Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah proses untuk memperoleh sesuatu pengalaman atau
pengetahuan yang baru yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan dan
memajukan kehidupannya. Proses berpindahnya informasi atau pengetahuan dari satu
orang ke orang yang lain sering disebut dengan proses belajar mengajar.
Psikologi belajar / teori belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan
intelektual (mental) siswa, yaitu tentang apa yang terjadi dan diharapkan terjadi pada
intelektual anak, dan tentang kegiatan intelektual anak mengenai hal-hal yang bisa
dipikirkan pada usia tertentu. tentang teori belajar sangatlah penting untuk proses
pembelajaran matematika di kelas. Dengan memahami teori belajar yang ada, guru
diharapkan dapat merancang proses belajar-mengajar yang lebih baik di kelas dengan
lebih baik karena sudah berlandaskan pada teori-teori belajar (learning theory)
sebagai acuannya

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan :
1. Apa pengertian Psikologi ?
2. Apa saja teori-teori psikologi ?
3. Bagaimana penerapan teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli dalam
pembelajaran matematika ?

C. Tujuan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu psikologi
2. Untuk mengetahui teori-teori psikologi
3. Untuk mengetahui penerapan teori belajar dalam pembelajran matematika
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui apa itu teori
belajar dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika.
BAB 2
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Psikologi
Psikologi terbentuk dari kata “psyche” yang berarti “jiwa” dan “logos” berarti
“ilmu”. dari bentukan kata tersebut dapatlah diartikan bahwa psikologi adalah
ilmu yang memepelajri jiwa. Akan tetapi, mengartikan psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari jiwa sebenarnya kurang tepat. Kenyataannya psikolgi tidak
mengkaji jiwa sebagai objeknya, karena jiwa merupakan sesuatu yang tidak dapat
diamati secara konkrit, dan jiwa merupakan salah satu aspek saja dalam
kehidupan individu secara keseluruhan. Jadi, psikologi lebih tepat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu (khususnya manusia)
dalam interaksinya dengan lingkungan. Secara umum psikologi adalah ilmu yang
mempelajari gejala kejiwaan seseorang yang sangat penting adanya dalam proses
pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan alat dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan, karena prinsip yang terkandung dalam
psikologi pendidikan dapat dijadikan landasan berfikir dan bertindak dalam
mengelola proses belajar-mengajar, yang merupakan unsur utama dalam
pelaksanaan setiap sistem pendidikan.

2.2 Teori-teori Psikologi


1. Teori Thorndike
Edward LeeThorndike, lahir di Williamsburg, Massachus sets pada tahun
1874. Thorndike mendapat gelar sarjananya dari Wesleyan University di
Connecticut pada tahun 1895, dan master dari Hardvard pada tahun 1897. ketika
disana, dia mengikuti kelasnya Williyams James dan merekapun cepat menjadi
akrab.dia menerima beasiswa di Colombia, dan mendapatkan gelar PhD-nya
tahun 1898
2 Teori belajar Thorndike
Teori belajar yang dikemukakan Thorndike disebut “Connectionism” karena
belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan
respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dalam rangka menilai
respon yang terdapat bagi stimulus tertentu.Adapun Ciri-ciri belajar trial and
error, antara lain;
a. Ada motif pendorong aktivitas;
b. Ada berbagai respon terhadap situasi;
c. Ada eliminasi respon-respon yang gagal atau salah;
d. Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari penelitiannya itu;
Dari penelitian yang dilakukan oleh Thorndike, dapat disimpulkan; “perlu adanya
motivasi dalam proses belajar, sertaada efek positif atau sebagi suatu bentuk
kepuasan yang akan dicapai oleh respons. Menurut Thorndike, belajar adalah
proses interaksi antara interaksi antara stimulus dan respons. Stimulus adalah apa
yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-
hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respons adalah
reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan

3. Hukum-Hukum yang digunakan Edward Lee Thorndike


A. Hukum kesiapan (the law of readiness)
1) Agar proses belajar mencapai hasil yang sebaik-baiknya, maka diperlukan
adanya kesiapan dari organisme untuk melakukan belajar. Apabila individu
sudah siap untuk melakukan suatu tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah
laku tersebut memberi atau mendatangkan kepuasan.
2) Bila seseorang sudah siap melakukan suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku
tersebut tidak dilaksanakan maka akan menimbulkan kekecewaan baginya,
sehingga menyebabkan dilakukannya tingkah laku lain untuk mengurangi
kekecewaannya.
3) Apabila seseorang belum siap melakukan suatu tingkah laku, tetapi ia
terpaksa melakukannya, maka akan menimbulkan ketidakpuasan.
4) Apabila seseorang belum siap melakukan suatu tingkah laku, dan menunda
untuk melakukan tingkah laku tersebut, maka akan menimbulkan kepuasan.
B. Hukum Latihan (the law of exercise)
1) Hukum penggunaan; prinsip hukum ini adalah hubungan antara stilumus
dan respons yang akan menjadi semakin kuat jika sering digunakannya.
2) Hukum tidak ada penggunaan; prinsip hukum ini adalah hubungan antara
stimulus dan respons yang akan melemah jika tidak diikuti dengan
pengulangan (latihan).
c. Hukum Akibat (the law of effect)
Hukum ini berbunyi “hubungan antar stimulus dan respons diperkuat
apabila akibatnya memuaskan dan akan melemah apabila akibatnya tidak
memuaskan”. Suatu perbuatan yang menyebabkan kesenangan atau kepuasan
cenderung untuk diulang, sebaliknya apabila tidak menyenangkan akan
cenderung dihentikan.

2. Teori Skiner
Skinner lahir di Susquehana pada tahun1904. Ia mencapai gelar master dan
Ph.D di Universitas Harvard.
1. Teori Belajar Skinner
Skinner menyatakan bahwa ganjaran (reward) atau penguatan
(reinforcement) mempunyai peranan yang amat penting dalam proses
belajar. Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif, jika penguatan
tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku anak dalam melakukan
pengulangan perilakunya itu. Untuk mengubah tingkah laku anak dari
negatif menjadi positif, guru perlu mengetahui psikologi yang dapat
digunakan untuk memperkirakan dan mengendalikan tingkah laku anak.
Skinner menambahkan bahwa jika respon siswa baik (menunjang
efektivitas pencapaian tujuan) harus segera diberikan penguatan positif agar
respon tersebut lebih baik lagi, atau minimal perbuatan baik itu
dipertahankan. Penemuan skinner memusatkan hubungan antara tingkah
laku dan konsekuen. Contoh Penerapan Teori Skinner dalam Kasus
Matematika; Seorang siswa diberi soal matematika sederhana dan siswa
dapat menyelesaikannya sendiri. Guru memuji siswa karena telah berhasil
menyelesaikan soal tersebut. Dengan peristiwa ini siswa merasa yakin atas
kemampuannya, sehingga timbul respon mempelajari pelajaran berikutnya
yang sesuai atau lanjutan apa yang dapat dia selesaikan tadi. Selanjutnya
dikatakan bahwa pada umumnya stimulus yang demikian pada umumnya
mendahului respon yang ditimbulkan. Belajar dengan respondent
conditioning ini hanya efektif jika suatu respon timbul karena kehadiran
stimulus tertentu.
3.Teori Ausebel
David Paul Ausubel (1918-2008) merupakan salah seorang ahli
psikologi Amerika. Ausubel dilahirkan pada 25 Oktober 1918 dan
dibesarkan di Brooklyn, New York. Beliau mendapat pendidikan di
Universiti of Pennsylvania dan mendapat ijazah kehormatan pada tahun
1939 dalam bidang psikologi
1. Teori Pembelajaran Ausubel
Teori belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar
dimulai. Ausubel mengklasifikasikan makna belajar ke dalam dua dimens.
Dimensi pertama: cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan
pada siswa melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua: cara bagimana siswa dapat mengaitkan informasi itu
pada struktur kognitif yang dimilikinya.
2. Penerapan Pemikiran Ausubel
Dalam perkembangannya, belajar bermakna dapat diterapkan melalui
berbagai cara pengajaran, misalnya pengajaran dengan menggunakan peta
konsep.Penerapan peta konsep dalam pembelajaran dapat dilakukan untuk
menguji dan mengetahui penguasaan siswa terhadap pokok materi yang
akan diberikan, serta untuk mengetahui konsep esensial apa saja yang
perlu diajarkan
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Psikologi terdapat banyak teori-teori diantaranya yaitu:
 Teori Thorndike, Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar
merupakan proses menentukan hubungan antara stimulus dan respon.
 Teori Skinner menyatakan bahwa ganjaran (reward) atau penguatan
(reinforcement) mempunyai peranan yang amat penting dalam proses
belajar.
 Teori Ausabel,teori belajar bermakna dan pentingnya pengulangan
sebelum belajar dimulai.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu pendidik diharapkan dapat menerapkan teori-
teori belajar dalam pembelajaran matematika. Sehingga pendidik mudah dalam
menyampaikan materi dalam pembelajaran matematika.

Anda mungkin juga menyukai