Realisasi sementara pendapatan negara dan hibah tahun lalu sebesar Rp 1.655,8 triliun yang
berarti mencapai 95,4 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)
2017. Raihan ini lebih tinggi dari realisasi anggaran 2016 yang hanya mencapai 87,11 persen.
Untuk realisasi penerimaan dalam negeri pada 2017 mencapai Rp 1.648,1 atau sebesar 95,1
persen juga lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang hanya 86,7 persen. Dari penerimaan
perpajakan 2017 mencapai Rp 1.339,8 triliun atau 90,98 persen dibanding tahun sebelumnya 83,5
persen serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada 2017 mencapai Rp 308,4 triliun atau
118,5 persen dari tahun sebelumnya 106,9 persen. Sementara realisasi pendapatan hibah justru
mengalami penurunan menjadi 245,2 persen dari sebelumnya 450 persen.
Dalam APBN 2018, pendapatan negara ditargetkan meningkat 9,1 persen menjadi Rp 1.894,72
triliun dari outlook APBN-P 2017 sebesar Rp 1.736,1 triliun sementara belanja negara naik 5,8 persen
m enjadi Rp 2.220,66 triliun.
Melalui deskripsi di atas saya menyimpulkan bahwa Pendapatan nasional tahun 2017
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 1.655,8 triliun yang berati mencapai 95,4 persen
dari tahun sebelumnya yang hanya 87,11 persen.
Penghitungan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan rumus GNP AWAL – GNP AKHIR
: GNP AWAL . Jika dideskripsikan penghitungan pertumbuhan ekonomi antara tahun 2016 dan 2017
yaitu sebagai berikut :