Anda di halaman 1dari 2

MONITORING GARAM BERIODIUM

No.Dokumen : .SOP/UKM/429.114.25/2018
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 3 Februari 2018
Halaman :1/2

UPTD dr. H. Budi Kasiyono


PUSKESMAS NIP. 19650603 200212 1 001
KEDUNGWUNGU

1. Pengertian Monitoring garam beryodium adalah proses kegiatan pemantauan garam


beryodium yang dilakukan secara berkala (minimal 2x dalam satahun)
Garam Beryodium adalah garam NaCl yang diproduksi melalui proses yodisasi
memenuhi standar SNI mengandung yodium antara 30-80 ppm
2. Tujuan Sebagai acuan dalam monitoring garam beriodium
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kedungwungu No. 188.4/ /
429.114.26/2018 Tentang jenis-jenis layanan Puskesmas Kedungwungu
4. Referensi 1.Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat
Departemen Kesehatan RI Tahun 2001
5. Prosedur 1. Sehari sebelum pelaksanaan monitoring petugas memberitahu sekolah untuk
mempersilahkan siswa kelas 4 dan 5 membawa garam yang digunakan
orang tuanya di rumah untuk memasak serta mengisi blanko yang
disediakan. Apabila jumlah siswa kelas 4 dan 5 kurang dari 26 siswa maka
ditambahkan semua siswa kelas 3. Bila jumlah tersebut masih kurang dari 26
siswa maka ditambahkan semua siswa kelas 2, begitu seterusnya.
2. Pelaksanaan monitoring garam beryodium diawali dengan penyuluhan
tentang GAKY oleh petugas
3. Petugas mempersilahkan siswa membuka garam yang dibawa dari rumah
masing – masing
4. Petugas menguji kadar yodium pada garam dengan meneteskan 1 – 2 tetes
yodina test pada garam dengan berkunjung dari meja ke meja
5. Petugas memberi tanda hasil monitoring garam pada blanko yang telah diisi
siwa untuk kemudian dibawa pulang ke Puskesmas
6. Sesampainya di Puskesmas petugas mengurutkan blanko yang didapat
sesuai dengan urut absen mereka
7. Jika jumlah siswa hanya 26 siswa maka seluruh murid diambil sebagai
sampel
8. Jika jumlah siswa lebih dari 26 siswa maka petugas melakukan pengambilan
sampling dengan dengan cara:
 Menentukan angka interval dengan rumus sebagai berikut:
Interval = jumlah murid
26
Jika hasil yang didapat angka dibelakang koma ≥ 5 maka dibulatkan ke
angka diatasnya
Jika hasil yang didapat angka dibelakang koma ≤ 4 maka dibulatkan ke
angka dibawahnya
9. Petugas menentukan nomor murid yang akan menjadi sampel kesatu dengan
cara membuat gulungan kertas sebanyak jumlah interval yang didapat,
nomor urut sesuai dengan jumlah angka interval. Semua kertas yang telah
diberi nomor tersebut dimasukkan kedalam satu wadah lalu dikocok seperti
arisan. Ambil secara acak gulungan tersebut, nomor yang tertera dalam
gulungan ( misalkan angka 2 ) adalah nomor urut murid yang menjadi sampel
kesatu
10. Sampel kedua didapat dengan rumus; sampel ke 1 + angka interval. Begitu
seterusnya hingga didapatkan 26 sampel
11. Petugas menulis hasil sampel monitoring garam beryodium ke form
monitoring garam beryodium
6. Bagan Alir
7. Unit Terkait UKS
8. Dokumen Laporan Bulanan Gizi
Terkait
9. Rekam
Historis
Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai