LANDASAN TEORI
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang berfungsi untuk memindahkan fluida
berupa cairan dari satu tempat ke tempat lain melalui media perpipaan, pemindahan
tersebut dilakukan dengan cara memberikan dan menambahkan energi pada cairan agar
dapat mengalir dalam pipa dan bertekanan. Prinsip kerja pompa adalah mengubah kerja
poros menjadi kerja mekanik fluida (energi kinetik diubah menjadi energi tekanan),
sehingga tekanan rendah pada sisi hisap (suction) pompa, dan tekanan yang tinggi pada sisi
keluar (discharge).
Pada industri pengolahan minyak bumi, biasanya pompa digunakan untuk mengalirkan
fluida dari tempat yang bertekanan lebih rendah ke tempat yang bertekanan lebih tinggi
guna tercapainya proses produksi yang dikehendaki. Mengingat jenis dan sifat fluida yang
perlu di pompa maupun kondisi instalasinya yang sangat beragam, maka untuk memenuhi
tuntutan tersebut telah dibuat berbagai jenis dan ukuran pompa.
Di dalam pengoperasian pompa dibutuhkan suatu alat penggerak yang dapat berupa
motor listrik, turbine uap, turbine gas, dan turbine air karena pompa merupakan suatu alat
pengubah tenaga yaitu pengubah energi mekanik dari suatu penggerak menjadi energi
potensial berupa head, sehingga fluida cair tersebut berpindah dan memiliki tekanan sesuai
dengan head yang dimilikinya.
Tekanan atau head pompa berasal dari putaran impeller yang akan mendorong fluida
keluar. Fluida yang telah keluar dari impeller akan dikumpulkan di rumah pompa yang
berbentuk spiral atau biasa disebut volute, setelah melewati volute ini maka energi
kecepatan fluida akan dirubah menjadi energi tekan.
Pompa sentrifugal seperti terlihat pada gambar 3.1. mempunyai beberapa bagian
utama, yaitu:
Gambar 3.1 Bagian-bagian pompa sentrifugal (Foto penulis,2014)
a. Impeller Side
Pada bagian impeler side terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
- Impeler
- Volute casing
- Stuffing box
b. Coupling Side
Coupling side berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari shaft motor menuju
shaft pompa. Pada bagian coupling side terdiri dari dua komponen, antara lain :
- Coupling
- Shaft
c. Driver Side
Driver side berfungsi sebagai sumber penggerak pada poros pompa yang nantinya
akan memutar impeler. Driver side terdiri dari tiga komponen penting, antara lain :
- Frame
- Stator
- Rotor
1. Casing (Rumah Pompa)
Gambar 3.2 Rumah pompa (casing) (Foto penulis,2014)
Casing adalah bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai :
Pelindung dari seluruh komponen pompa.
Tempat kedudukan diffuser, saluran suction dan discharge.
Memberikan arah aliran pada fluida yang akan menuju impeller maupun yang akan
meninggalkan impeller.
Open Impeller, pada impeller ini sudu – sudu pompa tidak dilengkapi dengan piringan
sehingga celah antar sudu sangat lebar. Impeller ini biasa digunakan pada pompa
untuk mengalirkan cairan yang mengandung kotoran.
3. Shaft (Poros)
Poros pompa merupakan alat yang berfungsi untuk meneruskan momen putar dari
penggerak mula untuk memutar impeller.
4. Bearing (Bantalan)
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengelompokkan pompa sentrifugal, yaitu :
Tabel 3.1 Klasifikasi pompa sentrifugal
No. Dasar Pengelompokan Jenis Pompa
2. Reynold Number
Reynold number digunakan untuk mengetahui jenis aliran yang terjadi dalam sistem
aliran fluida di dalam pipa.
𝜌.𝑑.𝑣
𝑅𝑒 = .................................................................................. (3.2)
𝜇
Dimana :
Re = Reynold number
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
v = Kecepatan aliran (m/s)
pembagian jenis aliran berdasarkan Reynold Number yaitu :
- Jika Reynold Number < 2300 adalah jenis aliran laminer
- Jika 2300 <= Reynold Number <= 4000 adalah jenis aliran transisi
- Jika Reynold Number > 4000 adalah jenis aliran turbulen
Dimana :
H = Head total pompa (m)
ha = Head statis total (m)
Head ini adalah perbedaan tinggi antar muka air di sisi keluar dan muka air
di sisi isap.
Tanda (+) dipakai apabila muka air sisi keluar lebih tinggi daripada sisi
isap.
∆hp = Perbedaan tekanan statis antara bagian keluar pompa dengan bagian
sebelum masuk pompa (Kg/m2).
P2 − P1
= 𝛾
6. Daya Poros
Daya poros yang diperlukan untuk mengerakan sebuah pompa adalah sama dengan
daya air ditambah kerugian daya di dalam pompa. Daya ini dapat dinyatakan sebagai
berikut :
𝜌𝑥𝑄𝑥𝐻
𝑊𝐻𝑃 = .................................................................... (3.7)
75
Dimana :
H = tinggi tekan (m)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Q = kapasitas aliran (m3/s)
8. Efisiensi Pompa
Efisiensi pompa sentrifugal merupakan perbandingan antara daya output dengan daya
input. Hubungan efisiensi pompa dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
𝑊𝐻𝑃
𝜂 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑥 100% .................................................... (3.9)
𝐵𝐻𝑃
Dimana :
BHP = daya kuda rem (watt)
η pompa = efisiensi pompa (%)
WHP = Water horse power
Gambar 3.9 Instalasi pompa dengan posisi pompa di bawah permukaan cairan isap
c. Pompa menghisap cairan dari tangki tertutup, letak pompa di bawah cairan yang
dihisap :
Gambar 3.10 Instalasi pompa dengan posisi pompa di bawah tangki isap tertutup
d. Pompa menghisap cairan dari tangki tertutup, pompa terletak di atas permukaan
yang dihisap :
Gambar 3.11 Instalasi pompa dengan posisi pompa di atas rangki isap tertutup
Bersarnya NPSH yang tersedia untuk empat sistem di atas dapat dirumuskan sebagai
berikut :
𝑃𝑎 −𝑃𝑣
𝑁𝑃𝑆𝐻𝐴 = [ ] ± ℎ𝑠 − ℎ𝑙𝑠 ………………………. (3.10)
𝛾
Dimana :
NPSHA = NPSH yang tersedia (m)
Pa = Tekanan atmosfir (kgf/m2)
Pv = Tekanan uap jenuh (kgf/m2)
hs = Head isap statis (m)
(+) untuk kondisi pompa di bawah permukaan cairan yang dihisap
(-) untuk kondisi pompa di atas permukaan cairan yang dihisap
hls = Kerugian head di dalam pipa isap (m)
= Berat Jenis cairan (kg/m3)