Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN TEKNIK RAMAH LINGKUNGAN

Penerapan teknik ramah lingkungan pada industri dapat dimulai dengan hal hal yang mudah dan tidak
memerlukan biaya investasi dan secara bertahap dikembangkan sesuai dengan kesiapan perusahaan.
Secara garis besar, pilihan penerapan industri ramah lingkungan dapat dikelompokkan dalam 5 (lima)
bagian yaitu:

1. Perubahan bahan baku

a. Mengurangi atau menghilangkan bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun seperti logam berat, zat pewarna, pelarut.
b. Menggunakan bahan baku yang berkualitas dan murni untuk menghindari kontaminasi dalam
proses produksi.
c. Menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk menciptakan pasar bagi bahan-bahan daur
ulang.

2. Tata cara operasi dan house keeping

a. Tindakan pencegahan kehilangan bahan baku, produk ataupun energi dari pemborosan,
kebocoran dan tercecer dengan cara memasang bendungan/dike untuk menampung
tumpahan dari tangki, memasang safety valve, perancangan tangki yang sesuaidan
mendeteksi kebocoran.
b. Penanganan bahan untuk mengurangi kehilangan bahan akibat kesalahan penanganan seperti
bahan telah kadaluarsa.
c. Penjadwalan produksi dapat membantu mencegah pemborosan energi, bahan dan air.
d. Melakukan koordinasi pengelolaan limbah.
e. Memisahkan atau segregasi limbah menurut jenisnya untuk memudahkan pengelolaan
kerugian akibat kerusakan peralatan dan mesin.
f. Mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bahan baku, energi, air, produk dan
peralatan.

3. Penggunaan kembali

a. Menggunakan kembali sisa air proses, air pendingin, dan bahan lainnya di dalam atau di luar
system produksi.
b. Mengambil kembali bahan buangan sebagai energi.
c. Menciptakan kegunaan limbah sebagai produk lain yang dapat dimanfaatkan oleh pihak luar.

4. Perubahan teknologi

a. Merubah peralatan, tata letak dan perpipaan untuk memperbaiki aliran proses produksi dan
meningkatkan efisiensi.
b. Memperbaiki kondisi proses seperti suhu, waktu tinggal, laju aliran, dan tekanan sehingga
meningkatkan kualitas produk dan mengurangi jumlah limbah.
c. Menghindari penggunaan bahan-bahan B3 (bahan beracun dan berbahaya).
d. Menggunakan atau mengatur peralatan seperti motor dan pompa yang lebih hemat energi.
e. Menerapkan sistem otomatisasi dapat menghasilkan perbaikan monitoring dan pengaturan
parameter operasi untuk menjamin tingkat efisiensi yang tinggi.

5. Perubahan produk

a. Merubah formulasi produk untuk mengurangi dampak kesehatan bagi konsumen.


b. Merubah bahan pengemasan untuk mengurangi dampak lingkungan.
c. Mengurangi kemasan yang tidak perlu.

BEBERAPA TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA

1. Biogas
Adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-
bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara).

2. Biopori
Biopri juga biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan. Biopori merupakan metode
alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain dengan sumur resapan.
Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang sering
menimbulkan bau tak sedap dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan air untuk
musim kemarau.

3. Energi alternatif biofuel


Energi alternatif biofuel yang dapat diperbarui dapat memperkuat ketersediaan bahan
bakar. Karenanya untuk mengembangkan bahan bakar tipe ini perlu kerja sama yang harmonis
dari semua pihak, termasuk pemerintah, industri otomotif dan swasta

4. Fenomena alam
Fenomena sering menjadi inspirasi bagi peneliti untuk menciptakan teknologi ramah
lingkungan. Biopulping adalah salah satunya yang meniru proses mikroorganisme pada proses
pelapukan untuk digunakan dalam tingkat industri.

5. Sepeda.
Sekarang dikembangkan kelompok-kelompok masyarakat yang mengusung ide
penggunaan sepeda sebagai alternatif alat transportasi yang ramah lingkungan seperti gerakan
Bike-to-Work

6. Sepeda Listrik.
Alternatif lain dari sepeda manual adalah sepeda yang digerakkan dengan tenaga listrik
baterai yang dapat diisi ulang. Di samping lebih hemat biaya, sepeda ini juga tidak menimbulkan
kebisingan dalam penggunaannya dibandingkan sepeda motor.

7. Kendaraan Hybrid.
Adalah kendaraan yang dikembangkan dari bahan yang ultra-ringan tapi sangat kuat
seperti komposit.

8. Kendaraan hypercar.
Kendaraan jenis ini memiliki fitur konstruksi yang sangat ringan, desain yang aerodinamis,
penggerak berbahan baker hybrid dan beban aksesoris yang minimal.

Anda mungkin juga menyukai