. Jangan
EVALUASI AFEKTIF
pernah berhenti untuk terus belajar, karena dari belajar kamu tidak pernah
kehabisan akal
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 21

(...........................................) (...........................................)

MODUL 4
Kunci SUKSES sebenarnya
KONSEPTUAL MODEL ada didalam DIRI dan
PRAKTIK PIKIRAN anda, JikaKELUARGA
KEPERAWATAN anda berpikir
SUKSES, maka kesuksesan akan menghampiri anda

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
Konseptual model praktik keperawatan keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan pengertian teori dan model konseptual
 Menjelaskan model konseptual keperawatan keluarga
 Menjelaskan teori keperawatan dan keperawatan keluarga
 Menjelaskan penerapan model dan teori dalam komunitas

Pencapaian Kompetensi Kognitif


MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 22

 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk


mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal terkini
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tp adalah penting untuk mengambil pelajaran dr
membuat anda lebih kegagalan.*Bill
aktif dan cerdasGates*
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 4


Teori dan model konseptual keperawatan ini apabila dipahami oleh
perawat akan meningkatkan cakrawala berpikir dan terbiasa untuk berpikir
kreatif dan kritis dalam pemecahan masalah kesehatan yang
mempengaruhi klien/keluarga, dengan demikian menawarkan lebih banyak
pilihan dan alternatif untuk intervensi keperawatan. Antara teori,praktek,
dan penelitian mempunyai sebuah hubungan timbal balik dimana setiap
aspek menginformasikan pada aspek yang lain sehingga memperluas
pengetahuan dan intervensi keperawatanuntuk mendukung/meningkatkan
derajat kesehatan keluarga.
Tidak ada sebuah teori, model, atau kerangka konseptual yang bisa
menggambarkan hubungan yang kompleks tentang struktur keluarga,
fungsi, dan proses,juga tidak satu perspektif teoritis memberikan perawat
yangdasar yang cukup luas pengetahuan dan pemahamanuntuk memandu

Singkirkan waktu sibuk, egoisme, dan rasa kecewa. Cobalah sejenak luangkan waktu
untuk menenangkan pikiran. Berpikir positif tentang masa depan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 23

penilaian dan intervensi dengankeluarga. Tidak ada satu perspektif teoritis


yang lebih baik,lebih komprehensif, atau lebih benar daripada yang
lain(Doane & Varcoe, 2005; Hanson & Kaakinen,2005).
Tujuannya agar perawat adalah memiliki pemahaman yang
mendalamdari tekanan bahwa keluarga mengalamiketika anggota keluarga
mereka memiliki acara kesehatan, danuntuk mendukung dan menerapkan
intervensi keluargaberdasarkan perspektif teoretis yang paling
cocokkebutuhan diidentifikasi oleh keluarga.Banyak pendekatan teoritis
untuk memahamikeluarga ada

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Deskripsikan tentang Model Konseptual Keperawatan Leininger
(Transcultural Nursing)
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 24

Antusiasme tidak hanya menolong kita untuk meraih impian, namun juga membuat
perjalanan kita semakin lebih menyenangkan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 25

4. EVALUASI AFEKTIF
Anda boleh saja diremehkan orang lain namun jangan sampai anda meremehkan diri
1 Disiplin sendiri. Sangat berbahaya!
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

Kalah-menang itu biasa, selalu kalah akan binasa dan selalu menang itu luar biasa. Jiwa
pemenang tak pernah ada kata menyerah
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 26

MODUL 5
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Pengkajian Keperawatan Keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan pengertian pengkajian keluarga
 Menjelaskan pengkajian fokus
 Menjelaskan pendekatan dan strategi pengkajian di keluarga
 Menjelaskan macam sumber data
 Menjelaskan jenis data

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal terkini
Revise daily. This helps the content to truly stick. Or else, you won't even remember what
you did in lecture the other day
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 27

 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah


membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 5


Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya..
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode
Wawancara (terfokus, terstruktur dan bertujuan), Observasi, Pemeriksaan
fisik, Data sekunder/informasi. Tipe pengkajian ada 2 yaitu First Level
Assessmentdan Second Level Assessment.

3. EVALUASI KOGNITIF
Jadikanlah apa yang diraih orang lain sebagai motivasi untuk anda. Yakinlah anda juga
pasti bisa, dan tetaplah bersyukur dengan apa yang telah anda miliki saat ini
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 28

1). Pengkajain pada keperawatan keluarga dikenal istilah second level


assessment. Second level assesment artinya adalah

2). Salah satu data yang dikaji dalam asuhan keperawatan keluarga
adalah tentang lingkungan. Data yang perlu dikaji terkait
LINGKUNGAN tersebut adalah ….

(3). Sebutkan syarat/cara membuat genogram keluarga dan berikan


contoh genogram keluarga Anda !.

Jika anda mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah semua itu dengan sepenuh hati. Jika
anda bekerja seadanya, maka hasil yang akan anda dapatkan pun akan seadanya
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 29

(4) Pada waktu melakukan Praktek klinik Keluarga II, mahasiswa


mempunyai keluarga binaan rawan masalah kesehatan. Komposisi
keluarga tersebut terdapat seorang ayah (54 tahun), ibu (46 tahun),
seorang anak (25 tahun) yang sudah menikah dan sejak 3 tahun lalu
memiliki rumah sendiri dan menetap di Luar Pulau, dan seorang anak
yang masih sekolah SD (9 tahun). Sebutkan 10 data fokus apa saja
yang perlu dikaji pada keluarga tersebut ?

Jujur adalah sifat mutlak yang ada pada setiap manusia. Dengan kejujuran akan menuntun manusia pada
pintu kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu seseorang yang tidak pernah jujur dalam hidupnya selalu
dipenuhi dengan bayang-bayang kesalahan yang tlah dia dilakukan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 30

5). Tn A (48 tahun) dan Ny B (46 tahun) memiliki 3 anak kandung yaitu
An. C ( 18 tahun), An. D ( 10 tahun), An. E (8 tahun). Karena semua
putranya adalah laki-laki maka keluarga tersebut mengadopsi anak
perempuan dari saudaranya yaitu An. F.
Tn A adalah seorang bisnisman sedangkan Ny B sibuk dengan
kariernya sehingga perhatian ke anak-anaknya berkurang. An.C
diketahui sering minum-minuman keras bersama teman sekolahnya
bahkan pernah menggunakan obat-obatan terlarang. Tn A dan Ny B
bingung harus berbuat apa.

Pertanyaan :
(1). Bentuk/type keluarga Tn A adalah ?

(2). Tahap perkembangan Tn A (berdasarkan Duvall) termasuk tahap


apa ?

(3). Tugas keluarga dengan tahap perkembangan tersebut (2 saja) ?

Bekerja keras tanpa ilmu sama saja kosong, Punya ilmu tapi tidak bisa menggunakannya itu juga sama
saja bohong, Tidak punya ilmu dan tidak mau bekerja, maka jangan pernah bermimpi untuk sukses
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 31

4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)
MODUL 6
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Seseorang yang telah mempunyai tujuan yang pasti dan bisa membangun kehidupan secara matang,
maka orang itu adalah orang yang bisa berfikir serta berjiwa dan berkarakter yang jelas dan pasti.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 32

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Diagnosa Keperawatan Keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan analisa data
 Menjelaskan kriteria skoring
 Menjelaskan pengertian diagnosa keperawatan keluarga
 Menjelaskan rumusan diagnosa keperawatan keluarga
 Menjelaskan tipologi diagnosa keperawatan keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal terkini
Sekecil apapun nilai kesuksesan itu, jika anda bisa menikmati dan merasakannya pasti akan membuahkan
 Jangan mencontek
kebahagiaan dan kepuasan,jawaban
itulah artiorang lain
sebenarnya darikarena tujuan
Kesuksesan selama modul
ini adalah
membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 33

 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh


fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 6


Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan
berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
o Di dalam menganalisis data, terdapat 3 norma yang perlu diperhatikan
dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :
- Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga,
meliputi:
 Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota keluarga
 Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
 Keadaan gizi anggota keluarga
 Status imunisasi anggota keluarga
 Kehamilan dan keluarga berencana (KB)
- Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :
 Rumah :ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah
dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga, dsb
 Sumber air minum
 Jamban keluarga
 Tempat pembuangan air limbah
 Pemanfaatan pekarangan yang ada, dsb.
Sukses -itu Karakteristik keluarga
di awali dari saat : pikiran agar tetap tertuju pada hasil yang kita
kita menjaga
inginkan, bukan
 Sifat-sifat pada kekurangan yang telah kita miliki
keluarga
 Dinamika dalam keluarga
 Komunikasi dalam keluarga
 Interaksi antar anggota keluarga
 Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga
 Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 34

Jenis data yang digunakan menentukan masalah meliputi :


a) Data Objektif
Disebut juga tanda (sign), diperoleh berdasarkan observasi atau
pemeriksaan.Contoh : hasil pengukuran tanda vital (Td, N, RR, S) Bb
pemeriksaan laboratorium

b) Data Subjektif
Disebut juga gejala (symptom), ungkapan atau pernyataan klien/
keluarga tentang yang dirasakan. Contoh : klien merasa nyeri, khawatir
Contoh Analisa Data
MASALAH MASALAH
DATA
KESEHATAN KEPERAWATAN
DS : Ketidakmampu Risiko Jatuh
Pasien mengatakan an
keluargamemo
terdapat tangga difikasi
yang lingkungan
Allah sudahcukup tinggi
menyebarkan rumah
benih kesuksesan, dalam yang
tempat dandpt
waktu yang tepat ketika suatu saat kita
mempengaruhi
akan membutuhkan, kesuksesan hidup dalam diri kita menunggu untuk Bersemi, Tumbuh dan Berbunga
DO : kesehatan dan
Tangga tinggi dan perkembangan
tidak pribadi anggota
terdapatpegangan keluarga

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Berikan contoh diagnosa masing-masing 2 untuk tiap tipologi !
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 35

2). Seorang perawat terkadang tidak bisa menyelesaikan beberapa


masalah keperawatan keluarga dalam satu waktu sehingga perlu
diprioritaskan. Ada 4 kriteria yang perlu diperhatikan untuk
memprioritaskan masalah yang akan diatasi. Sebutkan dan jelaskan 4
kriteria tersebut !

Mulailah untuk Bermimpi, Berencana, Belajar dan Bekerja untuk apa yang anda inginkan hari ini. Potensi
anda akan membuat ruang bagi pencapaian mimpi-mimpi anda, dan kesuksesan anda akan membawa nilai
dan kesenagan bagi diri anda dan semua orang yang ada disekitar Anda
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 36

3). Saat tabel pemrioritasan masalah keluarga, pada kriteria sifat masalah
didapatkan penghitungan 3/3 x 1 = 1. Dari beberapa masalah
keperawatan di bawah ini yang paling sesuai dengan keadaan tersebut
adalah. . ..
a potensial peningkatan tumbuh kembang An. K keluarga Tn. Y
b nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An K keluarga Tn Y
c resiko gangguan rasa nyaman (nyeri) An K keluarga Tn Y
d sumbatan jalan nafas pada An K keluarga Tn Y

alasannya memilih jawaban a/b/c atau d?

4). Berikut ini adalah anggota keluarga Tn. T


Nama Usia Status
Mimpikanlah sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, karena sebenarnya tak akan
Tn.
ada T ini 31
dunia jikatahun
tak ada yang bermimpiSuami/KK
dan semua berawal dari mimpi
Ny. S 29 tahun istri
An. R 3 tahun Anak adopsi
An. F 1 tahun Anak kandung

 Tn T memiliki saudara 3, yaitu Tn A (40 tahun), Tn B (sudah


meninggal akibat kecelakaan) dan Ny C (35 tahun). Kedua orang
tua mereka sudah meninggal dunia
 Ny S memiliki 1 saudara kandung yaitu Nn D (20 tahun)
 An R pada saat ditimbang di posyandu tergolong anak BGM.
Ketika di suruh makan, dia selalu menolak dan lebih memilih
bermain dengan teman sebayanya. Makan sehari hanya 2 kali,
itupun hanya setengah piring. Dia juga tidak suka makan sayuran.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 37

 Sejak 2 hari yang lalu An R menderita diare, berak sebanyak 7 kali


dalam sehari berbentuk cair. Ny S hanya memberinya minum air
teh tanpa membawa ke petugas kesehatan dengan alasan
memberikan efek jera pada An R .

Buatlah analisa data serta pemrioritasan data (2 diagnosa saja) serta


intervensinya (khusus diagnosa yang menjadi prioritas)! (boleh
menambahkan data yang berkaitan sehingga bisa mengangkat
diagnosa tertentu)

Sebisa mungkin hindari mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang akan
anda dapatkan nantinya juga hanya setengah dari apa yang anda harapkan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 38

Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada
sejuta kata yang tiada guna
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 39

4. EVALUASI AFEKTIF
Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah
1 Disiplin
segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 40

Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha


Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

MODUL 7
Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
telah kamu dapat

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Intervensi Keperawatan Keluarga
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 41

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan pengertian rencana intervensi keperawatan keluarga
 Menjelaskan langkah menyusun rencana intervensi keperawatan
keluarga
 Menjelaskan pendekatan dan strategi rencana intervensi keperawatan
keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal
Jika suatu saat andaterkini
pernah mengalami kegagalan, maka janganlah anda menjadikan kegagalan tersebut
sebagai alasan untuk takut mengulangnya kembali, hingga anda tidak pernah ingin untuk mencobanya
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
kembali, tapi lihatlah kegagalan tersebut sebagai kesuksesan meraih keberhasilan
membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 7


Tindakan perawat untuk kepentingan pasien, keluarga atau komunitas
dengan tujuan untuk membantu pasien, serta keluarga atau komunitas
dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi fisik,
emosional, psikososial, spiritual, budaya, serta lingkungan tempat mereka
mencari bantuan ( ANA, 1995)
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 42

Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang


mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang
hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan
khusus yang ditetapkan.Klasifikasi Intervensi menurut Freedman (1998) :
Suplemental, yaitu pemberian pelayanan langsung oleh perawat yang tidak
dapat dilakukan oleh keluarga; Fasilitatif yaitu membantu mengatasi
masalah keluarga dlm yankes, kesejahteraan sos, transportasi, dll;
Developmental, yaitu membuat keluarga belajar mandiri sesuai kekuatan
& sumber pendukung
3. EVALUASI KOGNITIF
Kita harus mempunyai tujuan yang jelas, perencanaan yang matang, mencari dan menggali segala potensi
1). Hal-hal yang perlu diketahui pada waktu penyusunan intervensi….
diri, bekerja keras, tekun dalam meraih tujuan dan BERDOA, proses itu harus anda lakukan dengan
ILMU, OTAK, DAN JIWA
a tujuan jangka panjang mengarah pada kemandirian klien dan
keluarga sebagai sasaran askep
b tujuan umum menekankan pada pencapaian dari masing-masing
kegiatan
c tujuan jangka pendek adalah mengatasi problem NANDA
d tujuan khusus menekankan pada akhir sebuah masalah

2). Hambatan dalam melakukan intervensi yang berasal dari pihak perawat
a menggunakan satu pola pendekatan yang tetap
b tidak bisa mengaitkan dengan situasi yang ada
c tidak mau melawan tekanan
d kurang percaya
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 43

3). Berikan contoh konkrit masing-masing 1 untuk intervensi suplemental


yang bisa dilakukan perawat keluarga, fasilitatif dan developmental.

kapan orang bodoh mengalahkan orang pintar. Saat orang bodoh tadi terus bergerak, dan
4). Jelaskan maksud gambar
orang pintar tadiberikut
berhentiini
bergerak

PERAN PERAWAT

PERAN KLIEN
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 44

4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali,sukses
Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
adalah perjuangan, karenanya sukses tidak ada tanpa perjuangan
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 45

(...........................................) (...........................................)

sukses adalah kumpulan dari semua aktifitas dari dulu sampai sekarang. Jika aktifitasmu
tadi bernilai bagus, maka anda sukses. Jika tidak, berarti anda sedang gagal
MODUL 8
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Implementasi Keperawatan Keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 46

 Menjelaskan Pengertian implementasi keperawatan keluarga


 Menjelaskan langkah implementasi keperawatan keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal terkini
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
kapan andamembuat
betul-betul gagal?
anda Bukan
lebih saat
aktif danusaha yang anda lakukan tidak berhasil, tapi saat
cerdas
anda tidak lagi bergerak mencapai tujuan mu
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 8


Adalah merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan, yaitu perawat
melakukan tindakan sesuai rencana. Tindakan ini bersifat intelektual,
teknis, dan interpersonal berupa berbagai upaya memenuhi kebutuhan
dasar klien. Tidakan keperawatan meliputi :
1) Tindakan keperawatan mandiri
2) Observasi keperawatan
3) Pendidikan kesehatan/ keperawatan (health education)
4) Tindakan medis yang dilakukan perawat (kolaborasi).

Dalam implementasi perawat perlu merencanakan secara sistematis,

semua orang memiliki hak untuk sukses, dan juga mampu untuk sukses. Tapi sukses tadi
tidak gratis, dan banyak orang yang tidak mau “membayar”
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 47

berurutan, bertingkat berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun


sebelum implementasi keperawatan, perawat perlu kontak terlebih dahulu
dengan keluarga dan membuat suatu rencana kegiatan yang bertujuan agar
selama implementasi keperawatan sesuai dengan waktu yang disepakati
dan bahan yang diimplementasikan mampunyai efektifitas yang tinggi.
Implementasi dapat dilakukan klien sandiri (anggota keluarga/ keluarga),
perawat, anggota tim perawat (kesehatan), keluarga lain (extended), dan
orang lain yang masuk dalam jaringan kerja keperawatan keluarga.

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Anda akan melakukan kunjungan keluarga untuk melakukan
implementasi pada klien dengan diabetes mellitus. Buatlah sebuah
contoh Pre Planning yang bisa diaplikasikan pada klien tersebut!
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 48

resep dahsyat untuk sukses adalah “persisten”. Saat anda memilikinya tak ada lagi yang
mampu menjatuhkan anda
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 49

sukses bukan kebetulan. Tapi sebuah pahatan patung, yang setiap detailnya ditentukan oleh
perbuatan anda
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 50

jangan duduk menunggu peluang, karena ia tidak datang kepada semua orang. Tapi
berjalalan dan kejar peluang tadi. Karena kesempatan suka orang yang bergerak
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 51

apapun yang anda lakukan pasti memiliki hasil. Jika anda berusaha, akan melahirkan
kesuksesan. Dan jika anda bermals-malasan, akan melahirkan penyesalan

4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

tidak cukup hanya bekerja keras. Tapi harus disertai kerja ikhlas. Dan sepertinya itu juga
tidak cukup, anda harus kerja ikhlas
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 52

(...........................................) (...........................................)

MODUL 9
STRATEGI IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Strategi implementasi keperawatan keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan Pendekatan dan strategi implementasi keperawatan
keluarga
 Memahami Askep dan Yankes Keluarga pada kasus /kondisi tertentu di
keluarga
 Memahami Yankep kesehatan di rumah

Pencapaian Kompetensi Kognitif


MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 53

 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk


mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
anda harus berani untuk mencari hal-hal baru. Jika tidak maka orang lain yang akan
 Jawablah dengan menemukan
mengacu hal-hal
pada buku ajar, diktat, internet, koran,
baru tadi
jurnal terkini
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 9


Proses manajemen kasus adalah suatu proses kolaborasi yang meliputi
pengkajian, perencanaan, implementasi, koordinasi, monitor, dan evaluasi
dari pelayanan untuk kebutuhan kesehatan individu dan keluarga melalui
komunikasi dan menggunakan sumber-sumber yang ada untuk
meningkatkan keefektifan biaya dan hasil dari asuhan keperawatan
(CMSA, 1995).
Mekanisme Keperawatan Kesehatan di Rumah : Klien pasca rawat inap
atau rawat jalan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan
apakah secara medis layak untuk dirawat di tempat tinggal mereka atau
tidak;Pengkajian dilakukan oleh koordinator harus bersama-sama klien
dan keluarga. Lalu akan dilakukan perencanaan dan kesepakatan bersama
pelayanan apa saja yang akan diterima oleh klien; Selanjutnya klien akan
menrima pelayanan dari pelaksana pelayanan. Pelayanan dikoordinir dan

meskipun anda idiot dimasa kecil, anda tidak berpotensi untuk sukses. Dan cukuplah
‘fakta’ yang menjelaskan fenomena tadi
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 54

dikendalikan oleh koordinator kasus; Secara periodik koordinator kasua


akan melakukan monitoring dan evaluasi tentang pelayanan yang
diberikan dan dilaksanakan apakah sesuai dengan kesepakatan atau belum.

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Apa yang anda ketahui tentang Keperawatan transkultural ?

2). Berikan sebuah contoh kasus restrukturisasi budaya dalam pendekatan


keperawatan transkultural

3). Ada beberapa contoh fenomena yang perlu mendapatkan strategi


khusus dalam melakukan implementasi keperawatan keluarga.

Orang yang panjang kesulitannya, marah sebelum mengerti dan berkecil hati sebelum
mencoba
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 55

Ada seorang klien mengalami Glomerulonefritis Akut (GNA), edema


pada kaki, oliguri, hipertensi.Karena tak kunjung sembuh dan
beberapa keluarga bermimpi bahwa klien di guna-guna oleh saingan
kerjanya. Akhirnya anggota keluarga pergi ke orang pintar dan diberi
sebotol minuman (1,5 Liter) yang sudah diisi do’a dan di dalamnya
ada tulisan mirip tulisan huruf hijaiyah. Ramuan ini dianjurkan untuk
diminumkan pada klien. Sebagai perawat, apakah anda mengizinkan
anggota keluarga untuk meminumkannya pada klien atau ada langkah
lain?
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 56

Sukses bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci untuk sukses. Jika Anda
mencintai yang Anda kerjakan, Anda akan sukses. - Albert Schweitzer

4). Apakah lingkup kewenangan perawat dalam melakukan Home


care?

4. EVALUASI AFEKTIF
1 Disiplin
2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
"Nanti" adalah kata yg pastinya membuang waktu. Kalau bisa dikerjakan sekarang lebih
baik Anda mengerjakanya
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 57

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC


Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
Santun S & Agus Citra D. 2007. Tuntunan Praktis Asuhan Keperawatan
Keluarga. Bandung: Rizqi Press

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

MODUL 10
EVALUASI
Tak selalu orang terpintar KEPERAWATAN
yang mendapatkan KELUARGA
yang terbaik; orang yang mempunyai kegigihan membaca,
orang yang terus bertahan dan tak pernah menyerahlah yang mencapai sukses. - W.E Corey
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 58

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Evaluasi Keperawatan Keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan pengertian evaluasi keperawatan keluarga
 Menjelaskan jenis evaluasi
 Menjelaskan langkah evaluasi keperawatan keluarga
 Menjelaskan pendekatan dan strategi evaluasi keperawatan keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnal terkini
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
Besarnya sukses Anda ditentukan oleh seberapa kuat keinginan Anda; ditentukan oleh seberapa besar
membuat
mimpi Anda; anda oleh
dan ditentukan lebih aktif dan
kecakapan Andacerdas
dalam mengatasi kekecewaan yang Anda alami. -
Robert T. Kiyosaki
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 59

 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh


fasilitator/PJMK

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 10


Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
menilai keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan
dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Selain itu bisa juga
diakrenakan oleh tujuan yang tidak realistik, tindakan keperawatan tidak
tepat, faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.Evaluasi disusun dengan
menggunakan SOAP secara operasional.Tahapan evaluasi dapat dilakukan
secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

Perawat keluarga dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga perlu


There are two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as
memperhatikan standar praktik asuhan keperawatan keluarga sehingga
though everything is a miracle. Einstein
kualitas asuhan yang diberikan dapat bermakna bagi keluarga. Untuk itu,
perawat perlu memahami proses standar praktik asuhan keperawatan
keluarga yang ditetapkan berdasarkan evident base practice yaitu
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 60

menetapkan masalah, merumuskan tujuan, menetapkan kriteria dan standar


evaluasi, menetapkan metode/ teknik evaluasi, membandingkan keadaan
yang nyata dengan criteria dan standar evaluasi, serta kesimpulan
mengidentifikasi dan menganalisa jarak antara keadaan nyata dan tujuan

Penetapan masalah

Perumusan tujuan

Penetapan kriteria
Kesimpulan dan standar evaluasi
mengidentifikasi
dan menganalisis
jarak antara keadaan
nyata dan tujuan Penetapan
metode/teknik
evaluasi

Membandingkan
keadaan nyata
dengan criteria dan
standart evaluasi

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Sebutkan dan jelaskan 4 hal yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan evaluasi keperawatan keluarga!

Great lives are the culmination of great thoughts followed by great actions. Peter Sinclair

2). Jelaskan perbedaan evaluasi formatif dan sumatif. Berikan contohnya!


MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 61

3). Bagaimanakah cara menentukan sebuah intervensi berhasil, berhasil


sebagian, masalah tidak teratasi! berikan contoh konkritnya, masing-
masing 1!

Kita semua selalu dihadapkan pada ribuan kesempatan emas yang tersamarkan dengan
baik oleh kesulitan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 62

The difference between great people and everyone else is that great people create their lives actively,
4. EVALUASI
while everyone else isAFEKTIF
created by their lives, passively waiting to see where life takes them next. The
difference between the two is the difference between living fully and just existing
1 Disiplin
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 63

2 Kreatif
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn
Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

There is no such thing inMODUL


anyone's life11as an unimportant day
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar


MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 64

2 Uraian Materi
3 Evaluasi Kognitif
4 Evaluasi Afektif
5 Daftar Referensi

1. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


Standart Kompetensi
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat memahami
konsep Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari bagian ini, saudara diharapkan dapat
 Menjelaskan pengertian dokumentasi keperawatan keluarga
 Menjelaskan jenis dokumentasi keperawatan keluarga
 Menjelaskan langkah pendokumentasian keperawatan keluarga
 Menjelaskan pendekatan dan strategi pendokumentasian keperawatan
keluarga

Pencapaian Kompetensi Kognitif


 Anda diwajibkan melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk
mencapai kompetensi kognitif
 Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum
perkuliahan dimulai
 Jawablah dengan mengacu pada buku ajar, diktat, internet, koran,
jurnalpada
Percayalah terkini
keajaiban, tapi jangan tergantung padanya (H. Jackson Brown, Jr)
 Jangan mencontek jawaban orang lain karena tujuan modul adalah
membuat anda lebih aktif dan cerdas
 Modul yang sudah diisi dikumpulkan untuk dilakukan penilaian
 Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh
fasilitator/PJMK
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 65

2. URAIAN MATERI BELAJAR MODUL 11


Dokumentasi keperawatan adalah pengumpulan, penyimpanan dan
desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah fakta yang penting
secara terus – menerus pada suatu waktu, terhadap sejumlah kejadian
(Fisbach, 1991). Pendapat lain menjelaskan bahwa dokumentasi adalah
suatu catatan kegiatan yang dapat dipergunakan untuk mengungkapakn
suatu fakta yang aktual dan dapat dipertanggung jawabkan (Keliat, 1990).
Dan menurut Setyowaty dan Kemala Rita dijelaskan bahwa dokumentasi
keperawatan merupakan bukti pelayanan keperawatan profesional, karena
dengan dokumentasi semua aspek baik pengobatan dan perawatan yang
dilakukan oleh tim kesehatan tertulis dengan teratur sehingga dapat
membuat gambaran kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan (Jurnal
Keparawatan vol. II, No. 5, 1998)
Dari pengertian – pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
dokumentasi keperawatan merupakan suatu bukti pelayanan keperawatan
yang berisi kegiatan pencatatan, pelaporan yang otentik dan penyimpanan
semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan klien yang dapat
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari dengan
dipergunakan untuk mengungkapakan suatu fakta aktual dan dapat
batu, tapi membalas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
dipertanggungjawabkan.

 Tujuan Dokumentasi Keperawatan


Menurut Doenges (1998) tujuan sistem dokumentasi adalah untuk :
 Memfasilitasi pemberian perawatan pasien yang berkualitas.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 66

 Memastikan dokumentasi kemajuan yang berkenaan dengan hasil


yang berfokus pada pasien.
 Memfasilitasi konsitensi antar disiplin dan komunikasi tujuan dan
kemajuan pengobatan.
Sedangkan menurut Carpenito (1999) tujuan dari dokumentasi
keperawatan secara administratif adalah sebagai berikut:
 Untuk mendefinisikan fokus keperawatan bagi klien atau
kelompok.
 Untuk membedakan tanggung gugat perawat dari tanggung gugat
tim pelayanan kesehatan lain.
 Untuk memberikan kriteria penelaahan dan pengevaluasian asuhan
(perbaikan kualitas).
 Untuk memberikan kriteria klasifikasi pasien.
 Untuk memberikan justifikasi terhadap reimbursemen
 Untuk memberikan data untuk tinjauan administratif dan legal
 Untuk memenuhi persyaratan hukum, akreditasi dan profesional.
 Untuk memberikan data penelitian dan tujuan pendidikan.

Serta menurut Nursalam (2001) tujuan utama dari pendokumentasian


Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka
adalahdengan
kebaikan : wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Muhammad Saw.)
o Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat
kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan mengevaluasi tindakan.
o Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etik. Hal ini juga
menyediakan :
 Bukti kualitas asuhan keperawatan.
 Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggung – jawaban kepada
klien.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 67

 Informasi terhadap perlindungan individu.


 Bukti aplikasi standar praktek keperawatan.
 Sumber informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan.
 Pengurangan biaya informasi.
 Sumber informasi untuk data yang harus dimasukkan.
 Komunikasi konsep resiko tindakan keperawatan.
 Informasi untuk siswa / mahasiswa.
 Persepsi hak klien.
 Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab etik dan
mempertahankan kerahasiaan informasi klien.
 Suatu data keuangan yang sesuai.
 Data perencanaan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

 Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan


Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka
Menurut
kebaikan Nursalam
dengan wajahmu (2001),disertai
yang berseri-seri, dokumentasi keperawatan
akhlak yang baik mempunyai
(Nabi Muhammad Saw.)

makna yang penting bila dilihat dari berbagai aspek :


 Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi
dan bernilai hukum.
 Jaminan Mutu (Kualitas Pelayanan)
Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan memberi
kemudahan bagi perawat dalam membantu masalah klien. Dan untuk
mengetahui sejauhmana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh
masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 68

akurat. Hal ini akan membantu meningkatkan mutu pelayanan


keperawatan.
 Komunikasi
Dokumentasi dapat dijadikan alat komunikasi antara tenaga perawat
atau tenaga kesehatan lain.
 Keuangan
Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan,
dicatat dengan lengkap yang dapat dipergunakan sebagai acuan atau
pertimbangan dalam biaya keperawatan bagi klien.
 Pendidikan
Karena isi dari dokumentasi keperaeatan menyangkut kronologis dari
kegiatan asuhan keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau
obyek riset dan pengembangan profesi keperawatan.

 Penelitian
Kaca, porselen, dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan
Data direkatkan
dapat yang terdapat
kembaliditanpa
dalamnya mengandung
bekas yang informasi
nampak (Benjamin yang dapat
Franklin)
dijadikan sebagai bahan atau objek riset dan pengembangan profesi
keperawatan.
 Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran
dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepad klien.

 Dasar Hukum Pendokumentasian Keperawatan


Dasar hukum yang dipakai di Indonesia sebagai landasan dalam
pentingnya pembuatan dokumentasi keperawatan adalah :
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 69

 SK Menkes No. 436/MENKES/SK/VI/1993 tentang standar pelayanan


rumah sakit.
 SK Dirjen Yanmed No. YM.00.03.2.6.7637 tahun 1992 tentang Standar
Asuhan Keperawatan.
 Undang Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 53 ayat 1
yang mencantumkan tentang hak memperoleh perlindungan hukum bagi
tenaga kesehatan dan ayat 2 tentang perlindungan / melindungi hak
pasien.
 Undang Undang No. 8 tahun 1999 yang efektif diberlakukan mulai
tanggal 21 April 2000 tentang perlindungan konsumen, yang
didalamnya terdapat hak dan kewajiban konsumen.
 KEPMENKES No. 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan
praktik perawat.

 Fungsi
Belajarlah Dokumentasi
dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan
semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee)
Dokumentasi bukan hanya syarat untuk akreditasi, tetapi juga syarat
hukum di tatanan perawatan kesehatan. Dari fokus keperawatan,
dokumentasi memberikan catatan tentang proses keperawatan untuk
memberikan perawatan pasien secara individual (Doenges, 1998).
Pendokumentasian dimulai dari pengkajian, identifikasi masalah, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi rencana perawatan dan evaluasi
yang semua dicatat dalam catatan perkembangan / kemajuan. Catatan
kemajuan / perkembangan adalah :
 Komunikasi staf
Staf dan shift berikutnya harus mengetahui apa yang telah terjadi
dengan pasien selama shift sebelumnya agar dapat membuat penilaian
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 70

yang tepat mengenai penanganan pasien. Disini peran perawat berada


dalam posisi yang unik karena sebagai disamping memberikan informasi
kepada sesama kolega juga pada profesi lain disamping kepada pasien itu
sendiri tentang apakah intervensi yang telah dilakukan dapat dihentikan
atau revisi, atau dibuat yang baru, tergantung dari informasi yang
dikumpulkan.
 Evaluasi.
Peninjauan kemajuan pasien dan efektifan rencana pengobatan yang
periodik dilakukan oleh perawat dan atau team pengobatan. Evaluasi
kemajuan pasien dapat didokumentasikan pada rencana perawatan dan
atau pada catatan kemajuan.

 Pemantauan Hubungan
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berfikir seperti manusia,
tetapi ketikayang
Hubungan manusia mulai berfikir
diharapkan seperti
adalah komputerterapeutik
hubungan (Sydney Harris)
antara perawat
dan pasien merup[akan alat yang digunakan oleh perawat untuk membantu
pasien membangun kemampuannyaPembayaran Kembali
(Reimbursement).
Pembayaran pihak ketiga meminta dengan tegas bahwa mengapa,
kapan, dimana, bagaimana, apa dan siapa dari pelayanan
didokumentasikan dengan jelas agar pihak ketiga dapat meneruskan
pendanaan pembiayaan bagi pasien yang sakit / dirawat. Oleh karena itu
catatan kemajuan harus mencatat observasi yang signifikan tentang apa
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 71

yang terjadi, penanganan, dan pemulihan, obat – obatan, peralatana yang


digunakan, dan informasi yang berhubungan lainnya juga perlu dicatat.
 Dokumentasi Legals
Dalam masyarakat yang melek hukum, untuk menghindari ancaman
kasus tuntutan malpraktik atau kelalaian sangat penting untuk
didokumentasikan sehingga dapat sebagai dokumentasi legal.
 Akreditasi.
Pendokumentasian harus di tulis secara lengkap dan akurat sehingga
dapat digunakan sebagai syarat untuk lisensi atau akreditasi
 Pelatihan dan Pengawasan.

 Dokumentasi Proses Keperawatan


Proses keperawatan merupakan metode dimana suatu konsep
diterapkan dalam praktek keperawatan disebut juga sebagai suatu
pendekatan problem solving. Memerlukan ilmu; tehnik dan ketrampilan
interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien / keluarga.
Carpenito(1999)
Orang-orang menguraikan
yang gagal dibagi sistem
menjadi dua : mereka dokumentasi
yang berpikir keperawatan
gagal padahal tidak pernah
melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan tapi tak pernah memikirkannya (John Charles
mempunyai beberapa komponen. Salak) Sebagian besar komponen terutama

memfokuskan pada pendokumentasian sebagai berikut: a. pengkajian


keperawatan, b. diagnosa keperawatan, c. perencanaan keperawatan, d.
pelaksanaan keperawatan, e. evaluasi keperawatan.

 Standar Dokumentasi
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 72

Komponen dan kriteria standar dokumentasi keperawatan yang


mengacu pada standar asuhan keperawatan Departemen Kesehatan tahun
1994, sebagai berikut :
 Standar Pengkajian Data Keperawatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi :
- Pengumpulan data, dengan kriteria : kelengkapan data, sistematis,
menggunakan format, aktual dan valid.
- Pengelompokan data, dengan kriteria : data biologis, data psikologis
sosial dan spiritual.
- Perumusan masalah, dengan kriteria : kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi keluarga.
 Diagnosa Keperawatan.
Kriteria – kriteria yang ada dalam diagnosa keperawatan :
- Status kesehatan dibandingkan dengan norma untuk menentukan
kesenjangan.
- Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan
dan pemenuhan kebutuhan klien.
- Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan wewenang.
- Komponen diagnosa keperawatan terdiri dari masalah, penyebab dan
Ada dua macam manusia di dunia ini : mereka yang mencari alasan dan mereka yang mencari
tandayang
keberhasilan. Orang / gejala
mencariatau
alasanterdiri dari masalah
selalu mencari dan penyebab.
alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan
orang yang-mencari
Diagnosa keperawatan
keberhasilan selalu mencariaktual untukpekerjaannya
alasan mengapa perumusan dapatstatus kesehatan
terselesaikan (Alan
Cohen)
klien yang sudah nyata terjadi.
- Diagnosa keperawatan potensial untuk perumusan status kesehatan
klien yang kemungkinan akan terjadi, apabila dilakukan upaya
pencegahan.
 Standar Perencanaan Keperawatan.
Komponen perencanaan keperawatn, meliputi :
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 73

- Prioritas masalah, dengan kriteria : masalah yang mengancam


kehidupan merupakan prioritas utama, masalah yang mengancam
kesehatan prioritas kedua, masalah yang mempengaruhi perilaku
prioritas ketiga.
- Tujuan asuhan keperawatan, dengan kriteria : tujuan dirumuskan
secara singkat dan jelas, disusun berdasarkan diagnosa keperawatan,
dapat diukur, realistik, menggunakan komponen yang terdiri dari
subyek, perilaku klien, kondisi klien dan kriteria tujuan.
- Rencana tindakan, kriteria : disusun berdasarkan tujuan asuhan
keperawatan, merupakan alternatif tindakan secara tepat, melibatkan
klien / keluarga, mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan
yang berlaku, menjamin rasa aman dan nyaman bagi klien, disusun
dengan mempertimbangkan lingkungan, sumber daya dan fasilitas
yang ada, berupa kalimat instruksi, ringkas tegas dan menggunakan
formulir yang baku.

 Standar Implementasi Keperawatan.


Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah
Kriteria standar implementasi
kemenangan keperawatan
yang hakiki :
(Mahatma Ghandi)
- Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan.
- Mengamati keadaan bio – psiko – sosio – dan spiritual klien.
- Menjelaskan setiap tindakan keperawatan kepada klien / keluarga.
- Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
- Menggunakan sumber daya yang ada.
- Menunjukkan sikap yang sabar dan ramah dalam berinteraksi
dengan klien dan keluarga.
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan
keperawatan.
- Menerapkan prinsip aseptik dan antiseptik.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 74

- Menerapkan etika keperawatan.


- Menerapkan prinsip aman, nyaman, ekonomis, privacy dan
mengutamakan keselamatan klien.
- Mencatat semua tindakan yang dilakukan.
- Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada prosedur
teknis yang telah ditentukan.
 Standar Evaluasi
Kriteria standar evaluasi :
- Pengkajian ulang diarahkan pada tercapainya tujuan atau tidak.
- Prioritas dan tujuan ditetapkan serta pendekatan keperawatan lebih
lanjut dilakukan dengan tepat dan akurat.
- Tindakan keperawatan yang baru ditetapkan dengan cepat dan tepat.

 Prinsip – Prinsip Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita,
Potter dan
yangPerry (1989)
bekerja tanpamemberikan
bayaran (Cornipanduan
Ten Boom)sebagai petunjuk cara
pendokumentasian dengan benar, yaitu :
 Jangan menghapus menggunkan tipe – X atau mencoret tulisan yang
salah ketika mencatat, cara yang benar dengan menggunakan garis pada
tulisan yang salah, kata yang salah lalu diparaf kemudian tulis catatan
yang benar.
 Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien maupun tenaga
kesehatan lain, karena bisa menunjukkan perilaku yang tidak
profesional atau asuhan keperawatan yang tidak bermutu.
 Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis
diikuti dengan kesalahan tindakan.
 Catat hanya fakta, catatan harus akurat dan reliable pastikan apa yang
ditulis adalah fakta, jangan berspekulasi atau menulis perkiraan saja.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 75

 Jangan biarkan bagian kosong pada akhir catatan perawat, karena orang
lain dapat menambahkan informasi yang tidak benar pada bagian yang
kosong tadi. Untuk itu buat garis horozontal sepanjang area yang
kosong dan bubuhkan tanda tangan di bawahnya.
 Semua catatan harus bisa dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan
bahasa yang lugas.
 Jika perawat menanyakan suatu instruksi, catat bahwa perawat sedang
mengklarifikasi karena jika perawat melakukan tindakan diluar batas
kewenangannya dapat di tuntut.
 Tulis hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggung jawab dan
bertanggung gugat atas informasi yang ditulisnya.
 Hindari penggunaan tulisan yang bersifat umum (kurang spesifik)
Satu-satunya
karenayang harus kitayang
informasi takuti spesifik
adalah ketakutan
tentangitukondisi
sendiri (Franklin D. Rosevelt)
klien atas kasus bisa
secara tidak sengaja terhapus jika informasi bersifat terlalu umum, oleh
karena itu tulisan harus secara lengkap, singkat, padat dan obyektif.
 Pastikan urutan kejadian dicatat dengan benar dan tanda tangani setiap
selesai menulis dokumentasi. Dengan demikian dokumentasi
keperawatan harus bersifat obyektif, komprehensif, akurat dan
menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada dirinya.

 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Dokumentasi


Baik tidaknya mutu dokumentasi proses keperawatan sangat
dipengaruhi oleh unsur masukan, proses pencatatan dan lingkungan dari
institusi yang bersangkutan (Azrul Azwar, 1986) :
 Unsur Masukan.
- Tenaga Perawat (Sumber Daya Manusia)
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 76

Pengetahuan dan ketrampilan perawat dalam pendokumentasian


proses keperawatan sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu
dokumentasi, yaitu ketrampilan dalam berkomunikasi, ketrampilan
untuk dapat memenuhi standar dokumentasi dan ketrampilan dalam
mencatat proses keperawatan (Nursalam, 2001). Disamping itu
diperlukan juga motivasi perawat dalam pelaksanaan dokumentasi
keperawatan, karena masih banyak perawat yang tidak menyukai
tentang pencatatan dokumentasi keperawatan (Capernito, 1995).

- Format Dokumentasi.
Apa perbedaan antara hambatan dan kesempatan? Perbedaannya terletak pada sikap kita dalam
memandangnya. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan dan selalu ada kesempatan dalam setiap
Menurut Capernito (1995) bahwa format dokumentasi masih banyak
kesulitan. (J. Sidlow Baxter)
ragamnya, dalam pencatatan perawat merasa rumit dan banyak
memakan waktu. Maka dalam pelaksanaan dokumentasi proses
keperawatan diperlukan sistem dokumentasi yang efisien,
komprehensif dapat mendokumentasikan lebih banyak data dalam
waktu yang lebih sedikit dan sesuai standar yang berlaku.

 Unsur Proses.
Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan yang meliputi aspek
dokumentasi, yaitu : pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi,
yang harus dilaksanakan secara terus menerus sampai tujuan berhasil.
Sedangkan kendala dalam pelaksanaan dokumentasi adalah kemapuan
perawat dalam mendokumentasikan proses keperawatan. Disini
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 77

dipengaruhi oleh beban kerja dan motivasi kerja perawat (Capernito,


1995).

 Unsur lingkungan.
Unsur lingkungan yang dimaksud disini adalah kebijakan organisasi
dan manajemen institusi atau rumah sakit yang melaksanakan
dokumentasi proses keperawatan. Apabila ketiganya tidak saling
mendukung, maka sulit diharapkan akan mendapatkan hasil
dokumentasi proses keperawatan yang baik (Azrul Azwar, 1996).

 Karakteristik data dalam Pendokumentasian


Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan kerjakan
 Lengkap. tiga hari kemudian (Abdullah Ibnu Mubarak)
Seluruh data yang diperlukan untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan klien dicatat dengan terperinci (Nursalam, 2001). Data yang
terkumpul harus lengkap, guna membantu mengatasi masalah klien yang
adequat.
 Akurat dan Nyata.
Dalam pengumpulan data ada kemungkinan terjadi salah paham. Untuk
mencegah hal tersebut, maka perawat harus berfikir akurasi dan nyata
untuk membuktikan benar tidaknya apa yang telah didengar, dilihat,
diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap
semua data yang sekiranya meragukan.
 Relevan.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 78

Pencatatan data yang komprehensif biasanya banyak sekali data yang


harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk
mengidentifikasi. Kondisi yang seperti ini bisa diantisipasi dengan
membuat data komprehensif tetapi singkat dan jelas. Mencatat data yang
relevan sesuai dengan masalah klien yang merupakan data fokus terhadap
klien sesuai dengan situasi khusus.

 Trends dan Perubahan yang Berdampak terhadap Dokumentasi


Trens dan perubahan yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan
berpengaruh terhadap dokumentasi keperawatan dan masalah – masalah
kegiatan pencatatan oleh perawat dalam melaksanakan kegiatan sehari –
hari. Masalah yang timbul perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
sebelum penyelesaian masalah yang dapat ditemukan dalam dokumentasi.
Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi bila seseorang berkata, “Saya telah gagal tiga
Masalah
kali”, – masalah
dan apa yang dokumentasi
terjadi bila danorang
ia berkata, “Saya perubahan yang
yang gagal”. (S. I.mempengaruhi
Hayakawa)
pentingnya pendokumentasian keperawatan sebagai berikut :
 Praktik Keperawatan.
Dengan terjadinya perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan di
Indonesia, maka peran perawat dalam praktik keperawatan profesional
juga mengalami perubahan. Revisi atau perubahan tersebut meliputi
penemuan kasus penyakit yang baru, pendidikan kesehatan, konseling dan
intervensi keperawatan dan medis terhadap respon klien aktual atau
potensial. Perubahan lain adalah pengobatan oleh dokter atau tim
kesehatan lainnya, kerjasama dengan tim kesehatan, serta metode
pemberian pelayanan kesehatan. Perubahan tersebut berdampak terhadap
kegiatan pencatatan keperawatan.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 79

 Lingkup Praktik Keperawatan.


Perubahan dalam lingkup praktik keperawatan, berdampak terhadap
pendokumentasian. Dengan berkembangnya lingkup praktik keperawatan
berdasarkan trens praktik keperawatan di Indonesia, persyaratan akreditasi,
peraturan pemerintah, perubahan sistem pendidikan keperawatan,
meningkatnya masalah klien yang semakin kompleks, serta meningkatnya
praktik keperawatan secara mandiri dan kolaborasi, maka persyaratan
pencatatan keperawatan harus sesuai. Akibatnya data yang masuk harus
semakin lengkap dan tajam sebagai manifestasi bukti dasar lingkup
wewenang dan pertanggung jawaban. Kemampuan perawat sering
disamakan dengan kemampuan dalam membuat keputusan dan kegiatan
lainnya yang dapat dilihat pada dokumentasi.
 Data Statistik Keperawatan.
Bukalah mata sewaktu berjalan, karena bisa saja Anda akan bertemu kesempatan. Adapun kesempatan itu
Pencatatan
sendiri yang
buta. Peganglah lengkap
erat-erat, dan akurat
karena kesempatan sangat
datang dan bermanfaat
pergi tanpa memberitahu dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien, data statistik yang sangat
bermanfaat dalam penelitian atau pengembangan peleyanan serta
penentuan jasa pelayanan.
 Intensitas Pelayanan Keperawatan dan Kondisi Penyakit.
Pencatatan yang lengkap dan akurat tentang tingkat keparahan penyakit
dan tipe atau jumlah tindakan yang diperlukan dapat sebagai dasar
pertimbangan pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan kasus
yang sama dan perkiraan pembiayaan yang diperlukan.
 Keterampilan Keperawatan.
Tren meningkatnya justifikasi perawat dalam akurasi perumusan
masalah dan tindakan keperawatan padapendekatan proses keperawatan,
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 80

terutama perubahan keadaan klien yang cepat akan sangat bermanfaat


dalam pencatatan.
 Konsumen
Trens dan perubahan penggunaan layanan kesehatan oleh konsumen
berpengaruh terhadap pendokumentasian. Waktu rawat inap yang pendek,
biaya yang terjangkau dan adanya home care bagi klien yang tidak
memerlukan perawatan maksimal merupakan trens perubahan pelayanan
di masa depan. Perubahan tersebut memerlukan suatu pembenahan tentang
pencatatan yang lengkap dan akurat khususnya waktu klien masuk rumah
sakit, tingkat asuhan keperawatan dan keahlian dalam pemberian
pelayanan.

 Biaya
Janganlah berusaha untuk menjadi orang suskes saja, tapi berusahalah untuk menjadi
orang yang penuh dengan peluang
Trens dan perubahan biaya layanan berdampak terhadap
pendokumentasian. Pencatatan yang baik akan memberikan gambaran
tentang pengeluaran biaya yang harus ditanggung oleh klien.
 Kualitas Asuransi dan Ausit Keperawatan
Pendokumentasian juga dipengaruhi oleh prosedur kendali mutu,
terutama tentang audit catatan pelayanan kesehatan. Data tentang keadaan
klien sebelum masuk RS, pertanyaan dan wawancara dengan klien
merupakan sumber utama audit data.
 Akreditasi Kontrol.
Perubahan tentang standar pelayanan kesehatan yang disusun oleh
institusi yang berwenang, membawa pengaruh terhadap
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 81

pendokumentasian. Institusi pelayanan harus mengikuti dan menyesuaikan


aturan pendokumentasian yang berlaku.
 Coding dan Klasifikasi
Trens tentang klasifikasi tingkat ketergantungan klien berdampak
terhadap pendokumentasian. Pada waktu dulu klasifikasi klien hanya
didasarkan pada diagnosa medis, pelayanan klinik atau tipe pelayanan.
Saat ini dalam keperawatan, klien diklasifikasikan berdasar Diagnosis
Related group. Sedang informasi tentang daftar kode memberikan
gambaran kebutuhan klien, asuhan yang telah diterima harus ada di catatan
keperawata.
 Prospektif Sistem Pembayaran.
Trens dan perubahan dalam sistem pembayaran berdampak terhadap
dokumentasi. Prospektif pembayaran merujuk pada sistem pembayaran
terhadap asuhan keperawatan yang diterima oleh semua klien khususnya
jika teladan anda gagal 100 kali, anda tidak perlu ikut gagal 100 kali untuk meraih hal yang sama. Anda
tinggal
padabelajar
waktudari kegagalan tokoh rumah
klien masuk teladan anda tadi. Sehingga sukses anda bisa jauh lebih cepat
sakit.
 Resiko Tindakan.
Ketergantungan terhadap dokumentasi yang komprehensif berarti
mengurangi dan mencegah terjadinya faktor resiko manajemen atau
pengelolaan. Manajemen resiko adalah pengukuran keselamatan klien
untuk melindungi klien dan profesi keperawatan aspek legal serta
melindungi perawat dari tindakan kelalaian. Manajemen resiko ditekankan
pada keadaan klien yang mempunyai resiko terjadinya perlukaan atau
kecacatan. Pencatatan yang penting meliputi ; catatan tentang kejadian,
perintah verbal atau nonverbal, infomed concent, dan catatan penolakan
klien terhadap tindakan.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 82

3. EVALUASI KOGNITIF
1). Berikut ini adalah hasil pendokumentasian pengkajian keperawatan
keluarga yang dilakukan oleh mahasiswa praktek. Tugas Anda adalah
mengamati dan mengoreksi pendokumentasian yang dilakukan oleh
mahasiswa tersebut. Kemudian lakukan pembenaran terhadap
ketidaktepatan pendokumentasian tersebut. Apa saja yang kurang
tepat? Apa saja yang kurang dikaji? Apakah ada yang pengisiannya
tidak sesuai teori? (yang anda soroti adalah
PENDOKUMENTASIANnya)

ASUHAN KEPERAWATAN

Carilah orang terbaik di bidang anda, kemudian tirulah aktifitas yang membuatnya terbaik
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Bp. B Pendidikan : Sarjana (S-1)
Umur : 47 tahun Pekerjaan : Pengangguran
Agama : Islam Alamat : Jl. Mojo I/15 Sby
Suku : Jawa Nomor Telpon : 03178113122

b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Budi Prasetyo L 47 thn Kepala klg Pengangguran Sarjana
2 Tutik Mulyani P 41 thn Istri Wiraswasta SMA
3 Raras Prawestri P 15 thn Anak Pelajar SMA
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 83

Nershandani kandung TK
4 M. Alfian L 5 thn Anak Pelajar
Prasetyo kandung

c. Genogram:

d.itu
kemenangan Type Keluarga:
mudah asalkan kita tahu caranya. Tempat terbaik untuk mencari caranya
adalah belajar dari para pemenang
a) Jenis type keluarga: Keluarga tradisional (Nuclear Family)
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut:
Keluarga tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
sehari-hari, tapi anak tertua sulit terbuka terhadap keluarga
perihal masalah pribadinya.
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Jawa
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:
Keluarga lebih suka/terbiasa dengan makanan dan minuman
yang manis.
f. Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 84

Keluarga percaya bahwa setiap penyakit bisa disembuhkan dengan


jalan berdo'a dan berikhtiar.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ibu
b) Penghasilan: Rp 1.000.000-1.500.000
c) Upaya lain: KUR (kredit usaha rakyat)
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll):
Sepeda motor, kipas angin, tape, DVD, computer, TV, radio, HP.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: ± Rp 1.200.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi jarang dilakukan bersama, anak tertua lebih suka
bepergian bersama teman-temannya (misal: ke mall).
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. pemenang pernah meneteskan
setiap Tahap perkembangan
jutaan keluarga
keringat saat latihan. saatmencapai
Untuk ini (ditentukan
posisi
mereka, andapun harus meneteskan jumlah keringat yang sama.
dengan anak tertua):
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi dan kendalanya:
Anak tertua jarang berkomunikasi dengan kedua orang tuanya perihal
masalah pribadinya, dia lebih suka berkomunikasi dengan teman
sebayanya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 85

Secara umum kesehatan keluarga saat ini tidak ada masalah.


Akantetapi, perlu dilakukan pemeriksaan dengan masalah kesehatan
dapat diketahui secara dini.
b) Riwayat penyakit keturunan:
Nenek dari pihak ibu menderita jantung karena kolesterol
(meninggal)
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
Kesehatan (BCG/Poli Kesehatan yang telah
o/DPT/HB dilakukan
/Campak)
1. An. R 15 thn 63 Baik Gangguan
Kg menstruasi
d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:
Keluarga lebih suka berobat di tempat praktek dokter umum

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:


Penyakit yang diderita keluarga selama ini seperti demam, flu dan
kelelahan. Namun, masalah tersebut bias diatasi.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
Tingkatkanlah motivasi belajar anda, agar anda bisa mengerjakan tugas-tugas pekerjaan
a. Karakteristik Rumah: anda dengan mudah
a) Luas rumah: 4x8 m2
b) Type rumah: permanent
c) Kepemilikan: sewa
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 1:3
e) Ventilasi/jendela: 1 (hanya ada di depan rumah, jarang atau hampir
tidak pernah di buka)
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 86

f) Pemanfaatan ruangan: tidak digunakan semestinya (ruang tamu


bercampur dengan tempat tidur dan tempat penyimpan barang
dagangan)
g) Septic tank: ada, letaknya langsung mengalir ke sungai
h) Sumber air minum: air isi ulang
i) Kamar mandi/WC: ada 1
j) Sampah: penampungan sementara di dapur ada 1
Limbah RT: langsung mengalir ke sungai
k) Kebersihan Lingkungan:
Lingkungan tempat tinggal (dirumah) terlihat kurang bersih tampak
lantai kotor, karpet kotor, tempat tidur berantakan.

DENAH RUMAH

Tempat Menjemur Pakaian

Kamar Mandi

tidak ada yang bisa anda raih jika anda tidak mau belajar. Jika ada bayi yang tidak mau
belajar bicara, maka ia tak akan bisa berbicara
Dapur

Kamar Tidur

Tempat
Tidur Kom
puter Ruang Barang
Tamu dagang
an

Pintu

Barang dagangan
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 87

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW:


a) Kebiasaan:
Kerja bakti dilakukan setiap 2 minggu sekali, tetangga sekitar setiap
sore biasanya ngobrol-ngobrol di depan rumah, namun keluarga Bp.
B tidak pernah bergabung.
b) Aturan/kesepakatan:
Diberlakukannya iuran kampung setiap 17 Agustus

c) Budaya:
Setiap
belajar adalah ada keluarga
investasi tercerdasyang
yang sakit/melahirkan, tetangga
bisa anda lakukan. Karena menjenguk
investasi anda akan
kembali dengan jumlah yang ratusan bahkan ribuan kali lebih besar dari sebelumnya
dengan memberikan dana sukarela.
c. Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga tinggal sementara dikarenakan tidak ada biaya untuk membeli
rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 88

Bapak sering mengikuti pelaksanaan kerja bakti, ibu tidak mengikuti


pengajian, anak tertua tidak mengikuti kegiatan karang taruna.
e. System Pendukung Keluarga:
Setiap ada keluarga yang sakit, tetangga selalu menjenguk dengan
memberikan dana sukarela.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga:
Keluarga sering komunikasi mengenai kebutuhan setiap hari dan
masalah pendidikan anak.
b. Struktur Kekuatan Keluarga:
Dukungan moral dan material, kasih sayang serta perhatian selalu
diberikan oleh keluarga. Namun, perihal masalah pribadi anak tertua
kurang terbuka terhadap orang tua (cenderung introvert).
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
- Suami tidak menjalankan peran sebagai pencari nafkah. Ayah An. R
bekerja di Arab sejak An. R bersekolah TK atau kira-kira berumur 5
tahun dan kembali ke Indonesia saat An. R kelas dua SMP, jadi
ayah An. R bekerja di Arab selama kurang lebih 9 tahun.
Mungkin saja anda mengalami kesulitan saat belajar, tapi anda akan menerima kemudahan
- Istrianda
setelah sibuk berjualan
memahami dipasar sehingga
dan menerapkan apa yangwaktu untuk
anda telah mengurus
pelajari tadi anak
kurang optimal, hal itu terlihat setiap berangkat sekolah anak-anak
tidak disiapkan sarapan, sepulang jualan ibu ke BRI atau tidur siang
atau mencuci baju.
- Tugas suami selama dirumah mengantar adik ke sekolah, berjualan
dipasar, membantu mencuci piring.
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 89

- Istri berjualan dipasar (jam 05.00-10.00).


- Tugas anak pertama : menyapu, menjaga adik, mencuci baju sendiri.
An. R mendapatkan uang saku sekolah sebesar Rp 7.000,- yang
diberikan setiap hari.
- Anak kedua tidak mendapatkan tugas.

d. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga Bp. B selalu mengajarkan pada anak-anaknya untuk selalu
menjalankan ibadah (sholat lima waktu)

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Bp.B hidup saling menyanyangi satu sama lain
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga selalu hidup rukun.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : anak-anak lebih dekat
dengan ibu, alasan karena mereka merasa ibu lebih bijak dalam
memberikan solusi saat anak mempunyai masalah.
jangan c)
buang hari-harikeluarga
Anggota anda tanpayang
mempelajari
dominansesuatu,
dalamkarena itu berarti menutup
pengambilan hari :
keputusan
dengan kegagalan
ayah sebagai kepala keluarga, namun dalam mengambil keputusan
ibu lebih dominan
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : berbincang-bincang bersama-
sama
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : ayah turut serta dalam kegiatan
kerja bakti
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 90

c. Fungsi perawatan kesehatan


a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya : ibu cemas terhadap kondisi anaknya, ibu
khawatir penyakit anaknya serius (misalnya seperti kanker) dan
berbahaya
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat : keluarga (khususnya ibu) membawa anak pertama ke dokter
terkait masalah menstruasi yang tidak teratur.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : ibu
membelikan anak pertama jamu untuk mengatasi gangguan
menstruasi.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
keluarga tidak mampu memelihara lingkungan rumah sehat, hal itu
terlihat dari tatanan didalam rumah yang tidak rapi sehingga anak
merasa tidak nyaman dengan kondisi rumahnya yang sekarang ini
karena si anak merasa sesak dan panas.
semakin banyak ilmu yang anda pelajari, semakin besar peluang anda untuk menerima
Keluarga Bp. B bertempat
hasil yangtinggal dirumah kontrakan selama 11 tahun
lebih besar.
(saat anak pertama bersekolah TK sampai seakarang) tetapi tahun
depan mereka akan pindah rumah dikarenakan kontrakan rumah
tersebut telah habis waktunya dan ada kemungkinan berencana untuk
mengontrak lagi karena keluarga belum mempunyai biaya untuk
membeli rumah sendiri.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
: keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik (sering
berobat ke dokter praktek).
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 91

d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : dua
b) Akseptor : ya - yang digunakan - lamanya -
c) Akseptor : belum, alasannya : ibu tidak ada kemauan menjadi
akseptor KB
d) Keterangan lain : -
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : penghasilan keluarga
(1.000.000-1.500.000) penghasilan tersebut digunakan untuk biaya
sekolah anak, kebutuhan makan sehari-hari, iuran listrik dan air, dll.

b) Pemanfaatan sumber di masyarakat


Keluarga
belajar memang Bp.mudah.
tidak B khususnya
Tapi hidupibu B memiliki
tanpa mampu ilmu
menggunakan sumber
jauh lebih berat dan dii
masyarakat misalnya menyengsarakan
ibu B memanfaatkan lokasi rumahnya yang
dekat dengan pasar dengan cara berdagang di pasar.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : anak tertua stres dengan tugas sekolah dan
gangguan menstruasi yang diderita sekarang.
b. Stressor jangka panjang : keluarga stres saat ayah kehilangan pekerjaan
c. Respon keluarga terhadap stressor : tidak begitu memberi solusi
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 92

d. Strategi koping : anak tertua mengatasi stres dengan main


komputer/internet
e. Strategi adaptasi disfungsional : anak tertua tidak sampai melakukan
hal-hal negatif dalam menghadapi stres, hal tersebut ditunjang dengan
keikutsertaan anak dalam kegiatan ekstrakulikuler basket di sekolah
secara aktif.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : Gizi belum cukup seimbang karena jarang makan sayur dan
buah tetapi anak kedua masih minum susu (dancow).
Upaya lain :Tidak ada upaya lain

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Identitas
Nama : An. R
Umur :15 tahun
waktu dan tenaga yang anda habiskan untuk belajar, akan selalu melahirkan sesuatu yang
L/P :P berguna bagi kehidupan anda
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :pelajar
b. Keluhan atau riwayat penyakit saat ini :Menstruasi tidak teratur
c. Riwayat penyakit sebelumnya :
An. R mengalami menarche saat kelas 1 SMP, menstruasi terjadi secra
teratur sampai dengan kelas 3 SMP. Namun setelah itu menstruasi tidak
teratur, tiap kali menstruasi lamanya satu bulan, tidak nyeri, periksa ke
dokter dan melakukan USG dan mendapatkan terapi hormon, namun
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 93

tidak mengalami perubahan karena tidak pernah kontrol rutin alasannya


tidak ada (ibu adalah orang pertama yang memutuskan untuk
memeriksakan anaknya ke dokter)
d. Tanda-tanda vital: TD: 120/80 mmHg
e. System Cardiovaskuler: Tidak ada masalah
f. System Respirasi : Tidak ada masalah
g. System Gastrointestinal (GI Tract): Tidak ada masalah
h. System Persyarafan : Tidak ada masalah
i. System Muskuloskeletal:Tidak ada masalah
j. System Genitalia :
An. R mengalami menstruasi tidak teratur sejak kelas tiga SMP dan
sebelum menstruasi diawali dengan keputihan tetapi masih dalam batas
normal, setiap kali menstruasi lamanya satu bulan, intervalnya dua
sampai tiga bulan, tidak disertai nyeri, tidak disertai pusing, namun An.
R merasa lebih mudah lelah dan merasa cemas
IX. HARAPAN KELUARGA
beli masa depan anda dengan ilmu. Dan bekerjalah dalam perusahaan yang bernama
a. Terhadap masalah kesehatannya: anak tertua berharap menstruasi dapat
‘belajar’ agar anda mendapat gaji berupa ilmu yang melimpah
teratur.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: berharap bisa mendapatkan
pengetahuan tentang menstruasi.

FORMAT PEMERIKSAAN FISIK

No. Pemeriksaan An.A


Kepala Rambut hitam dan besih
TTV TD = 70/120mmHg
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 94

HR= 84x/menit
RR=21x/menit
Suhu=37°C
BB, TB, PB BB= 63 Kg
TB= 167 cm
Mata Pupil isokor, konjungtiva merah muda, sekret (-)
Hidung Bentuk normal, tidak ada gangguan pencuiman,
tidak bersekret.
Leher Pembesaran tyroid (-),Pembesaran tyroid (-),,
benjolan (-)
Dada Bunyi jantung dan paru normal
Perut Kembung (-), tidak ada keluhan
Tangan Tidak ada keluhan
Kaki Tidak ada keluhan

Lembar Koreksi

bukan hanya kehidupan anda yang dimudahkan saat anda rajin belajar, tapi juga kehidupan
orang lain
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 95

ada sebuah mata uang yang selalu berlaku disetiap masa dan itu adalah ilmu dan
keterampilan. Jika anda tidak memiliki keduanya, maka anda tidak bisa membeli apapun
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 96

2). Dari hasil pengkajian di atas, dokumentasikan minimal 2 diagnosa


belajar akan memberikan anda pemahaman baru, sehingga anda bisa bisa menghadapi
kemudian lakukan
tantangan skoring,
baru intervensi,diimplementasi
yang membentang depan menggunakan
format askep keluarga. (boleh menambahkan data yang
mendukung untuk menganggkat diagnosa)
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 97

Belajarlah hal-hal kecil setiap hari, tapi rutin terjadi setiap hari. Lakukan peningkatan kecil
setiap hari, hal tersebut akan berarti sangat banyak beberapa tahun yang akan datang
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 98

keberuntungan itu bisa di prediksi. Karena keberuntungan selalu mendatangi orang-orang


yang berilmu
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 99

jika anda tidak mau bekerja keras di usia tua anda, maka belajarlah dengan keras di usia
muda, sehingga anda bisa bekerja secara cerdas di usia produktif anda
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 100

jangan iri terhadap orang yang lebih sukses dari anda, jika anda tidak mau belajar sama
keras dengan mereka
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 101

jaga terus motivasi anda untuk belajar. Jaga seakan-akan hidup mati anda tergantung
padanya
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 102

Jadikan diri anda senang dalam belajar, sehingga anda selalu termotivasi dalam belajar,
sehingga anda dimudahkan dalam belajar
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 103

4. EVALUASI AFEKTIF
Bersyukurlah pada apa yang anda mliki; maka anda akan mendapatkan lebih banyak.
1 mengfokuskan
jika tidak Disiplin pada apa yang tidak anda miliki, maka anda tidak akan dan tidak akan pernah
2 Kreatif merasa cukup
3 Bertanggungjawab
4 Berfikir Kritis
5 Tepat Waktu

5. DAFTAR REFERENSI
Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Kaakinen, Joanna Rowe. 2010. Family Health care Nursing : Theory,
Practice, and Research 4th edition. Philadelpia : F. A davis Company
MODEL : Modul Keperawatan Keluarga 1 ////////////////////////// 104

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MEn


Kes/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika

PJMK FASILITATOR

(...........................................) (...........................................)

Jangan sediakan waktu untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk dan ceroboh. Sukses tersedia bagi
kita yang bisa memanfaatkan waktu secara bijak. Mari berencana dan kerjakan mulai dari sekarang

Anda mungkin juga menyukai