Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan mengharuskan adanya berbagai macam
jenis penelitian. Tanpa sebuah penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan hidup dan
akan diragukan kebenarannya. Sehingga sebuah penelitian akan menjadi tolak
ukur seberapa besar kegunaan penelitian dan peran penelitian dalam
pengembangan ilmu.
Proses penelitian merupakan upaya untuk merumuskan masalah,
mengajukan pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan
penelitian merupakan upaya yang paling baik untuk melatih mahasiswa untuk
berfikir kritis dan bertindak secara sistematis dengan proses-proses yang berlaku.
Menurut Anny (2017: 1), Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris
(research) yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan
meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau
kelompok penyelidikan. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses
yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Menurut pendapat lain

B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Mengetahui apa itu penelitian?
2. Mengetahui apa itu fungsi penelitian?
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis penelitian?
4. Mengetahui bagaimana proses penelitian bisnis?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat
tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap
manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta,
konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki
berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan
lingkungannya.
Menurut Departemen Pendidikan (2008 : 4), secara universal terdapat tiga
jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika
yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan
antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan
jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh
pengetahuan tersebut. Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu
diperoleh telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk
mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir
yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu
cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Penelitian dapat
didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah
berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa
penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses
pengumpulan data, pengolah data, serta menarikkesimpulan berdasarkan data
menggunakan metode dan teknik tertentu.
Menurut pendapat lain (Enny & Andi, 2017, p. 3), seperti Leedy (1997) dalam
Indriantoro dan Supomo (2002:4) yakni: Penelitian (riset) adalah proses sistematis
meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan
pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian yang
bersifat ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan
objektif yang melibatkan unsur penalaran dan observasi untuk menemukan,
memverifikasi serta memperkuat teori untuk memecahkan masalah yang muncul di
kehidupan sehari-hari.

B. Fungsi Penelitian
Fungsi penelitian adalah memberikan penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan
untuk pemecahan masalah. Pemecahan dan jawaban terhadap permasalahan itu
dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana hanya dalam penelitian dasar dan
dapat spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi penelitian :
a. Mendiskripsikan, memberikan data atau informasi.
Dengan mendiskripsikan gejala dan peristiwa yang terjadi, diharapkan
mendapat perhatian dan penanggulangan di masa yang akan datang.
b. Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena.
Penelitian dengan tugas menerangkan, berbeda dengan penelitian yang
menekankan pengungkapan peristiwa apa adanya, maka penelitian dengan
tugas menerangkan peristiwa jauh lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat
dari hubungan suatu dengan hubungan yang lain.
c. Menyusun teori
Menyusun teori baru memakan waktu yang cukup panjang karena akan
menyangkut pembakuan dalam berbagai instrumen, prosedur maupun
populasi dan sample.
d. Meramalkan, mengestiasi, dan memproyeksi suatu peristiwa.
Berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan, informasi
yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan
yang akan terjadi untuk mealui masa berikutnya. Melalui penelitian
dikumpulkan data untuk meramalkan beberapa kejadian atau situasi masa
yang akan datang.
e. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.

C. Kriteria Penelitian
Penelitian menurut Sekaran memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Purposiveness (memiliki tujuan jelas).
2. Rigor (menggunakan landasan teori dan metode pengujian data yang
relevan).
3. Testability (mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teori
atau berdasarkan pengungkapan data).
4. Replicability (memiliki kemampuan untuk direplikasi/diuji ulang).
5. Precision & confidence (memiliki data akurat sehingga hasilnya bisa
dipercaya).
6. Objectivity (menarik kesimpulan secara objektif).
7. Generalizability (temuan penelitian dapat digeneralisasi)
8. Parsimony (menjelaskan fenomena atau masalah yang diteliti secara
sederhana tapi jelas).
Sedangkan menurut Cooper dan Schindler, suatu penelitian yang baik,
berdasarkan standar metode ilmiah (scientific method):
1. Purpose Clearly Defined
Tujuan dari penelitian yang mencakup perumusan masalah harus
didefinisikan dengan jelas. Dalam hal ini harus mencakup penjelasan
tentang raung lingkup, keterbatasan serta definisi atau ariti dari semua
istilah yang relevan dengan penelitian yang bersangkutan.
2. Reasearch Process Detailed
Prosedur atau proses dari penelitian harus dijelaskan secara rinci sehingga
memungkinkan peneliti-peneliti lain dapat melakukan replikasi terhadap
penelitian tersebut.
3. Research Design Thoroughly Planned
Rancangan prosedural dari penelitian harus secara cermat direncanakan
untuk memperoleh hasil yang seobjektif mungin. Jika penelitian tersebut
menggunakan sampel yang ditarik dari suatu populasi, maka harus
dijelaskan mengenai tingkat representatif dari sampel tersebut.
Penelusuran pustaka harus menyeluruh dan selengkap mungkin.
Eksperimen harus memiliki satisfactory controls. Observasi langsung
harus dicatat segera setelah suatu event. Diusahakan untuk mengurangi
personal bias dalam memilih dan mencatat data tersebut.
4. High Ethical Standards Applied
Masalah-masalah etika dalam suatu penelitian mencerminkan perhatian
yang penting terhadap moral mengenai tindakan yang bertanggung jawab
dalam masyarakat. Pertimbangan yang cermat perlu dilakukan terhadap
kondisi-kondisi penelitian di mana terdapat kemingkinan adanya
kerusakan fisik/psikologis, eksploitasi, pelanggaran hak-hak pribadi
(privacy), dan/atau hilangnya harga diri seseorang atau responden
penelitian.
5. Limitations Frankly Revealed
Penelitian harus melaporkan secara jujur tahapan dalam rancangan
prosedur dan pengaruhnya terhadap temuan/hasil penelitian. Tidak ada
suatu penelitian yang sempurna, oleh karena setiap keterbatasan harus
diberitahukan.
6. Adequate Analysis for Decision Maker’s Needs
Analisis data harus ekstensif agar memperoleh hasil yang signifikan,
metode analisis yang digunakan harus sesuai dan memadai. Valiitas dan
reabilitas data harus dicek secara cermat. Data harus diklasifikasi
sedemikian rupa sehingga membantu peneliti dalam mencpai kesimpulan
dan dengan jelas mengungkapkan hasil penelitian yang mengarah pada
kesimpulan. Apabila menggunakan metode statistik, probabilitas dari
suatu tingka kesalahan (error), harus diperkirakan dan kriteria signifikansi
statistik harus diterapkan.
7. Findings Presented Unambiguously
Penyajian data harus komprehensif, mudah dipahami oleh pembuat
keputusan dan tersusun dengan baik.
8. Conclusions Justified
Kesimpulan hanya terbatas pada data yang disajikan sebagai dasar
penarikan kesimpulan. Hal ini berlaku pula untuk sampel yang digunakan
dalam penelitian tersebut.
9. Researcher’s Experience Reflected
Pengalaman dan reputasi peneliti turut menentukan tingkat kepercayaan
pembaca hasil suatu penelitian

D. Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan : tujuan, proses, Logika
Penelitian, serta hasil yang diharapkan penelitian tersebut.

1. Tujuan
Berdasarkan tujuannya menurut Hussey penelitian dapat dikelompokkan ke
dalam:
a. Penelitian Eksploratif : apabila penelitian sebelumny masih jarang.
Tujuannya adalah untuk melihat pola, gagasan atau merumuskan hipotesis
bukan untuk menguji hipotesis.
b. Penelitian Dekriptif : merupakan penelitian yang memaparkan suatu
karakteristik tertentu dari suatu fenomena
c. Penelitian Analisis merupakan kelanjutan dari penelitian deskriptif yang
bertujuan bukan hanya sekedar memaparkan karakteristik tertentu, tetapi
juga menganalisis dan menjelaskan sebab akibat.
d. Penelitian Prediktif adalah penelitian yang bertujuan memprediksi
fenomena tertentu berdasarkan hubungan umum yang terlah diduga
sebelumnya.
Pengelompokkan yang agak berbeda berdasarakan tujuannya dilakukan oleh
Sekaran, dengan mengelompokkannya ke dalam:
a. Penelitian Exploratory dilakukan untuk lebih memahami karakteristik dari
suatu masalah.
b. Penelitian Descriptive dilakukan untuk mengetahui dan memaparkan
karakteristik dari bebrapa variabel dalam suatu situasi.
c. Penelitian Hypothesis Testing adalah penelitian yang mencoba
menjelaskan sifat dari suatu hubungan/pengaruh tertentu.
2. Proses
Berdasarkan prosesnya, (paradigma) penelitian dikelompokkan ke dalam
beberapa bagian yakni:
a. Penelitian Kuantitatif (Quantitative/Positivistic)
Penelitian Kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat
objektif mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta
menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian kuantitatif terdiri dari
dua jenis yaitu :
 Penelitian Survei : meliputi penelitian Cross Sectional dan
Longitudinal. Penelitian Cross sectional juga di sebut
pengumpulan datanya dilakukan pada suatu titik waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan selama suatu
periode waktu tertentu yang relatif lama dan dilakukan secara terus
menerus.
 Penelitian Eksperimen, merupakan suatu rancangan penelitian
yang mengidentifikasi hubungan kausal. Tujuannya adalah
mengukur pengaruh dari variabel-variabel explanatory atau
variabel independen terhadap variabel dependen dengan
mengontrol variabel-variabel lain untuk melaukan inferensi kausal
secara lebih jelas.
b. Penelitian Kualitatif (Qualitative/Phenomenological)
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih banyak
menggunakan kualitas subjektif, mencakup penelaahan dan pengungkapan
berdasarkan persepsi untuk memperoleh pemahaman terhadap fenomena
sosial dan kemanusiaan. Penelitian kualitatif berkaitan dengan penjelasan
mengenai fenomena sosial.
Penelitian kualitatif berkaitan dengan jawaban-jawaban yang mulai
dengan : Mengapa, Bagaimana, dan dengan cara bagaimana? Hal ini
berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan mengenai berapa banyak?, seberapa sering, dan sejauh mana.
 Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
1. Berkaitan dengan opini yang menghasilkan data subjektif.
2. Menjelaskan Fenomena sosial sebagaimana adanya terjadi
secara alamiah.
3. Berusaha memahami sebuah situasi yang diperoleh melalui
perspektif sosial.
4. Data digunakan untuk mengembangkan konsep dan teori yang
membantu untuk memahami dunia sosial.
5. Data dikumpulkan memalui hubungan-hubungan langsung
dengan para individu.
6. Penarikan sampel pada penelitian kualitatif dikaitkan dengan
upaya mencari informasi dari kelompok-kelompok tertentu
atau sub kelompok dalam populasi.
Terdapat beberapa jenis penelitian kualitatif yakni sebagai berikut:
 Action Research merupakan suatu bentuk penelitian terapan yang
bertujuan untuk mencari suatu cara yang efektif, yang
menghasilkan suatu perubahan yang disengaja dalam suatu
lingkungan yang sebagian dikendalikan.
 Case Study atau studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti
menggali suatu fenomena tertentu berupa kasus dalam suatu waktu
dan kegiatan, serta mengumpulkan informasi yang rinci dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama suatu
periode tertentu.
 Ethnography adalah suatu bentuk penelitian phenomenological
yang menggunakan metode pengumpulan datanya dilakukan
dengan bentuk participant observation. Tujuannya adalah
menginterpretasikan lingkungan sosial menurut apa yang
dilakukan oleh para orang/anggota dalam lingkungan sosial.
 Grounded Theory merupakan suatu penelitian dimana peneliti
berusaha menghasilkan teori melalui beberapa tahap pengumpulan
data serta penyaringan dan saling keterkaitan dari berbagai
kategori informasi.
 Phenomenological research merupakan penelitian yang
mengidentifikasi esensi dari pengalaman-pengalaman manusia
berkaitan dengan sebuah fenomena sebagaimana dijelaskan oleh
para partisipan dalam sebuah studi.
 Narrative research merupakan sebuah penelitian dalam pencarian
informasi yang dalam hal ini peneliti mempelajari kehidupan
seseorang dan bertanya kepada satu atau beberapa individu untuk
menyampaikan informasi. Informasi ini kemudian diceritakan
kembali oleh peneliti ke dalam kronologi naratif.
c. Penelitian Campuran antara Kuantitatif dan Kualitatif (Mixed Method)
Metode campuran kualitatif dan kuantitatif dapat di gabungkan menjadi 3
metode campuran yakni :
 Metode Campuran Sequential
Peneliti berusaha mengelaborasi atau memperluas temuan-temuan
penelitian dari satu metode dengan metode lain. Hal ini bisa
diawali dengan metode kualitatif dengan tujuan melakukan
eksplorasi kemudian diikuti dengan metode kuantitatif uang
menggunakan sampel besar sehingga peneliti bisa
menggeneralisasi hasilnya terhadap sebuah populasi. Studi tersebut
bisa dimulai dengan metode kuantitatif yang dilakukan pengujian
konsep atau teori lalu diikuti dengan metode kualitatif yang
mengcakup eksplorasi rinci dengan beberapa kasus atau individu
 Metode Campuran Concurrent
Peneliti menggabungkan data kualitatif dan kuantitatif untuk
menyajikan analisis masalah penelitian. Peneitian mengumpulkan
kedua bentuk data secara bersamaan selama penelitian berlangsung
lalu menggabungkan informasi dalam bentuk interpretasi
keseluruhan hasil/temuannya.
 Metode Campuran Transformative
Peneliti menggunakan lensa teori (theoretical lens) dalam
rancangan penelitiannya yang berisi data kuantitatif dan kualitatif.
Lensa ini meyajikan sebuah kerangka mengenai topik yang
menjadi perhatian. Metode pengumpulan data dan hasil atau
perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam penelitian tersebut
bisa meliputi pendekatan sequential maupun concurrent.
Berikut ini berbagai istilah yang digunakan untuk menjelaskan
karakteristik dari penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif
Subjective : Asumsi/Pendapat Objective : Pengamatan terukur
Holistic : menyeluruh Reductionist : menyederhanakan
Phenomenological : fenomena Scientific : Ilmiah/proses
Anti positivist : tidak selalu empiris Positivist : bersifat empiris
Descriptive : mengamati Expemerimental : perlakuan pada objek
Naturalistic : tanpa memanipulasi Contrived : dimanipulasi
Inductive : khusus-umum Deductive : umum-khusus
3. Logika Penelitian
Berdasarkan logika penelitian, dikelompokkan menjadi penelitian deduktif
dan penelitian induktif. Penelitian deduktif adalah suatu penelitian yang dalam hal
ini struktur konseptual/teoritis disusun kemudian diuji secara empiris. Hal-hal
tertentu dideduksi dari inferensi umum. Sedangkan penelitian induktif adalah suatu
penelitian yang dalam hal ini teori disusun dari observasi realitas empiris. Inferensi
umum diinduksi dari hal-hal tertentu/khusus.
4. Hasil yang Diharapkan
Berdasarkan hasil yang diharapkan dari penelitian tersebut, penelitian
dikelompokkan menjadi: Penelitian terapan dan penelitian dasar atau murni. Dalam
hal ini penelitian dilakukan berdasarkan dua tujuan yang berbeda yaitu untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi dalam suatu lingkungan kerja dan
untuk menanmbah atau memberikan kontribusi terhadap bidang ilmu tertentu sesuai
bidang peminatan penelitian yang bersangkutan.
Jika penelitian dilakukan dengan tujuan segera menerapkan hasil temuannya
pada suatu organisasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian terapan,
sedangkan jika penelitian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman
mengenai masalah-masalh tertentu, yang biasanya terjadi dalam suatu organisasi
serta bagaimana cara mengatasinya, maka penelitian tersebut disebut penelitian
dasar. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian bisnis, merupakan penelitian
terapan dan merupakan suatu upaya sistematik dan terorganisasi untuk
menginvestasigasi suatu masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hal ini
merupakan rangkaian langkah yang dirancang dan dilaksanakan serta bertujuan
mencari jawaban terhadap berbagai masalah yang menjadi perhatian penelitian
dalam lingkungan kerja.
E. Proses Penelitian Bisnis
Penelitian berlandaskan metode ilmiah, ini mengandung dua pilar utama yaitu:
penjelasan teoretik dan pengujian empirik. Karakteristi dikenal dengan “hypothetico
deductive method” Proses penelitian ilmiah merupakan serangkaian proses
sistematik yang berlandaskan karakteristik metode ilmiah.
Sumber Perumusan Masalah
1. Empirik/Observasi
2. Teoritik/Telaah Pustaka

Tinjauan Pustaka-Kerangka
Perumusan Masalah Penelitian Teoritik/Kerangka Konseptual Perumusan Hipotesis

Deduksi Apakah hipotesis


Pengumpulan, Pengolahan dan Rencana Penelitian
teruji, Apakah Masalah
Analisis Data
Terjawab?
Mengacu pada metode ilmiah “Hypothetico Deductive Method”, proses
penelitian mengandung 2 aspek. Pertama, berkaitan dengan proses pembentukkan
kerangka atau konseptual dan perumusan hipotesis berdasarkan telaah pustaka untuk
menjawab masalah penelitian. Kedua, berkaitan dengan rancangan penelitian yang
meliputi pemilihan jenis penelitian yang dilakukan, lokasi penelitian, pemilihan
sampel dan pengumpulan serta analisis data.
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6
Identifikasi Identifikasi Perumusan Merancang Pengolahan & Penarikan
Masalah Secara Hipotesis Penelitian Analisis Data Kesimpulan
Teoritis
Penentuan Menentukan Berdasarkan Menentukan Desain A memang Mendeskripsikan
atau Kerangka referensi penelitian. mempengaruhi hasil pengolahan
pemilihan Konseptual teoritis dan Kualitatif/kuantitatif B dan dan analisis data.
Topik/pokok temuan pengaruhnya
masalah empiris signifikan
sebelumnya
Perumusan Perbandingan/ A Menentukan Lokasi Memberikan
Masalah persamaan berpengaruh Penelitian dan Kesimpulan dan
teoritis terhadap B waktu saran dari hasil
yang ada.
Apakah A Secara teoritis Data A dan B A berpengaruh
berpengaruh A ditentukan dengan terhadap B
terhadap B? berpengaruh instrumen
terhadap B

Anda mungkin juga menyukai