Dunia, tempat manusia bertinggal, planet ketiga yang dekat dengan matahari.
Ada angin, ada hujan, ada api, ada tumbuhan, ada hewan, ada kita (manusia). Dunia
tempat tinggal seluruh makhluk, walaupun kita sebenarnya tidak tau apakah ada dunia
lain di luar sana, kita juga tidak tau apakah ada manusia-manusia diluar bumi, di
planet lain tepatnya, planet yang seperti bumi, karena memang kita tidak bisa
menghitung jumlah planet yang sebenarnya yang ada di dunia ini.
Ada pula manusia yang bisa mengatur hawa nafsunya. Berbagi, tolong-
menolong, saling mengasihi. Makin hari ke hari semakin melebih keutamaan
malaikat, mereka bisa menjadikan dirinya seperti manusia yang sebenarnya, manusia
yang memanusiakan manusia bukan yang membinatangkan manusia. Alam pula,
miliki bumi ini, yang seharusnya dijaga dirawat disiram disayang, malah oleh
manusia dihancurkan diinjak-injak diambil demi kepentingannya. Kita hidup, kita
lahir, seharusnya menjadikan alam bumi sahabatnya, karena kelahiran kita disambut
oleh alam, diberikan nafas, diberikan udara bersih oleh alam. Timbal balik yang tidak
seimbang.
Saya pernah mendengarkan lagu dari Saykoji fear Ras Muhammad yang
judulnya itu Tetap Bertahan, yang liriknya ada yang berbunyi seperti ini; “Yang benar
disikat, yang salah dibela. Terbaliknya pemikiran di akhir zaman. Kembalikan
keadilan pada hakikatnya.” Ya inilah akhir zaman. Fitnah bertebaran, yang hitam jadi
putih, yang putih pun begitu. Semua berita demi kepentingan, semua omongan sulit
untuk dipercaya, penjahat jadi baik, korban adalah penjahat. Begitulah semua-muanya
yang dihasilkan oleh manusia, dengan fitrahnya ia gunakan untuk hal-hal yang
meruska, hal-hal yang tidak bermanfaat.