Laporan
Laporan
Laporan
Latar Belakang
sumber utama protein dan minyak nabati utama dunia. Kedelai merupakan
tanaman pangan utama strategis terpenting setelah padi dan jagung. Begitu
besarnya kontribusi kedelai dalam hal penyediaan bahan pangan bergizi bagi
manusia sehingga kedelai biasa dijuluki sebagai Gold from the Soil, atau sebagai
World’s Miracle mengingat kualitas asam amino proteinnya yang tinggi, seimbang
kedelai nasional menyebabkan impor kedelai yang cukup besar setiap tahunnya,
tidak dapat terwujud. Terlepas dari hal tersebut, apakah Indonesia masih memiliki
tipologi lahan rawa, kecuali pada tipologi lahan rawa lebak dalam. Pola usahatani
sayuran di lahan rawa sangat beragam tergantung dengan tipologi lahan dan tipe
depan perlu mendapat perhatian sebagai alternatif atau pengganti lahan subur di
Jawa yang terus mengalami alih fungsi. Peningkatan produksi dan pengembangan
2
agrbisnis sayuran di lahan rawa memerlukan perangkat kelembagaan pemasaran
dan keuangan yang sementara ini masih belum tersedia. Penguatan kelembagaan
keuntungan yang selama ini lebih banyak jatuh ke tangan pedagang. Struktur
Tanah gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses dekomposisi
vegetasi pepohonan yang tidak sempurna karena kondisi tanahnya anaerob atau
digenang air. Material organik dari dekomposisi tersebut terus terus menumpuk
labih dari 50 cm. tanah jenis ini dapat dijumpai di daerah-daerah jeuh air seperti
Tujuan
tanah;
pada perlakuan pemupukan yang berbeda dengan jenis tanaman yang berbeda
pula;
oleh manusia sejak 2500 SM. Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-
16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa,
awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan
Soja max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang
dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.) Merill. Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Familia : Papilionaceae
Genus : Glycine
komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji sehingga
Akar kedelai mulai muncul dari belahan kulit biji yang muncul di sekitar
misofil. Calon akar tersebut kemudian tumbuh dengan cepat ke dalam tanah,
sedangkan kotiledon yang terdiri dari dua keping akan terangkat ke permukaan
tanah akibat pertumbuhan yang cepat dari hipokotil. Sistem perakaran kedelai
terdiri dari dua macam, yaitu akar tunggang dan akar sekunder (serabut) yang
4
tumbuh dari akar tunggang. Selain itu kedelai juga seringkali membentuk akar
adventif yang tumbuh dari bagian bawah hipokotil. Pada umumnya, akar adventif
terjadi karena cekaman tertentu, misalnya kadar air tanah yang terlalu tinggi.
Perkembangan akar kedelai sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia tanah,
jenis tanah, cara pengolahan lahan, kecukupan unsur hara, serta ketersediaan air di
didasarkan atas keberadaan bunga pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe
determinate ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman
pucuk batang tanaman masih bisa tumbuh daun, walaupun tanaman sudah mulai
berbunga. Jumlah buku pada batang tanaman dipengaruhi oleh tipe tumbuh batang
dan periode panjang penyinaran pada siang hari. Pada kondisi normal, jumlah
buku berkisar 15-30 buah. Jumlah buku batang indeterminate umumnya lebih
stadia kotiledon yang tumbuh saat tanaman masih berbentuk kecambah dengan
dua helai daun tunggal dan daun bertangkai tiga (trifoliate leaves) yang tumbuh
selepas masa pertumbuhan. Umumnya, bentuk daun kedelai ada dua, yaitu bulat
(oval) dan lancip (lanceolate). Kedua bentuk daun tersebut dipengaruhi oleh factor
genetik. Bentuk daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan
bervariasi. Lebat-tipisnya bulu pada daun kedelai berkait dengan tingkat toleransi
varietas kedelai terhadap serangan jenis hama tertentu. Hama penggerek polong
ternyata sangat jarang menyerang varietas kedelai yang berbulu lebat. Oleh karena
pembentukan varietas yang tahan hama harus mempunyai bulu di daun, polong,
daun, yakni setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada
cabang tanaman yang mempunyai daun. Hal ini karena sifat morfologi cabang
tanaman kedelai serupa atau sama dengan morfologi batang utama. Pada kondisi
lingkungan tumbuh dan populasi tanaman yang optimal, bunga akan terbentuk
mulai dari tangkai daun pada buku ke 2-3 paling bawah. Warna bunga kedelai ada
yang ungu dan putih. Potensi jumlah bunga yang terbentuk bervariasi tergantung
munculnya bunga pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumlah polong
yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 1-10 buah
dalam setiap kelompok. Pada setiap tanaman, jumlah polong dapat mencapai lebih
dari 50, bahkan ratusan. Kecepatan pembentukan polong dan pembesaran biji
6
akan semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Ukuran dan
bentuk polong menjadi maksimal pada saat awal periode pemasakan biji. Hal ini
kemudian diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau menjadi kuning
Tanah gambut disebut juga tanah organic atau tanah bistosol adalah tanah
yang bahan induknya berupa sisa-sisa tanaman dari binatang kemudian bercampur
dengan lapisan mineral yang diendapkan. Salah satu ciri tanah gambut, yaitu
warna tanah pada umumnya cokelat tua. Gambut adalah jenis tanah yang
sebab itu, kandungan bahan organiknya tinggi. Gambut terjadi pada hutan-hutan
yang pohonnya tumbang dan tenggelam dalam lumpur yang hanya mengandung
sedikit oksigen, sehingga jasad renik tanah sebagai pelaku pembusukan tidak
pepohonan yang telah mati dan tumbang tertumpuk dan lambat laun berubah
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Kapur dolomit adalah
mineral yang mengandung unsur hara kalsium (CaO) dan juga Magnesium (MgO)
dengan kadar yang cukup tinggi sehingga dapat menetralkan pH tanah. Jika tanah
Tanah. Tanah yang digunakan pada praktikum ini adalah tanah gambut.
Alat
Metode Percobaan
Lengkap (RAL) 1 Faktor. Faktor yang diteliti adalah Kombinasi Pupuk yang
(3) N, P, K (a3)
Pelaksanaan Praktikum
Praktikm ini akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan
Banjarbaru.
Pelaksanaan
a. Persiapan bibit
benih tanaman yang akan ditanam. Media yang digunakan dibuat dari pupuk
organik kotoran sapi terfermentasi dari tanah yang telah dihaluskan dengan
perbandingan 1:1. Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai
selanjutnya ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari
b. Pengambilan tanah
kg tanah)
masing-masing kolompok.
e. Penanaman bibit
f. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan dua kali (pagi dan sore) atau sesuaikan dengan
kondisi cuaca (bila hujan cukup satu kali penyiraman saja). Penyiangan
g. Pengamatan
a.Tinggi tanaman (cm). tinggi tanaman diukur seitap minggu. Tinggi tanaman
Analisis Data
10
Untuk meliat pengaruh perlakuan variable-variabel yang akan diamati,
variabel yang diamati, maka dilakukan analisis atau uji beda perlakuan
menggunakan Uji LSD (Least Significan Difference) pada taraf nyata α 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Idrus, 2006. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST. Dalam: Sudoyo AW.
Hanafiah, K.A. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.