Format
Format
I. PENDAHULUAN
Istilah Hospital dan Rumah Sakit masih dipengaruhi dari beberapa bahasa. Kata Hospital
berasal dari bahasa latin “Hospitlum”, yang berarti tempat penginapan, peristirahatan dan
pelayanan terhadap tamu atau pendatang. Pembentukan kata Rumah Sakit dipengaruhi oleh
Bahasa Belanda dengan penerjemahan harafiah kata “ziekenhuis”
Berdasakan penjelasan di atas terjemahan harafiah dari “ziekenhuis” adalah rumah atau tempat
banyak orang sakit. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan medik, pelayanan rawat tinggal secara preventif, diaknostik, kuratif dan rehabilitatif
melalui kegiatan rawat jalan dan rawat tinggal (Keputusan Dirjen Pelayanan Kesehatan R.I. NO.
895/ YAN. KES/PPL/81)
Instalasi keperawatan anak yaitu salah satu unit pelayanan di RSU Kasih bunda, yang
menyelenggarakan pelayanan secara terus menerus selama 24 jam, secara terintegrasi oleh
berbagai profesi guna memastikan proses perawatan pasien langsung secara komperhensif.Saat ini
instalasi keperawatan anak di RSU Kasih Bunda merawat pasien dari usia 1 bulan sampai dengan 14
tahun,ruang perawatan anak memiliki 16 tempat tidur pasien yang terdiri dari 2 tempat tidur VIP, 2
tempat tidur kelas satu, 5 tempat tidur kelas dua dan 7 tempat tidur di kelas tiga.
Program kerja Ruang rawat inap Nakula dibuat berdasarkan data kinerja tahun 2017 dan analisa
berdasarkan faktor internal dan eksternal.
1. Data Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a. Grafik Perbandingan Data Pasien Rawat Inap tahun 2016 dan Data Pasien Rawat Inap
tahun 2017
1,200 1,114
1,000
800
Januari-Desember
600
400 295
200
53
0
umum kontraktor JKN Total
Grafik Data Pasien Rawat Inap Bulan Januari-Desember 2017
1,600
1,416
1,400
1,183
1,200
1,000
800
Januari-Desember
600
400
215
200
18
0
umum kontraktor JKN Total
Dari data di atas terlihat penurunan pasien umur rawat Inap sebesar 3,14% dibandingkan
tahun sebelumnya, dan penurunan pasien kontraktor rawat Inap sebesar 95,8 % dan mengalami
peningkatan pada pasien JKN rawat inap sebesar 92,03 % dibandingkan tahun sebelumnya. Hal
ini disebabkan pasien umum dan kontraktor beralih menggunakan BPJS (JKN) sehingga
kenaikan jumlah pada angka pasien rawat inap JKN yang sangat signifikan.
Analisa faktor intenal dan ekstenal yang mempengaruhi kinerja ruang rawat inap adalah
sebagai berikut :
A. Faktor Internal :
a. Kekuatan :
1.Sudah diterapkan metode TIM
2. Jenis ketenagaan :
- S 1 Kep : 2 orang
- D3 kep : 10 orang
-NA : 1
3.Masa kerja > 3 tahun sebanyak 3 orang, 1-3 tahun sebanyak 6 orang sedangkan < 1 tahun
sebanyak 4 orang.
b. Kelemahan :
a) Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat
belum mengikuti pelatihan keperawatan anak
b) Adanya konflik peran perawat
c) Kurangnya kesejahteraan
B. Faktor Eksternal :
a) PELUANG
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat
b) Ancaman :
Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
4. Persaingan antar RS yang semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap tahun
Berdasarkan data tersebut di atas dan analisa faktor internal dan eksternal, maka perlu dibuat
progam kerja sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan Ruang rawat inap
Nakula.
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan Anak komprehensif dan profesional
berdasarkan standar dan etik profesi keperawatan dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
Dari tabel di atas dapat disusun kegiatan pokok dan rincian kegiatan di bidang SDM Ruang
Rawat Inap Nakula sebagai berikut:
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Kebutuhan SDM Tercukupi
2. Orientasi Akan mulai dijalankan orientasi khusus
3. Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan external :
1. Pelatihan Kepala Ruang
2. Seminar tentang Keperawatan anak
3. Seminar traumatic care pada anak
4. Seminar Kegawat daruratan pada anak
Pelatihan Internal :
1. Pelatihan BHD
2. Pelatihan service excellent
3. Pelatihan Grooming
4. Pelatihan keselamatan pasien dan mutu
4. Evaluasi Kinerja Berkoordiasi dengan Personalia dilakukan
untuk karyawan yang akan dilakukan
perpanjangan kontrak keja dan Evaluasi
Kinerja setiap Tahun
IV.2 Fasilitas
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pemeliharaan alat 1. Membersihkan, monitor, syringe pump,
infus pump, nebulizer, EKG.
2. Berkoordinasi dengan bagian
maintanace untuk kontrol kesiapan dan
kelayakkan alat
2. Penambahan alat Dilakukan apabila ada perubahan kebijakan
pelayanan sesuai dengan analisa kebutuhan
alat
3. Penggantian alat Dilakukan apabila ada kerusakan alat sesuai
dengan alur yang ditetapkan oleh bagian
umum
IV.4 Mutu
No Pengukuran Mutu Standar
1. Infus loss 0%
2. Validasi read back 0%
3. Angka flebitis 0%
IV.5 Keselamatan Pasien
No Risiko Upaya mencegah risiko
1. Salah identifikasi pasien Melakukan identifikasi pasien secara benar
2. Risiko pasien jatuh Memberikan pita kuning untuk pasien yang
berpotensi jatuh
b. Kalibrasi -
c. Penambahan alat -
VI. SASARAN
No Kegiatan Indikator Target
1. SDM
a. Orientasi karyawan a. Seluruh karyawan baru a. 100%
b. Pelatihan dan pengembangan SDM mengikuti orientasi
b. Seluruh karyawan b. 100%
mengikuti pelatihan
pelatihan dan seminar
keperawatan anak :
seminar traumatic care dan
kegawatdaruratan anak
2. Fasilitas:
a. Pemeliharaan alat a. Seluruh alat dilakukan uji fungsi a. 100%
harian dan pemeliharaan
b. Kalibrasi alat b. Seluruh alat dilakukan kalibrasi b. 100%
berkala
c. Penggantian c. Penggantian alat gunting c. 100%
jaringan dan gunting benang,
manset monitor OK 1
d. Penambahan d. Penambahan monitor pasien d. 100%
3. Pengembangan Pelayanan a. Seluruh SDM memiliki a. 100%
pengetahuan mengenai
resusitasi jantung paru (BHD)
4. Mutu:
a. Validasi readback a. Persentase kepatuhan SDM a. 100%
b. Cairan infuse tidak terkontrol tentang validasi readback
c. Angka kejadian plebhitis b. Persentase kepatuhan SDM
tentang cairan infuse tidak b. 100%
terkontrol
c. Persentase kepatuhan SDM c. 100%
tentang angka kejadian plebhitis
5. Keselamatan pasien
a.Tertukar nama pasien yang mirip a. Kejadian pasien perihal tertukar a. 0%
b.Salah memberikan terapi nama pasien yang mirip
c.Salah melakukan prosedur b. Kejadian pasien perihal salah
b. 0%
pemeriksaan memberikan terapi
d.Salah melakukan tindakan medis c. Kejadian pasien perihal salah c. 0%
e.Salah melakukan pemberian transfusi melakukan prosedur pemeriksaan
darah d. Kejadian pasien perihal salah d. 0%
f. Risiko pasien jatuh melakukan tindakan medis
g. Salah mentransferkan pasien e. Kejadian pasien perihal salah
h. Risiko kejadian keselamatan pasien melakukan pemberian transfusi e. 0%
karena alat tidak siap pakai darah
f. Kejadian pasien perihal pasien f. 0%
jatuh
g. Kejadian pasien perihal salah g. 0%
mentransferkan pasien
h. Kejadian pasien karena alat h. 0%
tidak siap pakai
6. Keselamatan Kerja
a.Terjadi arus pendek pada alat medis a. Kejadian sengatan arus pendek a. 0%
pada alat medis
b.Tersandung kabel listrik
b. Kejadian jatuh karena b. 0%
tersandung kabel listrik
c.Terpercik cairan tubuh pasien
c. Kejadian terpercik cairan tubuh c. 0%
d.Tertusuk jarum pasien
e.Tertular penyakit pasien
d. Kejadian tertusuk jarum d. 0%
4 Mutu
a.Ketepatan identifikasi pasien x x x x x x x x x x x x
b.Komunikasi efektif x x x x x x x x x x x x
c.Risiko jatuh x x x x x x x x x x x x
d.Kepatuhan cuci tangan x x x x x x x x x x x x
e.Reaksi transfusi x x x x x x x x x x x x
f.Ceklis keselamatan operasi x x x x x x x x x x x x
5 Keselamatan Pasien x x x x x x x x x x x x
6 Keselamatan Kerja x x x x x x x x x x x x
7 Pencegahan Infeksi x x x x x x x x x x x x
Cimahi,Tanggal
Penyusun, Menyetujui,
Kepala Instalasi Kepala Bid/Bag
Mengetahui,
Direktur RSU Kasih Bunda