Anda di halaman 1dari 13

[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

UTILITAS II Page 0
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

UTILITAS II Page 1
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Utilitas Keamanan Pada Bangunan” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas Final Mata kuliah UTILITAS II.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga kami
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.

Kendari , 10 januari 2018

Penulis

UTILITAS II Page 2
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 4
C. TUJUAN .............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ................................................................................................. 11
B. SARAN ............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

UTILITAS II Page 3
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Keamanan dan keselamatan mutlak dibutuhkan pada sebuah bangunan sipil agar
pengguna bangunan tersebut terjamin keamanan dan keselamatannya ketika berada pada
bangunan tersebut.Sistem ini merupakan instalasi yang dibuat pada suatu gedung bertingkat,
bangunan industri atau bangunan sipil lainnya guna memberikan rasa aman bagi pengguna
gedung tersebut dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengurangi ancaman kriminalitas
dan pencegahan terhadap bencana seperti kebakaran dll.Sistem ini dapat berupa instalasi
pemasangan CCTV, hydrant, tabung pemadam, Smoke detektor, Exthinguiser, Cencor
detector gate, door emergency dsb.
Perlu diketahui terdapat perbedaan antara keamanan dan keselamatan.Keamanan
terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, pemilik usaha, pemilik rumah /
bangunan untuk menghindari penyerangan, sabotase, terorisme, dan tindakan criminal.Jika
dikaitkan dengan bangunan, keamanan bangunan adalah kondisi bebas dari resiko dimana
resiko yang dialami adalah resiko yang berkaitan dengan nyawa manusia dan aset benda yang
ada di dalam bangunan tersebut.Sedangkan keselamatan adalah kondisi bebas dari bahaya,
resiko dan lupa.Jika dikaitkan dengan bangunan, keselamatan bangunan adalah kondisi bebas
dari resiko yang berkaitan dengan nyawa manusia pada bangunan akibat kondisi bangunan itu
sendiri, misal bangunan mengalami kegagalan struktur sehingga runtuh.
Macam – macam bentuk ancaman keamanan dan keselamatan bangunan sipil antara
lain :
- Akibat alam, antara lain : gempa bumi, banjir, angin kencang (putting beliung,
topan), tsunami, gunung meletus dll
- Akibat non alam, antara lain : kegagalan struktur bangunan, kegagalan sistem
(arus listrik dll), kesalahan manusia atau human factor
- Akibat sosial, antara lain : pencurian, terorisme, konflik antar kelompok dll

B. MASALAH
1. Apa saja sistem utilitas keamanan bangunan?
2. Apa fungsinya?

C. TUJUAN
1. Mengetahui sistem keamanan pada bangunan
2. Mengetahui fungsi dari macam macam sistem tersebut

UTILITAS II Page 4
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

BAB II
PEMBAHASAN
Kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang tidak
terkendali sehingga mengancam jiwa manusia mauun harta bendanya. Nyala api dapat
muncul akibat adanya reaksi dari bahan bakar, panas, dan oksigen.

GAMBAR 2.1 kebakaran bangunan GAMBAR 2.2 Kebakaran bangunan

Sumber: GOOGLE sumber: GOOGLE

Untuk menghindari kebakaran, dapat dilakukan pencegahan berupa pemadaman agar


api tidak cepat merembet ke tempat lainnya. Sistem pemadaman diketahui ada beberapa
macam, misalnya :

- Penguraian, yaitu memisahkan benda-benda yang dapat mudah terbakar


- Pendinginan, dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan air ke pusat api
- Isolasi, yaitu dengan menyemprotkan bahan kimia berupa CO2 ke pusat api
- Blasting effect system, yaitu dengan memberikan tekanan yang tinggi misalnya
dengan meledakkan bahan peledak.

 Kebakaran kelas A
Kebakaran yang menyangkut benda-benda padat yang non logam. Contoh kebakaran
akibat dari kayu, kertas, kain, plastic dll
Media pemadam yang tepat untuk mengatasi kebakaran tersebut adalah pasir, tanah/lumpur,
busa, air dan tepung pemadam.
 Kebakaran kelas B
Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar misalnya bensin, solar, gas
LPG/LNG dan minyak goreng
Media pemadam yang tepat untuk mengatasi kebakaran tersebut adalah tepung pemadam,
busa, air dalam bentuk spray / kabut yang halus
 Kebakaran kelas C

UTILITAS II Page 5
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

Kebakaran yang terjadi akibat arus tegangan listrik seperti breaker listrik dan alat-alat rumah
tangga yang menggunakan listrik
Media pemadam yang tepat untuk mengatasi kebakaran tersebut adalah tepung kering (dry
chemical), CO2. Jika terjadi kebakaran tipe ini dilarang menggunakan air sebagai media
pemadam

 Kebakaran kelas D
Kebakaran yang menyangkut benda-benda logam padat seperti magnesium, aluminium,
natrium dan kalium
Media pemadam yang tepat untuk mengatasi kebakaran tersebut adalah pasir halus yang
kering.

 Kebakaran kelas K
Kebakaran yang terjadi akibat bahan-bahan berlemak tinggi, kebakaran ini sering terjadi di
dapur
Media pemadam yang tepat untuk mengatasi kebakaran tersebut adalah tepung pemadam, air
dalam bentuk spray dan busa

 Kebakaran kelas E
Kebakaran yang terjadi akibat bahan-bahan radioaktif misal nuklir dll
Untuk saat ini media pemadam untuk kebakaran kelas E belum diketahui secara spesifik

Cara mengurangi potensi akibat kebakaran sebaiknya kita perlu menyediakan alat berikut di
setiap bangunan yang ada

1. Alat pemadam api ringan (APAR)


Alat pemadam api ringan (APAR) dikenal juga dengan istilah portable fire extinguisher. Alat
pemadam api ini disebut portable karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah
dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. APAR dapat berisi karbondioksida, foam AFF
(Aqueous Film Forming), dan dry chemical powder.
APAR biasanya berbentuk tabung pemadam api yang berukuran tidak lebih dari 9kg. Ada
alasan mengapa APAR dibuat dengan ukuran demikian, yakni agar memudahkan orang
melakukan aksi tanggap darurat dengan cepat dan mudah saat terjadi kebakaran. Alat
pemadam api ringan sangat sesuai untuk dimiliki oleh setiap rumah demi meminimalisasi
risiko saat terjadi kebakaran.

GAMBAR 2.3 APAR

sumber GOOGLE

UTILITAS II Page 6
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

2. Automatic sprinkle system, hydrant, hose-reel


Sprinkler adalah alat yang berguna untuk memadamkan api secara otomatis dan alat ini
merupakan bagian dari fire sprinkler system yang akan mengeluarkan debit air ketika
terdeteksi ada api, atau ketika telah melampaui suhu yang telah ditentukan.
Cara kerja sprinkler antara lain :
a. Saat terjadi kebakaran, api memanaskan cairan yang ada dalam tabung
kaca
b. Apabila api sudah mencapai suhu tertentu (680C), maka tabung akan pecah
c. Setelah tabung kaca pecah, maka air akan keluar dari mulut pipa

GAMBAR 2.4 cara kerja

sumber: GOOGLE

Sprinkler biasa kita temukan di area parkiran pust perbelanjaan dan gedung gedung berlantai

3. Hydrant adalah koneksi di atas tanah yang menyediakan akses ke pasokan air untuk
tujuan pertempuran pemadam kebakaran.Pasokan air dapat bertekanan, seperti dalam
kasus hydranttersambung ke listrik air dikuburkan di jalan, atau unpressurized, seperti
terhubung ke kolam terdekat atau tangki air.

GAMBAR 2.5 hydrant

sumber GOOGLE
Hose Reel atau gulungan selang ini merupakan peralatan

UTILITAS II Page 7
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

proteksi kebakaran yang berupa roll


gulungan untuk menggulung selang pemadam kebakaran sebagai bentuk persiapan yang bisa
digunakan dengan cara ditarik atau dibentangkan saat kebakaran terjadi.
Pada umumnya, gulungan selang ini bisa mencapai panjang 36 meter yang bisa diarahkan ke
mana pun titik kebakaran berasal dan dapat disambung dengan cadangan selang bila jarak
yang diperlukan lebih jauh. Selang Hose Reel yang pada ujungnya diberi nozzle sebagai
pengontrol keluarnya air ini disambungkan pada instalasi pipa yang akan mengalirkan
pompaan air bertekanan dari PDAM ataupun penampung air. Bila alat pemadam api manual
yang berbentuk tabung silinder hanya dapat dipakai dalam hitungan menit karena muatan air
atau busa di dalamnya terbatas, maka lain halnya dengan Hose Reel yang dapat dipakai
hingga hitungan jam karena sumber airnya dipompa secara berkesinambungan.
HYDRANT biasa diletakkan di sudut sudut gedung dan dibedakan tiap tiap

Selanjutnya membahas tentang keamanan bangunan akibat sosial seperti pencurian dsb.
1. CCTV
(Closed Circuit Television) adalah perangkat digital (camera) yang difungsikan untuk
memantau dan mengawasi serta merekam suatu keadaan/kegiatan pada satu ataupun beberapa
tempat.CCTV pada dasarnya digunakan untuk kebutuhan akan keamanan atau informasi
terhadap suatu keadaan/kegiatan dalam suatu wilayah, ruangan, dan tempat-tempat yang
diinginkan.

A. CCTV dalam ruangan


Jika anda ingin menggunakan CCTV dalam rumah, sebaiknya menggunakan CCTV
yang cantik agar dapat menyatu dengan furnitur atau interior rumah anda tanpa
mengganggu pandangan. Sebaiknya memilih CCTV yang cocok dengan kondisi
rumah anda dengan memakai CCTV yang khusus diletakkan didalam ruangan
B. CCTV luar ruangan
Untuk kamera luar ruangan, biasanya telah didesain agar lebih tahan cuaca dan
mampu menjangkau area yang lebih luas, dengan deteksi gerak yang lebih akurat.

UTILITAS II Page 8
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

GAMBAR 2.6 macam macam CCTV

sumber GOOGLE
TEMPAT
PELETAKAN CCTV

Maka yang mesti dilakukan ketika menentukan peletakkan pemasangan kamera CCTV ialah
sebagai berikut :

1. PencahayaanHal pertama yang mesti diperhatikan ialah pencahayaan, pencahayaan


yang dapat mempengaruhi gambar CCTV ialah cahaya berasal dari lampu di sekitar
tempat titik kamera tersebut, sangat disarankan jangan menempatkan CCTV terlalu
dekat dengan lampu sebab di khawatirkan gambar yang di hasilkan kamera CCTV
hasilnya tidak jelas karena efek cahaya yang dipancarkan lampu tersebut.

2. PenempatanHal kedua yaitu penempatan kamera tersebut, penempatan kamera sangat


penting diperhatikan, kamera tak boleh di letakkan terlalu rendah dari permukaan
lantai, sebab dapat dirusak oleh orang yang ingin berbuat jahat atau anak-anak. Selain
di letakkan di tempat yang tinggi yang tak dapat dijangkau oleh tangan, peletakan
CCTV pun sangat disarankan untuk di letakkan di area yang tersembunyi, supaya tak
diketahui oleh seseorang yang ingin berbuat jahat serta kriminalitas.

3. PermukaanYang terakhir ialah permukaan dinding serta plafon yang akan dipasang
CCTV mesti rata permukaannya serta arah CCTV yang ingin diawasi tak ada yang
menghalangi serta tak boleh ke blok oleh benda atau tembok yang dapat mengganggu
pantauan CCTV. Apabila pada pemukaan yang hendak dipasangi CCTV bervariasi
tak sama rata, maka carilah tempat yang teratas yang tak terhalang oleh benda apapun
supaya CCTV bisa berfungsi dengan efektif dan berfungsi secara maksimal.

UTILITAS II Page 9
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

2. Detector gate

Walk-Through Metal Detector merupakan peralatan detector berupa pintu yang digunakan
untuk mendeteksi semua barang bawaan yang berada dalam pakaian/badan calon penumpang
pesawat udara yang terbuat dari metal dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan,
seperti senjata api, senjata tajam dan benda lain yang sejenis. Biasa kita temukan di bandara.

GAMBAR 2.7 detector gate


sumber GOOGLE
3. Acces control
Ketika seorang pengguna mengakses pintu kontrol sidik jari, mesin akan mulai
mengidentifikasi sidik jari pengguna, bila terjadi kecocokan dengan salah satu sidik
jari maka mesin tersebut akan mengirimkan sinyalnya kepada akses control untuk
membuka atau menutup relay-nya (tergantung jenis relay-nya Normal Open atau
Normal Close) dan pengguna bisa mengakses atau membuka pintu ruangan tersebut.
Beberapa mesin akses control pintu sidik jari, sudah mengintegrasikan alat mereka
dengan handle pintu. Cara kerja akses kontrol pintu sidik jari atau Cara pemakaianya
pengguna harus melakuka verifikasi ke sensor sidik jari, setelah memutar handle pintu
untuk membuka pintu dan masuk dalam ruangan.

UTILITAS II Page 10
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem keamanan bangunan merupakan sebuah persyaratan yterbuat dari cara atau alat
yang dibuat oleh manusia dengan perkembangan teknologi yang ada dengan maksut
membantu manusia dalam kondisi kritis untuk menjaga keamanan pada bangunan.Sistem
keamanan bangunan sendiri itu ada empat item, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Kamera CCTV
2. Tangga darurat
3. Sistem alarm
4. Penanggulangan kebakaran
Dengan adanya sistem keamanan bangunan ini diharapkan dapat menciptakan bangunan
yang aman dan tenang bagi penghuni bangunan.

B. SARAN

Saran kami sebagai penulis agar dengan dibacanya makalah ini bagi pembaca bisa
merealisasikan di setiap bangunan yang ada, agar terhindar dari bahaya yang dapat merusak
bangunan maupun diri kita sendiri.

UTILITAS II Page 11
[SISTEM KEAMANAN PADA BANGUNAN] UTILITAS II

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/331019594/Sistem-Utilitas-Keamanan-Dan-Keselamatan-Pada-
Bangunan

https://news.ralali.com/tips-menentukan-letak-kamera-cctv-yang-tepat/

UTILITAS II Page 12

Anda mungkin juga menyukai