Anda di halaman 1dari 16

PT ANTAM (Persero) Tbk

PEDOMAN KERJA
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan ....................................................................................................................................................................3


1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................................3
1.2 Visi dan Misi ...........................................................................................................................................................3
1.3 Maksud dan Tujuan.............................................................................................................................................4
BAB II Pembentukan, Organisasi dan Masa Jabatan.....................................................................................................5
Pembentukan, Organisasi dan Masa Jabatan .....................................................................................................5
2.1 Pembentukan........................................................................................................................................................5
2.2 Organisasi ...............................................................................................................................................................5
2.2.1 Struktur Keanggotaan .............................................................................................................................5
2.2.2 Keanggotaan...............................................................................................................................................5
2.2.3 Persyaratan Keanggotaan ......................................................................................................................5
2.2.4 Masa Jabatan ..............................................................................................................................................7
2.2.5 Evaluasi..........................................................................................................................................................7
BAB III Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan .................................................................................................... 10
3.1 Tugas dan Tanggung Jawab......................................................................................................................... 10
3.1.1 Tugas Pokok ............................................................................................................................................. 10
3.1.2 Pelaksanaan Tugas Khusus ................................................................................................................. 11
3.1.3 Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko...................... 11
3.2 Wewenang dan Mekanisme Kerja .............................................................................................................. 11
3.3 Kode Etik Kerahasiaan..................................................................................................................................... 12
3.4 Pertanggungjawaban ..................................................................................................................................... 12
BAB IV Rapat, Pelaporan dan Anggaran ......................................................................................................................... 13
4.1 Rapat Komite ...................................................................................................................................................... 13
4.2 Pelaporan............................................................................................................................................................. 14
4.3 Anggaran ............................................................................................................................................................. 15
BAB V Penutup......................................................................................................................................................................... 16

2
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk,
selanjutnya disebut ANTAM-, merupakan Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan Australian Securities Exchange (ASX). ANTAM berkewajiban mematuhi semua ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dimana saham ANTAM tercatat dan
juga harus patuh pada semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi
Perusahaan.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ANTAM berkomitmen untuk menerapkan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten agar kegiatan operasional Perusahaan dijalankan
dengan berlandaskan prinsip (Transparency), Akuntabilitas (Accountibility),
Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency) dan Kewajaran (Fairness),
yang dijiwai oleh Nilai-Nilai dan Etika Perusahaan.

Untuk mendorong agar Perusahaan dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang
dilaksanakan secara konsisten sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015, maka Dewan Komisaris membentuk
Komite Manajemen Risiko. Komite ini bekerja secara professional, independen, dan secara
kolektif untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan serta
pemberian nasihat kepada Direksi dan manajemen ANTAM. Komite Manajemen Risiko
mempunyai tugas utama yakni untuk memantau dan memastikan diterapkannya prinsip, fungsi
dan pelaksanaan yang berhubungan dengan Analisis Manajemen Risiko Perusahaan.

1.2 Visi dan Misi

Visi
Menjadi Komite yang memiliki kompetensi tinggi dalam membantu Dewan Komisaris
melaksanakan tugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi yang berkaitan
dengan Manajemen Risiko Perusahaan.

3
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
Misi
Membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan pemberian
nasihat dalam penyusunan desain system dan pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan
untuk memastikan Perusahaan dikelola dengan manajemen yang sehat, konsisten dengan
prinsip-prinsip GCG, dan upaya pencegahan (preventif) terhadap risiko yang dijiwai oleh nilai-
nilai dan etika Perusahaan.

1.3 Maksud dan Tujuan


Charter Komite Manajemen Risiko yang disusun sebagai pedoman agar Komite Manajemen
Risiko dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan,
professional, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

4
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
BAB II
Pembentukan, Organisasi dan Masa Jabatan

2.1 Pembentukan
Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
berdasarkan Charter Dewan Komisaris dan dikukuhkan dengan Keputusan Dewan Komisaris.

2.2 Organisasi
2.2.1 Struktur Keanggotaan
a. Anggota Komite Manajemen Risiko terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris dan
maksimal 2 (dua) orang anggota ahli yang bukan karyawan kunci di ANTAM dalam 6 (enam)
bulan terakhir.
b. Anggota Komite Manajemen Risiko yang kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris
bertindak sebagai Ketua dan Wakil Ketua Komite.
c. Anggota Komite Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak
boleh merangkap sebagai anggota Komite lain di lingkungan ANTAM pada periode yang
sama.

2.2.2 Keanggotaan
a. Ketua dan anggota Komite Manajemen Risiko, diangkat dan diberhentikan oleh Dewan
Komisaris.
b. Apabila Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Komite Manajemen Risiko berhenti
sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite Manajemen Risiko wajib diganti oleh
anggota Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari.
c. Ketua Komite Manajemen Risiko berhak mengusulkan penggantian anggota Komite
Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan
Komisaris, jika anggota Komite tersebut berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri, atau
tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya.

2.2.3 Persyaratan Keanggotaan


a. Persyaratan Khusus
1. Memiliki integritas, dedikasi, kemampuan, pendidikan, independensi, dan pengalaman
sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu mengkomunikasikan secara maupun
tertulis semua hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris sesuai prosedur yang
berlaku;
2. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami prinsip dan proses
manajemen risiko, serta mampu mengkomunikasikan pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Dewan Komisaris;

5
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Anggaran Dasar Perseroan, peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perusahaan, peraturan Pasar
Modal, serta peraturan lainnya terkait dengan Manajemen Risiko;
4. Memiliki pengetahuan mengenai Perusahaan atau Industri/bisnis perusahaan sejenis dan
atau mampu memahami kegiatan Perusahaan secara tepat dalam kaitannya dengan
Manajemen Risiko;
5. Sekurang-kurangnya salah satu anggota dari Komite Manajemen Risiko, harus memiliki
latar belakang dan kompetensi dalam pendidikan atau memiliki keahlian dalam
Manajemen Risiko dan atau Bagian Keuangan.

b. Persyaratan Umum
1. Anggota Komite Manajemen Risiko baik yang merupakan maupun yang bukan
merupakan anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah
sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun
hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya
atau dengan anggota Direksi;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung di ANTAM dan
Perusahaan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Dalam hal anggota
Komite memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu
paling lambat 6 (enam) bulan setelah diperoleh saham tersebut wajib mengalihkan pada
pihak lain (sesuai keputusan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015
Pasal 7 butir i);
3. Anggota Komite Manajemen Risiko babik yang merupakan maupun bukan merupakan
anggota Dewan Komisaris, tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai
politik dan/ atau calon/anggota legislatif dan atau calon kepala daerah/wakil kepala
daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan;
4. Anggota Komite Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris,
tidak merangkap sebagai:
a. Anggota Dewan Komisaris pada BUMN/Perusahaan lain;
b. Sekretaris/Staf Sekretariat Dewan Komisaris pada BUMN/Perusahaan lain;
c. Anggota Komite lain pada Perusahaan; dan/atau
d. Anggota Komite pada BUMN/perusahaan lain.
5. Tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha ANTAM yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;
6. Bukan merupakan karyawan kunci yakni orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan ANTAM
dalam 6 (enam) terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris;
7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi
material Perusahaan;

6
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
8. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau
pihak lain yang memberikan jasa audit, jasa non audit atau jasa konsultasi lainnya kepada
ANTAM dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris;
9. Tidak keberatan dan bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis
berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas;
10.Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dan beretika serta menyediakan
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan bernilai tambah;
11.Wajib mematuhi kode etika untuk Komite yang ditetapkan oleh Perusahaan;
12.Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.

2.2.4 Masa Jabatan


a. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang merangkap sebagai anggota Komite
Manajemen Risiko, sama dengan masa jabatan penunjukannya sebagai anggota Dewan
Komisaris yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Masa jabatan anggota Komite Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan
Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun masa
jabatan, dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu-
waktu;

2.2.5 Evaluasi
Evaluasi terhadap kinerja anggota Komite baik secara individual maupun secara kolektif,
dilakukakn setiap 1 (satu) tahun secara self-assessment dengan menggunakan metode evaluasi
dalam suatu system yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisaris, sebagai bahan
penilaian perpanjangan masa kerja anggota Komite Manajemen Risiko untuk tahun berikutnya
dengan menggunakan indikator berikut:

a. Indikator Umum
1. Kehadiran dalam rapat Komite.
2. Penguasaan materi yang akan dibahas.
3. Kesediaan menyediakan waktu dan upaya dalam memenuhi tugas dan anggung
jawabnya sebagai anggota Komite.
4. Kesediaan berpartisipasi dalam kegiatan di luar kantor seperti kunjungan ke unit bisnis.
5. Kualitas dan saran yang diberikan dalam rapat-rapat.
6. Kemampuan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guna
peningkatan efektivitas Komite.
7. Secara efektif menganalisa dan menanyakan hal-hal yang diperlukakn dalam rangka
memastikan informasi yang diperoleh.
8. Secara efektif dan pro-aktif melakukan tindak lanjut terhadap area-area yang penting dan
memerlukan perhatian.

7
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
9. Secara efektif mampu bekerjasama dengan rekan sekerja di Komite dimana ybs menjadi
anggota Komite, dengan Organ Pendukung Dewan Komisaris lainnya, dan dengan Mitra
Kerja yang berkaitan langsung dengan Komite dimana ybs sebagai anggota.
10. Kemampuan berperilaku untuk mendorong terciptanya rasa saling percaya dan
menghormtai diantara sesame anggota Komite.
11. Kemampuan untuk secara aktif melakukan pembelajaran berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, serta selalu mengikuti perkembangan
industri dan pasar yang relevan.
12. Kemampuan berkomunikasii dengan sesame anggota Komite di lingkungan Dewan
Komisaris.
13. Kemampuan memahami Visi, Misi dan Rencana Strategis ANTAM yang dituangkan dalam
RKAP dan RJPP, serta mampu memberikan input yang berkualitas terkait dengan Visi,
Misi, Rencana Strategis, RKAP, RJPP.
14. Kemampuan memenuhi ketentuan yang ada dalam standar etika ANTAM.
15. Kemampuan menunjukan integritas yang tinggi.
16. Kemampuan menjaga kerahasiaan.
17. Kemampuan menunjukan keinginan untuk memperbaiki manajemen ANTAM.
18. Kemampuan mewakili dan menjaga citra Perusahaan.
19. Kesediaan untuk menerima tugas khusus yang diberikam oleh Dewan Komisaris dan
memberikan laporan penugasan secara lengkap dan tepat waktu.
20. Kontribusi dalam pembuatan risalah rapat, laporan triwulan, lapporan tahunan, dan
penyiapan laporan yang berkualitas kepada Dewan Komisaris.
21. Kemampuan memberikan masukan dalam laporan kepada Dewan Komisaris secara
lengkap dan tepat waktu.
22. Kemampuan dalam memberikan masukan dalam penyusunan Program Kerja Komite
secara lengkap dan tepat waktu.

b. Indikator Khusus
1. Kualitas dari review yang dilakukan dan rekomendasi yang diberikan terhadap efektivitas
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan Divisi Risk Management
2. Pemantauan yang dilakukan terhadap pelaksanaan mitigasi risiko oleh unit-unit kerja
terkait, dan pelaksanaan rekomendasi Komite Manajemen Risiko oleh Divisi Risk
Management.
3. Kontribusi dalam melakukan evaluasi dan analisis atas usulan RKAP dan RJPP yang
diajukan oleh Direksi.
4. Penelaahan yang dilakukan atas informasi risiko dan manajemen risiko ANTAM yang telah
diterapkan dalam laporan-laporan yang akan dipublikasikan.
5. Kontribusi dalam penyusunan kriteria dan kompetensi konsultan manajemen risiko yang
akan digunakan.
6. Pengawasan yang dilakukan terhadap kinerja konsultan manajemen risiko.

8
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
7. Self-evaluation dan self-improvement yang dilakukan terhadap efeltivitas pelaksanaan
tugas Komite Manajemen Risiko dan Charter Komite Manajemen Risiko.
8. Kontribusi dalam mengkaji fungsi implementasi, dan pengawasan tingkat efektivitas
masing-masing komponen ERM di dalam ANTAM.
9. Kontribusi dalam mengkaji efektivitas masing-masing komponen ERM yang telah
diterapkan di ANTAM.
10.Masukan yang diberikan kepada Divisi Risk Management.
11.Penelahaan yang dilakukan terhadap desain dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur
manajemen risiko di ANTAM.
12.Evaluasi yang dilakukan terhadap kebijakan dan rencana kerja tahunan Divisi Risk
Management.
13.Kontribusi dalam mengidentifikasi aktivitas ANTAM yang memiliki risiko tinggi dan
analisis terhadap upaya mitigasi yang diperlukan.
14.Pelaporan yang dilakukan jepada Dewan Komisaris terkait manajemen risiko dan
pengendalian internal di ANTAM.

9
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
BAB III
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan

Komite Manajemen Risiko bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris
memberikan pendapat profesional dan independen guna memastikan diterapkannya
Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management).
Agar Komite Manajemen Risiko dapat berperan secara efisien dan efektif, maka tugas, tanggung
jawab dan kewenangannya ditetapkan sebagaimana di bawah ini.

3.1 Tugas dan Tanggung Jawab


Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Manajemen Risiko harus mengetahui lingkup
pekerjaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

3.1.1 Tugas Pokok


a. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas efektivitas pelaksanaan manajemen
risiko perusahaan yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko, melalui pertemuan secara
berkala maupun cara lainnya untuk membahas progress dari tahapan-tahapan tugas dan
tanggung jawab yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko.
b. Melakukan review atas penilaian risiko yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko terhadap
rencaa investasi perusahaan yang material.
c. Melakukan pengawasan atas kegiatan Divisi Manajemen Risiko (selaku risk manager) dalam
memantau pelaksanaan mitigasi resiko oleh unit-unit kerja terkait (selaku risk owner).
d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekomendasi Komite Manajemen Risiko oleh Divisi
Manajemen Risiko.
e. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan review tahunan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang diajukan
oleh Direksi, termasuk usulan setoran modal dan rencana investasi/divestasi di Anak
Perusahaan.
f. Melakukan Penelaahan atas informasi risiko dan manajemen risiko perusahaan dalam
laporan-laporan yang akan dipublikasikan, melalui proses:
1. Diskusi bersama dengan manajemen;
2. Review atas draft dari laporan yang akan dipublikasikan.
g. Melakukan pembahasan atas risiko-risiko penting pada unit-unit di lingkungan Perusahaan,
sesuai kebutuhan, termasuk risiko pada perjanjian dengan pihak ketiga yang dalam lingkup
kewenangan pengawasan Dewan Komisaris;
h. Dalam hal Direksi menganggap perlu menggunakan konsultan manajemen risiko
independen untuk melakukan penelaahan kembali atas proses manajemen risiko yang telah
diterapkan perusahaan, maka tugas Komite Manajemen Risiko adalah:
1. Memberikan masukan tentang kriteria dan kompetensi konsultan;

10
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
2. Melakukan monitoring pekerjaan konsultan melalui Divisi Manajemen Risiko.

3.1.2 Pelaksanaan Tugas Khusus


a. Pemberian tugas khusus kepada Komite Manajemen Risiko oleh Dewan Komisaris dilakukan
melalui perintah tertulis yang antara lain menerangkan:
1. Nama anggota Komite Manajemen Risiko yang diberi tugas;
2. Sifat dan lingkup pekerjaan;
3. Tujuan dan sasaran pekerjaan;
4. Waktu penugasan;
5. Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tugas khusus dimaksud.
b. Tugas khusus dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada pemeriksaan terhadap dugaan
adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau adanya penyimpangan dalam
pelaksanaan dari suatu hasil keputusan rapat Direksi dalam kaitannya dengan tugas dan
tanggung jawabnya;
c. Komite Manajemen Risiko harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas khusus dengan
tingkat kerahasiaan maksimal, terbatas pada anggota Komite Manajemen Risiko dan
anggota Dewan Komisaris.

3.1.3 Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko


Melakukan self-evaluation dan self improvement terhadap efektivitas pelaksanaan tugas Komite
dan memutakhirkan secara periodik Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko (Risk
Management Committee Charter)

3.2 Wewenang dan Mekanisme Kerja


a. Komite Manajemen Risiko bekerja secara kolektif, dan bersifat mandirii dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
b. Komite Manajemen Risiko mempunyai wewenang mengakses dokumen, data, dan informasi
Perusahaan tentang karyawan, dana, asset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
c. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana butir a di atas, Komite Manajemen Risiko
wajib bekerja sama dengan mitra kerja diantaranya: Organ Pendukung Dewan Komisaris,
satuan kerja terkait di level manajemen antara lain: Internal Audit, Divisi Manajemen Risiko
dan unit-unit operasional Perusahaan yang berkaitan dengan tugasnya;
d. Mekanisme kerja sebagaimana butir b. di atas harus mengikuti prosedur kerja sesuai dengan
peraturan yang berlaku secara umum;
e. Apabila diperlukan Komite Manajemen Risiko dapat mempekerjakan tenaga ahli dan atau
konsultan untuk membantu Komite Manajemen Risiko dengan persetujuan tertulis Dewan
Komisaris dan atas biaya Perusahaan;

11
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
f. Jika diperlukan, dalam melaksanakan tugasnya, Komite Manajemen Risiko dapat membentuk
suatu tim yang bersifat ad-hoc, dengan kriteria dan periode penugasannya disesuaikan
dengan kebutuhan dan jenis pekerjaannya;
g. Komite Manajemen Risiko mempunyai wewenang berkomunikasi langsung dengan
karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi, manajemen risiko;
h. Memperoleh masukan dari pihak eksternal/independen yang professional dalam rangka
pelaksanaan tugas dan peningkatan kemampuan anggota Komite Manajemen Risiko apabila
diperlukan atas biaya Perusahaan.

3.3 Kode Etik Kerahasiaan


a. Anggota Komite Manajemen Risiko yang masih, atau yang sudah tidak menjabat lagi sebagai
anggota Komite, wajib menjabat lagi sebagai anggota Komite, wajib menjaga kerahasiaan
dokumen, data, dan informasi perusahaan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai
anggota Komite, baik dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya digunakan
untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.
b. Anggota Komite dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan
Perusahaan untuk kepentingan pribadi;
c. Anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mentaati Standar
Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung
maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain honorarium berikut fasilitas dan
tunjangan lainnya.

3.4 Pertanggungjawaban
a. Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris;
b. Pertanggungjawaban Komite Manajemen Risiko disampaikan kepada Dewan Komisaris
dalam bentuk laporan-laporan sebagai berikut:
1. Laporan kinerja dan pelaksanaan kegiatan triwulanan Komite;
2. Laporan kinerja dan pelaksanaan kegiatan tahunan Komite;
3. Laporan hasil kunjungan lapangan yang antara lain berisi temuan atau fakta lapangan,
evaluasi, analisa, kesimpulan dan saran;
4. Laporan pelaksanaan tugas khusus.

12
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
BAB IV
Rapat, Pelaporan dan Anggaran

4.1 Rapat Komite


1. Komite Manajemen Risiko mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam satu bulan untuk menyelesaikan Program Kerja Komite Manajemen Risiko, yaitu satu
kali rapat pleno dan satu kali rapat khusus Komite Manajemen Risiko;
2. Rapat Komite hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri setidaknya ½ (satu per dua)
anggota;
3. Jika dipandang perlu, Komite dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi
rapat untuk hadir dalam rapat dengan sepengetahuan anggota Direksi terkait;
4. Rapat Pleno Komite dipimpin oleh Ketua Komite. Apabila Ketua Komite berhalangan hadir,
maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komite. Dalam hal Ketua Komite dan Wakil Ketua
Komite berhalangan pada jam dimulai rapat sesuai undangan, maka atas ijin Ketua Komite,
rapat dapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dapat hadir. Jika
anggota Dewan Komisaris yang akan memimpin rapat terlambat datang, atau karena
sesuatu hal harus meninggalkan rapat sementara, maka rapat sementara dipimpin oleh
anggota Komite Manajemen Risiko yang paling senior masa jabatannya. Bilamana rapat tidak
dapat dihadiri oleh Ketua dan atau Wakil Ketua, atau salah seorang anggota Dewan
Komisaris, maka rapat ditiadakan.
5. Selain Rapat Pleno Komite juga dilakukan Rapat Khusus Komite untuk membahas tindak
lanjut rapat pleno dan/atau membahas data dan informasi yang berhubungan dengan
lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko, dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
a. Rapat Khusus Komite dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan;
b. Rapat Khusus Komite wajib dihadiri oleh semua Anggota Komite Manajemen Risiko yang
bukan merupakan anggota Dewan Komisaris;
c. Rapat Khusus Komite dipimpin oleh anggota Komite Manajemen Risiko yang paling
senior;
d. Sesuai kebutuhan, dalam Rapat Khusus dapat mengundang pihak Manajemen untuk
memberikan klarifikasi dan presentasi data & informasi yang diperlukan Komite
Manajemen Risiko dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Pemanggilan rapat dilakukan oleh Ketua Komite. Dalam hal Ketua Komite berhalangan,
maka pemanggilan rapat dilakukan oleh Wakil Ketua Komite yang ditunjuk oleh Ketua
Komite;
7. Pemanggilan rapat dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal
mendesak minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal rapat, dengan mencantumkan hari,

13
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
tanggal, jam, tempat, dan agenda rapat yang akan dibicarakan dan diadakan di tempat
kedudukan Perseroan atau ditempat lain di wilayah RI yang disepakati;
8. Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komite sebagaimana angka 4, keputusan yang akan
menjadi usulan rapat tetap harus mendapat persetujuan dari Ketua Komite;
9. Keputusan rapat Komite Manajemen Risikoo diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat;
10.Keputusan rapat Komite yang menurut ketua rapat bersifat strategis baru berlaku efektif jika
telah diputuskan oleh rapat Dewann Komisaris;
11.Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Komite termasuk pendapat
yang berbeda (dissenting opinions), dituangkan dalam Risalah Rapat yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Komite yang hadir, sebagai bukti yang sah atas keputusan yang
diambil dalam rapat, dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Untuk Risalah Rapat Khusus
Komite, selain ditandatangani oleh anggota Komite yang hadir dalam rapat, juga diketahui
oleh Ketua dan Wakil Ketua Komite;
12.Setiap anggota Komite diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat
profesionalnya dalam pembahasan setiap agenda rapat tanpa intervensi siapapun;
13.Setiap anggota Komite menyampaikan persetujuan atau keberatan dan/atau usul perbaikan
atas Risalah Rapat dengan mempertimbangkan ketentuan batas waktu penyampaian Risalah
Rapat yang diatur dalam Tata Tertib Rapat Komite. Jika sampai dengan batas waktu 15 (lima
belas) hari setelah rapat, tidak ada usulan perubahan, maka Risalah Rapat dianggap disetujui
oleh seluruh anggota Komite;
14.Setiap anggota Komite berhak menerima salinan Risalah Rapat meskipun yang bersangkutan
tidak hadir dalam rapat tersebut;
15.Kehadiran anggota Komite dalam rapat, dilaporkan dalam laporan triwulan dan laporan
tahunan Komite;
16.Jumlah rapat serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite dalam rapat serta
laporan singkat Komiteyang memuat isu-isu penting yang dibicarakan oleh Komite harus
diungkapkan dalam Laporan Tahunan (Annual Report);
17.Tata tertib Rapat Komite tertuang dalam aturan tersendiri.

4.2 Pelaporan
1. Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan wajib membuat
laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan, disertai dengan
rekomendasi jika diperlukan.
2. Komite Manajemen Risiko wajib membuat Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan secara
tertulis yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan tentang tugas dan tanggung
jawabnya, termasuk pelaksanaan kegiatan Komite, dan tingkat pencapaian kinerjanya
kepada Dewan Komisaris, sesuai dengan Tata Tertib Rapat Komite;
3. Komite Manajemen Risiko wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris.
Hasil kajian atas setiap pelaksanaan tugas, masalah-masalah yang ditemukan disertai dengan
14
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
saran dan rekomendasi, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
usulan/tugas, beserta dokumen lengkap diterima Komite. Jika sampai dengan batas waktu 14
(empat belas) hari kerja sejak penugasan, tidak ada usulan perubahan laporan penugasan,
maka laporan dianggap disetujui oleh seluruh anggota Komite;
4. Komite Manajemen Risiko wajib menyiapkan bahan laporan tahunan Perusahaan berkaitan
dengan praktek Manajemen Risiko di Perusahaan yang akan digunakan untuk Annual Report
Perusahaan.
5. Laporan Komite sebagaimana dimaksud pada butir 1, 2, dan 3, ditandatangani oleh Ketua,
Wakil Ketua, dan anggota Komite.

4.3 Anggaran
1. Sebelum tahun buku baru berjalan, Komite Manajemen Risiko wajib menyusun dan
menyampaikan program kerja dan anggaran tahunan kepada Dewan Komisaris untuk
ditetapkan yang melipanggaran untuk: honorarium, biaya perjalanan bisnis, biaya
diklat/mengikuti seminar/workshop, biaya jasa konsultan, dll.
2. Anggaran Komite Manajemen Risiko diajukan kepada dan disetujui oleh Dewan Komisaris;
3. Salinan program kerja dan anggran Komite sebagaimana dimaksud pada angka 1.
Disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi untuk diketahui;
4. Anggaran Komite tersebut merupakan bagian dari anggaran Dewan Komisaris dan untuk
menjaga independensi maka penggunaannya tidak memerlukan persetujuan manajemen;
5. Pemeriksaan terhadap penggunaan dana tersebut dilakukan oleh auditor yang ditunjuk oleh
Perusahaan.

15
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko
Edisi 2017
Pedoman Kerja Komite Manajemen Risiko 16
Edisi 2017

Anda mungkin juga menyukai