BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Jembrana mungkin salah satu kabupaten yang ada di Bali terletak diujung
barat dengan fenomena alam berbeda dan karakteristik alam berbeda daripada kabupaten –
kabupaten lainnya. Sesuai dengan iklim daerah tropis agraris Kabupaten Jembrana masih
sangat handal untuk memperkuat sektor-sektor informal sebagai daerah pertanian dan
perkebunan.
Selain itu terdapat beberapa jenis tanaman yang juga dibina dan dikembangkan antara
lain Kelapa Dalam, Kelapa Genja. Kopi Robusta, Cengkeh, Vanili dan lainnya.Disisi lain
pendapatan petani dalam pengelolaan perkebunannya cenderung mengalami penurunan hal
ini tidak sebanding antara biaya produksi dengan hasil yang didapatkannya.
Rendahnya hasil yang dinikmati petani dari usaha perkebunan disebabkan karena
panjangnya mata rantai distribusi tersebut, juga membuat harga ditingkat konsumen menjadi
tinggi sehingga sangat perlu keberadaan pasar produk pertanian ditingkatkan karena
banyaknya mata rantai yang harus dilalui untuk sampai konsumen.Kenyataan ini merupakan
salah satu penyebab hasil petani rendah sementara harga konsumen tinggi.
1
1.2. Maksud, Tujuan dan Lingkup Kegiatan
a. Mengetahui pola distribusi komoditi kelapa dan kakao dari petani sampai ke
konsumen pengguna
b. Menghitung biaya pendistribusian dan untuk mengetahui kebijakan daerah untuk
efisiensi sarana prasarana komoditi kelapa dan kakao.
c. Untuk mengetahui factor-faktor yang dapat memperpendek rantai saluran
pemasaran komoditi hasil perkebunan kelapa dan kakao do kecamatan Mendoyo
dan Melaya
d. Membuat pola rantai distribusi yang lebih efektif dan efisien terhadap hasil
perkebunan kelapa dankakao di Kecamatan Mendoyo dan Melaya
e. Untuk mengetahui kebujakan daerah yang perlu ditetapkan dalam mendukung
efisiensi saluran pemasaran komoditi hasil perkebunan kelapa dan kakao di
Kecamatan Mendoyo dan Melaya
2
1.3 Metodologi Penelitian
3
BAB II
Kakao dan kelapa merupakan komoditas unggulan sektor perkebunan yang tumbuh
dan berkembang di kec. Melaya dan Mendoyo dengan baik dan menjadi sumber
pendapatan masyarakat. Keberhasilan dalam membudidayakan tanaman tersebut hingga
menghasilkan buah, belum menjamin keberhasilan pendapatan sesuai dengan yang
diharapkan. Bila hasil tersebut tidak dipasarkan dengan baik. Dari proses panen hingga
terjual memerlukan proses distribusi, pada proses ini akan dapat mempengaruhi pendapatan
petani yang memiliki kakao dan kelapa dalam memasarkan produknya dengan saluran yang
panjang maupun pendek sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupannya. Untuk itu bila
masyarakat petani melakukan fungsi distribusi agar produk menjadi wujud yang sebenarnya.
Menurut Gito Sudarmo (1995), distribusi merupakan yang harus diketahui pengusaha untuk
menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya
itu ke konsumen oleh karena itu maka diperlukan penyalur.Irwan dkk (1996) menyatakan,
bahwa saluran distribusi adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih
hak atas hak atau membantu dalam memmbantu pengalihan hak atas jasa selama berpindah
dari produsen-konsumen. Dari konsep itu dise disebutkan ditinjau dari asas manfaat
distribusi, pemasaran akan meningkatkan nilai produk.
Jadi Kab. Jembrana terdiri dari 5 Kec. Dengan 51 Desa /Kelurahan dengan Luas 84.180 Ha.
4
2.3. Analisa Penelitian
2.4. Simpulan
Dari hasil analisa dilapangan menunjukkan dalam pemasaran dan distribusi
komoditas unggulan kelapa dan kakao di Kec. Melaya dan Mendoyo Kab. Jembrana dapat
disimpulkan beberpa hal antara lain :
2.5. Saran
1. Pola distribusi petani kakao dan kelapa untuk mendapatkan manfaat yang lebih
baik diperlukan peningkatan peran serta pemerintah dan pembinaan yang lebih
intensif dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia Petaninya.
1. Mencoba melakukan pola pilihan penanaman kelapa dan kakao untuk
menghasilkan peningkatan produk tanaman.
5
BAB III
RUJUKAN
Lampiran
Daftar Pustaka :
Penulis : KELOMPOK I