STEP 1 Modul 8
STEP 1 Modul 8
1. kontrol gula darah sewaktu : pemeriksaan gula darah yang dilakukan kapan saja tanpa persyaratan
khusus
dengan nilai normal :
75-110 mg/dl
STEP 2
2. mengapa berat badan nya dapat turun drastis padahal makan nya banyak ?
4. Gejala DM
9. patogenesis DM
STEP 3
1. mengapa berat badan nya dapat turun drastis padahal makan nya banyak ?
Cadangan makanan di oragan” dipecah menjadi glukosa. Dan cadangan makanan pun terus
berkurang dan di kompensasi dengan makan banyak.
Dimulai dari defisiensi insulin sehingga keseimbangan bergeser dari anabolisme menjadi
katabolisme protein dan lemak. Karena pemecahan protein dan asam amino digunakan untuk
pembentukan glukosa. Maka akan timbul energi negatif. Lalu akan terjadi peningkatan nafsu makan.
(polifagi)
Jika penderita dm : kadar glukosa tinggi. Dalam luka memiliki mikroorganisme. Dan
mendapatkan asupan nutrisi dari glukosa.
Ada ganguan pada peredaran darah. Pada sistem leukosit.
Glukosa ningkat lalu glukosa mengendap. Sel disitu membutuhkan energi. Tidaka ada nutrisi dari
jaringan sehingga mengambil energi dari adiposa.
Ada pengaruh dari kalsium dalam sekresi insulin dan berkaitan dalam proses pembekuan darah
B. Gejala Lanjutan Diabetes Melitus
Ketika proses sekresi pankreas kurang mencukupi jumlah hormon insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh akan
menggunakan simpanan lemak dan protein yang ada. ‘Pengurasan’ simpanan lemak dan protein di tubuh ini menyebabkan
berkurangnya berat badan.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata sehinggga penglihatan kabur walaupun baru saja
mengganti kaca mata.
3. Cepat Lelah.
Karena gula di dalam darah tidak dapat diubah menjadi tenaga sel-sel tubuh, maka badan ceoat merasa lelah, kurang bertenaga dan
bahakan acapkali mengantuk.
Infeksi jamur disekitar kemaluan menyebabkan rasa gatal terutama pada wanita.
Pada diabetesein, terjadi penurunan daya tubuh terhadap infeksi sehingga bila sulit timbul luka akan sulit sembuh. Tidak menutup
kemungkinan, jika terjadi infeksi berat di daerah kaki, akan berpotensi untuk diamputasi hingga kecacatan permanen.
Diabetes mampu merusak jaringan saraf dan pembuluh darah baik pada kemaluan maupun kaki, sehingga dapat menyebabkan
impoten dan kesemutan di kaki.
2. Kerusakan ginjal
4. Kebutaan
5. Serangan Stroke
7. Kematian Mendadak
Diabetes Melitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejal yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena
justru akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal.
http://www.klikdokter.com/diabetes/read/2010/07/05/112/gejala-diabetes-melitus
Kencing terus :
glukosa menarik air ke aliran darah karena viskositas tinggi. Lalu akan banyak air yang
dikeluarkan.Glukosa dalam darah akan terus menumpuk. Dalam aliran ginjal melebihi batas ambang
normal
Haus terus
karena banyak air yang dikeluarkan menimbukan rangsangan pusat haus.
Mengapa di malam hari
dipengaruhi dari suhu lingkungan. Karena suhu rendah tidak banyak berkeringan + dengan aktifitas
pada malam hari.
Gejala awal Diabetes Melitus biasa disebut dengan 3 P, yakni :
Hal ini terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadi
banyak. Maka acapkali para penderita diabetes mengalami buang air kecil dengan intensitas durasi melebihi volume normal (poliuria).
Karena sering buang air kecil, acapkali para pasien diabetes (diabetesein) akan banyak minum, (polidipsi). Karena demikianlah kita
sering mendapati para diabetesein mengalami keluhan lemas, banyak makan (polifagi).
Seorang diabetesein yang baru makan akan mengalami ketidakcukupan hormon insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, hal ini
akan menyebabkan tubuh akan selalu ‘merasa’ kelaparan, sehingga tubuh sering terasa lemah. Kompensasinya seseorang diabetesein
akan makan lebih banyak lagi.
http://www.klikdokter.com/diabetes/read/2010/07/05/112/gejala-diabetes-melitus
Jika proses pengangkutan zat gula darah (glukosa) ke dalam sel terganggu, maka glukosa tidak
dapat terserap ke dalam sel dan tertinggal di dalam darah. Inilah yang menyebabkan kadar gula
darah menjadi tinggi. Penyerapan glukosa ke dalam sel dibantu oleh sejenis hormon yang disebut
insulin.
Untuk memelihara kadar gula darah yang normal dalam tubuh, sebaiknya kita mulai menjaga
kadar gula di makanan yang dikonsumsi dengan membatasi konsumsi makanan yang manis-manis
dan asupan karbohidrat.
Pada umumnya orang Indonesia tidak dapat meninggalkan kebiasaan makan nasi yang
merupakan makanan pokok. Bahkan, ada yang merasa "belum makan kalau belum melahap nasi”.
Makanan yang mengandung atau terbuat dari tepung seperti nasi, ketan, mi, bihun, singkong, ubi,
kentang, roti, serta berbagai kue juga merupakan sumber gula (glukosa). Karena itu, penderita
diabetes harus waspada ketika mengonsumsi makanan tersebut.
Bagi bukan penderita diabetes, untuk menjaga kadar gula darah normal adalah dengan
menyeimbangkan kalori yang masuk (makan) dengan kalori yang keluar (kegiatan). Jika kita banyak
melakukan kegiatan, kalori yang hilang dari dalam tubuh dapat diganti dengan mengonsumsi
makanan dengan jumlah kalori yang tepat, sehingga terdapat perputaran energi yang seimbang
dalam tubuh. Jumlah seimbang antara kalori yang masuk dan kalori yang keluar yang seimbang tidak
akan menyebabkan penumpukan gula dalam darah.
Jika kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit, jangan melakukan kegiatan yang terlalu
berat. Sebaliknya, jika tubuh mendapat banyak kalori sementara kita tidak menyeimbangkannya
dengan kegiatan yang sepadan, gula darah dapat mengendap di dalam darah dan selanjutnya
dikhawatirkan akan menyebabkan penumpukan lemak.
http://www.hdindonesia.com/info-medis/memelihara-kadar-gula-darah-yang-normal
Diabetus melitus : kelainan sekresi insulin atau karena kerja insulin. Diabet = mengalirkan /
mengalihkan mellitus = manis/ madu. Kesipmulan : menglalirkan volume urin yang banyak dengan
kadar glukosa yang tinggi.
4. Tipe kehamilan : keadaan glukosa yang tinggi pada saat kehamilan. Bersifat fisiologis dan akan
kembali normal pasca melahirkan. Dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi janin
Penderita diabetes mellitus tipe-2 memiliki satu atau lebih keabnormalan di bawah ini, antara
lain:
De fi s i ens i i nsu l i n r el at i f: i n sul i n ya n g d i se kr e si ol eh s el -
β p an k re as u nt u k memetabolisme tidak mencukupi (Kumar et al, 2005).
Resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif (PERKENI, 2006).
Diabetes Mellitus Tipe Lain
Diabetes tipe ini dapat disebabkan karena beberapa hal, yaitu:
Defek genetik fungsi sel beta
Defek genetik kerja insulin
Penyakit eksokrin pankreas
Endokrinopati
Karena obat atau zat kimia
Infeksi
Sebab imunologi yang jarang
Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan diabetes melitus4. Diabetes Mellitus
KehamilanDiabetes mellitus kehamilan atau sering disebut dengan istilah
DiabetesMellitus Gestasional (DMG) adalah suatu gangguan toleransi karbohidrat
yangterjadi atau diketahui pertama kali pada saat
kehamilan sedang berlangsung.F a k t o r r i s i k o d i a b e t e s t i p e i n i a n t a r a l a i n
o b e s i t a s , a d a n y a r i w a y a t D M G , gukosuria, adanya riwayat keluarga dengan
diabetes, abortus berulang, adanyariwayat melahirkan bayi dengan berat > 4 kg,
dan adanya riwayat
preeklamsia.P en i l ai a n ad an ya ri s i ko di a b et es m el i t us ge st asi on al pe rl u di l a
kuk an s ej ak kunjungan pertama untuk pemeriksaan kehamilannya.
7. Gejala DM
Trias DM
- polifagi (banyak makan)
- poliuri (banyak kencing)
- polidipsi (banyak minum)
Gejala diabetes tipe I munsul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai
page 2 / 3ilmu kedokteran adalah sumber inspirasi | Klasifikasi Diabetes Melitus
Copyright Resha Ardianto resha.ardianto@webmail.umm.ac.id
http://reshaardianto.student.umm.ac.id/2010/02/04/klasifikasi-diabetes-melitus/
akibat dari kelalaian genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan
baik. Gejala-gejalanya antara lain :
1. Sering buang air kecil
2. Terus-menerus lapar dan haus
3. Berat badan menurun
4. Kelelahan
5. Penglihatan kabur
6. Infeksi pada kulit yang berulang
7. Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni
(Maulana, Mirza:2008).
Sedangkan gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi
gangguan yang jelas. Pada tahap permulaanya terdapat gejala-gejala berikut ini :
1. Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit
2. Sering buang air kecil
3. Terus-menerus lapar dan haus
4. Kelelahan berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya
5. Mudah sakit berkepanjangan
6. Biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas 40 tahun
(Maulana, Mirza:2008).
http://reshaardianto.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_80.pdf
9. patogenesis DM
Tipe 1 :
- dapat karena autoimun
- ada predisposisi genetikdisaat sel beta rusak karena inveksi virus
Tipe 2 :
- gaya hidup kegemukan predisposisi genetik resistensi insulin jaringan periferbanyak
glukosa yang tidak dirubah menjadi energi DM
LABORATORIS
ANAMNESIS
- trias DM
Gejala klasik diabetes mellitus termasuk poliuria, polidipsia dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan. Glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu
hari tanpa memperhatikan waktu makanterakhir.
Kadar glukosa darah 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral ≥ 200 mg/dL (11,1
mmol/L).T es T ol er an si Gl u kos a O r al di l a kuk an d e n gan st an d a r
World HealthOrganization
, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang
dilarutkan ke dalam air.Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal
atau
diabetesm el i t us , m a k a da p at di gol o n gka n k e d al a m k el om p ok To l e r an si Gl u
kos aTerganggu (TGT) atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
tergantungdari hasil yang diperoleh.
TGT: glukosa darah plasma 2 jam setelah beban antara 140-199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L).
GDPT: glukosa darah puasa antara 100-125 mg/dL (5,6-6,9 mmol/L).
http://www.scribd.com/doc/57916083/15/Patogenesis-Diabetes-Mellitus
Ketosis (ketonemia dan atau ketonuria)c. Hiperosmolar non ketotik Riwayat penyakitnya
sama dengan ketoasidosis diabetik, biasanya
berusia>40 t ah un . T e rd ap at hi p er gl i ke m i a di s e rt ai osm ol ar i t as d a ra h ya n g t i
n ggi (>320).
2. Komplikasi Kronis (Menahun)
a. Makroangiopati:1. Pembuluh darah jantung2. Pembuluh darah tepi3. Pembuluh darah
otak b. Mikroangiopati:1. Pembuluh darah kapiler retina mata (retinopati diabetik)2.
Pembuluh darah kapiler ginjal (nefropati diabetik)c. Neuropatid. Komplikasi dengan
mekanisme gabungan:1. Rentan infeksi, contohnya tuberkolusis paru, infeksi saluran
kemih,infeksi kulit dan infeksi kaki.2. Disfungsi ereksi
http://www.scribd.com/doc/57916083/15/Patogenesis-Diabetes-Mellitus
http://www.hidupkusehat.com/7-faktor-risiko-diabetes-mellitus.html
dm : Sekelompok gangguan metabolik kronik, ditandai oleh hiperglikemia yang berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat lemak abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak,
protein,disebabkan oleh defek sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya dan mengakibatkan
terjadinya komplikasi kronis termasuk mikrovaskular, makrovaskular dan 3 termasuk mikrovaskular,
makrovaskular dan neuropati
BATASAN DIABETES MELLITUS 1. GDA ≥ 200 mg/dl ( 11,1 mmol/L) 2. GDP ≥ 126 m g/dl (7 mmol/L). 3.
GD ≥ 200 mg/dl sesudah TTGO Gejala DM: poliuri, polidipsi, polifa g i dan penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas
KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS -DM tipe I : defisiensi insulin absolut -DM tipe II :resistensi insulin
dan atau DM tipe II :resistensi insulin dan atau defek sekresi insulin - DM tipe lain : DM tipe lain : -
penyakit dari pankreas eksokrin (al.pankreatitis) - end k i ti ( l l hi d ) d o k r inopati ( a l. acromega ly,
cushing syn drome ) - induksi obat atau zat kimia dan lain2 - DM Gestasional
TERAPI – DIABETES MELLITUS NON OBAT a. latihan/excersise b. diet e. restriksi alkohol/rokok OBAT
Insulin Oral Anti Diabet ultrashort acting sulfonil urea short acting glinid intermediate acting
biguanid l ti lf l k id i hibit 14 long acting alfa glu kosidase inhibit o r preemixed