BEREDAR DI MAKASSAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Farmasi Jurusan Farmasi
pada Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar
Oleh
ARMIATI ARIF
NIM. 70100105031
2009
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Penulis,
ARMIATI ARIF
NIM : 70100105031
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan farmasi Fakultas Ilmu
Rasa hormat serta ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pula kepada kakak-kakakku (Hj. Zulfah Arif, S.Ag, Hj. Syahriyani Arif, S.Ag,
H. M. Rusydi Arif, Lc, Warda Arif, S.Ag, Asriadi Arif, dr. Muliati Arif,
Sufriadi Arif, S.Pdi) dan seluruh keluarga, atas segenap kasih sayangnya yang
tiada hentinya serta doa dan pengorbanan yang tulus baik secara moril maupun
Pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih yang
sebesar besarnya pula kepada Bapak Rusli, S.Si, Apt, selaku pembimbing utama,
dan Ibu Haeria S.Si, selaku pembantu pembimbing atas keihlasanya meluangkan
waktu memberikan petunjuk dan saran, tenaga dan pikiran sejak perampungan
Makassar
2. Ketua Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar
3. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan karyawan (i) Fakultas Ilmu
Makassar.
di Fakultas Farmasi UIN mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Untuk sahabat-sahabat terbaikku Arni, Inna, Heni, Lia, Sidar, Uni, Mala
dan Sri makasi ya...Aku sangat sayang kalian karena kebersamaan selama ini
sangat indah dan berharga karena kalian adalah bagian dari keluarga penulis yang
Untuk seluruh angkatan 2005 Farmasi UIN yang tidak dapat penulis
sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya
berharap semoga hasil penelitian yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang farmasi dan bagi kita semua.
ARMIATI ARIF
ABSTRAK
NIM : 70100105031
NIM : 70100105031
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………….... i
KATA PENGANTAR.............................................................................. iv
ABSTRAK................................................................................................ vii
ABSTRACK............................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................ ix
1. Bakteri ………………………………………………. 8
3. Kapang ……………………………………………… 12
1. Klasifikasi .................................................................. 13
2. Morfologi ................................................................... 14
3. Perlakuan …………………..…………….................. 18
4. Pengujian ……………………………….………… 19
B. Pembahasan ...................................................................... 23
A. Kesimpulan ....................................................................... 28
B. Saran ................................................................................. 28
Tabel Halaman
Lampiran Halaman
Gambar Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
matang, yang tingkat gelap terangnya bervariasi antara kuning hingga coklat
tua. Adanya anggapan umum yang beredar di masyarakat, semakin putih kulit
memiliki kulit yang mulus, putih, dan cerah. Mereka mencoba berbagai merek
keberadaan mikroba dalam sediaan kosmetik tidak saja dapat merusak sediaan
itu sendiri.
Ada beberapa faktor (baik faktor fisik maupun faktor fisiologi dan
suatu produk krim pemutih, tetapi tidak pada bahan atau sediaan lainnya.
Faktor-faktor tersebut yaitu, air, suhu, pH, konsentrasi oksigen, kandung zat-
masalah yang sangat penting untuk diperhatikan, karena sediaan tersebut dapat
memakan waktu yang cukup lama, baik dalam penyiapan ataupun dalam
kulit konsumen
B. Rumusan Masalah
Makassar.
Total (ALT) bakteri, angka kapang, dan mikroba patogen pada beberapa
TINJAUAN PUSTAKA
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir
dan organ genital bagian luar), atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
bau badan atau melindungi dan memelihara tubuh dalam kondisi baik (Ditjen
POM, 2004).
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat
yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam
minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan
untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi
mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalan air, yang
dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetik dan
Melanin adalah produk utama dari melanosit dan adalah penentu utama
perbedaan warna kulit. Melanin disintesis dalam dua bentuk yaitu yang
berwarna gelap hitam coklat (eumelanin) dan berwarna cerah kuning merah
dari tirosinase. Proses ini meliputi oksidasi katalisis dari DOPA menjadi
DNA. Hasil antara pada biosintesis melanin dan melanin itu sendiri dapat juga
dan mengakibatkan kematian sel bila terakumulasi dalam jumlah yang banyak.
digunakan uji angka lempeng total bakteri, uji angka jamur (kapang) dan uji
bakteri patogen. Metode yang sering digunakan untuk angka lempeng total
bakteri dan jamur yaitu metode tetes, metode sebar dan metode tuang dan
paling umum digunakan adalah metode tuang. Metode untuk isolasi bakteri
koloni bakteri yang diambil dari lempeng agar selektif (Djide. Sartini, 2003).
D. Tinjauan Tentang Bakteri dan Kapang
1. Bakteri
mempunyai diameter sekitar 0,5 sampai 1,0 µm., dan panjangnya 1,5 µm
yaitu proses aseksual. Beberapa dapat tumbuh pada suhu 0o.C, ada yang
tumbuh dengan baik pada sumber air panas yang suhunya 90oC atau lebih.
(Pelczar, 1988).
2. Mikroba Patogen
a. Staphylococcus aureus
Klasifikasi
Domain : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Familia : Staphylococcuceae
Genus : Staphylococcus
berkelompok seperti bunga anggur. Nama bakteri ini bersal dari bahasa
b. Pseudomonas aeruginosa
Klasifikasi
Domain : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Familia : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas aeruginosa (Garrity. G. M., Bell. J.
(Entjang, 2003)
Klasifikasi
Domain : Fungi
Class : Deuteromycetes
Ordo : Pseudosaccharomytales
Familia : Crytococcaceae
Genus : Candida
dalam jaringan dan eksudat. Ragi ini adalah anggota flora normal
menghasilkan asam dan gas, asam dari sukrosa, dan tidak bereaksi
Fungi mempunyai dinding sel dan inti yang jelas berupa filamen
Fungi berkembang biak dengan jalan membelah diri, bertunas atau dengan
METODE PENELITIAN
Alat yang dipakai yaitu autoklaf (Smic model YX-280 B), botol
pengencer, cawan petri, gelas erlenmeyer (Pyrex) gelas piala (Pyrex), gelas
ukur (Pyrex), inkubator, laminary air flow, lampu spritus, lumpang dan alu,
ose, oven (Memmert), sendok tanduk, tabung reaksi, dan timbangan analitik
(Precisa).
telurit, medium Nutrient Agar (NA), medium Potato Dextrose Agar (PDA),
medium Pepton Water (PW), Medium Vogel Johnson Agar (VJA), medium
Tryptic Siy Broth (TSB), medium Cetrimide Agar (CETA), produk krim
B. Metode Kerja
1. Sterilisasi alat
diikuti dengan pembilasan, mula-mula dengan air bersih, terakhir dengan air
erlenmeyer terlebih dahulu disumbat dengan kapas bersih. Alat-alat dari gelas
disterilkan dalam oven pada suhu 1800C selama 2 jam. Alat-alat plastik
atau yang tidak tahan pemanasan yang tinggi disterilkan dalam otoklaf selama
15 menit pada suhu 1210C tekanan 2 atm. Jarum ose disterilkan dengan
Komposisi :
Pepton 5 gram
Agar 15 gram
pH 7,0
Cara pembuatan :
D - Glukosa 20 gram
Agar 15 gram
Cara pembuatan :
Disuspensikan 39 gram dalam 1000 ml dengan air suling
Dekstrosa 10 gram
Glisin 10 gram
Agar 16 gram
Cara pembuatan :
NaCl 5 gram
Cara pembuatan :
Disuspensikan 39 gram dalam 1000 ml dengan air suling
Glisin 10 gram
Agar 13 gram
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Agar 13 gram
Cara pembuatan :
menit.
3. Perlakuan
a. Pengambilan sampel
b. Pengenceran sampel
4. Pengujian
(10-5), dipipet 1 ml, lalu dimasukkan kedalam cawan petri yang telah
(10-5) dipipet 1 ml, lalu dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah
jam. Diamati ada tidaknya koloni kapang yang tumbuh serta dihitung
diinkubasi pada suhu 370C selama 24-48 jam. Diamati koloni koloni
A. Hasil Penelitian
1. Pengambilan Sampel
2. Pengujian Sampel
(SPC)
JumlahKoloni(Koloni/gram)
Sampel Pengenceran Rata-rata
1 2
10-2 5 1 3
A 10-3 2 2 2
10-4 1 1 1
10-2 6 2 4
B 10-3 1 1 1
10-4 2 2 2
10-2 3 3 3
C 10-3 2 2 2
10-4 1 1 1
10-2 6 2 4
D 10-3 2 2 2
10-4 1 1 1
Tabel 2. Hasil Perhitungan Jumlah Total Bakteri Secara Standard
Plate Count (SPC) Per 1 gram Krim Pemutih.
JumlahKoloni(Koloni/gram)
Sampel Pengenceran Rata-rata
1 2
10-2 2 2 2
A 10-3 1 1 1
10-4 1 1 1
10-2 4 2 3
B 10-3 2 2 2
10-4 1 1 1
10-2 16 2 8
C 10-3 4 4 4
10-4 4 2 3
10-2 6 4 5
D 10-3 4 4 4
10-4 2 2 2
Tabel 4. Hasil Perhitungan Angka Kapang Secara Standard Plate Count
(SPC) Per 1 gram Krim Pemutih.
Keterangan :
B. Pembahasan
Hukum segala sesuatu pada dasarnya adalah mubah (boleh). Salah satu
hal yang hukumnya mubah dalam Islam adalah berhias bahkan dalam suatu
ayat kita dianjurkan untuk berpenampilan baik setiap kali hendak mengunjungi
Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan
(Al-A’raf: 31)
Kualitas mikroba sedian kosmetik perlu mendapat perhatian yang
serius karena keberadaan mikroba dalam sediaan kosmetik tidak saja merusak
sediaan namun yang paling utama adalah beberapa diantara mikroba bersifat
tidak memadai. Oleh karena itu setiap sediaan kosmetik seperti krim pemutih
perlu melalui serangkaian pengujian mikrobiologi untuk menjamin
Artinya:
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-
orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)
Untuk mengetahui kualitas mikrobiologi sediaan krim pemutih yang
pengujian berupa penentuan Angka Lempeng Total (ALT) bakteri dan kapang
dengan metode Standard Plate Count ( SPC) untuk mengetahui jumlah bakteri
dan kapang dalam sediaan, serta uji mikroba patogen Stapylococcus aureus,
Standard Plate Count (SPC) digunakan medium Nutrien Agar (NA). Dari
persyaratan karena jumlah koloni tidak lebih besar dari Standar Nasional
Plate Count (SPC) digunakan medium Potato Dekstrosa Agar (PDA). Dari
masih memenuhi persyaratan karena jumlah koloni tidak lebih besar dari
Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor HK 00.06.4.02894 yaitu 105.
persyaratan.
(PW) sebagai medium pengaya apabila hasil yang didapatkan positif maka
diperoleh positif karena terjadi kekeruhan dan endapan pada dasar tabung
maka dilanjutkan pada medium selektif yaitu VJA dengan cara digores dan
Soy Broth (TSB) sebagai medium pengaya apabila hasil yang didapatkan
(CETA) sebagai medium selektif. Pada medium Tripticase Soy Broth (TSB)
dan endapan pada dasar tabung maka dilanjutkan pada medium selektif yaitu
(CETA) dengan cara digores dan hasil yang diperoleh negatif karena tidak
(PDA) sebagai medium pengaya apabila hasil yang didapatkan positif maka
selektif. Pada medium PDA sampel A, B, C dan D hasil yang diperoleh positif
karena terjadi kekeruhan dan endapan pada dasar tabung maka dilanjutkan
pada medium selektif yaitu BA dengan cara digores dan hasil yang diperoleh
PENUTUP
A. Kesimpulan
mikroba.
B. Saran
157,163,257.
PENGOLAHAN SAMPEL
PENGUJIAN MIKROBIOLOGIS
VJA CETA BA
aureus
Analisa Data
Pembahasan
Kesimpulan
3 2 1
Karena tidak ada masuk range (< 30) maka diambil pengenceran terendah
ALT = V x N x 1/fp
= 1 x 3 x 1/10-2
4 1 2
Karena tidak ada masuk range (< 30) maka diambil pengenceran terendah
ALT = V x N x 1/fp
= 1 x 4 x 1/10-2
3 2 1
Karena tidak ada masuk range (< 30) maka diambil pengenceran terendah
ALT = V x N x 1/fp
= 1 x 3 x 1/10-2
4 2 1
Karena tidak ada masuk range (< 30) maka diambil pengenceran terendah
ALT = V x N x 1/fp
= 1 x 4 x 1/10-2
2 1 1
Karena tidak ada masuk range (< 10) maka diambil pengenceran terendah)
= 1 x 2 x 1/10-2
3 2 1
Karena tidak ada masuk range (< 10) maka diambil pengenceran terendah)
= 1 x 3 x 1/10-2
8 4 3
Karena tidak ada masuk range (< 10) maka diambil pengenceran terendah)
= 1 x 8 x 1/10-2
5 4 2
Karena tidak ada masuk range (< 10) maka diambil pengenceran terendah)
ALT = V x N x 1/fp
= 1 x 5 x 1/10-2
C D