OLEH:
A.TENRI APRYANINGSI
0100.10.06.2016
WIDYA WULANDARI
0097.10.06.2016
A. Latar Belakang
Kepadatan lalu lintas bisa terjadi karena mobilitas yang tinggi. Mobilitas
yang tinggi menuntut masyarakat agar tidak tertinggal oleh kemajuan jaman, salah
satunya yaitu dengan memiliki kendaraan. Tidak bisa kita pungkiri lagi, dampak
negatif kendaraan bermotor menjadi pembicaraan serius bagi masyarakat modern,
yaitu selain mengurangi keuangan, tidak sedikit orang terbunuh di jalanan akibat
kepadatan lalu lintas. Sejak ditemukannya kendaraan bermotor lebih dari seabad
lalu, diperkirakan sekitar 30 juta orang telah terbunuh akibat kecelakaan jalan. Dari
fenomena tersebut bisa dipastikan bahwa kendaraan bermotor menjadi penyebab
terbunuhnya banyak orang di dunia. Bahkan orang yang mati di jalan raya akibat
kecelakaan kendaraan bermotor lebih banyak dibandingkan dengan korban
kecelakaan angkutan udara, laut, danau, maupun kereta api.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa di tahun 2020
penyebab terbesar ketiga kematian adalah kecelakaan jalan raya, tepat dibawah
penyakit jantung dan depresi. WHO mencatat bahwa 1 juta orang di seluruh dunia
meninggal setiap tahunnya di jalan raya akibat kecelakaan, dimana 40%
diantaranya berusia 25 tahun. Sementara itu, jutaan orang lainnya mengalami luka
parah dan cacat fisik akibat kecelakaan.
Angka kecelakaan di Indonesia menunjukkan tren peningkatan setiap
tahunnya. Data Departemen Perhubungan RI menunjukkan bahwa tahun 2003
terdapat 13.399 kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia, kemudian tahun 2004
terdapat 17.734 kecelakaan dan pada tahun 2005 terdapat 33.827 kasus
kecelakaan dan 36% diantaranya (12.178 orang) meninggal dunia. Menurut data
Korps Lalu Lintas Mabes Polri, pada 2011 total korban kecelakaan jalan mencapai
sekitar 177 ribu orang. Sebanyak 31.185 korban atau 17,64% adalah korban tewas.
(Kompas Cyber Media, Jumat 4 Mei 2007).
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi kecelakaan lalu lintas?
2. Bagaimana cara inspeksi kendaraan?
3. Bagaimana aturan umum keselamatan berkendara?
4. Menjelaskan aturan batas kecepatan?
5. Menjelaskan APD bagi pengendara di lalu lintas?
6. Menjelaskan faktor resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas?
7. Bagaimana upaya pengendalian faktor risiko kecelakaan lalu lintas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kecelakaan lalu lintas.
2. Untuk mengetahui cara inspeksi kendaraan.
3. Untuk mengetahui aturan umum keselamatan berkendara.
4. Untuk mengetahui aturan batas kecepatan.
5. Untuk mengetahui APD bagi pengendara di lalu lintas.
6. Untuk mengetahui faktor resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.
7. Untuk mengetahui upaya pengendalian faktor risiko kecelakaan lalu lintas.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Definisi
Menurut UU NO.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Pasal
1 No.24 disebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan
yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan yang lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian
harta benda.
Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi kapan saja. Namun terdapat saat-saat
dimana jumlah dapat meningkat seperti pada saat menjelang Idul fitri dimana terjadi
arus mudik besar-besaran. Sekitar 70 persen kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di
jalan raya di Indonesia disebabkan oleh para pengendara sepeda motor, menurut
pakar transportasi,
Berdasarkan UU NO.22 Tahun 2009 Pasal 229 No.1-5 membagi kecelakaan
lalu lintas sendiri menjadi 3, yaitu:
1. Kecelakaan lalu lintas ringan, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
kendaraan dan/atau barang.
2. Kecelakaan lalu lintas sedang, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan
dan kerusakan kendaraan dan/atau barang.
3. Kecelakaan lalu lintas berat, yaitu merupakan kecelakaan yang mengakibatkan
korban meninggal dunia atau luka berat.
B. Inspeksi Kendaraan
Kenapa pemeriksaan kendaraan harus di lakukan secara berkala :
Tentunya untuk keselamatan transportasi darat saat memulai aktifitas berkendara,
yang telah tercantum dalam peraturan pemrintah pusat maupun pemerintah daerah,
serta peraturan atau kewajiban yang harus di patuhi dan di miliki oleh setiap pelaku
usaha transportasi atau logistik.
Membentuk dan membina pengendara agar lebih professional sehingga
mengerti dan paham tindakan pengemudi akan mempengaruhi keselamatan orang
lain di jalan raya.
Hal yang harus di perhatikan penjadwalan pemeriksaan berkala :
1. Pemeriksaan harian
2. Pemeriksaan mingguan
3. Pemeriksaan bulanan
4. Pemeriksaan tahunan
Hal yang harus dilakukan dalam pemeriksaan sebelum beraktifitas di jalan raya:
1. Memeriksa secara visual bagian luar kendaraan amati dan cermati sedetail
mungkin.
2. Memeriksa secara cermat di bagian mesin.
3. Memeriksa dokumen / surat-surat kendaraan.
4. Memeriksa sistem operasional kendaraan dan memeriksa
peralatan/perlengkapan kendaraan untuk saat terjadi keadaan darurat.
Kesimpulan
Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh sebab itu,
kecelakaan lalu lintas masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu
mendapat perhatian karena kecelakaan lalu lintas adalah masalah yang luas dan
kompleks dengan faktor penyebab utamanya adalah manusia, angka kematian yang
ditimbulkan cukup tinggi, dan kejadiannya dapat terjadi di semua tempat.
Sampai saat ini, kecelakaan masih menjadi permasalahan pemerintah di bidang
transportasi. Untuk mengatasinya perlu terlebih dahulu diketahui faktor-faktor penyebab
kecelakaan lalu lintas. Ada 3 faktor yang dianggap menjadi penyebab kecelakaan lalu
lintas yaitu manusia, kendaraan, dan lingkungan. Pemerintah juga menempatkan
tingginya jumlah kecelakaan sebagai permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan.
http://kesmas-ode.blogspot.co.id/2012/11/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-di-lalu.html