Anda di halaman 1dari 5

DRAF PROPOSAL PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
Judul : Variasi Ketebalan Bagian Inlet SPL-Glapiler Terhadap
Mutu Fisik Sumber Air Industri Pangan
Nama : Pascal Pasteur
NPM : E1G014068
Pembimbing Utama : Ir.Sigit Mujiharjo M.SAE
Pembimbing Pendamping :
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air merupakan bahan alam yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan
tanaman yaitu sebagai media pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber energi
serta berbagai keperluan lainnya (Arsyad, 1989).
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Pengelolaan sumber daya air yang kurang
baik dapat menyebabkan kekurangan air. Maka dari itu air dikatakan sebagai sumber kehidupan.
Karena tanpa air manusia, hewan, dan tumbuhan serta penghuni kehidupan di bumi ini tidak
akan berlangsung. Air bersih sebagai infrastuktur kota sangat berperan dalam menunjang
perkembangan kota. Antara lain membutuhkan sistem perencanaan air bersih yang baik sehingga
mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan penduduknya. Pengelolaan sistem penyediaan air
bersih yang layak, serta memenuhi kebutuhan masyarakat dan aktivitas perkotaan secara
keseluruhan akan meningkatkan produktivitas kota (Komalia dkk, 2013)
Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air adalah kuantitas air
yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air
untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan industri,
domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk
penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi
mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air (Effendi, 2003).
Penurunan kualitas air tidak hanya diakibatkan oleh limbah industri, tetapi juga
diakibatkan oleh limbah rumah tangga baik limbah cair maupun limbah padat (Lallanilla,
2013).
Untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat mengenai kebutuhan air bersih, maka
perlu disesuaikan teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat
itu sendiri. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air sederhana
dengan saringan media berbutir yaitu pasir (Quddus, 2014).
Saringan pasir lambat adalah bak saringan yang menggunakan pasir sebagai media
filter dengan ukuran butiran sangat kecil, Namun mempunyai kandungan kuarsa yang
tinggi. Proses penyaringan berlangsung secara gravitasi, sangat lambat, dan simultan pada
seluruh permukaan media (Utomo dkk, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Belum didapatkan hasil perubahan tebal ukuran bagian inlet SPL-Glapiler terhadap air
yang disaring.
2. Belum didapatkan mutu fisik air setelah disaring menggunakan SPL-Glapiler.

1.3. Tujuan
1. Untuk mendapatkan hasil perubahan tebal ukuran bagian inlet SPL-Glapiler pada air yang
disaring.
2. Untuk mendapatkan hasil mutu fisik air setelah disaring menggunakan SPL-Glapiler.
1.4 Batasan Masalah
Sumber air industri pangan menggunakan air dari sumur disekitar Universitas Bengkulu
dan parameter yang diamati yaitu kekeruhan, warna, bau dan TSS

1.5 Manfaat
1. Pada mahasiswa dapat memberikan refrensi untuk melakukan pengujian menggunakan
SPL Glapiler kedepannya.
2. Bagi masyarakat dapat menggunakan alat SPL-Glapiler dalam mengelola air yang kotor
menjadi air bersih.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu, Pada bulan Agustus – September tahun 2017.

3.2 Bahan dan Alat


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah saringan pasir gravitasi kapiler (SPL-
Grapiler) nefelometer, gelas piala, botol semprot, pipet neraca analitik, labu ukur, vakum,
pengaduk magnetik, kertas saring, oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pasir, air sumur yang tercemar, aquades.

3.3 Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan saringan pasir lambat dengan sistem gravitasi kapiler (SPL-
Grapiler), menggunakan bagian inlet yang berbeda dengan 3 kali pengulangan dengan metode
rancangan acak lengkap. Perlakuan 1 menguji satu persatu bagian inlet yang berbeda ukuran.
Perlakuan 2 Menguji hasil penyaringan mutu fisiknya.

3.4 Tahapan Penelitian


3.4.1 Persiapan Bahan dan Media Penyaringan
Penyaringan menggunakan sarinagn pasir lambat SPL-Glapiler dengan ukuran persegi 50
cm dan ukuran bagian inlet 20 cm, 30 cm dan 40 cm dan air sumur yang tercemar.

3.4.2 Pengambilan dan Penyaringan Sumber Air Industri Pangan


Pada tahap ini dimulai dari air untuk industri yang kotor diendapkan terlebih dulu.
Setelah itu air dimasukan kedalam bak inlet, kemudian dialirkan kedalam penyaringan hasil
penyaringan tersebut ditampung pada bak outlet.
3.4.3 Pengujian
Pada tahap ini air hasil penyaringan kemudian dilakukan pengujian terhadap sifat fisiknya
(Kekeruhan, warna, bau dan TSS).
3.5 Parameter Pengamatan
Parameter yang akan diukur dari setiap sampel adalah kekeruhan, warna, bau dan TSS
setelah dilakukan penyaringan.
3.5.1 Kekeruhan
Kekeruhaan ini diuji sesuai dengan SNI 06-6989.25-2005 yaitu: Cuci tabung
nefelometer dengan air suling. Kocok contoh dan masukkan contoh kedalam tabung pada
nefelometer. Pasang tutupnya. Biarkan alat menunjukkan nilai yang stabil. Biarkan nilai
kekeruhaan contoh yang teramati.
Perhitungan :

Kekeruhan (NTU) = A x fp

Dimana : A = kekeruhaan dalam NTU contoh yang diencerkan

Fp = faktor pengenceran

3.5.2 Warna
Pengujian warna dilakukan dengan menggunakan Munsell color charts.
3.5.3 Bau
Pengukuran parameter bau dilakukan dengan uji organoleptik, untuk mengetahui tingkat
bau dengan 10 orang panelis tidak terlatih yaitu mahasiswa di lingkungan Universitas Bengkulu.
3.5.4 TSS
Pengujian dilakukan dengan melakukan penyaringan menggunakan peralatan vakum.
Saringan dibasahi dengan sedikit aquades. Contoh uji diaduk dengan pengaduk magnetik untuk
memperoleh contoh uji yang lebih homogen. Contoh uji dipipet dengan volume tertentu, pada
waktu contoh diaduk dengan pengaduk magnetik. Penyaringan dilakukan menggunakan kertas
saring yang dicuci dengan 3x10 mL air suling, dibiarkan kering sempurna, dan dilanjutkan
penyaringan dengan vakum selama 3 menit agar diperoleh penyaringan sempurna. Kemudian
contoh uji dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian tambahan. Kertas saring
dipindahkan secara hati-hati dari peralatan penyaring dan dipindahkan ke wadah timbang
aluminium sebagai penyangga. Kemudian dikeringkan dalam oven minimal selama 1 jam pada
suhu 103 sampai dengan 105°C.
- Perhitungan TSS

W0 : Berat awal (mg)


W1 : Berat akhir (mg)
V : Volume sampel (mL)
3.6 Analisis Data
Data yang terkumpul akan diolah/dianalisis dengan menggunakan analisis hubungan (plot)
antara perubahan ketebalan ukuran bagian inlet dengan karakteristik fisik air hasil penyaringan.
Data akan dibandingkan dengan standar SNI
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor

Birdi. GS, 1979. Water Supply and Sanitary Engineering, Dhanpat Roy & Sons. Nai-Sorak Delhi.
BSN SNI 3981, 2008. Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat.
BSN SNI 06-6989.25:2005. Cara Uji Kekeruhan Dengan Nefelometer
Dresto, Ronald L, 1997. Theory and Practice of Water and Wastewater Treatment. JohnWilley and
Sons Inc. USA.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Kanisisus. Yogyakarta.

Huisman, 1975. Slow Sand Filtrasion, Lecture Note. Deltf University of Technology. Netherlands.
Komalia Kiki & Indrawan Ivan, 2013. Analisis Pemakaian Air Bersih ( Pdam ) Untuk Kota
Pematang Siantar. Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. Medan
Nusa Idaman Said & Anie Herlambang.1999. Pengolaghan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir
Lambat Up Low. Kelompok Teknologi Pengolahan Air Bersih dan Limbah Cair BPPT-
Lingkungan. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/ MENKES/IV/2010. Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum.
Purwo Subekti, Anton Ariyanto & Frans Yadi Simamora, 2012. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air
Bersih Dengan Saringan Pasir Lambat Up Low Di Kampus Universitas Pasir Pengaraian
Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau. Universitas Pasir Pangaraian. Riau.
Quddus Rachmat, 2014. Teknik Pengolahan Air Bersidengan Sistem Saringan Pasir Lambat
(Downflow) Yang Bersumber Dari Sungai Musi. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Tjokrokusumo KRT, 1998. Pengantar Engineering Lingkungan. STTL (YLH). Yogyakarta.
www.icheme.org diakses tanggal 11-04-2017

Anda mungkin juga menyukai