Bank Indonesia
kolonial. Meskipun saat itu struktur perbankan Indonesia boleh dikatakan merupakan
komponen sarana moneter yang tidak banyak berperan dalam operasi perbankan, tetapi
Indonesia pada 1 Juli 1953. Sesuai dengan UU tersebut, Bank Indonesia sebagai Bank
ketentuan pengawasan tersebut baru ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.
1/1955 yang menyatakan bahwa Bank Indonesia, atas nama Dewan Moneter,
melakukan pengawasan bank terhadap semua bank yang beroperasi di Indonesia, guna
kredit secara sehat yang berdasarkan asas-asas kebijakan bank yang tepat. Dari
pengawasan dan pemeriksaan BI, terungkap berbagai praktik yang tidak wajar yang
dilakukan, seperti penyetoran modal fiktif atau bahkan praktik bank dalam bank. Untuk
mengatasi kondisi perbankan itu, dikeluarkan Keputusan Dewan Moneter No. 25/1957
1
2. Bagaimana riwayat Bank Indonesia dahulu?
secara singkat dapatlah kita lihat bahwa Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, lahir
pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank
nasionalisasi dari De Javasche Bank, sebuah bank Belanda yang pada masa kolonial
diberi tugas oleh pemerintah Belandasebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda. Jadi,
dapat dikatakan, De Javasche Bank inilah yang menjadi cikal bakal dari lahirnya Bank
Indonesia. Jika dilihat dari usia De Javasche Bank sudah lebih dari 172 tahun, karena
didirikan pada tahun 1828 dan dahulu berfungsi sebagai bank sirkulasi selain juga
De Javasche Bank kemudian ditetapkan menjadi bank sentral pada tahun 1949
berdasarkan hasil Konperensi Meja Bundar. Namun sebagai Bank Sentral saat itu, De
Javasche Bank juga tetap melakukankegiatan komersial. Pada tahun 1953. De Javasche
Bank dinasionalisasi menjadi BANK INDONESIA yang juga ditetapkan sebagai Bank
Sentral. Tapi, seperti juga sebelumnya, Bank Indonesia juga tetap melakukan kegiatan
komersial. Dengan peran ganda yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada masa itu
perkembangan perekonomian.
Atas dasar keadaan tersebut, pada tahun 1968 melalui UU No 13 tahun 1968
tentang Bank Sentral, peran Bank Indonesia diubah lagi dan didudukkan secara murni
2
sebagai Bank Sentral. Hal ini berarti Bank Indonesia tidak melakukan kegiatan
komersial lagi selain menjalankan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan.
untuk terselenggaranya fungsi suatu bank sentral yang independen. Penetapan status
peluang terjadinya campur tangan dari pihak luar yang pada gilirannya menyebabkan
Dengan latar belakang tersebut, maka pada tanggal 17 Mei 2000 lahirlah
Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 sebagai pengganti UU No. 13 Tahun 1968 yang
memberikan status dan kedudukan kepada Bank Indonesia sebagai suatu bank sentral
yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasukPemerintah.
3. Apa saja tugas dan peranan Bank Indonesia, apa saja alat yang dimiliki untuk
bank lainnya?
Tiga pilar yang merupakan 3 bidang tugas utama dari Bank Indonesia selaku
kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Arah
3
kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan
memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka pendek,
operasional, yaitu uang primer (base money). Sebagaimana kita melakukan suatu
tersebut.
moneter, Bank Indonesia punya alat-alat canggih yang dikenal dengan piranti moneter,
Piranti moneter tersebut adalah, Operasi Pasar Terbuka, penentuan tingkat diskonto,
sebagai lender of the last resort. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lender of the
last resort, Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan kepada bank
kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam UU No. 23
Tahun 1999.
4
Selain tugasnya di bidang moneter dan perbankan, tugas Bank Indonesia lain
yang tidak kalah pentingnya adalah menyelenggarakan sistem pembayaran. Antara lain
dengan jalan memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran giral
Jadwal Kliring T + 0, Bank Indonesia Layanan Informasi dan Transaksi antar Bank
secara Elektronis (BILINE), Sistem Real Time Gross Settlement (RTGS), dan Sistem
mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik uang tersebut dari peredaran. Di
sini Bank Indonesia memiliki hak tunggal dalam mengeluarkan uang kertas dan uang
logam. Bank Indonesia harus tetap menjaga uang selalu tersedia dalam jumlah yang
cukup, dalam komposisi pecahan yang sesuai, pada waktu yang tepat, dan dalam
(3) Mengembangkan sistem perbankan dan sistem perkreditan yang sehat dengan
5
Hingga akhir September 2000 terdapat 153 bank umum dan 7771 Bank
kepada "anak"nya.
peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha
tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi
dilakukan melalui penelitian, analisis, dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan
oleh bank.
6
Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun
1999 adalah lembaga negara yang independen. Dalam kapasitasnya sebagai bank
sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuannya tersebut, tentu saja
kegiatan yang dilakukan Bank Indonesia tidak sama dengan yang dilakukan oleh bank
pada umumnya.
Jadi, walaupun ada kata "Bank" pada Bank Indonesia, Bank Indonesia tidak
melakukan kegiatan komersial seperti yang dilakukan oleh bank pada umumnya baik
itu Bank Umum ataupun Bank Perkreditan Rakyat. Hal ini berarti, Bank Indonesia
tidak bisa menerima tabungan, giro, dan deposito dari masyarakat umum. Selain itu
masyarakat umum juga tidak bisa secara langsung meminta kredit ke Bank Indonesia.
Bank Indonesia juga memiliki pimpinan. Pimpinannya pun tentu berbeda dengan bank-
bank pada urnumnya. Sesuai denga UU No. 23 Tahun 1999 pimpinan Bank Indonesia
disebut dengan Dewan Gubernur. Dewan Gubernur ini terdiri dari seorang Gubernur,
banyaknya 7 (tujuh) orang Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi
Gubernur selama-lamanya lima tahun, dan mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak-
banyaknya dua kali masa tugas. Yang menarik di sini adalah sesuai dengan
independensi yang dimiliknya, maka Bank Indonesia tidak lagi memberikan laporan
7
pertanggungjawabannya kepada Presiden sebagaimana undang-undang terdahulu,
melainkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Dan Gubernur Bank Indonesia bukan
anggota kabinet.
oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara Deputi Gubernur diusulkan oleh
Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Dewan
Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila
berikut:
8
· 2008 – 2009 : Boediono
4 Kantor Perwakilan yang ada di New York, London, Tokyo, dan Singapura.
keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga
9
yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
pasar modal dan lembaga keuangan, dan menggantikan peran Bank Indonesia dalam
pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa
keuangan.
10
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga
Jasa Keuangan;
9. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan
jasa keuangan;
4. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/atau pihak tertentu;
a. Izin usaha;
11
d. Surat tanda terdaftar;
f. Pengesahan;
jasa keuangan.
berkelanjutan dan stabil diperlukan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang
terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel serta mampu mewujudkan
sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan di dalam
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan
Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari
12
OJK.Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan, kesehatan, aspek kehati-
microprudential yang menjadi tugas dan wewenang OJK. Adapun lingkup pengaturan
dan pengawasan macroprudential merupakan tugas dan wewenang BI. Dalam rangka
pelaksanaan tugas BI dan OJK guna mewujudkan sistem keuangan yang stabil dan
pelaksanaan tugas dan wewenang BI dan OJK yang sejalan dengan UU BI dan UU
OJK, meliputi:
masing.
13
c. Penggunaan kekayaan dan dokumen yang dimiliki dan/atau digunakan BI oleh OJK,
dan
d. Pengelolaan pejabat dan pegawai BI yang dialihkan atau dipekerjakan pada OJK.
informasi, dokumen dan hal lain yang terkait dengan pengaturan dan pengawasan
4. Pengawasan Terintegrasi
pengawasan atas lembaga jasa keuangan secara terintegrasi antar sub sektor keuangan.
sebagai berikut :
14
b. Menyusun peraturan internal OJK untuk mendukung implementasi pengawasan
pengawasan sektor jasa keuangan berupaya agar pelaksanaan tugas dan fungsinya
dapat membawa sektor jasa keuangan berjalan teratur, kredibel dan tumbuh
berkelanjutan.
8. Peningkatan tata kelola internal dan quality assurance. Selain kedelapan program
strategis tersebut, ada 3 kegiatan strategis lainnya yang juga menjadi garapan ojk
15
dan pengaturan perbankan ke OJK dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan
Komisioner Ex-Officio.
Sebagai masyarakat umum yang kurang paham dalam bidang keuangan banyak
yang tidak mengetahui apa perbedaan tugas Bank Indonesia (BI) dengan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebenarnya berbagi
kewenangan dimana saat masa pengalihan pengawasan Bank dari Bank Indonesia ke
Otoritas Jasa Keuangan memerlukan kordinasi yang baik agar tidak saling mengambil
alih tugas, perbedaaan BI dengan OJK adalah BI berperan sebagai pengawas aspek
Pada awal tahun 2014 oleh Agus Martowardojo selaku Gubernur BI di kantor
perbankan dari BI, OJK akan lebih mengawasi aspek mikroprudensialnya, sedangkan
umum tetap ada di BI dari segi makroprudensial, namun tidak bisa betul-betul
mikroprudensial dan makroprudensial itu perlu dilakukan dengan baik”. Dari sini bisa
kita tangkap tugas BI berfokus menjaga stabilitas keuangan contohnya aturan batas
minimal uang muka kredit kendaraan bermotor, pemilikan rumah serta aturan giro
wajib minimum (GWM), sedangkan tugas OJK lebih kepada pengaturan dan
16
ditangani oleh OJK yakni kasus tindak pidana perbankan, baik dari sisi nominal,
Sumber:
http://www.bi.go.id
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-
publik/kebanksentralan/Documents/4be5b38ff75b4cb2b4107fd20f047e0bBIApaSiap
adanBagaimana.pdf
www.ojk.go.id
17