Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini merupakan problem yang utama
didalam kesehatan masyarakat, insiden yang tinggi dijumpai hampir disetiap negara di
dunia. Setiap tahun dijumpai sekitar 350 juta orang yang terinfeksi IMS. Kegagalan
diagnosis dan pengobatan akan menyebabkan penyulit dan kecacatan, berupa
infertilitas, gangguan pertumbuhan janin, kehamilan ektopik, anogenital kanker, bayi
prematur,dan infeksi pada bayi.1,2
Human Papillomavirus (HPV) high risk bertanggung jawab terhadap terjadinya
kanker serviks dan beberapa kanker anogenital (anus, vagina, vulva, dan penis). HPV
low risk dihubungan dengan low grade cervical lessions, kondiloma akuminata, dan
recurrent papilloma (RRP).1,2 Sekitar 20 juta orang dewasa di Amerika Serikat dan 630
juta orang di dunia terinfeksi HPV. Diperkirakan infeksi yang terjadi setiap tahun
sekitar 6,2 juta pada orang yang seksual aktif. Wanita muda seksual aktif mempunyai
risiko yang tertinggi menderita infeksi HPV, sekitar 75% wanita dan pria seksual aktif
terkena infeksi HPV. Lebih dari 40% wanita seksual aktif menderita infeksi HPV
dalam waktu 3 tahun setelah melakukan hubungan seksual.
Kondiloma akuminata merupakan salah satu manifestasi klinis yang
disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus Virus (HPV), paling sering ditemukan
di daerah genital dan jarang di selaput lendir. Sering terkait dengan HPV 6 dan 11
dengan masa inkubasi 3 minggu sampai 8 bulan. Cara penularan infeksi biasanya
melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi sebelumnya, penularan
ke janin atau bayi dari ibu yang telah terinfeksi sebelumnya dan risiko mengembangkan
karsinoma sel skuamosa. Kondiloma akuminata biasanyaasimptomatik dan terdiri dari
papilomatous papula atau nodul pada perineum, genitalia dan anus. Penyakit ini
menjadi lebih aktif pada ibu hamil karena adanya lingkungan yang lembab.1,3
Kandidiasis (atau kandidosis, monoliasis, trush) merupakan berbagai macam
penyakit infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans dan anggota genus kandida

1
lainnya. Organisme ini dapat menginfeksi kulit, kuku, membran mukosa dan traktus
gastrointestinal, dan bahkan dapat menyebabkan penyakit sistemik.11 Manifestasi
klinis antara lain kandidiasis oral, kandidiasis intertriginosa, kandidiasis
vulvovaginalis, paronikia, onikomikosis, glossitis, dan angular stomatitis.11,12 Sekitar
3-4 dari semua wanita akan mengalami episode kandidiasis vulvovaginal (KVV)
seumur hidupnya. Candida albicans merupakan penyebab 80-90% KVV, dan Candida
glabrata merupakan spesies yang paling sering terlibat selanjutnya.11 Faktor resiko
KVV meliputi diabetes melitus (DM), penggunaan steroid, alat kontrasepsi, memakai
celana ketat dan baju sintetik, peningkatan estrogen, penggunaan antibiotik dan
imunosupresi.11,13,18 Pada umumnya, pasien KVV akan menemukan cairan vagina yang
kental dihubungkan dengan rasa terbakar, rasa gatal dan kadang disuria.11,13,15
Pemeriksaan penunjang untuk KVV antara lain miroskopik langsung, pewarnaan
Gram, pemeriksaan sediaan basah, pemeriksaan pH, biakan, pemeriksaan histopatologi
dan tes fermentasi.12

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi kondiloma akuminata dan kandidiosis vulvavaginalis?
1.2.2 Bagaimana epidemiologi dari kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?
1.2.3 Apa saja etiologi yang menyebabkan kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?
1.2.4 Bagaimana patofisiologi terjadinya kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?
1.2.5 Bagaimana klasifikasi dari kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?
1.2.6 Bagaimana cara penegakkan diagnosis kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?
1.2.7 Apa saja diagnose banding dari kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?

2
1.2.8 Bagaimana penatalaksanaan pada pasien dengan kondiloma akuminata dan
kandidiosis vulvavaginalis?
1.2.9 Bagaimana komplikasi dari kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?
1.2.10 Bagaimana prognosis pasien dengan kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dan memahami definisi kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis
1.3.2 Mengetahui dan memahami epidemiologi kondiloma akuminata dan
kandidiosis vulvavaginalis
1.3.3 Mengetahui dan memahami etiologi kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis
1.3.4 Mengetahui dan memahami patofisiologi terjadinya kondiloma akuminata dan
kandidiosis vulvavaginalis
1.3.5 Mengetahui dan memahami klasifikasi dari kondiloma akuminata dan
kandidiosis vulvavaginalis
1.3.6 Mengetahui dan memahami cara penegakkan diagnosis kondiloma akuminata
dan kandidiosis vulvavaginalis
1.3.7 Mengetahui dan memahami diagnose banding kondiloma akuminata dan
kandidiosis vulvavaginalis
1.3.8 Mengetahui dan memahami penatalaksanaan pasien dengan kondiloma
akuminata dan kandidiosis vulvavaginalis
1.3.9 Mengetahui dan memahami komplikasi pada kondiloma akuminata dan
kandidiosis vulvavaginalis
1.3.10 Mengetahui dan memahami prognosis kondiloma akuminata dan kandidiosis
vulvavaginalis

3
1.4 Manfaat
1.4.1 Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu di
bidang kulit dan kelamin.
1.4.2 Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik bagian ilmudi bidang kulit dan kelamin.

Anda mungkin juga menyukai