Anda di halaman 1dari 24

PENDAHULUAN

 PENDAHULUAN
 PENDEKATAN RANGKAIAN TERKUMPUL
 PEMODELAN DAN ELEMEN RANGKAIAN
 HUKUM KIRCHHOFF
 Arah Referensi
 Hukum Tegangan Kirchhoff
 Hukum Arus Kirchhoff
 REPRESENTASI GRAFIK RANGKAIAN
 Grafik Rangkaian
 Cut Sets dan KCL
 FORMULASI MATRIKS HUKUM KIRCHHOFF
 Persamaan Independen Linear
 Persamaan KCL Independen
 Persamaan KVL Independen
 TEOREMA TELLEGEN
 Pendahuluan
 Teorema Tellegen & Konservasi Energi
 Hukum Kirchhoff & Teorema Tellegen
 PENDAHULUAN
 Electrical Engineer harus mampu menganalisis dan merancang
rangkaian.

 Rangkaian Elektrik ada dimana-mana: PC, TV, Hi-Fi, jaringan


listrik, sistem telekomunikasi antar benua dan seterusnya.

 Rangkaian-rangkaian tersebut berbeda sifat dan cara


menganalisis dan mendesainnya.

 Rangkaian Elektrik merupakan dasar untuk seluruh bidang teknik


Elektro.

 Rangkaian (fisik) elektrik : hubungan (secara fisik) antara divais-


divais elektrik (resistor, koil, kondensator, dioda, transistor, Op
Amp, batere, transformer, motor, generator dan seterusnya).

 Tujuan analisis rangkaian : menduga perilaku elektrik rangkaian-


rangkaian fisik untuk memperbaiki desainnya, menekan biaya
dan memperbaiki unjuk kerjanya pada semua kondisi operasi
(pengaruh suhu, umur, kemungkinan terjadinya kondisi salah).

 Domain aplikasi rangkaian elektrik sangat luas : VLSI yang


berukuran kecil hingga jaringan telekomunikasi dan jaringan
listrik yang menghubungkan antar benua.

Tegangan: micro volt  Mega volt


Arus : femto ampere (10-15 A)  Mega ampere
Frekuensi : 0 (dc)  Puluhan GHz
Daya : 10-14 W  MW.
 PENDEKATAN RANGKAIAN TERKUMPUL
 Pembahasan rangkaian hanya pada perilaku elektrik suatu
rangkaian :
 Menduga dan menjelaskan (prediksi kuantitatif dan kualitatif )
tegangan dan arus pada terminal-terminal yang diukur pada
terminal divais- divais yang bersangkutan.

 Asumsi dalam analisis : lumped circuits (dimensi fisiknya


cukup kecil sehingga pada aplikasinya gelombang
elektromagnetik dapat dipropagasikan sepanjang sirkuit
seketika).

 Pada kondisi ini : pada seluruh rangkaian arus i(t) yang


melalui terminal divais manapun dan beda tegangan v(t) pada
setiap pasang terminal, pada setiap saat t terdefinisi dengan
baik.

 Contoh 1 : Chip

Ambil waktu sinyal terpendek 0,1 nanodetik dan jarak terjauh


1mm.
Kecepatan gelombang elektromagnetik = kecepatan cahaya: 3x
108 m/s.
Waktu yang dibutuhakan untuk jarak 1 mm = 10 -3 m / 3 x 108
m/s = 0,0033 ns. Sehingga waktu propagasi dapat diabaikan.
Rangkaian dapat dianggap bersifat lumped.

 Contoh 2: Rangkaian Audio

Ambil fekuensi tertinggi f = 25 kHz, yang merupakan panjang


gelombang  = c / f = 12 km. Sehingga panjang rangkaian
dapat diabaikan: rangkaian dapat dianggap bersifat lumped.
 PEMODELAN DAN ELEMEN RANGKAIAN

 Divais elektrik : objek fisik di lab / pabrik


 Rangkaian fisik : diperoleh dengan menghubungkan (wire)
divais-divais elektrik.

 Model ideal : resistor : v = iR

induktor : v = L di/dt

kapasitor : i = C dv/dt

disebut elemen-elemen (pasif) rangkaian.

 Pemodelan adalah pendekatan : tergantung pada aplikasi atau


masalah yang dihadapi.
 Rangkaian : interkoneksi elemen-elemen rangkaian.

Dalam pembahasan selanjutnya digunakan rangkaian, bukan rangkaian


fisik

Node :

 Penghubung dalam suatu rangkaian dimana terminal-terminal


terhubung semua.

 Suatu terminal terpisah dari suatu elemen rangkaian yang tak


terhubung.
 HUKUM KIRCHHOFF

 Arah Referensi
Perlu referensi arah arus/polaritas tegangan dalam rangkaian karena
umumnya hal tersebut tak dapat diketahui lebih dulu.
 Hukum Tegangan Kirchhoff

Untuk rangkaian yang bersifat lumped dan terhubung, maka untuk


semua pilihan node referensi, untuk semua waktu t, untuk semua
pasangan node k dan j, maka :
vk-j(t) = ek(t) – ej(t)
catatan

vj-k(t) = ej(t) – ek(t) = -vk-j


 Contoh

v1-5 = e1 – e5 = e1
v1-2 = e1 – e2
v2-3 = e2 – e3
v3-4 = e3 – e4
v4-5 = e4 – e5 = e4
v5-2 = e5 – e2 = - e2
Ingat:
v4-5 +v2-4 + v5-2 = 0
Closed node sequence: 2-4-5-2; 2-3-5-2: V = 0

Loop: 1-2-3-4-5-1 : V = 0

KVL dalam Urutan Node Tertutup

Dalam semua rangkaian yang bersifat lumped dan terhubung, untuk


semua urutan node tertutup, untuk semua waktu t, jumlah aljabar dari
semua tegangan node-ke-node sepanjang node tertutup tersebut adalah
nol.
 Hukum Arus Kirchhoff
Untuk semua rangkaian lumped, untuk semua bidang Gaussian,
untuk semua waktu t, jumlah aljabar semua arus yang meninggalkan
bidang Gaussian pada waktu t adalah nol.

S1 (node = kasus khusus bidang Gaussian):


i1(t) + i2(t) = 0 untuk semua t

S2 : -i1(t) + i12(t) = 0 atau i1(t) = i12(t)

S3 : i1(t) + i4(t) + i5(t) + i6(t) = 0

S4 : i3(t) + i11(t) + i8(t) + i9(t) – i6(t) – i5(t) – i4(t) = 0

S5 : i11(t) – i10(t) – i4(t) - i7(t) = 0

S6 : -i12(t) – i3(t) – i11(t) - i8(t) – i9(t) = 0

KCL untuk node


Untuk semua rangkaian lumped, untuk semua waktu t, jumlah aljabar
arus meninggalkan suatu node adalah nol.
 REPRESENTASI GRAFIK RANGKAIAN

 Sifat interkoneksi rangkaian lebih mudah digambarkan secara


grafik

 Grafik tetap mempertahankan sifat-sifat interkoneksi rangkaian


tetapi meniadakan info tentang elemen-elemen rangkaian,
sehingga KVL dan KCL tetap berlalu.

 Suatu grafik G ditentukan oleh sekumpulan node {1,2, …, n } dan


sekumpulan cabang {1, 2, … n}

 Digraph (directed graph) bila ada arah pada percabangan (arah


referensi untuk arus)

Jumlah node : n = 5
Jumlah cabang: b = 7
 Grafik Rangkaian

Grafik rangkaian (Diagraph) diperoleh dengan mengganti setiap elemen


circuit dengan elemen grafiknya.

Catatan : konversi digraph ke circuit memerlukan info tentang node-


node milik elemen 3-node.
 Contoh

 Jumlah cabang diagraph = 7 + (4-1) = 10


 Gunakan KVL untuk menghitung tegangan cabang vk melalui
tegangan node ei (terhadap ref):
v1 = e 1 v2 = e 1 – e 2 v3 = e 3 v4 = e 2
v5 = e 2 – e 4 v6 = e 2 – e 4 v7 = e 4 v8 = e 4
v9 = e 4 v10 = e3
(Tuliskan dalam bentuk matriks)
 Gunakan KCL pada node 1 hingga node 4:
i1 + i 2 = 0
- i2 + i4 + i5 + i6 = 0
i3 + i10 = 0
- i5 - i 6 + i 7 + i 8 + i9 = 0
(Tuliskan dalam bentuk matriks)
 Bila cabang 3 diganti short circuit, maka node 3 menyatu dengan
node 5, sehingga timbul self loop : (1 cabang dan 1 node).
 Cut Sets dan KCL
Untuk suatu digraph terhubung G, suatu set cabang b dari G disebut
suatu cut set, jika dan hanya jika:

(a) Penghilangan semua cabang dari cut set menghasilkan suatu


digraph terputus.
(b) Apabila setiap cabang dari cut set dibiarkan apa adanya, maka
digraph tetap terhubung.

Cut sets:

b1 = {1, 3}
b2 = {4, 5, 6}
b3 = {4, 5, 7}

(k : cabang k)
 KCL (Cut Set Law)

Untuk semua rangkaian lumped, untuk semua waktu t, jumlah aljabar


arus-arus yang terkait dengan setiap cut set adalah nol.

 Contoh:

KCL untuk cut set b = {1, 2, 3} adalah: i1(t) + i2(t) – i3(t) = 0

 3 bentuk KCL:
 FORMULASI MATRIKS HUKUM KIRCHHOFF

 Persamaan Independen Linear

 Ambil set m persamaan aljabar linear dalam m anu.


Untuk j = 1,2, …, m:

dengan jk = bilangan nyata / kompleks

 m persamaan tsb disebut linearly dependent, jika & hanya jika ada
konstanta k1, k2, …, km yang tak semuanya nol, sehingga

 Set m persamaan aljabar linear f j(x1, x2, …, xn) disebut linearly


independent jika dan hanya jika dia bukan linearly dependent.

 Contoh:

Set persamaan dengan m = 3 dan n =4 sbb:

x1 - x2 + x3 + 3x4 = 0
2x1 + 3x2 - x3 - 4x4 = 0
-4x1 - 11x2 + 5x3 + 18x4 = 0

Dapat dihitung bahwa ada set konstanta k1 =2, k2 =-3 dan k3 = -1 yang
memenuhi persamaan diatas: set persamaan tsb linearly dependent.
 Persamaan KCL Independen
 Berapa banyak persamaan KCL yang linearly independent dan
lengkap: melalui matriks incidence Aa dari digraph ybs.

Dalam bentuk matriks:

Secara umum: Digraph G dengan n node dan b cabang dan tak memiliki
self-loop, maka matriks Aa ditentukan sbb:

 Untuk i = 1, 2, …, n dan k = 1, 2, …, b, maka

dan

dengan i = (i1, i2, … , ib)T = vektor arus cabang.


 Sifat Independen Persamaan KCL

Untuk setiap digraph terhubung G dengan n node, persamaan KCL


untuk (n-1) node tersebut akan membentuk set (n-1) persamaan linear
independen.

Buktikan!

 Reduced incidence Matrix A [(n-1) x b] : bila dalam matrik A a dari


digraph G, baris yang terkait dengan node ref. dihapus.

 Persamaan KCL nya:


Ai = 0

 Matriks A full rank: (n-1) barisnya memiliki vektor-vektor


independen linear dalam ruang dimensi b.
 Persamaan KVL Independen
 Gunakan ARD dan pilih node 4 = ref:

Dalam bentuk matriks:

Dengan: v = (v1, v2, …, vb)T = vektor tegangan cabang


e = (e1, e2, …, en-1)T = vektor tegangan node (terhadap ref)
M = matriks b x (n-1)

Untuk k = 1, 2, …, b dan i = 1, 2, …, n-1, maka

Bila persamaan untuk mki dan persamaan untuk aik dibandingkan, maka
diperoleh 2 persamaan:

Untuk digraph terhubung G, matriks A memiliki (n-1) baris independen


linear.
 TEOREMA TELLEGEN

 Pendahuluan

Pilih sembarang i4, i5, dan i6 dan hitung


i1, i2, dan i3 agar KCL dipenuhi:

Ambil sembarang:
i1 = 1, i2 = 2, i3 = 3,

diperoleh:
i4 = -3, i5 = -1, i6 = 4,

Pilih sembarang v4, v5, dan v6 dan hitung v1, v2, dan v3 agar KVL
dipenuhi:

Diperoleh:

Terlihat bahwa:
 Teorema Tellegen

Ambil sembarang digraph G dengan b cabang. Gunakan ARD:

i = (i1, i2, …, ib)T :


set arus cabang sembarang yang memenuhi KCL untuk G

v = (v1, v2, …, vb)T


set tegangan cabang sembarang yang memenuhi KVL untuk G,

maka:

atau

Buktikan!

 Catatan:
Bila untuk digraph terhubung G diperoleh v’ dan v” yang memenuhi
KVL dan diperoleh i’ dan i” yang memenuhi KCL, maka menurut
teorema Tellegen:

v’ T i’ = 0 v’ T i” = 0 v” T i’ = 0
v” T i” = 0

Terlihat bahwa teorema Tellegen hanya terkait pada sifat interkoneksi


rangkaian atau topologi digraph.
 Teorema Tellegen & Konservasi Energi
Ambil rangkaian terhubung yang bersifat lumped.
Tegangan-tegangan cabangnya vk(t) memenuhi KVL
dan
arus-arus cabangnya ik(t) memenuhi KCL,
dengan k = 1, 2, …, b

Menurut Teorema Tellegen:

Dengan mengacu pada ARD, maka

vk(t). ik(t) = daya (laju energi) yang diberikan pada waktu t ke cabang k
oleh sisa rangkaian,

sehingga untuk rangkaian lumped konservasi energi adalah konsekuensi


dari hukum Kirchhoff.

Teorema Tellegen jauh lebih umum daripada konservasi energi.

 Latihan:

Untuk suatu rangkaian sembarang dengan digraph G, v(t) memenuhi


KVL untuk G dan i(t) memenuhi KCL untuk G pada semua t  0, buktikan
untuk semua t1, t2  0:
 Hukum Kirchhoff & Teorema Tellegen
Sifat-sifat:

1. Bila untuk semua tegangan v memenuhi KVL: vTi = 0, maka arus i


memenuhi KCL
2. Bila untuk semua arus i memenuhi KCL: vTi = 0, maka tegangan v
memenuhi KVL
Tugas 1: Kumpul Senin 22 Agustus 2011

Buku: Chua: Linear & Nonlinear Circuit Theory

No.1 1.4,
No.2 1.7,
No.3 1.11,
No.4 1.14,
No.5 1.18,
No.6 1.24

Anda mungkin juga menyukai