Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang dikeluarkan oleh

WHO/UNICEF pada tahun 2014 dimana prinsipnya bukan ibu yang menyusui bayi,

tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu serta melakukan

kontak kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam.

Inisiasi ini sering disalah artikan sebagai memaksa bayi di payudara ibu segera

setelah lahir. Bagaimanapun, jika dibiarkan kontak kulit ke kulit ibunya, bayi akan

melakukan gerakan-gerakan mencari puting ibu, memasukan puting ibu pada

mulutnya secara benar dan menghisapnya dalam satu jam pertama kehidupan

(Kresnawan, 2014).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik-Statistics Indonesia (BPS) ORC

Macro tahun 2012-2013, praktik inisiasi menyusui dini segera setelah persalinan dan

pemberian ASI eksklusif masih rendah. Proporsi praktik inisiasi menyusui dalam 30

menit setelah persalinan adalah 8,3%, dalam 1 jam adalah 4-36%, dan dalam 1 hari

adalah 27% (Februhatanty, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah

“Pediatrics” terhadap 115 ibu pasacapartum, keberhasilan menyusui pada kelompok

suami tidak mengerti ASI adalah 26,9% dan pada suami mengerti ASI adalah 98,1%.

1
Peran suami dalam keberhasilan menyusui sangat besar. Michigan State University

(AMB News 2013) merekomendasikan pendidikan ASI bagi suami dan keluarga di

perawatan antenatal (Roesli, 2014)

Menurut Judhiastuastuty Februhartaty (2014), tidak semua suami

dapat memberikan dukungan yang di harapkan kepada ibu menyusui. Suami

akan mendukung praktik pemberian ASI bila memiliki pengetahuan yang

baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemberian ASI, memiliki

bubungan yang baik dengan ibu, dan juga terlibat dalam keharmonisan

hubungan pola menyusui tripartit yaitu antara suami, ibu dan bayi (Paramita,

2014).

Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulit

ke kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Dengan

metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir premature

dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan kangguru.

Perawatan metode kangguru (PMK) atau kangguru mother care

merupakan suatu cara perawatan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah

(BBLR) dengan meniru binatang kangguru yang yang meletakkan bayinya

yang selalu lahir premature (kurang bulan) dalam kantongnya hingga siap

untuk hidup di dunia luar.

2
Berdasarkan World Health Organization (WHO) pada tahun 2007, di

negara berkembang hampir 70% dari 5 juta kematian neonatal dan 17 dari 25

juta persalinan per tahun melahirkan bayi dengan BBLR (kurang dari 2500 gr)

(Imral, 2007).

Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh

yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan

pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi

dilakukan secara teratur akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin

dan norepinefrin) yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat

meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang

perkembangan struktur maupun fungsi otak (Riksani, 2012)

Pijat bayi sangat penting bagi kesehatan bayi. Terutama apabila

dilakukan oleh orangtua sendiri. Sehingga peran orangtua sangat dibutuhkan

dalam memberikan pijatan pada bayi. Agar menciptakan komunikasi antara

orangtua dan bayi melalui sentuhan pijatan yang mengandung unsur kasih

sayang, suara, kontak mata, dan gerakan. Pijat pada bayi dapat melibatkan

keluarga–keluarga terdekat untuk mendekatkan hubungan emosional,

misalnya ayah, nenek, kakek. Naluri seorang bayi dapat merespon sentuhan

dari ibunya sebagai ungkapan rasa inta, perlindungan, danperhatian (Roesli,

2013).

3
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2013)

adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman

lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan

vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian

ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada

bayi sampai bayi berusia 2 tahun.

ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,

bersifat ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan

tanpa tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air

teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang, bubur

susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat

(Prasetyono, 2013).

Skrining berkembang dengan pesat dan diterima secara luas dalam

praktek kesehatan. Skrining juga merupakan bentuk pencegahan sekunder.

Bentuk skrining dapat berupa konseling tentang gaya hidup masyarakat

(Hackl, dkk.2012)

Skrining atau penyaringan merupakan suatu tes yang sederhana dan

relatif murah, dapat diterapkan pada populasi tertentu yang relatif sehat.

Program skrining sangat dibutuhkan karena adanya isu yang mendasari

penemuan gejala penyakit secara dini akan lebih baik dibandingkan dalam

4
waktu yang lama, pencegahan sebelum terjadinya penyakit akan lebih baik

dibandingkan dengan sudah terjadinya penyakit serta pencegahan

memerlukan biaya yang relatif ringan sehingga diagnosis lengkap kepada

orang yang mempunyai faktor resiko tinggi dan pengobatan kepada

penderita dapat dilakukan secara dini (Noor, 2014).

Upaya skrining dapat dilakukan pada penyakit tidak menular yang

merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Prevalensi

penyakit tidak menular cenderung meningkat dan sebagian besar masyarakat

umumnya datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam fase

lanjut. Riset kesehatan dasar tahun 2007 menunjukan sekitar 70% penyakit

tidak menular belum terdiagnosa petugas kesehatan. Hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas, 2007) menunjukkan penyebab kematian telah terjadi

pergeseran dari penyakit menular ke Penyakit Tidak Menular. Penyakit

menular menyumbang 28,1% kematian sedangkan Penyakit Tidak Menular

sebagai penyumbang terbesar penyebab kematian terbesar (59,5%).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Metode Kanguru dan Pijat

Bayi.

5
1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengertian Inisiasi Menyusui Dini.

b. Megetahui manfaat IMD bagi ibu dan bayi

c. Megetahui tahapan pelaksanaan IMD

d. Megetahui pengertian metode kanguru

e. Megetahui prinsip perawatan metode kanguru

f. Megetahui manfaat metode kanguru

g. Megetahui keuntungan dan kerugian metode kanguru

h. Megetahui pengertian ASI eksklusif

i. Megetahui manfaat ASI eksklusif

j. Megetahui cara pemberian ASI eksklusif

k. Mengetahui masalah dalam menyusui

l. Mengetahui pengertian skrining

m. Mengethaui tujuan skrining

n. Mengetahui macam skrining

o. Mengetahui pengertian manfaat pijat bayi

p. Mengetahui cara melakukan pijat bayi

Anda mungkin juga menyukai