Telah menyelesaikan proposal kegiatan untuk progam KKN PPM di Desa Belanga
Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Masa Esa karena berkat
rahmat-Nya Proposal kegiatan KKN PPM Periode XV Universitas Udayana
Tahun 2018 yang akan dilaksanakan di Desa Belangan Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli Provinsi Bali dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terimakasih kami ucapkan peda seluruh pihak yang telah mendukung dan
berkontribusi dalam penyelesaian Proposal kegiatan KKN PPM Desa Belanga ini,
yaitu diantaranya :
1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah
diberikan kepada kami baik secara moral maupun spiritual.
2. Dosen Pembimbing Lapangan kami, Ns. Meril Valentine Manangkot,
S.Kep, M.Kep yang telah membimbing dan memberikan saran kepada
kami.
3. Bapak I Wayan Kastawa selaku Perbekel Desa Belanga beserta dengan
staff pegawai lainnya yang telah berkenan memberikan informasi kepada
kami.
4. Seluruh masyarakat Desa Belanga atas bantuan informasi terkait situasi
dan permasalahan yang ada di Wilayah Desa Belanga.
5. Serta seluruh rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana yang telah
bekerjasama dalam proses pembuatan Proposal Kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan proses pelaksanaan kegiatan. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program
kerja yang akan dilaksanaan selama satu periode KKN PPM pada Desa
Belanga, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................11
1.4. Manfaat....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................32
iii
iv
v
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
hias dirasa mampu membuat lahan disekitar pura lebih asri, selain itu
masyarakat juga mampu menggunakan bunga tersebut untuk sembahyang
ataupun yang lainnya.
Suhu udara yang sejuk dan curah hujan cukup tinggi membuat Desa
Belanga sangat berpotensi dalam bidang pertanian terutama tanaman
holtikultura. Sektor pertanian ini merupakan salah satu tulang punggung
perekonomian masyarakat Desa Belanga, sehingga mayoritas masyarakat
bekerja sebagai petani. Pertanian yang banyak dikembangkan di Desa
Belanga yaitu tanaman jeruk. Produksi jeruk di Desa Belanga dikatakan
cukup banyak setiap tahunnya. Kurangnya inovasi petani jeruk terhadap buah
jeruk yang tidak laku di pasaran pada waktu panen raya sehingga di jual
dengan harga yang sangat murah oleh para petani jeruk adalah sebuah
permasalahan yang masih belum bisa di pecahkan oleh para petani jeruk di
daerah Belanga. Petani jeruk di desa belanga hanya melakukan panen raya 2
kali dalam setahun, padahal tanaman jeruk terus berbuah. Ini menyebabkan
banyaknya buah jeruk yang busuk di pohon dan tidak dimanfaatkan oleh
Petani. Selain jeruk,petani juga menanami ladangnya dengan tanaman cabai.
Selama ini banyak petani yang bertani dengan dasar pengetahuan turunan.
Mereka melakukan kegiatan pertanian mengikui pola-pola yang telah
dilakukan leluhurnya. Tanpa disadari, potensi lahan dan kegiatan
pertaniannya dibiarkan begitu saja. Padahal cara bertani yang bijaksana bisa
menjadi bantuan yang besar terhadap kehidupan petani. Desa Belanga
merupakan salah satu desa yang ada di Kintamani Barat yang sebagian
besarlahan yang ada di gunakan sebagai lahan pertanian. Hasil pertanian yang
mendiminasi di Desa Belanga ini adalah jeruk dan kopi. Sebagian besar dari
masyarakat Desa Belanga ini berprofesi sebagai petani. Permasalahan yang
dialami oleh masyarakat Desa Belanga khususnya yang berprofesi sebagai
petani ini adalah belum adanya pengolahan hasil produksi pertanian pasca
panen. Adanya pemasalahan seperti tersebut perlu adanya penanganan untuk
meningkatkan nilai jual atau produksi dari hasil pertanian berupa kopi di desa
Belanga.
Pada Desa Belanga terdapat sekolah dasar yaitu Sekolah Dasar Negeri
Belanga yang merupakan satu-satunya sekolah dasar yang berada di desa
2
tersebut dan menjadi tujuan penuntut bangku sekolah dari siswa didesa lain
yang tidak memiliki sekolah dasar. Akan tetapi pelajaran bahasa Asing masih
belum diadakan oleh pihak sekolah. Terkait dengan era globalisasi yang
semakin berkembang dan , desa Belanga yang pada tahun 2019 akan
membuat program desa wisata, secara tidak langsung akan menarik para
wisatawan asing untuk datang. Bahasa yang akan diajarkan di SDN Belanga
yaitu bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional dan
merupakan bahasa yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi secara
global. Oleh karena itu dengan adanya pembelajaran tambahan berupa bahasa
Inggris kepada siswa-siswi SDN Belanga akan mempersiapkan mereka
untuk menghadapi para wisatawan yang berkunjung. Selain itu dengan
adanya pembelajaran tambahan berupa bahasa Inggris di SDN Belanga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan siswa-siswi di desa
Belanga, serta mampu bersaing di era globalisasi ini.Selain itu, pentingnya
moral dan prilaku dalam setiap siswa siswi perlu juga ditanamkan dalam
setiap pengajaran karena dalam kita bersosialisasi perlunya kata atau ucapan
yang baik pastinya kita terapkan dalam bermasyarakat
3
PHBS baik hanya 32,3% dan menurun dibandingkan tahun 2010 yaitu 38,7%.
Proporsi penerapan PHBS yang baik di wilayah pedesaan masih cenderung
sedikit yaitu 22,9% dibandingkan di perkotaan sebesar 42,3% (Depkes,
2013). Rendahnya penerapan PHBS di wilayah pedesaan berhubungan
dengan sulitnya akses kesehatan dan kurangnya fasilitas umum terkait PHBS.
Oleh karena itu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan
sekolah khususnya SD di Desa Belanga juga dipandang perlu untuk
ditingkatkan karena pemahaman kesehatan perlu dikembangkan dari masa
anak-anak sehingga menjadi suatu kebiasaan dan dapat mengurangi
ketidakhadiran siswa ke sekolah akibat mengalami sakit. Selain itu, anak
sekolah juga merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan bakteri
dan virus yang disebarkan melalui makanan atau di kenal dengan food borne
diseases.
4
melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-
5%).
5
tertentu. Oleh sebab itu, KKN PPM diprogramkan untuk menyeimbangkan
keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis.
Sehingga akan terjadilah interaksi sinergis, harmonis, serta saling asah, asih,
dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
Sumber
No Permasalahan Lokasi
(P/M/D)
6
kegiatan hilir berupa pemasaran cabai.
7
2 PHBS di tempat umum dan sekolah masih Provinsi Bali P, M
rendah
Keterangan :
P : Perangkat Desa
M : Masyarakat
No Permasalahan Alasan
8
lebih khusyuk, penanaman tanaman hias
dirasa mampu membuat lahan disekitar pura
lebih asri, selain itu masyarakat juga
mampu menggunakan bunga tersebut untuk
sembahyang ataupun yang lainnya.
9
3 Kurangnya pengetahuan tentang Berdasarkan analisis KUWAT,
pengolahan lahan, pemilihan bibit, teknik memungkinkan dijadikan program KKN
budi daya, sistem tanam, pengendalian PPM , Selama ini banyak petani yang
hama penyakit, manajemen panen dan bertani dengan dasar pengetahuan turunan.
pascapanen hingga kegiatan hilir berupa Mereka melakukan kegiatan pertanian
pemasaran cabai mengikui pola-pola yang telah dilakukan
leluhurnya. Tanpa disadari, potensi lahan
dan kegiatan pertaniannya dibiarkan begitu
saja. Padahal cara bertani yang bijaksana
bisa menjadi bantuan yang besar terhadap
kehidupan petani. Oleh karena
itu,pengetahuan tentang GAP (Good
agriculture Practice) Cabai perlu
disosialisasikan.
10
Sekolah Dasar Negeri Mengani.
11
kewarganegaraan bagi generasi muda
penerus bangsa untuk lebih
memaknai Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia.
12
kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila
karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di
kalangan remaja.Kegiatan yang akan
dilakukan adalah penyuluhan tentang
pengetahuan tentang Bahaya Narkoba, dan
pengaturannya di dalam undang-undang
13
adanya pengukuran tekanan darah, gula
darah, dan kolesterol guna mendeteksi
secara dini penyakit-penyakit tersebut.
Adapun program ini meliputi pengukuran
tekanan darah, pengukuran BMI (Body
Mass Index), pengukuran gula darah, dan
juga pengukuran kadar kolesterol darah.
Pengukuran tekanan darah dan pengukuran
BMI akan dilaksanakan secara rutin tiap
minggu, sementara untuk pemeriksaan gula
darah dan kadar kolesterol darah akan
dilaksanakan pada minggu pertama program
KKN berjalan dan juga pada minggu
terakhir program KKN.
14
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
15
BAB II
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
a. Program Pokok
16
dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat, waktu pelaksanaan
program, informasi kepada warga desa mengenai kegiatan yang akan
dilakukan.
b. Tahap persiapan program
Mempersiapkan susunan acara penanaman bibit bambu,
mempersiapkan lokasi yang akan di tanamdan . Hal yang ingin
dicapai adalah bibit bamboo dapat ditanam dengan baik .
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Penanaman dilakukan secara …
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan setiap hari oleh warga desa
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
17
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Penanaman tanaman hias
dilakukan pada area Pura.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan setiap hari oleh warga desa
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
18
pembuatan sari buah ini cukup beragam, diamana hampir semua buah
dapat dimanfaatkan yang secara umum digunakan formulasi yang sama.
19
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi
waktu 30 menit. Diakhir pelaksanaan , sasaran program kembali
diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah
diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan program.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
20
mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan.
ingin dicapai, yaitu pembuatan materi yang jelas dan mudah untuk
dipahami, serta menarik untuk dipelajari.
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Tahapan pertama adalah
pemberian materi tentang MOL dan pemahaman bagaimana cara
menggunakan dan kegunaannya. Sesi ini diberi waktu 30 menit agar
materi tersampaikan secara menyeluruh. Setelah itu sesi dilanjutkan
dengan cara membuat dengan waktu 30 menit dan terakhir diskusi
serta Tanya jawab untuk lebih mendalami materi yang telah di
sampaikan selama 30 menit.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program ini dilihat dari kemampuan peserta memahami
tentang langkah pembuatan MOL dan penggunaan MOL Jeruk
dengan benar.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
21
Pihak Terlibat : Kepala Desa, Kelompok Simantri di Desa
Belanga
Latar Belakang
22
Sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala
Desa, Kelompok Simantri dan Petani. Hal-hal yang ingin dicapai
adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan
program dan materi yang akan diberikan.
b. Tahap persiapan program
Mempersiapkan materi, pemateri , media, alat peraga, dan
pertanyaan pertanyaan yang akan dipergunakan saat pelaksanaan
program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas,
mudah dimengeti dan menarik .
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Tahapan pertama adalah
mereview keadaan pertanian cabai yang ada di desa Belanga. Setelah
itu dilanjutkan dengan materi GAP ( Good Agriculture Practice)
Cabai sehingga petani langsung bisa memahami perbedaan antara
teknik yang mereka gunakan dengan teknik yang baik dan benar.
Sesi ini diberi waktu 45 menit agar materi tersampaikan secara
menyeluruh. Setelah itu sesi dilanjutkan dengan diskusi dan Tanya
jawab untuk lebih mendalami materi yangtelah di sampaikan.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
23
Bahasa merupakan elemen penting dalam kehidupan umat manusia
karena bahasa merupakan alat komunikasi untuk berinteraks isatu sama
lain. Hal tersebut menyebabkan bahasa menjadi salah satu faktor krusial
dalam kehidupan bermasyarakat di dunia. Saat ini, penggunaan bahasa
asing menjadi bagian penting yang harus disikapi dengan bijak oleh
masyarakat mengingat semaki ketatnya persaingan dalam dunia saat ini
perlunya pemahaman yang baik dalam penguasaan bahasa asing
khususnya inggris. Penggunaan bahasa asing yang marak di berbagai
media atau ruang publik merupakan hal yang biasa bagi masyarakat
umum. Tetapi, perlu diingat bahwa pengutamaan bahasa Indonesia di
negeri sendiri menjadi hal utama bagi setiap anak bangsa.
Selain itu, pentingnya moral dan prilaku dalam setiap siswa siswi
perlu juga ditanamkan dalam setiap pengajaran karena dalam kita
bersosialisasi perlunya kata atau ucapan yang baik pastinya kita terapkan
dalam bermasyarakat. Pendidikan bahasa di SD Negeri Belanga masih
terbatas hanya pada pendidikan Bahasa Indonesia dan Budi Pekerti.
Pemebelajaran tambahan seperti PPKN juga perlu kita terapkan pada
siswa siswi pada SD Ngeri Bealanga agar para siswa siswi dapat berpikir
secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
serta berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
ingin dicapai, yaitu pembuatan materi yang jelas dan mudah untuk
dipahami, serta menarik untuk dipelajari.
24
c. Tahap pelaksanaan program
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap persiapan, pengenalan materi,
dan pelaksanaan program untuk mengetahui kendala-kendala yang
terjadi dalam setiap tahap program agar dapat dijadikan sebagai
evaluasi pada tahap berikutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil
pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran
program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator
keberhasilan program yang dilaksanakan.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
25
dapat digunakan oleh semua orang untuk meningkatkan pengetahuan dan
wawasan secara luas. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa
tujuan dari perpustakaan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
menunjang, mendukung, membantu menumbuhkan minat dan
mengembangkan bakat anak-anak.Namun, proses untuk meningkatkan
mutu pendidikan anak-anak lewat membaca tidak hanya berhenti sampai
di sekolah, mereka juga dapat melakukan proses membaca setelah
kegiatan sekolah. Oleh sebab itu, program ini dirancang untuk membantu
anak-anak dan remaja di Desa Belanga mengisi waktu luang mereka
setelah kegiatan sekolah dengan berkunjung ke Perpustakan Cilik yang
akan dibuat dan melakukan kegiatan membaca dengan buku-buku dan
majalah-majalah yang akan disediakan.
26
menyediakan fasilitas perpustakaan cilik yang mudah untuk dijangkau dari
segala kalangan warga Desa Belanga, terlebih anak-anak dan remaja.
Fasilitas yang disediakan berupa buku bacaan serta rak buku, dengan
didukung beberapa fasilitas penunjang lainnya yang dirasa perlu.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang
ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk
perencanaan program-program selanjutnya di kemudian hari.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.
27
Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait
seperti Kepala Desa, Tokoh masyarakat, maupun elemen masyarakat
lainnya. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai
tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan
diberikan.
b. Tahap persiapan program
Mempersiapkan materi dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah
dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster
atau pamflet, penyediaan laptop, dan LCD proyektor.
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama akan dijelaskan
mengenai materi terkait yang menyangkut mengenai narkoba, setelah
materi di sampaikan semuanya, Kedua akan dilakukan sesi tanya
jawab, dimana tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan
masyarakat yang masih mempunyai keraguan mengenai segala hal
yang menyangkut narkoba.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya.
e. Tahap pembuatan laporan program
28
Program promosi kesehatan ini terdiri dari pemberian
penyuluhan dan promosi kesehatan. Akan dilakukan beberapa kali
penyuluhan dengan materi yang berbeda yaitu penyakit degeneratif
yang mengancam nyawa seperti hipertensi, DM, stroke, dan jantung
koroner.
Metode penyuluhan yang digunakan adalah dengan cara
pemberian materi dengan media audio visual berupa powerpoint, tanya
jawab secara interaktif untuk mengulang kembali materi yang
disampaikan dan menarik perhatian peserta. Tahap-tahap pelaksanaan
program yaitu:
a. Tahap sosialisasi program
Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait
seperti Kepala Desa dan Pustu. Hal-hal yang ingin dicapai adalah
kesepakatan mengenai tempat, waktu pelaksanaan program, informasi
kepada warga desa atau petani mengenai kegiatan penyuluhan, dan
materi yang akan diberikan.
b. Tahap persiapan program
Mempersiapkan materi, media, alat peraga, dan pertanyaan-pertanyaan
untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan
program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas,
mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, penyediaan
laptop, LCD proyektor, dan soal-soal untuk pre-test dan post-test
sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang
sudah disepakati sebelumnya. Penyuluhan dilakukan setiap 1 minggu
sekali dengan 3 topik materi yang berbeda untuk setiap minggunya.
Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai
materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman
sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan
pemberian materi dengan alokasi waktu 30 menit tiap materi yang
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu
29
30 menit untuk setiap materi. Diakhir pelaksanaan, sasaran program
kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah
diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan program.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga
dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui
peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang
diberikan sebagai indikator keberhasilan program.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
30
a. Tahap sosialisasi program
Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak
terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah, dan guru-guru SD. Hal-hal
yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu
pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.
b. Tahap persiapan program
Mempersiapkan materi, media, alat peraga, dan pertanyaan-
pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat
pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi
yang jelas, mudah dimengerti dan menarik untuk sasaran program,
penyediaan leaflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan penyediaan
alat-alat peraga untuk demonstrasi seperti sabun pencuci tangan, sikat
gigi, pasta gigi, sayur-sayuran, buah-buahan, dan soal-soal untuk pre-
test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran
program.
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program
diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan
untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan
materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai
demonstrasi dengan alokasi waktu 20 menit tiap materi yang
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 1
jam untuk seluruh materi. Diakhir pelaksanaan, sasaran program
kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah
diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan program.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga
31
dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui
peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang
diberikan sebagai indikator keberhasilan program.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
32
Mempersiapkan tempat pelaksanaan program, serta alat dan
bahan untuk pengukuran tensi, gula darah, dan kolesterol yang akan
dipergunakan saat pelaksanaan program.
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali program akan dibuka
terlebih dahulu dengan penjelasan mengenai program yang akan
dilakukan dan juga alur pemeriksaan. Kemudian pengukuran dilakukan
dengan alokasi waktu 5 jam.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
12. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
33
kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi
yang akan diberikan.
Pihak Terlibat : Kepala Desa Kelian Adat / Kelian Dinas dan Masyarakat
Desa Belanga
Latar Belakang
Program promosi kesehatan ini terdiri dari pemberian
penyuluhan dan promosi kesehatan. Akan dilakukan penyuluhan
34
mengenai pentingnya penggunaan garam beryodium, gangguan akibat
garam beryodium, serta cara penggunaan dan penyimpanan garam
beryodium secara tepat.
Metode penyuluhan yang digunakan adalah dengan cara
pemberian materi dengan media audio visual berupa powerpoint, tanya
jawab secara interaktif untuk mengulang kembali materi yang
disampaikan dan menarik perhatian peserta. Tahap-tahap pelaksanaan
program yaitu:
a. Tahap sosialisasi program
Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak
terkait seperti Kepala Desa dan Pustu. Hal-hal yang ingin dicapai adalah
kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan
materi yang akan diberikan.
b. Tahap persiapan program
Mempersiapkan tempat pelaksanaan program, serta alat dan
bahan untuk penyuluhan yang akan dipergunakan saat pelaksanaan
program.
c. Tahap pelaksanaan program
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu
yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali program akan dibuka
terlebih dahulu dengan penjelasan mengenai program yang akan
dilakukan dan juga alur pemeriksaan. Kemudian pemeriksaan dilakukan
dengan alokasi waktu 2 jam.
d. Tahap evaluasi program
Evaluasi program dilakukan dari tahap persiapan dan
pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan
yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi
untuk perencanaan program-program selanjutnya.
e. Tahap pembuatan laporan program
Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah
ditentukan.
35
36
No. Nama Program Bahan Volume Sumber Dana
7 Belanga Gemar
Membaca
37
yang mengancam
nyawa di Desa
Belanga.
38
beryodium LCD Proyektor),
alat peraga
(garam
beryodium)
39
Harga/Satuan
No. Nama Barang Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Masker 7 box @ 50 20.000,00 140.000,00
pcs
Total Biaya 140.000,00
c. Program Bantuan
1. Gotong royong
2. Ngayah Odalan
40
2.2. Jadwal Pelaksanaan
a. Program Pokok
Minggu
No Nama Program
I II III IV
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √ √
d. Evaluasi √ √ √
e. Laporan √
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
a. Sosialisasi √
b. Persiapan
√ √
c. Pelaksanaan
√
d. Evaluasi
√ √
41
e. Laporan √
a. Sosialisasi
√
b. Persiapan
√
c. Pelaksanaan
√
d. Evaluasi
√ √
e. Laporan
√
a. Sosialisasi
√
b. Persiapan
√
c. Pelaksanaan
√
d. Evaluasi
√ √ √ √
e. Laporan
√
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √ √
42
d. Evaluasi √ √ √
e. Laporan √
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
8 Penyuluhan Tentang Bahaya
Narkoba dan Pengaturannya di
Dalam Undang-Undang
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √ √
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
9 Promosi Kesehatan Pada Warga
Desa Mengenai Penyakit
Degenerative Yang Mengamcam
Nyawa
√
a. Sosialisasi
√ √
b. Persiapan
√
c. Pelaksanaan
√
d. Evaluasi
√
e. Laporan
43
√
a. Sosialisasi
√
b. Persiapan
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
√
11 Pengukuran Tekanan Darah, Gula
Darah, dan Kolesterol (Tenda
Tensi)
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √ √
c. Pelaksanaan √ √
d. Evaluasi √ √
e. Laporan √
12 Pemeriksaan IVA
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
44
b. Program Pokok Tambahan
Minggu
No Nama Program
I II III IV
a. Sosialisasi √
b. Persiapan √
c. Pelaksanaan √
d. Evaluasi √
e. Laporan √
45
BAB III
Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
3.2 Pengeluaran
3.2.1. Persiapan
3.2.2. Program
46
No. Bidang Jumlah (Rp)
1. Persiapan : Rp 2.150.000,00
2. Biaya Program : Rp 3.032.000,00
+
Rp 5.182.000,00
DAFTAR PUSTAKA
47
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suci E.S. 2009. Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. Jurnal
Psikobuana- Jurnal ilmiah Psikologi, 1(1), 29-38.
48
49