Pendahuluan
Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. (Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2016 Bab 1 Pasal 1 nomor 16)
Barang Milik Daerah (BMD) memiliki peranan yang sangat penting
dalam penyelenggaraan Pemeritahan Daerah dan terhubung langsung ke
dalam Neraca Keuangan Daerah bahkan mempengaruhi wacana hasil
pemeriksaan keuangan Pemerintah Daerah oleh Badan Pemeriksa keuangan
Republik indonesia, yaitu Disclaimer, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sehingga pengelolaan BMD harus
dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, untuk itu Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 sebagai pengganti Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah, dimana Pengelolaan BMD dilaksanakan secara berjenjang oleh
Gubernur/Walikota/Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala BPKAD sampai dengan
Kepala OPD yang bertindak selaku Pengguna Barang.
Pengguna Barang dalam melaksanakan pengelolaan BMD di tingkat
Organisasi Perangkat Daerah dibantu oleh Kuasa Pengguna Barang, Pejabat
Penatausahaan Pengguna barang, Pengurus barang Pengguna dan Pengurus
Barang Pembantu.
Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) terdiri atas beberapa langkah
dan tahapan salah satunya yaitu pengawasan dan investigasi BMD dalam
rangka penertiban penggunaan, pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD
yang merupakan kewenangan BPKAD selaku Penata usaha BMD yang
didampingi oleh Pengurus Barang Pengguna pada tingkat OPD dalam hal ini
yaitu OPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam hal ini pengawasan dan investigasi lebih ditekankan kepada
BMD berupa tanah, gedung dan bangunan serta kendaraan dinas yang
berada pada kantor UPTD Regional V Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Sumatera Selatan karena untuk kantor UPTD regional lainnya masih
berstatus sewa atau pinjam pakai dan belum dilengkapi dengan kendaraan
dinas roda dua dan roda empat, sedangkan BMD berupa tanah, gedung
1|Page
bangunan dan kendaraan dinas lainnya berada pada kantor utama Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan di kota
Palembang sehingga pengawasan dan investigasi oleh Tim BPKAD Provinsi
Sumatera Selatan dapat langsung dilaksanakan tanpa adanya perjalanan
dinas ke kabupaten/kota.
2|Page
3. Robby Adrian, A.Md
a. Kesimpulan
Dari pelaksanaan pengawasan dan investigasi BMD pada kantor
3|Page
UPTD Regional V Kabupaten muara Enim dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Bangunan gedung kantor eks Dinas Pertambangan dan Energi
kab. Muara Enim memerlukan rehab dibeberapa bagian sehingga
2. Melakukan cek fisik ke lapangan terhadap BMN yang
dimungkinkan masih mempunyai wujud dan masih tersisa.
3. Setelah semua kegiatan diatas dilaksanakan, maka seluruh
dokumen harus dilengkapi dan dikoordinasikan serta disampaikan
ke kementerian Energi dan Sumber daya Mineral untuk mendapat
persetujuan penghapusan.
b. Saran
Peserta,
4|Page