Anda di halaman 1dari 20

SAP PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

Disusun oleh :

Kelompok 10

Wayan Sukasih
Jayusman
Reka Demas Pawisa
Lukman Hakim

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh
kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan, baik
secara fisik, mental dan intelektual. Sehat merupakan sebuah hasil yang
memerlukan proses atau usaha. Memahami arti pentingnya kesehatan diri harus
dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di kemudian hari. Pendidikan
kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak sehat menjadi
cerminan keluarga yang juga sehat.

Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua dan
guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya
membahas pada fisik tubuh, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental,
perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan perubahan cara pandang.

Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita sebaiknya


mengatakan pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi diri dari sakit.
Kita perlu mengajarkan hal-hal yang kecil dan sederhana yang dapat mereka
lakukan sendiri tentang kesehatan.

1.2 Identifikasi masalah


Dari latar belakang di atas maka yang diidentifikasi masalahnya adalah
bagaimana gambaran pengetahuan tentang pentingnya PHBS (perilaku hidup
bersih dan sehat) untuk anak-anak di lingkungan sekolah.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum

Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta


kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat.

1.3.2 Tujuan khusus

 Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa


dan guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap
program kesehatan lingkungan sekolah.
 Memberi pengalaman kepada murid – murid kelas II agar dapat
disiplin dalam melakukan suatu kegiatan.

1.4 SAP (Satuan Acuan Pembelajaran)

1. Topik : Promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS


(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Hari/ Tanggal : Jumat, 13 juli 2018
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : ruang anak 7b
Peserta : pasien/keluarga pasien
Jumlah Peserta :
Pelaksana : Mahasiswi Program D3 Keperawatan STikes
Bayuwangi

2. Metode
 Diskusi
 Demonstrasi

3. Alat Bantu
 Leaflet
4. Daftar Pustaka
Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta :
Rineka Cipta.
http://organisasi.org/mendidik-mengajarkan-anak-pola-hidup-sehat-dan-
bersih-sejak-dini-awal-mengutamakan-kesehatan-bersama

5. Materi yang diberikan


Pentingnya PHBS khususnya untuk anak.

6. Susunan Acara
Susunan Penanggung
No Waktu Kegiatan
Acara jawab
Pengkondisian (10menit)
1 - Menyiapkan tempat
dan alat yang akan
digunakan dalam
penyuluhan
2 Pembukaan (10menit) - Pembukaan dari -
pelaksana
- Memberikan salam
pada peserta
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan maksud
dan tujuan
penyuluhan
- Pembagian leaflet
3 Penyampaian (10  Peserta 
materi dan menit) memperhatikan
kuis penjelasan dari
penyaji
 Penyaji penjelasan
materi
4 Diskusi dan (15menit)  Peserta diberi 
tanya jawab kesempatan untuk
bertanya dan
mengemukakan
pendapat
 Penyaji menjawab
pertanyaan dari
peserta
 Melakukan evaluasi
atas materi yang telah
diberikan dengan cara
mengajukan
pertanyaan kepada
peserta penyuluhan
5 Penutup (2menit)  Penyaji memberi 
kesimpulan atas
penyuluhan yang
telah dilakukan
 Menutup penyuluhan,
Memberi salam
kepada peserta yang
hadir
 Acara selesai
BAB II

ISI MATERI

KONSEP PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat)

Definisi PHBS

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes,
2007 : 2).

PHS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003 : 118).

PHBS Di Institusi Pendidikan

Upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa dan guru di
institusi pendidikan untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta
mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya
sendiri.

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta


didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah
yaitu:
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan
dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan
kesehatan. Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan
berikut: sabun antiseptik, air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih.
Untuk hasil yang maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30
detik.
Langkah-langkah mencuci tangan:
a. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
b. Gunakan sabun secukupnya
c. Usap-usap kedua telapak tangan
d. Gosok semua selas-sela jari
e. Usap-usap kedua punggung tangan
f. Gosok jari dan kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri, lakukan
sebaliknya
g. Bersihkan ibu jari
h. Bersihkan pergelangan tangan
i. Bilas kedua tangan kita dengan air bersih
j. Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau lap tangan
k. Jangan lupa unttuk mematikan kran air setelah mencuci tangan

Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya sebelum


makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah
menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan. Kebiasaan CTPS yang
bersih dan teratur dapat menjauhkan kita dari bakteri dan kuman penyebab
penyakit yang ikut masuk ke dalam tubuh melalui makanan, misalnya diare.

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah


Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat
berbahaya
Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit
Cara Memilih :
 Bersih
 Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
 Tertutup
 Tidak bekas dipegang-pegang orang
 Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
 Masih segar
 Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
 Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat
pewarna buatan
 Bau tidak apek atau tengik
 Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
 Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
 Lihat tanggal kadaluwarsa

Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan


Jajanan Tidak Sehat:
 Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis, pemanis buatan dan
pewarna pakaian
 Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian
 Bakso bahan pengenyal
 Chiki/ makanan ringan yang menggunakan MSG sebagai penambah
rasa, zat pewarna dan pemanis buatan
 Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga
minyak sudah berwarna sangat keruh
 Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna merah
cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
 Kue berwarna mencolok yang memakai pewarna pakaian
 Es sirup/ minuman berwarna mencolok dan tidak higienis, memakai air
mentah, dan terdapat zat pewarna pakaian

Dampak
 Pemanis buatan: kanker kandung kemih
 Pewarna tekstil: pertumbuhan lambat, gelisah
 Bahan pengenyal (boraks): demam, kerusakan ginjal, diare, mual,
muntah, pingsan, kematian
 Penambah rasa seperti Mono Sodium Glutamat (MSG): pusing, selera
makan terganggu, mual, kematian
 Bahan pengawet: formalin: sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing
darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan
kematian.
 Timah: pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,
mual, muntah
 Makanan tidak bergizi: Gangguan berfikir
 Makanan mengandung mikroba, basi atau beracu: sakit perut, diare

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat


Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?
 Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban dengan
benar, yaitu bila menggunakan jamban duduk jangan berjongkok
karena kaki /alas kaki akan mengotori jamban
 Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air besar
 Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan
penuh dengan sampah
 Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan
memastikan
 Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
Bagaimana Cara Memeliharanya ?
 Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan air
 Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak ada
serangga (kecoa,lalat) dan tikus yang berkeliaran
 Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )
 Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
 Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah
Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan buang air
besar ?
 Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak
berbau.
 Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
 Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,
cacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan
keracunan.
Bagaimana jamban yang sehat itu ?
 Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter )
 Tidak berbau
 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
 Tidak mencemari tanah sekitarnya
 Mudah dibersihkan dan aman digunakan
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung
 Penerangan dan ventilasi cukup
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air,sabun dan alat pembersih

4. Olahraga yang teratur dan terukur


Persiapan Olahraga
a) Pakai pakaian olahraga yang menyerap keringat
b) Pakai sepatu olahraga yang sesuai ukuran kaki
c) Lakukan pemanasan sebelum berolahraga
d) Pilih olahraga yang sesuai arahan guru
Tujuan olahraga secara rutin adalah :
a) Agar tubuh kita selalu bugar
b) Kita menjadi semangat untuk belajar
c) Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan
tidak mudah sakit
d) Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal

Manfaat olahraga secara rutin adalah :


a) Berat badan terkendali
b) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
c) Bentuk tubuh menjadi ideal dan proposional
d) Lebih bertenaga dan bugar
e) Daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
f) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis, dll

5. Memberantas Jentik-Jentik Nyamuk


Dengan menghindari gigitan nyamuk,penyakit lainnya seperti malaria
dan penyakit kaki gajah (filariasis) dapat dicegah.
 Cara Memberantas Jentik
Dengan melakukan cara 3M yaitu :
- Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air
sekurangkurangnya seminggu sekali
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
- Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng
bekas, plastik bekas dan lain-lain.
Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala ?
- Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik
- Jika ditemukan jentik, warga sekolah harus segera melakukan
pemberantasan jentik dengan melakukan 3M dan plus cara lainnya
- Memeriksa hasil pemeriksaan jentik

Kapan Dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala Dan 3m ?


Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan secara teratur
setiap minggu (satu hari dalam satu minggu) di sekolah.

 Memberantaskan Jentik di Sekolah


Apa yang dimaksud dengan memberantas jentik di sekolah ?
Kegiatan memeriksa dan membersihkan tempat-tempat penampungan air
bersih yang ada disekolah agar terbebas dari jentik nyamuk.

Mengapa perlu memberantas jentik disekolah ?


- Agar siswa terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh
nyamuk seperti demam berdarah,malaria dan kaki gajah.
- Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.

Bagaimana siklus hidup nyamuk ?


Telur – jentik – kepompong – nyamuk
a. Telur
- Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur
sebanyak 100 butir.
- Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan ukuran 0.80
mm.
- Telur ini di tempat yang keringf (tanpa air ) dapat bertahan
sampai 6 bulan.
- Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2
hari setelah terendam air.
b. Jentik
- Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi
besar yang panjangnya 0.5-1 cm
- Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air.
Geraknya berulangulang dari bawah keatas permukaan air untuk
bernafas (mengambil udara) kemudian turun, kembali kebawah
dan seterusnya.
- Pada waktu istirahat, posisinya hamper tegak lurus dengan
permukaan air. Biasanya berada disekitar dinding tempat
penampungan air.
- Setelah 6 – 8 hari jentik itu akan berkembang / berubah menjadi
kepompong.
c. Kepompong
- Berbentuk seperti koma
- Gerakannya lamban
- Sering berada dipermukaan air
- Setelah 1 – 2 hari akan menjadi nyamuk dewasa

Dimanakah tempat perkembangbiakan jentik nyamuk ?


- Tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari seperti drum,
tangki
- Reservoir,bak mandi / WC. Ember dan lain-lain
- Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari – hari seperti :
tempat
- Minum burung, vas bunga, kaleng, botol, plastic dan lain-lain
- Tempat penampungan air alamiah seperti lobang pohon, lobang batu,
pelepah daun dan lain – lain.

6. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan


Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi kurang ?
a. Siswa tampak kurus
b. Tidak segar , tidak ceria
c. Tidak bergairah / malas melakukan aktifitas
d. Cenderung sering sakit
Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi lebih ?
a. Siswa tampak gemuk
b. Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang
c. Tidak dapat bergerak bebas
d. Nafas mudah tersengal – sengal jika melakukan kegiatan
e. Mudah lelah
f. Malas melakukan kegiatan

Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi baik ?


a. Tumbuh normal
b. Segar , kuat , giat dan ceria
c. Mata bersih dan bersinar
d. Nafsu makan baik

Anjuran : “ untuk tumbuh sehat, makan cukup dengan menu


seimbang dan bervariasi “ menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan secara teratur setiap 6 bulan.

Mengapa perlu mengetahui berat badan dan tinggi badan kita ?


- Menimbang berat badan mengukur tinggi badan secara teratur setiap 6
bulan, berarti siswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
badan serta status gizi ( gizi kurang, gizi baik atau gizi lebih ).
- Dengan mengamati pertumbuhan berat badan dan tinggi badan dari
waktu ke waktu, dapat diketahui perkembangan kesehatannya.
Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa ?
- Pencatatan hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
siswa di kartu menuju sehat anak sekolah (KMS-AS) secara teratur
setiap 6 bulan akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan
siswa ( kekurangan gizi, kegemukan atau gizi baik ).
- Anak dengan status gizi baik akan tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai usia.
-

7. Membuang sampah pada tempatnya


Kita perlu memilah-milah sampah. Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
- Sampah anorganik / kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan
secaranalami, contoh : logam, besi, kaleng, kertas, plastic, karet, atau
botol.
- Sampah organic / basah, yang dapat mengalami pembusukan secara
alami, contoh : daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran ,sisa
sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.
- Sampah berbahaya, contoh : baterai, botol obat nyamuk. Jarum suntik
bekas, botol sisa kimia, atau pecahan kaca.

Membuang sampah pada tempatnya


Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. Membuang sampah
pada tempatnya menghindari tubuh supaya tidak tertular penyakit, juga
menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Akibat membuang sampah sembarangan


- Sampah menjadi tempat berkembangbiak dan sarang serangga dan
tikus.
- Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
- Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.
- Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran .
LEMBAR PENGESAHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN DI
RUANGAN 7B (ANAK) RS Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2018

MENGETAHUI

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING ISTITUSI

( ) ( )
LEMBAR ABSENSI SATUAN ACARA PENYULUHAN DI RUANGAN 7B
(ANAK) RS Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2018
NO NAMA ALAMAT PARAF
LEMBAR PENGESAHAN DI RUANGAN 7B (ANAK)
RS Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2018

MENGETAHUI

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING ISTITUSI

( ) ( )

KEPALA RUANGAN

( )
LEMBAR PENGESAHAN DI RUANGAN 7B (ANAK)
RS Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2018

MENGETAHUI

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING ISTITUSI

( ) ( )

KEPALA RUANGAN

( )

Anda mungkin juga menyukai