Anda di halaman 1dari 19

PT ANTAM (Persero) Tbk

PEDOMAN KERJA
KOMITE AUDIT
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................Error! Bookmark not defined.


1.1 Latar Belakang .........................................................................................................................................................2
1.2 Visi dan Misi..............................................................................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan ...............................................................................................................................................3
Bab II Pembentukan Organisasi dan Masa Jabatan ......................................................................................................4
2.1 Pembentukan ..........................................................................................................................................................4
2.2 Organisasi..................................................................................................................................................................4
2.2.1 Struktur Keanggotaan...............................................................................................................................4
2.2.2 Keanggotaan................................................................................................................................................4
2.2.3 Persyaratan Keanggotaan .......................................................................................................................4
2.2.4 Masa Jabatan................................................................................................................................................6
2.2.5 Evaluasi...........................................................................................................................................................6
Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan........................................................................................................9
3.1 Tugas dan Tanggung Jawab ..............................................................................................................................9
3.1.1 Penelaahan dan Klarifikasi atas Informasi Keuangan ....................................................................9
3.1.2 Seleksi, Penunjukan, dan Pengawasan Pekerjaan Auditor Independen ................................9
3.1.3 Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Fungsi Internal Audit............................................................. 10
3.1.4 Efektivitas Pengendalian Intern ......................................................................................................... 11
3.1.5 Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan ............................................................ 12
3.1.6 Manajemen Risiko ................................................................................................................................... 12
3.1.7 Pelaksanaan Tugas Khusus .................................................................................................................. 12
3.1.8 Melakukan Self Assesment Pelaksanaan Tugas Komite Audit .................................................. 13
3.2 Wewenang dan Mekanisme Kerja................................................................................................................. 13
3.3 Kode Etik Kerahasiaan........................................................................................................................................ 14
3.4 Pertanggungjawaban........................................................................................................................................ 14
Bab IV Rapat, Pelaporan dan Anggaran.......................................................................................................................... 15
Bab V Penutup ......................................................................................................................................................................... 18

1
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk, -
selanjutnya disebut ANTAM-, sebagai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan Australian Securities Exchange (ASX) berkewajiban mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal dimana saham ANTAM tercatat, serta wajib
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perusahaan.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ANTAM berkomitmen untuk menerapkan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten agar kegiatan operasional Perusahaaan dijalankan
dengan berlandaskan prinsip Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability),
Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency) dan Kewajaran (Fairness),
yang dijiwai oleh Nilai-Nilai dan Etika Perusahaan.

Untuk mendorong agar Perusahaan dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang
dilaksanakan secara konsisten sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015, maka Dewan Komisaris
membentuk Komite Audit, yang bekerja profesional, independen dan secara kolektif membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan serta pemberian nasihat.
Tugas Utama Komite Audit adalah memantau dan memastikan diterapkannya fungsi-fungsi
yang berhubungan dengan pekerjaan audit dan pengendalian internal Perusahaan.

1.2 Visi dan Misi


Visi
Menjadi Komite yang memiliki kompetensi tinggi dalam membantu Dewan Komisaris
melaksanakan tugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi yang terkait dengan
pengendalian internal dan pelaksanaan audit Perusahaan.

Misi
Membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan pemberian
nasihat dalam pelaksanaan pengendalian internal dan audit Perusahaan untuk memastikan
Perusahaan dikelola dengan manajemen yang sehat secara konsisten sesuai dengan prinsip-
prinsip GCG yang dijiwai oleh nilai-nilai dan etika Perusahaan.

2
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
1.3 Maksud dan Tujuan
Charter Komite Audit ini disusun sebagai pedoman agar Komite Audit dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, profesional, independen, dan
dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

3
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab II
Pembentukan, Organisasi dan Masa Jabatan

2.1 Pembentukan
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris berdasarkan
Charter Dewan Komisaris dan dikukuhkan dengan Keputusan Dewan Komisaris.

2.2 Organisasi
2.2.1 Struktur Keanggotaan
a. Anggota Komite Audit terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris yang salah
satunya harus merupakan Komisaris Independen, dan maksimal 2 (dua) orang anggota ahli
yang bukan karyawan kunci di ANTAM dalam 6 (enam) bulan terakhir;
b. Anggota Komite Audit yang kedudukannya sebagai Komisaris Independen bertindak
sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite
lebih dari satu orang, maka salah satunya bertindak sebagai Wakil Ketua Komite Audit;
c. Anggota Komite Audit yang merupakan Anggota Dewan Komisaris namun bukan
merupakan Komisaris Independen dapat bertindak sebagai Wakil Ketua Komite;
d. Anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak boleh
merangkap sebagai anggota Komite lain di lingkungan ANTAM pada periode yang sama.

2.2.2 Keanggotaan
a. Ketua dan anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris;
b. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit berhenti
sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite Audit wajib diganti oleh anggota
Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari.
c. Pengangkatan dan pemberhentian Ketua Komite dan anggota Komite Audit dilaporkan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
d. Ketua Komite Audit berhak mengusulkan penggantian anggota Komite Audit yang bukan
merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris, jika anggota Komite
tersebut berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri, atau tidak kompeten dalam
melaksanakan tugasnya.

2.2.3 Persyaratan Keanggotaan


a. Persyaratan Khusus
1. Memiliki integritas, dedikasi, kemampuan, pendidikan, independensi, dan pengalaman
sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu mengkomunikasikan secara lisan
maupun tertulis semua hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris sesuai
prosedur yang berlaku.

4
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
2. Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan tugas
dan fungsi pengawasan proses audit dan manajemen risiko serta mengkomunikasikan
secara tertulis hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Dewan Komisaris.
3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Anggaran Dasar Perseroan, peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perusahaan, peraturan Pasar
Modal, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan audit;
4. Mampu mempelajari dan memahami kegiatan Perusahaan secara baik, dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang bidang usaha Perusahaan dan kaitannya dengan
audit.
5. Sekurang-kurangnya salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki latar
belakang pendidikan atau keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan.

b. Persyaratan Umum
1. Anggota Komite Audit baik yang merupakan maupun yang bukan merupakan anggota
Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga,
baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul
karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan anggota
Direksi;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung di ANTAM dan
Perusahaan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Dalam hal anggota
Komite Audit memperoleh saham baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu
peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka
waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut (sesuai Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 Pasal 7 butir i);
3. Anggota Komite Audit baik yang merupakan maupun yang bukan merupakan anggota
Dewan Komisaris, tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik
dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan
jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan;
4. Anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris, tidak
merangkap sebagai:
a) Anggota Dewan Komisaris pada BUMN/ perusahaan lain;
b) Sekretaris/Staf Sekretariat Dewan Komisaris pada BUMN/Perusahaan lain;
c) Anggota Komite lain pada Perusahaan; dan/atau
d) Anggota Komite pada BUMN/ perusahaan lain.
5. Tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha ANTAM yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;
6. Bukan merupakan karyawan kunci yakni orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan ANTAM
dalam 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris;
7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi
material Perusahaan;

5
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
8. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau
pihak lain yang memberikan jasa audit, jasa non audit dan/atau jasa konsultansi lainnya
kepada ANTAM dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan
Komisaris;
9. Tidak keberatan dan bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis
berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas.
10.Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dan beretika serta menyediakan
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan bernilai tambah.
11.Wajib mematuhi kode etik untuk Komite yang ditetapkan oleh Perusahaan.
12.Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.

2.2.4 Masa Jabatan


a. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang merangkap sebagai anggota Komite Audit,
sama dengan masa kerja penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
b. Masa jabatan anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak
lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya dengan tidak mengurangi
hak Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

2.2.5 Evaluasi
Evaluasi terhadap kinerja anggota Komite baik secara individual maupun secara kolektif,
dilakukan setiap 1 (satu) tahun secara self-assessment dengan menggunakan metoda evaluasi
dalam suatu sistem yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisaris, sebagai bahan
penilaian perpanjangan masa kerja anggota Komite Audit untuk tahun berikutnya dengan
menggunakan indikator berikut:
a. Indikator Umum
1. Kehadiran dalam rapat Komite.
2. Penguasaan materi yang akan dibahas.
3. Kesediaan menyediakan waktu dan upaya dalam memenuhi tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota Komite.
4. Kesediaan berpartisipasi dalam kegiatan di luar kantor seperti kunjungan ke unit bisnis.
5. Kualitas dan saran yang diberikan dalam rapat-rapat.
6. Kemampuan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guna peningkatan
efektivitas Komite.
7. Secara efektif menganalisa data yang tersedia dalam rangka memastikan informasi yang
akurat dan menanyakan hal-hal yang diperlukan dalam rangka memastikan informasi
yang diperoleh.
8. Secara efektif dan pro-aktif melakukan tindak lanjut terhadap area-area yang penting dan
memerlukan perhatian.

6
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
9. Secara efektif mampu bekerjasama dengan rekan sekerja Komite dimana ybs. menjadi
anggota Komite, dengan Organ Pendukung Dewan Komisaris lainnya, dan dengan Mitra
Kerja yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Komite dimana ybs.
sebagai anggota.
10.Kemampuan berperilaku untuk mendorong terciptanya rasa saling percaya dan
menghormati di antara sesama anggota Komite.
11.Kemampuan untuk secara aktif melakukan pembelajaran berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, serta selalu mengikuti perkembangan
industri dan pasar yang relevan.
12.Kemampuan berkomunikasi dengan sesama anggota Komite di lingkungan Dewan
Komisaris.
13.Kemampuan memahami Visi, Misi dan Rencana Strategis ANTAM yang dituangkan dalam
RKAP dan RJPP, serta mampu memberikan input yang berkualitas terkait dengan Visi,
Misi, Rencana Strategis, RKAP dan RJPP ANTAM.
14.Kemampuan memenuhi ketentuan dalam standar etika ANTAM.
15.Kemampuan menunjukkan integritas yang tinggi.
16.Kemampuan menjaga kerahasiaan.
17.Kemampuan menunjukkan keinginan untuk memperbaiki manajemen ANTAM.
18.Kemampuan mewakili dan menjaga citra Perusahaan.
19.Kesediaan untuk menerima tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan
memberikan laporan penugasan secara lengkap dan tepat waktu.
20.Kontribusi dalam pembuatan risalah rapat, laporan triwulan, laporan tahunan, dan
penyiapan laporan yang berkualitas kepada Dewan Komisaris.
21.Kemampuan memberikan masukan dalam laporan kepada Dewan Komisaris secara
lengkap dan tepat waktu.
22.Kemampuan dalam memberikan masukan dalam penyusunan Program Kerja Komite
secara lengkap dan tepat waktu.

b. Indikator Khusus
1. Kualitas dalam melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dipublikasikan,
proyeksi, dan informasi keuangan lain, termasuk proses penyiapannya.
2. Kontribusi dalam melakukan reviu terhadap hasil pemeriksaan auditor independen.
3. Melakukan seleksi calon auditor independen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan menyampaikan rekomendasi dengan dasar yang memadai.
4. Tingkat reviu yang dilakukan atas audit planning dan kecukupan program audit yang
dibuat oleh auditor independen.
5. Membahas temuan audit dan permasalahan lain yang ditemukan oleh auditor
independen dengan cermat dan berkualitas.
6. Kontribusi dalam melakukan reviu terhadap hasil pemeriksaan internal auditor.
7. Reviu yang dilakukan terhadap internal audit charter dan pedoman pelaksanaan audit
(SOP Audit).
8. Evaluasi yang dilakukan terhadap kebijakan dan rencana kerja tahunan internal auditor.

7
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
9. Evaluasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan audit oleh auditor internal.
10.Membahas temuan audit dan permasalahan lain yang ditemukan oleh internal auditor
dengan cermat dan berkualitas.
11.Evaluasi yang dilakukan untuk menilai efektivitas fungsi internal audit secara keseluruhan.
12.Penelahaan yang dilakukan terhadap disain dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur
pengendalian intern dalam rangka memastikan keberadaan dan kecukupan sistem &
pelaksanaan pengendalian internal yang efektif.
13.Masukan yang diberikan kepada fungsi internal audit.
14.Saran/rekomendasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris mengenai pengangkatan
dan pemberhentian Internal Audit Division Head (SVP Internal Audit).
15.Reviu yang dilakukan terhadap laporan (representasi) manajemen mengenai kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan.
16.Reviu yang dilakukan terhadap laporan atau opini penasihat hukum Perusahaan terkait
peraturan perundang-undangan dan kepatuhan ANTAM.
17.Reviu yang dilakukan atas temuan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Regulator.
18.Kontribusi dalam mengidentifikasi aktivitas ANTAM yang memiliki risiko tinggi dan
analisis terhadap upaya mitigasi yang diperlukan.
19.Pelaporan yang dilakukan kepada Dewan Komisaris terkait risiko audit dan manajemen
risiko serta pengendalian internal di ANTAM.

8
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab III
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dengan
cara memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.

Agar Komite Audit dapat berperan secara efisien dan efektif, maka tugas, tanggung jawab, dan
kewenangannya diatur seperti di bawah ini.

3.1 Tugas dan Tanggung Jawab


Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit harus mengetahui lingkup
pekerjaannya yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

3.1.1 Penelaahan dan Klarifikasi atas Informasi Keuangan


Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik
dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait
dengan infromasi keuangan Perusahaan. Penelaahan dan klarifikasi untuk mendorong agar
informasi keuangan yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan akurat, handal, dan dapat
dipercaya, dan dilakukan melalui:
a. Reviu atas hasil pemeriksaan auditor independen dan/atau internal auditor.
b. Klarifikasi proses penyiapan informasi keuangan yang akan dipublikasikan.
c. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap informasi penting
yang dikeluarkan Perusahaan.
d. Menelaah pengaduan (jika ada) yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan
keuangan Perusahaan.
e. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi
benturan kepentingan Perusahaan.

3.1.2 Seleksi, Penunjukan, dan Pengawasan Pekerjaan Auditor Independen


Dalam rangka audit umum (general audit) atas Laporan Keuangan Perusahaan, Komite Audit
berperan untuk melaksanakan:

a. Seleksi dan Penunjukan Auditor Independen


1. Komite Audit mereviu hasil seleksi dari manajemen dan merekomendasikan calon auditor
independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan kepada Dewan
Komisaris;

9
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
2. Dalam proses seleksi auditor independen, Komite Audit harus mengacu pada ketentuan-
ketentuan mengenai legalitas, kompetensi, penugasan, fee dan independensi akuntan
publik.
3. Komite Audit meninjau dan membuat rekomendasi terkait dengan rotasi audit partner
dan juga proposal untuk auditor eksternal yang menyediakan layanan non audit.

b. Pengawasan Pekerjaan Auditor Independen


1. Mereviu Audit Planning dan kecukupan program audit serta memantau pelaksanaan audit
di lapangan.
2. Komite memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara
manajemen dan auditor atas jasa yang diberikannya.
3. Memastikan agar auditor independen mengkomunikasikan hal-hal tersebut di bawah ini,
yaitu:
a) Tingkat tanggung jawab auditor terhadap pengendalian intern dalam penyajian
laporan keuangan;
b) Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan;
c) Kelemahan signifikan dalam desain dan penerapan pengendalian intern;
d) Metode pencatatan, pelaporan dan dampak dari transaksi luar biasa yang signifikan
terhadap Laporan Keuangan;
e) Fraud dan penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan yang dilakukan
oleh manajemen atau karyawan yang berdampak salah saji material dalam Laporan
Keuangan;
f) Koreksi audit yang signifikan;
g) Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor terhadap laporan tahunan yang berisi
Laporan Keuangan auditan;
h) Ketidaksepakatan dengan manajemen tentang penerapan prinsip akuntansi, lingkup
audit, pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan kata-kata yang digunakan auditor
dalam laporan auditnya;
i) Konsultasi yang dilakukan manajemen dengan Kantor Akuntan Publik lain dan
pendapat auditor terhadap masalah yang dikonsultasikan tersebut;
j) Hambatan dalam pelaksanaan audit.
4. Memastikan konsep Laporan Keuangan auditan diterima sepuluh hari sebelum
diterbitkan atau seminggu sebelum dibahas dalam rapat untuk direviu oleh Komite
Audit.
5. Komite Audit dapat mengusulkan pemutusan hubungan kerja dengan auditor
independen kepada Dewan Komisaris, jika terdapat indikasi kuat bahwa independensi
auditor dapat terganggu atau terbukti bahwa auditor tidak melakukan pemeriksaan
sesuai dengan standar pemeriksaan akuntan publik.

3.1.3 Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Fungsi Internal Audit


Komite Audit melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari
Internal Auditor dilakukan antara lain melalui:

10
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
- Reviu Internal Audit Charter dan Pedoman Pelaksanaan Audit (SOP Audit).
- Evaluasi program kerja tahunan dan pelaksanaannya.
- Melakukan penelaahan atas pelaksanaan audit/pemeriksaan oleh Auditor Internal dan
melakukan pembahasan laporan hasil audit yang penting/material termasuk audit
pengadaan dan audit Anak Perusahaan
- Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen atas temuan Auditor Internal.

3.1.4 Efektivitas Pengendalian Intern


Komite Audit melakukan penelaahan terhadap desain dan pelaksanaan kebijakan serta
prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai mengenai efektivitas pengendalian
internal agar salah saji material Laporan Keuangan, penyalahgunaan aktiva dan perbuatan
melanggar peraturan perundang-undangan dapat dicegah serta agar pengamanan aset dan
pemenuhan kewajiban perusahaan dapat ditingkatkan.

Agar pengendalian internal dapat dijalankan secara efektif, maka:


a. Pemahaman Pengendalian Internal diperoleh antara lain dari mempelajari Standar Operasi
Perusahaan dan presentasi manajemen mengenai desain dan implementasi pengendalian
internal.
b. Komite Audit harus mendapat laporan audit internal secara berkala dari Internal Auditor
sebagai bahan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian
internal.
c. Untuk meningkatkan efektifitas pengendalian internal, Komite Audit wajib memberikan
rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal serta
pelaksanaannya.
d. Komite Audit harus berkoordinasi dengan Internal Audit untuk:
1. Mengadakan pertemuan reguler (misalnya setiap bulan) untuk membahas temuan
internal auditor dan/atau hal-hal lain yang mengandung indikasi mengenai kelemahan
pengendalian internal, termasuk kekeliruan penerapan standar akuntansi.
2. Jika diperlukan, Komite Audit dapat meminta Internal Audit untuk memperluas reviunya
untuk menilai sifat, lingkup, besaran dan dampak dari kelemahan signifikan pengendalian
internal serta pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan.
e. Dalam proses penelaahan terhadap efektivitas pengendalian intern, Komite Audit dapat
mempergunakan laporan dari auditor independen untuk melakukan identifikasi
kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal.
f. Setiap awal tahun Komite Audit mereviu dan memberi masukan atas PKPT (Program Kerja
Pemeriksaan Tahunan) yang disusun oleh Internal Audit.
g. Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam memberikan
persetujuan pengangkatan dan pemberhentian Internal Audit Division Head berdasarkan
usulan Direktur Utama.

11
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
3.1.5 Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Komite Audit memantau untuk memastikan terdapat pengendalian internal yang memadai
bahwa kegiatan operasi Perusahaan dijalankan dengan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan operasi Perusahaan. Oleh karena itu, Komite Audit harus:
a. Memastikan bahwa manajemen memberikan representasi tertulis yang berisi pernyataan
bahwa :
1) Manajemen bertanggung jawab atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan,
2) Manajemen tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan.
b. Melakukan pemantauan yang dapat dilakukan melalui:
1) Reviu atas laporan manajemen atau penasihat hukum Perusahaan yang berkaitan dengan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan
dengan kegiatan Perusahaan.
2) Reviu atas temuan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh badan regulasi, auditor
independen, dan internal auditor.
c. Jika diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan, Komite Audit dapat memperluas reviunya dengan audit investigasi untuk
menentukan dampak dan besarnya kerugian akibat pelanggaran tersebut. Untuk
melaksanakan audit investigasi tersebut Komite Audit dapat meminta bantuan pihak internal
auditor atau eksternal auditor.

3.1.6 Manajemen Risiko


Berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dalam hal pemantauan risiko dan mitigasinya.
Terutama dalam penyusunan Laporan Keuangan ANTAM untuk memastikan bahwa sistim dan
pelaksanaan pengendalian internal telah cukup memadai di Perusahaan dalam pengamanan
Aset dan pencatatan Kewajibana/Hutang secara benar (correctly) sehingga dapat menghindari
risiko materil penyajian Laporan Keuangan dalam suatu tahun buku.

3.1.7 Pelaksanaan Tugas Khusus


a. Pemberian tugas khusus kepada Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui
perintah tertulis yang menerangkan:
1) Nama anggota Komite Audit yang diberi tugas;
2) Sifat dan lingkup pekerjaan;
3) Tujuan dan sasaran pekerjaan.;
4) Waktu penugasan; dan
5) Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tugas khusus dimaksud.
b. Tugas khusus dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada pemeriksaan terhadap dugaan
adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau adanya penyimpangan dalam
pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi dalam kaitannya dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
c. Pelaksanaan tugas khusus Komite Audit antara lain dapat:

12
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
1) Dilakukan melalui reviu terhadap semua pencatatan, dokumen dan informasi lainnya
yang diperlukan termasuk Risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris;
2) Mengajukan pertanyaan kepada Direksi dan stafnya yang hasilnya dituangkan dalam
Risalah Rapat Tanya Jawab yang ditandatangani oleh pihak terkait;
3) Jika dianggap perlu, melakukan audit investigasi yang dilaksanakan melalui kerjasama
dengan Divisi Internal Audit atau dengan Auditor Eksternal.
d. Komite Audit harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat
kerahasiaan maksimal dan terbatas pada anggota Komite Audit dan anggota Dewan
Komisaris.

3.1.8 Melakukan Self Assesment Pelaksanaan Tugas Komite Audit


Komite Audit melakukan self assessment terhadap efektivitas pelaksanaan tugasnya, dan
memutakhirkan secara periodik Pedoman Kerjanya (Charter Komite Audit/Audit Committee
Charter).

3.2 Wewenang dan Mekanisme Kerja


1. Komite Audit bekerja secara kolektif, dan bersifat mandiri dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
2. Komite Audit mempunyai wewenang mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan
tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.
3. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana diatur dalam angka 2. di atas, Komite Audit
wajib bekerjasama dengan mitra kerja di antaranya: Organ Pendukung Dewan Komisaris,
satuan kerja terkait di level manajemen antara lain: Internal Audit, dan Unit-unit operasional
perusahaan terkait;
4. Mekanisme kerja sebagaimana angka 2 di atas harus mengikuti prosedur kerja sesuai
peraturan yang berlaku yang secara umum seperti tergambar dalam lampiran Charter ini;
5. Jika diperlukan, Komite Audit dapat melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/pihak
independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan
tugasnya dengan persetujuan Dewan Komisaris dan atas biaya Perusahaan;
6. Jika diperlukan, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Komite Audit dapat
membentuk suatu tim yang bersifat ad hoc, dimana kriteria dan periode penugasannya
disesuaikan dengan jenis pekerjaannya;
7. Mengkaji independensi, objektifitas serta merekomendasikan Auditor Eksternal kepada
Dewan Komisaris yang akan dipilih oleh Perusahaan untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perusahaan, Unit Bisnis.
8. Komite Audit mempunyai wewenang berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk
Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Auditor
terkait tugas dan tanggungjawab Komite Audit.
9. Komite Audit melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

13
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
3.3 Kode Etik Kerahasiaan
1. Anggota Komite Audit yang masih, atau yang sudah tidak menjabat lagi sebagai anggota
Komite, wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan yang
diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Komite, baik dari pihak internal maupun pihak
eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.
2. Anggota Komite dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan
perusahaan untuk keuntungan Pribadi.
3. Anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya wajib mentaati Standar
Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung
maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain honorarium berikut fasilitas dan
tunjangan lainnya.

3.4 Pertanggungjawaban
1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris;
2. Pertanggungjawaban Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris dalam bentuk
laporan-laporan sebagai berikut:
a. Laporan kinerja dan pelaksanaan kegiatan triwulanan Komite;
b. Laporan kinerja dan pelaksanaan kegiatan tahunan Komite;
c. Laporan hasil kunjungan lapangan yang antara lain berisi temuan atau fakta lapangan,
evaluasi, analisa, kesimpulan dan saran;
d. Laporan pelaksanaan tugas khusus.

14
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab IV
Rapat, Pelaporan dan Anggaran

4.1 Rapat Komite


1. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu
bulan untuk menyelesaikan Program Kerja Komite Audit, yaitu satu kali rapat pleno dan satu
kali rapat khusus Komite Audit;
2. Rapat Pleno Komite hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri setidaknya ½ (satu per dua)
anggota Komite yang merupakan anggota Dewan Komisaris dan yang bukan anggota
Dewan Komisaris;
3. Jika dipandang perlu, Komite dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi
rapat untuk hadir dalam rapat dengan sepengetahuan anggota Direksi terkait.
4. Rapat Pleno Komite dipimpin oleh Ketua Komite. Apabila Ketua Komite berhalangan hadir,
maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komite. Dalam hal Ketua Komite dan Wakil Ketua
Komite berhalangan pada jam dimulai rapat sesuai undangan, maka atas ijin Ketua Komite
rapat dapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dapat hadir. Jika
anggota Dewan Komisaris yang akan memimpin rapat terlambat datang, atau karena
sesuatu hal harus meninggalkan rapat sementara, maka rapat sementara dipimpin oleh
anggota Komite Audit yang paling senior masa jabatannya. Bilamana rapat tidak dapat
dihadiri oleh Ketua dan atau Wakil Ketua atau salah seorang anggota Dewan Komisaris, maka
rapat ditiadakan.
5. Selain Rapat Pleno Komite juga dilakukan Rapat Khusus Komite untuk membahas tindak
lanjut rapat pleno dan/atau membahas data dan informasi yang berhubungan dengan
lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Audit, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Rapat Khusus Komite dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan;
b. Rapat Khusus Komite wajib dihadiri oleh semua Anggota Komite Audit yang bukan
merupakan anggota Dewan Komisaris;
c. Rapat Khusus Komite dipimpin oleh anggota Komite Audit yang paling senior.
d. Sesuai kebutuhan, dalam Rapat Khusus dapat mengundang pihak Manajemen untuk
memberikan klarifikasi dan presentasi data & informasi yang diperlukan Komite Audit
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,
6. JIka dipandang perlu, 2 (dua) Komite dapat melaksanakan rapat secara bersama/gabungan
yang berupa Rapat Pleno Gabungan Komite atau Rapat Khusus Gabungan Komite.
7. Pemanggilan Rapat Pleno Komite atau Rapat Khusus Komite atau Rapat Pleno Gabungan
Komite atau Rapat Khusus Gabungan Komite dilakukan oleh Ketua Komite. Dalam hal Ketua
Komite berhalangan, maka pemanggilan rapat dilakukan oleh Wakil Ketua Komite yang
ditunjuk oleh Ketua Komite;
8. Pemanggilan rapat dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal
mendesak minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal rapat, dengan mencantumkan hari,

15
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
tanggal, jam, tempat dan agenda rapat yang akan dibicarakan dan diadakan di tempat
kedudukan Perseroan atau di tempat lain di wilayah RI yang disepakati;
9. Rapat Pleno Komite yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komite sebagaimana angka 4,
keputusan yang akan menjadi usulan rapat tetap harus mendapat persetujuan dari Ketua
Komite;
10.Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
11.Keputusan Rapat Komite yang menurut Ketua Rapat bersifat strategis baru berlaku efektif
jika telah diputuskan oleh rapat Dewan Komisaris;
12.Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Komite termasuk pendapat
yang berbeda (dissenting opinions), dituangkan dalam Risalah Rapat yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Komite yang hadir, sebagai bukti yang sah atas keputusan yang
diambil dalam rapat, dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Untuk Risalah Rapat Khusus
Komite, selain ditandatangani oleh anggota Komite yang hadir dalam rapat, juga diketahui
oleh Ketua dan Wakil Ketua Komite;
13.Setiap anggota Komite diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat
profesionalnya dalam pembahasan setiap agenda rapat tanpa intervensi siapapun.
14.Setiap anggota Komite menyampaikan persetujuan atau keberatan dan/atau usul perbaikan
atas Risalah Rapat, dengan mempertimbangkan ketentuan batas waktu penyampaian
Risalah Rapat yang diatur dalam Tata Tertib Rapat Komite. Jika sampai dengan batas waktu
15 (lima belas) hari setelah rapat, tidak ada usulan perubahan, maka Risalah Rapat dianggap
disetujui oleh seluruh anggota Komite.
15.Setiap anggota Komite berhak menerima salinan Risalah Rapat meskipun yang bersangkutan
tidak hadir dalam rapat tersebut;
16.Kehadiran anggota Komite dalam rapat, dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan
tahunan Komite.
17.Jumlah rapat serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite dalam rapat serta
laporan singkat Komite yang memuat isu-isu penting yang dibicarakan oleh Komite harus
diungkapkan dalam Laporan Tahunan (Annual Report);
18.Tata tertib rapat Komite tertuang dalam aturan tersendiri.

4.2 Pelaporan
1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan wajib membuat laporan
kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan, disertai dengan
rekomendasi jika diperlukan;
2. Komite Audit wajib membuat Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan secara tertulis yang
diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan tentang tugas dan tanggung jawabnya,
termasuk pelaksanaan kegiatan Komite, dan tingkat pencapaian kinerjanya kepada Dewan
Komisaris, sesuai dengan Tata Tertib Rapat Komite;
3. Komite Audit wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris. Hasil kajian
atas setiap pelaksanaan tugas, masalah-masalah yang ditemukan disertai dengan saran dan
rekomendasi, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak usulan/tugas
beserta dokumen lengkap diterima Komite. Jika sampai dengan batas waktu 14 (empat

16
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
belas) hari kerja sejak penugasan, tidak ada usulan perubahan laporan penugasan, maka
laporan dianggap disetujui oleh seluruh anggota Komite;
4. Komite Audit wajib menyiapkan bahan laporan tahunan Perusahaan berkaitan dengan
pengelolaan audit di Perusahaan yang akan digunakan untuk Annual Report Perusahaan.
5. Laporan Komite sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, dan 3, ditandatangani oleh Ketua,
Wakil Ketua, dan anggota Komite.
6. Komite memantau bahwa Perusahaan wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan atau pemberhentian.
7. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam
angka 6 wajib dimuat dalam Situs Web Bursa Efek dan/atau Situs Web Emiten atau
Perusahaan.

4.3 Anggaran
1. Sebelum tahun buku baru berjalan, Komite Audit wajib menyusun dan menyampaikan
program kerja dan anggaran tahunan kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan yang
meliputi anggaran untuk: honorarium, biaya perjalanan dinas, biaya diklat/mengikuti
seminar/workshop, biaya jasa konsultan, dll.
2. Anggaran Komite Audit diajukan kepada dan disetujui oleh Dewan Komisaris;
3. Salinan program kerja dan anggaran Komite sebagaimana dimaksud pada angka 1.
disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi untuk diketahui;
4. Anggaran Komite tersebut merupakan bagian dari anggaran Dewan Komisaris dan untuk
menjaga independensi maka penggunaannya tidak memerlukan persetujuan Manajemen;
5. Pemeriksaan terhadap penggunaan dana tersebut dilakukan oleh auditor yang ditunjuk oleh
Perusahaan.

17
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Pedoman Kerja Komite Audit 18
Edisi 2017

Anda mungkin juga menyukai