Penatalaksanaan anestesi
Kalau perlu analgetik narkotik pada anak besar (> 5 tahun) dapat diberikan :
Hati-Hati terhadap efk samping berupa depresi nafas, mual muntah dan disforia
Selanjutnya pada kasus-kasus resiko tinggi, pemberian premedikasi ditentukan oleh dokter
spesialis/konsultan anestesiologi yang bertugas pada saat itu.
(1) Bayi yang berumur > 12 bulan atau berat badan < 10 kg, suhu ideal 32 -37 C
(2) Pada anak-anak suhu ideal 25 – 28 C
(3) Bila suhu ruangan terlalu dingin pada waktu induksi pasanglah selimut hangat atau
“warm blanket” atau lampu pemanas.
Induksi
Pada neonatus
Induksi dilakukan dikamar operasi dengan cara inhalasi sebagai berikut : Induksi inhalasi
dengan obat inhalasi volatil, misalnya sevofluran dimulai dengan dosis 0,5 vol%, dinaikan
secara bertahap 0,5 vol% tiap 3 – 5 kali nafas sampai pasien tertidur, kemudian dipasang
infus.
Intubasi
Intubasi dalam keadaan anestesia (‘’asleep’’) dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Intubasi dalam keadaan sadar (awake), lakukan pada pasien neonatus yang berusia dibawah
10 hari, pada pasien dengan keadaan umum jelek, hernia diafragmatika fistula trakea,
bronkoesofagus, ileus obstruktif dan pada kasus yang diperkirakan sulit untuk intubasi.
Pemeliharaan
Tranfusi
Pemberian tranfusi darah pada neonatus/bayi, harus disadari oleh indikasi yang jelas,
mempergunakan nilai batas toleransi hematokrit yang optimal sesuai dengan umur pasien.
Hendaknya nilai hematokrit dinilai sebelum operasi dan selanjutnya periksa ulang secara
periodik selama operasi berlangsung, sesuai dengan indikasi.
(1) Perdarahan kurang 10% dari perkiraan volume darah, diganti dengan cairan elektrolit
(2) Perdarahan lebih dari 10% dari perkiraan volume darah, dan perdarahan masih
berlangsung selama operasi, segera berikan tranfusi.
Pemulihan anastesi
Pasca Anestesia