0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan3 halaman
This document is a bibliography or list of references containing 28 sources related to foraminifera. The sources include journal articles, books, theses, and conference proceedings published between 1949-2017 from Indonesia and other countries. The references cover topics such as foraminifera distribution, abundance, taxonomy, biostratigraphy, paleoenvironment indicators, and their use in determining geology, paleobathymetry, and water quality.
This document is a bibliography or list of references containing 28 sources related to foraminifera. The sources include journal articles, books, theses, and conference proceedings published between 1949-2017 from Indonesia and other countries. The references cover topics such as foraminifera distribution, abundance, taxonomy, biostratigraphy, paleoenvironment indicators, and their use in determining geology, paleobathymetry, and water quality.
This document is a bibliography or list of references containing 28 sources related to foraminifera. The sources include journal articles, books, theses, and conference proceedings published between 1949-2017 from Indonesia and other countries. The references cover topics such as foraminifera distribution, abundance, taxonomy, biostratigraphy, paleoenvironment indicators, and their use in determining geology, paleobathymetry, and water quality.
Bachri, S. 2013. Peran Sistem Tunjaman, Sesar Mendatar Transform dan
Pemekaran Terhadap Sebaran Cekungan Sedimen di Indonesia. J.G.S.M. 14 (1) : 19-27 Barker, R. W. 1960. Taxonomic Notes on the Spesies Figured by H. B. Brady in his Report on the Foraminifera Dredged by H. M. S. Challenger During the Years 1873 – 1876. Accompanied by a Reproduction of Brady’s Plate. Society of Economic Paleontologist and Mineralogist spesial Publication no 9. Tulsa, Oklahoma, U.S.A. Billman, H., Hottinger L., Oesterle H. 1980. Neogene to Recent Rotaliid Foraminifera from the Indopasific Ocean; their Canal System, their Classification and their Stratigraphic Use. Schweizerische Palaontologische Abhandlungen. Volume 101. Boomgaart, L. 1949. Smaller Foraminifera From Bodjonegoro (Java). Geological Institute University of Utrecht Holland. Fauzielly, L. 2008. Foraminifera Sebagai Penciri Paleo Environment: Studi Kasus Pada Lintasan Kali Bentur, Ngawenan, Blora. Bulletin of Scientific Contribution. 6 (1) : 15-21 Firmansyah, R., H. Mawardi A., dan Riandi, U. M. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta. PT. Setia Purna Invest. Graham, J. J., dan Johnson K.G. 1959. Recent Foraminifera From The Puerto Galera Area Northern Mindoro. Philippines. Standford University Publications, Sranford, California. Hadipandoyo, S., H. Setyoko J., Suliantara., Guntur A., Riyanto H., Saputro H. H., Harahap H. H., dan Firdaus N. 2007. Kuantifikasi Sumberdaya Hidrokarbon Indonesia. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Hayward, B.W,. Le Coze, F., dan Gross, O. 2018. World Foraminifera Database. Quinqueloculina disparilis var. curta Cushman, 1917. Accessed through: World Register of Marine Species at: http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=709182 on 2018-02-23 Kholiq, A. 2005a. Sekilas Foraminifera Mikrofosil yang berharga. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Kholiq, A. 2007. Stratigrafi Foraminifera Kelompok Rotalia dari Sumur CKR-I, Cekungan Jawa Barat Utara. Proceeding Joint Convention Bali. The 32and HAGI, The 36th, ANDThe 29th IATMI Annual Conference and Exhibition. Kholiq, A. 2013. Panduan Preparasi Perconto Batuan dan Analisis Biostratigrafi Berdasarkan Foraminifera. Jakarta. Laboratorium Foraminifera, Kelompok Stratigrafi, KPPP Eksplorasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Kholiq, A. 2016a. Penggunaan Foraminifera Plangtonik Secara Bijakasana dakam Biostratigrafi di Indonesia. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Kholiq, A. 2016b. Foraminifera Bentonik dan Umur Relatif. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Kholiq, A. 2016d. Foraminifera Bentonik dan Lingkungan Pengendapan. Kelompok Stratigrafi, Kelompok Progam Riset dan Teknologi Eksplorasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Natsir, S. M. 2010. Kelimpahan Foraminifera Resen Pada Sedimen Permukaan Di Teluk Ambon. E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2 (1) : 9- 18 Nugroho, P. A. 2015. Keterkaitan Terbentuknya Himalaya dengan Tatanan Indonesia Bagian Barat. Tugas Akhir. Program Studi Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Oriana, N., Nurruhwati I., Riyantini I., dan Yuliadi L. P. S. 2017. Kelimpahan Foraminifera Bentik Berdasarkan Komposisi Dinding Cangkang di Perairan Pulau Tegal, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 8 (1) : 1-8 Pribadi, G. A., Syafri I., dan Mohammad F. 2017. Pola Pertumbuhan Batuan Karbonat Lapangan Kancil Interval“Mid Main Carbonate” Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara. Padjadjaran Geoscience Journal. 1 (3) : 207-215. Puspasari, R., Marsoedi., Sartimbul A., dan Suhartanti. 2012. Kelimpahan Foraminifera Bentik Pada Sedimen Permukaan Perairan Dangkal Pantai Timur Semenanjung Ujung Kulon, Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Jurnal Penelitian Perikanan. 1 (1) : 1-9 Supangat, A. dan Muawanah, U. 1996. Pengantar Kimia dan Sedimen Dasar Laut. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non-Hayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. van Marle, L.J. 1991. Eastern Indonesian, Late Cenozoic Smaller Benthic Foraminifera. Venhandelingen der Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen, Afd. Natuurkunde, Eerste Reeks, deel 34. North- Holland, Amsterdam/Oxfort/New York/Tokyo. Zen, M. T. 2009. Mengelola Risiko Bencana di Negara Maritim Indonesia. Bandung. Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepala Masyarakat ITB. Sidiq, A., Hadisusanto S., Dewi T. K. 2016. Foraminifera Bentonik Kaitannya dengan Kualitas Perairan di Wilayah Barat Daya Pulau Morotai, Maluku Utara. Jurnal Geologi Kelautan. 14 (1) : 13 – 22 Natsir, S. M., Dewi K. T., Ardhyastuti S. 2017. Keterkaitan Foraminifera dan Kedalaman Perairan Sebelah Tenggara Pulau Seram, Maluku. Jurnal Geologi Kelautan. 15 (2) : 73 – 80 Arifin, F. 2013. Identifikasi Mikrofosil Foraminifera untuk Menentukan Paleobatimetri Batugamping Formasi Tonasa, Daerah Ralla, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Group Teknik Geologi. 7 (1) : 1 – 8 Turang, D. A. O. 2017. Sistem Pakar Penentuan Jenis Planktonic Foraminifera Berbasis Web dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. 4 (1) : 32 – 43 Widianingsih, M. 2012. Keanekaragaman Foraminifera Bentik dalam Sedimen Dasar Perairan pada Kedalaman yang Berbeda di Teluk Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Gustiantini, L., Usman E. 2008. Distribusi Foraminifera Bentik sebagai Indikator Kondisi Lingkungan di Perairan Sekitar Pulau Batam – Riau Kepulauan. Jurnal Geologi Kelautan. 6 (1) : 43 – 52