Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOPI ARABIKA ‘BERGENDAAL

KOFFIE’ DI KABUPATEN BENER MERIAH

Mirza Fahmi*, Akhmad Baihaqi** dan Irwan A Kadir**

ABSTRACT

Economic globalization and free trade are signified by hard competition that pushing
the industries to increase their productivity and product quality result, that is why we
need to analyze business management especially marketing strategic. The research was
done at Bergendaal Koffie, in Simpang Teritit, Bener Meriah District. The object of
research is marketing strategic data that competitive at Bergandaal Koffie. The purpose
of this research was to know marketing strategy at Bergendaal Koffie by using SWOT
(Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) analysis tool are consist of SAP
(Strategy Advantage Profile) analisys and ETOP (Environmental Threat Opportunity
Profile). SAP analysis to Bergendaal Koffie industry is placed in secure competition
position (Favourable) and ETOP analysis show that Bergendaal Koffie industry
including Speculative Business. Combination of those two matrixs in SWOT shows in
the infestation position. It means that optional of good strategy that could be
implemented by Bergendaal Koffie industry is doing invest to harvest, the meaning is to
invest for the short term and then reaping the reward of this investment in the future.

Keywords: SWOT, SAP, ETOP, Marketing Strategy

PENDAHULUAN merupakan pola pengusahaan kopi yang


terbesar, sedangkan perkebunan swasta
Kopi merupakan minuman hanya sebagian kecil. Pusat penghasil
internasional dan digemari oleh bangsa- tanaman kopi di Provinsi Aceh terdapat
bangsa di seluruh dunia yang sudah di Kabupaten Aceh Tengah dan
menjadi bagian dari kehidupan manusia Kabupaten Bener Meriah. Kedua daerah
sehari-hari. Saat ini kopi merupakan ini menjadikan kopi sebagai prioritas
salah satu bahan perdagangan penting utama dalam peningkatan produksi dan
dunia dan melibatkan jaringan kualitas untuk perencanaan
perdagangan antar bangsa dari negara- pembangunan perkebunan ke masa yang
negara berkembang ke negara-negara akan datang.
maju yang merupakan konsumen utama Kopi Gayo Arabika asal
(Siswoputranto, 1993). Kabupaten Bener Meriah sudah lama
Salah satu daerah penghasil dikenal oleh kalangan pengusaha kopi
utama kopi di Indonesia adalah provinsi baik itu tingkat Regional, Nasional dan
Aceh, selain provinsi Lampung, Manca Negara. Sehingga importir dari
Sumatera Selatan dan Bengkulu. Di dalam dan luar negeri secara berkala
Aceh tanaman kopi diusahakan dengan sering berkunjung ke Kabupaten ini.
pola perkebunan rakyat dan perkebunan
swasta. Pola perkebunan rakyat
__________________
* Mahasiswa Jurusan Sosial ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh
* Staf Pengajar Jurusan Sosial ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 28


Prospek kopi semakin pertimbangan bahwa perusahaan
menjanjikan dengan semakin luasnya tersebut adalah perusahaan yang
pasar, namun sering kali petani tidak memiliki merek dagang kopi arabika
mendapatkan keuntungan dari nilai gayo Bergendaal Koffie yang sudah
tambah kopi yang telah diolah. Hal ini dikenal.
disebakan ekspor kopi Arabika mentah Objek penelitian ini adalah data
(biji) harganya lebih murah yang berkenaan dengan analisis strategi
dibandingkan kopi Arabika yang telah pemasaran kopi arabika Bergendaal
di olah. Permintaan terhadap kopi Koffie di kabupaten Bener Meriah.
arabika olahan sekarang sudah mulai Ruang lingkup penelitian ini terbatas
meningkat, dan supaya petani tetap pada strategi pemasaran kopi arabika
mendapatkan nilai tambah dari kopi Bergendaaal Koffie.
arabika adalah dengan cara mengolah
biji kopi arabika tersebut menjadi Metode dan Teknik Pengumpulan
sebuah produk siap saji (Yodhi, 2006). Data
Bergendaal Koffie adalah sebuah Metode yang digunakan dalam
industri yang menghasilkan kopi olahan penelitian ini adalah studi kasus.
Arabika Gayo, yang berada di simpang Metode studi kasus merupakan strategi
Teritit, kecamatan Weh Pesam, yang tepat bila peneliti hanya memiliki
Kabupaten Bener Meriah. Bergendaal sedikit peluang untuk mengontrol
Koffie sendiri berasal dari bahasa peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki
Belanda yang artinya bukit atau lembah dan fokus penelitiannya terletak pada
kopi. Bergendaal menjadi salah satu fenomena kontemporer di dalam
industri kopi olahan pertama di Bener konteks kehidupan nyata
meriah, dan sudah menghasilkan produk (Suwarsono,2002).
kopi Arabica bermerek dagang juga Sumber data dalam penelitian
dengan nama yang sama Bergendaal ini adalah data primer dan data
Koffie, kawasan Asia merupakan negara sekunder. Data primer diperoleh dari
tujuan ekspor dari Bergendaal Koffie. pengamatan langsung di lapangan
Pemilihan strategi yang tepat (observasi) dan wawancara dengan
dalam proses pemasaran akan sangat pihak manajemen industri Bergendaaal
mempengaruhi terhadap tercapainya Koffie serta hasil pengisian kuesioner
tujuan industri. Dalam hal ini industri oleh pihak-pihak tersebut. Sedangkan
Bergendaal Koffie harus menerapkan data sekunder diperoleh dari literatur
strategi-strategi pemasaran. Untuk itu dan bacaaan lainnya seperti buku,jurnal
diperlukan suatu penelitian tentang dan artikel serta publikasi data dari
strategi pemasaran kopi arabika yang perusahaan maupun instansi yang
tepat bagi industri Bergendaal Koffie di terkait dengan penulisan penelitian ini
Bener Meriah. baik pemerintah maupun swasta.

METODE PENELITIAN
Batasan Variabel
Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Variabel yang digunakan dalam
Penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut :
Penelitian ini dilakukan 1. Variabel internal pemasaran adalah
perusahaan Bergendaal Koffie di variabel yang dapat dikendalikan
Simpang Teritit, kecamatan Weh karena berasal dari dalam industri
Pesam, Kabupaten Bener Meriah. dan memiliki dampak yang langsung
Penentuan daerah ini dilakukan secara kepada industri. Variabel ini meliputi
sengaja (purposive) dengan kekuatan dan kelemahan industri
antara lain :

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 29


a. Kualitas adalah ciri dan karakter peluang dan ancaman indutri antara
suatu produk atau jasa yang lain:
mempengaruhi kemampuan a. Peraturan pemerintah dan
produk tersebut untuk memuaskan kebijakan yang ditetapkan oleh
kebutuhan tertentu. dalam industri perdagangan.
b. Promosi adalah upaya untuk b. Mitra kerja adalah jaringan
memberitahukan atau kerjasama dengan industri lain.
menawarkan produk atau jasa c. Stabilitas ekonomi adalah
dengan tujuan menarik calon pertumbuhan ekonomi yang
konsumen untuk membeli atau diukur dari pendapatannya.
mengkonsumsinya. d. Pesaing adalah perusahaan yang
c. Harga adalah nilai tukar atas menghasilkan atau menjual
produk atau jasa. barang/jasa yang sama atau mirip
d. Karyawan adalah aset utama dengan produk yang ditawarkan.
industri yang menjadi pelaku yang
aktif dari setiap aktifitas yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan industri.
e. Pangsa pasar merupakan bagian
pasar yang dapat diraih oleh suatu Identifikasi Variabel Internal
industri. Pemasaran Menggunakan Analisis
f. Tempat lokasi adalah letak suatu SAP (Strategic Advantages Profile)
industri menjalankan proses Identifikasi variabel internal
produksinya. pemasaran meliputi faktor-faktor
g. Teknologi adalah sarana kekuatan dan kelemahan industri
pendukung dalam proses produk didasarkan pada hasil analisis
agar nilai tambah suatu produk menggunakan SAP (Strategic
semakin meningkat. Advantages Profile).
h. Sumber daya manusia adalah Analisis SAP ini digunakan
kemampuan daya pikir dan untuk mendapatkan gambaran posisi
keahlian yang dimiliki suatu strategis perusahaan Bergendaal Koffie
individu. dilihat dari sudut pandang persaingan
2. Variabel eksternal pemasaran adalah dengan faktor-faktor internal yang
variabel yang tidak dapat meliputi kekuatan dan kelemahan. Hasil
dikendalikan karena berasal dari luar pembobotan dan penilaian variabel
industri yang memerlukan internal pemasaran dapat dijelaskan
pengendalian jangka panjang dari pada tabel berikut:
industri. Variabel ini meliputi

Tabel 1. Perhitungan Jumlah Bobot Tertimbang Variabel Internal Pemasaran.


No Elemen Bobot Rating Bobot x Rating
1. Kualitas 0,15 5 0,75
2. Promosi 0,14 4 0,56
3. Harga 0,12 4 0,48
4. Karyawan 0,12 4 0,48
5. Pangsa pasar 0,11 3 0,33
6. Tempat Lokasi 0,12 2 0,24
7. Teknologi 0,12 2 0,24
8. Sumber Daya Manusia 0,12 2 0,24
Jumlah 1,00 3,32
Sumber : Data primer yang di olah. (2013)

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 30


Hasil perhitungan pada Tabel. 1 Bergendaaal Koffie memiliki kekuatan
diperoleh hasil perhitungan nilai tertentu yang tidak di miliki oleh
tertimbang (bobot x nilai) sebesar 3,32 pesaing, yang dapat menjadi
yang berarti industri Bergendaaal Koffie keunggulan. Dengan keunggulan ini
memiliki keunggulan yang cukup. dapat digunakan strategi tertentu dan
Tidak memiliki kekuatan yang khas dan dapat memperbaiki kondisi perusahaan
istimewa, akan tetapi memiliki lebih agar bisa berada dalam persaingan
dari cukup potensi untuk dikembangkan diatas rata-rata.
lebih jauh karena Bergendaaal Koffie
memiliki keunggulan dalam aspek Identifikasi Faktor-Faktor Peluang
kualitas produk. dan Ancaman Industri Menggunakan
Dengan demikian penentuan kelompok Analisis ETOP (Environmental
posisi persaingan menjadi sebagai Threat & Opportunity Profile)
berikut: Identifikasi faktor-faktor peluang
dan ancaman perusahaan didasarkan
Nilai : Posisi persaingan : pada hasil analisis lingkungan eksternal
1,00 – 1,66 Avoid yang dilakukan terhadap perusahaan.
1,67 – 2,33 Weak Berdasarkan analisis tersebut,
2,34 – 3,00 Tenable didapatkan beberapa faktor strategi
3,01 – 3,67 Favorable eksternal perusahaan yang merupakan
3,68 – 4,34 Strong peluang dan ancaman perusahaan.
4,35 – 5,00 Dominant
Analisis Peluang
Data Tabel 1 diperoleh nilai Hasil perhitungan pembobotan
SAP sebesar 3,32 yang berarti bahwa dan penilaian lingkungan eksternal yang
perusahaan Bergendaaal Koffie pada merupakan peluang dapat diringkas
posisi persaingan Favorable (aman). seperti pada Tabel 2.
Posisi ini berarti perusahaan
Tabel 2. Perhitungan Jumlah Nilai Tertimbang Elemen Peluang

Bobot x
No Elemen Peluang Bobot Rating
Rating
1. Kemudahan memperoleh bahan baku 0,21 5 1,05
2. Permintaan terhadap kopi meningkat 0,23 4 0,92
3. Adanya mitra kerja baru 0,20 4 0,80
4. Meningkatnya pemasaran produk kopi olahan 0,21 3 0,63
5. Model pemasaran yang semakin dinamis 0,16 3 0,48
Jumlah 1,00 3,88
Sumber : Data primer yang di olah (2013)

Hasil analisis identifikasi perhitungan diperoleh hasil nilai


peluang pada Tbel 2, dapat disimpulkan tertimbang (bobot x nilai) diperoleh
industri Bergendaal Koffie mempunyai angka 3,88 yang berarti perusahaan
peluang terbesar pada elemen Bergendaal Koffie memiliki peluang
kemudahan memperoleh bahan baku bisnis yang cukup tinggi. Peluang
dengan nilai sebesar 1,05. Permintaan sukses akan terbuka luas kalau industri
terhadap kopi meningkat merupakan Bergendaal Koffie mampu
peluang terbesar kedua yang bisa memanfaatkannya dengan baik.
dimanfaatkan Bergendaal Koffie dalam
mengembangkan bisnisnya. Dari hasil

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 31


Analisis Ancaman kedua yang harus dicari solusinya oleh
Hasil identifikasi beberapa industri Bergendaal Koffie agar mereka
ancaman tersebut, dapat disimpulkan tetap bisa lancar mengembangkan
industri Bergendaal Koffie mempunyai bisnisnya. Hasil perhitungan
ancaman terbesar pada elemen pembobotan dan penilaian lingkungan
peraturan pemerintah yang eksternal yang merupakan ancaman
memberatkan sebesar 1,16. Stabilitas dapat diringkas seperti Tabel 3 berikut.
ekonomi merupakan ancaman terbesar

Tabel 3. Perhitungan Jumlah Nilai Tertimbang Elemen Ancaman

Bobot x
No Elemen Ancaman Bobot Rating
Rating
Peraturan pemerintah yang
1. 0,29 4 1,16
memberatkan
2. Stabilitas ekonomi. 0,27 4 1,08
3. Banyaknya produk palsu di pasaran. 0,22 3 0,66
4. Banyaknya pesaing 0,22 3 0,66
Jumlah 1.00 3,56
Sumber : Data primer yang di olah (2013)

Maktriks ETOP (Environmental spekulasi. Posisi ini berarti usaha yang


Threat and Opportunity Profile) memiliki peluang untuk sukses yang
tinggi tetapi resiko yang harus dihadapi
Dari penilaian elemen ancaman dan juga tinggi sebanding dengan sukses
peluang yang telah di analisis pada yang dicapai. Apabila usahanya berhasil
analisis ETOP di atas. Industri dapat maka perusahaan akan mendapatkan
mengetahui posisinya dalam persaingan keuntungan yang sangat besar tetapi
dengan menggunakan matriks ETOP sebaliknya jika gagal maka akan rugi
yang dapat dilihat seperti digambarkan besar. Perusahaan Bergendaal Koffie
oleh pada Gambar 1 berikut. akan berhasil mengembangkan
usahanya apabila perusahaan mampu
memanfaatkan peluang sebaik-baiknya,
sementara apabila tidak mampu
mengatasi ancaman yang akan muncul
maka bisnis Bergendaal Koffie akan
gagal. Posisi ini menjelaskan pula
pentingnya kebijakan strategi yang tepat
dan terencana untuk menentukan
keberhasilan bisnisnya.

Matriks Analisis SWOT


Hasil analisis SAP dan ETOP
menjelaskan posisi bergendal Koffie
dalam matriks analisis SWOT berada
Gambar 1. Matriks ETOP Industri pada posisi I atau Investasi. Posisi
Bergendaal Koffie Investasi dilihat bila perusahaan
Matriks ETOP menjelaskan mempunyai keunggulan strategi yang
bahwa posisi perusahaan Bergendaal dinyatakan dalam keunggulan yang
Koffie berada pada posisi usaha positif. Sementara lingkungan dunia

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 32


usaha yang dimasuki mempunyai kemudian harvesting yaitu melakukan
peluang yang besar dan potensial, maka investasi untuk jangka pendek dan
pilihan strategi yang baik yang bisa kemudian menuai hasil dari investasi
dilaksanakan oleh industri Bergendaal tersebut di masa depan.
Koffie adalah melakukan invest

Tabel 4. Matriks Posisi SWOT Perusahaan Bergendaal Koffie

ETOP Bisnis Usaha Usaha Usaha


SAP Ideal Dewasa Spekulatif Gawat
Dominant I I I I
Strong I I I I
Favourable I I I *) D
Tenable I I D D
Weak I D D D
Avoid D D D D
Ket : *) Posisi Bergendaal Koffie
I = Investasi
D = Divestasi

Posisi Invest memungkinkan sedangkan faktor tempat lokasi,


bagi industri Bergendaal Koffie, hal ini teknologi dan sumber daya manusia
disebabkan oleh: menjadi faktor kelemahan yang
1. Permintaan kopi yang berpeluang dimiliki oleh industri Bergendaal
meningkat dan otomotis juga akan Koffie.
berpeluang mempertinggi 2. Faktor-faktor ekternal pemasaran
penawaran terhadap kopi. yang mempengaruhi di industri
2. Meningkatnya jumlah pengusaha Bergendaal Koffie yaitu faktor
kopi akan membuka peluang peluang dengan sub faktor
kerjasama dengan Bergendaal kemudahan memperoleh bahan
Koffie. baku, permintaan terhadap kopi
meningkat, adanya mitra kerja baru,
Kemudahan memperoleh dan meningkatnya pemasaran produk
ketersediaan bahan baku berkualitas kopi olahan, dan model pemasaran
merupakan peluang bagi industri yang semakin dinamis, sedangkan
Bergendaal Koffie untuk bisa bertahan faktor yang menjadi ancaman
dalam jangka waktu lama. adalah peraturan pemerintah,
stabilitas ekonomi, banyaknya
KESIMPULAN DAN SARAN produk palsu di pasaran, dan
Kesimpulan banyaknya pesaing.
Berdasarkan hasil penelitian yang 3. Posisi Bergendaal Koffie
dilakukan dapat dirumuskan beberapa berdasarkan analisis SAP berada
kesimpulan sebagai berikut : pada posisi Aman (Favourable),
1. Faktor-faktor internal pemasaran posisi ini industri Bergendaal
yang mempengaruhi di industri Koffie memiliki kekuatan tertentu
Bergendaal Koffie adalah : kualitas, yang tidak dimiliki oleh pesaing
promosi, harga, karyawan, pangsa dan dapat menjadi keunggulan yang
pasar, tempat lokasi, teknologi dan dimiliki oleh perusahaan.
sumber daya manusia. Dengan
kekuatan utama adalah kualitas

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 33


4. Posisi Bergendaal Koffie Badan Pusat Statistik. 2012.Aceh Dalam
berdasarkan analisis ETOP berada Angka 2012.BPS.Aceh. Banda
pada posisi usaha spekulatif. Posisi Aceh
usaha ini memiliki peluang untuk Fandy Tjiptono, 1997. Strategi
sukses yang tinggi tetapi resiko Pemasaran, Edisi 1. Penerbit
yang harus dihadapi juga tinggi Andi, Yogyakarta
sebanding dengan sukses yang
dicapai. Ferdinand, Augusty (2002). Structural
5. Atas dasar analisis SAP dan ETOP, Equation Modeling Dalam
maka strategi perusahaan yang bisa Penelitian Manajemen.Semarang:
ditempuh berdasarkan matrik Badan Penerbit Universitas
SWOT adalah strategi Investasi Diponegoro.
yaitu melakukan investasi untuk Glueck dan Jauch. 2000. Manajemen
jangka pendek dan kemudian Strategis dan Kebijakan
menuai hasil dari investasi tersebut Perusahaan. Edisi Ketiga.
di masa depan. Terjemahan Murad dan Henry.
Erlangga. Jakarta.
Saran
1. Industri Bergendaal Koffie perlu Hikmah, 2011. Analisis Efisiensi
tetap mempertahankan kualitas Penggunaan Faktor Produksi
produk dan rasa yang telah dimiliki, Kopi Arabika Organik
karena ini merupakan kekuatan Bersertifikat Di Kecamatan
terbesar yang dimiliki industri. Pegasing Kabupaten Aceh
2. Perluasan promosi dapat dilakukan Tengah. Unsyiah. Banda Aceh.
industri Bergendaal Koffie untuk
Jiani Handoko, 1991. Kebijaksanaan
menambah jaringan pemasaran
Perusahaan, Penerbit BPFE
produk melalui menambah outlet
Universitas Gajah Mada,
coffee shop ditinjau kultur
Jogjakarta.
masyarakat Aceh yang suka minum
kopi. Jati, Yodhi Purwoko, 2006. Analisis
3. Untuk membantu meningkatkan Nilai Tambah Dan Strategi
perekonomian masyarakat di Pemasaran Kopi Bubuk Arabika
Kabupaten Bener Meriah, Kelompok Tani Manunggal VI
diharapkan perhatian dari Kecamatan Jambu Semarang.
pemerintah daerah untuk IPB. Bogor
mendukung dan membantu industri Kusnadi, Agustina Hanafi, 1999.
yang mengembangkan usaha Strategi Manajemen. Edisi
terutama di sektor industri kopi. Kelima, Cetakan Pertama,BPFE
Kegiatan yang dilakukan UGM, Jogjakarta.
diantaranya sistem birokrasi izin
usaha dan mempermudah regulasi Kotler, Philip. 1989. Prinsip-prinsip
ekspor dan penurunan pajak. Pemasaran, Penerbit Intermedia,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Kotler, dan Keller, 2007. Manajemen
Amstrong, Gary & Philip, Kotler, 2000. Pemasaran Jilid I, Edisi
Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Keduabelas. PT Indeks.
Alih. Bahasa Alexander Sindoro Gramedia, Jakarta.
dan Benjamin Molan,
Prenhalindo, Jakarta Lucas, Bryan A, Farrell dan
Michael D. Hartline (2005).
Marketing Strategy. South-

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 34


Western, USA. Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Muhammad Suwarsono,(2002).
Manajemen Strategik; Konsep Tull,D.S. and L. R. Kahle, 1990.
dan Kasus,Edisi ketiga, UPP Marketing Management,
AMP YKPN, Jogyakarta. MaxwellMacMillan International
Editions, New Yor.k, NY. USA.
Siswoputranto. 1993. Kopi
Internasional dan Indonesia. Umar Husein, 1999. Riset Strategi
Kanisius.Yogyakarta. Perusahaan. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (1997). Analisis
SWOT Teknik Membedah Kasus

Agrisep Vol (14) No. 1 , 2013 35

Anda mungkin juga menyukai