Charter Komite Audit Edisi 2017-Ind
Charter Komite Audit Edisi 2017-Ind
PEDOMAN KERJA
KOMITE AUDIT
DAFTAR ISI
1
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk, -
selanjutnya disebut ANTAM-, sebagai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan Australian Securities Exchange (ASX) berkewajiban mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal dimana saham ANTAM tercatat, serta wajib
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perusahaan.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ANTAM berkomitmen untuk menerapkan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten agar kegiatan operasional Perusahaaan dijalankan
dengan berlandaskan prinsip Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability),
Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency) dan Kewajaran (Fairness),
yang dijiwai oleh Nilai-Nilai dan Etika Perusahaan.
Untuk mendorong agar Perusahaan dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang
dilaksanakan secara konsisten sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015, maka Dewan Komisaris
membentuk Komite Audit, yang bekerja profesional, independen dan secara kolektif membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan serta pemberian nasihat.
Tugas Utama Komite Audit adalah memantau dan memastikan diterapkannya fungsi-fungsi
yang berhubungan dengan pekerjaan audit dan pengendalian internal Perusahaan.
Misi
Membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan pemberian
nasihat dalam pelaksanaan pengendalian internal dan audit Perusahaan untuk memastikan
Perusahaan dikelola dengan manajemen yang sehat secara konsisten sesuai dengan prinsip-
prinsip GCG yang dijiwai oleh nilai-nilai dan etika Perusahaan.
2
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
1.3 Maksud dan Tujuan
Charter Komite Audit ini disusun sebagai pedoman agar Komite Audit dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, profesional, independen, dan
dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab II
Pembentukan, Organisasi dan Masa Jabatan
2.1 Pembentukan
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris berdasarkan
Charter Dewan Komisaris dan dikukuhkan dengan Keputusan Dewan Komisaris.
2.2 Organisasi
2.2.1 Struktur Keanggotaan
a. Anggota Komite Audit terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris yang salah
satunya harus merupakan Komisaris Independen, dan maksimal 2 (dua) orang anggota ahli
yang bukan karyawan kunci di ANTAM dalam 6 (enam) bulan terakhir;
b. Anggota Komite Audit yang kedudukannya sebagai Komisaris Independen bertindak
sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite
lebih dari satu orang, maka salah satunya bertindak sebagai Wakil Ketua Komite Audit;
c. Anggota Komite Audit yang merupakan Anggota Dewan Komisaris namun bukan
merupakan Komisaris Independen dapat bertindak sebagai Wakil Ketua Komite;
d. Anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak boleh
merangkap sebagai anggota Komite lain di lingkungan ANTAM pada periode yang sama.
2.2.2 Keanggotaan
a. Ketua dan anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris;
b. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit berhenti
sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite Audit wajib diganti oleh anggota
Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari.
c. Pengangkatan dan pemberhentian Ketua Komite dan anggota Komite Audit dilaporkan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
d. Ketua Komite Audit berhak mengusulkan penggantian anggota Komite Audit yang bukan
merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris, jika anggota Komite
tersebut berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri, atau tidak kompeten dalam
melaksanakan tugasnya.
4
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
2. Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan tugas
dan fungsi pengawasan proses audit dan manajemen risiko serta mengkomunikasikan
secara tertulis hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Dewan Komisaris.
3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Anggaran Dasar Perseroan, peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perusahaan, peraturan Pasar
Modal, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan audit;
4. Mampu mempelajari dan memahami kegiatan Perusahaan secara baik, dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang bidang usaha Perusahaan dan kaitannya dengan
audit.
5. Sekurang-kurangnya salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki latar
belakang pendidikan atau keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan.
b. Persyaratan Umum
1. Anggota Komite Audit baik yang merupakan maupun yang bukan merupakan anggota
Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga,
baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul
karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan anggota
Direksi;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung di ANTAM dan
Perusahaan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Dalam hal anggota
Komite Audit memperoleh saham baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu
peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka
waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut (sesuai Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 Pasal 7 butir i);
3. Anggota Komite Audit baik yang merupakan maupun yang bukan merupakan anggota
Dewan Komisaris, tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik
dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan
jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan;
4. Anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris, tidak
merangkap sebagai:
a) Anggota Dewan Komisaris pada BUMN/ perusahaan lain;
b) Sekretaris/Staf Sekretariat Dewan Komisaris pada BUMN/Perusahaan lain;
c) Anggota Komite lain pada Perusahaan; dan/atau
d) Anggota Komite pada BUMN/ perusahaan lain.
5. Tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha ANTAM yang dapat menimbulkan benturan kepentingan;
6. Bukan merupakan karyawan kunci yakni orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan ANTAM
dalam 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris;
7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi
material Perusahaan;
5
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
8. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau
pihak lain yang memberikan jasa audit, jasa non audit dan/atau jasa konsultansi lainnya
kepada ANTAM dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan
Komisaris;
9. Tidak keberatan dan bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis
berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas.
10.Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik dan beretika serta menyediakan
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan bernilai tambah.
11.Wajib mematuhi kode etik untuk Komite yang ditetapkan oleh Perusahaan.
12.Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi terhadap kinerja anggota Komite baik secara individual maupun secara kolektif,
dilakukan setiap 1 (satu) tahun secara self-assessment dengan menggunakan metoda evaluasi
dalam suatu sistem yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisaris, sebagai bahan
penilaian perpanjangan masa kerja anggota Komite Audit untuk tahun berikutnya dengan
menggunakan indikator berikut:
a. Indikator Umum
1. Kehadiran dalam rapat Komite.
2. Penguasaan materi yang akan dibahas.
3. Kesediaan menyediakan waktu dan upaya dalam memenuhi tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota Komite.
4. Kesediaan berpartisipasi dalam kegiatan di luar kantor seperti kunjungan ke unit bisnis.
5. Kualitas dan saran yang diberikan dalam rapat-rapat.
6. Kemampuan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guna peningkatan
efektivitas Komite.
7. Secara efektif menganalisa data yang tersedia dalam rangka memastikan informasi yang
akurat dan menanyakan hal-hal yang diperlukan dalam rangka memastikan informasi
yang diperoleh.
8. Secara efektif dan pro-aktif melakukan tindak lanjut terhadap area-area yang penting dan
memerlukan perhatian.
6
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
9. Secara efektif mampu bekerjasama dengan rekan sekerja Komite dimana ybs. menjadi
anggota Komite, dengan Organ Pendukung Dewan Komisaris lainnya, dan dengan Mitra
Kerja yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Komite dimana ybs.
sebagai anggota.
10.Kemampuan berperilaku untuk mendorong terciptanya rasa saling percaya dan
menghormati di antara sesama anggota Komite.
11.Kemampuan untuk secara aktif melakukan pembelajaran berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, serta selalu mengikuti perkembangan
industri dan pasar yang relevan.
12.Kemampuan berkomunikasi dengan sesama anggota Komite di lingkungan Dewan
Komisaris.
13.Kemampuan memahami Visi, Misi dan Rencana Strategis ANTAM yang dituangkan dalam
RKAP dan RJPP, serta mampu memberikan input yang berkualitas terkait dengan Visi,
Misi, Rencana Strategis, RKAP dan RJPP ANTAM.
14.Kemampuan memenuhi ketentuan dalam standar etika ANTAM.
15.Kemampuan menunjukkan integritas yang tinggi.
16.Kemampuan menjaga kerahasiaan.
17.Kemampuan menunjukkan keinginan untuk memperbaiki manajemen ANTAM.
18.Kemampuan mewakili dan menjaga citra Perusahaan.
19.Kesediaan untuk menerima tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan
memberikan laporan penugasan secara lengkap dan tepat waktu.
20.Kontribusi dalam pembuatan risalah rapat, laporan triwulan, laporan tahunan, dan
penyiapan laporan yang berkualitas kepada Dewan Komisaris.
21.Kemampuan memberikan masukan dalam laporan kepada Dewan Komisaris secara
lengkap dan tepat waktu.
22.Kemampuan dalam memberikan masukan dalam penyusunan Program Kerja Komite
secara lengkap dan tepat waktu.
b. Indikator Khusus
1. Kualitas dalam melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dipublikasikan,
proyeksi, dan informasi keuangan lain, termasuk proses penyiapannya.
2. Kontribusi dalam melakukan reviu terhadap hasil pemeriksaan auditor independen.
3. Melakukan seleksi calon auditor independen yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan menyampaikan rekomendasi dengan dasar yang memadai.
4. Tingkat reviu yang dilakukan atas audit planning dan kecukupan program audit yang
dibuat oleh auditor independen.
5. Membahas temuan audit dan permasalahan lain yang ditemukan oleh auditor
independen dengan cermat dan berkualitas.
6. Kontribusi dalam melakukan reviu terhadap hasil pemeriksaan internal auditor.
7. Reviu yang dilakukan terhadap internal audit charter dan pedoman pelaksanaan audit
(SOP Audit).
8. Evaluasi yang dilakukan terhadap kebijakan dan rencana kerja tahunan internal auditor.
7
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
9. Evaluasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan audit oleh auditor internal.
10.Membahas temuan audit dan permasalahan lain yang ditemukan oleh internal auditor
dengan cermat dan berkualitas.
11.Evaluasi yang dilakukan untuk menilai efektivitas fungsi internal audit secara keseluruhan.
12.Penelahaan yang dilakukan terhadap disain dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur
pengendalian intern dalam rangka memastikan keberadaan dan kecukupan sistem &
pelaksanaan pengendalian internal yang efektif.
13.Masukan yang diberikan kepada fungsi internal audit.
14.Saran/rekomendasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris mengenai pengangkatan
dan pemberhentian Internal Audit Division Head (SVP Internal Audit).
15.Reviu yang dilakukan terhadap laporan (representasi) manajemen mengenai kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan.
16.Reviu yang dilakukan terhadap laporan atau opini penasihat hukum Perusahaan terkait
peraturan perundang-undangan dan kepatuhan ANTAM.
17.Reviu yang dilakukan atas temuan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Regulator.
18.Kontribusi dalam mengidentifikasi aktivitas ANTAM yang memiliki risiko tinggi dan
analisis terhadap upaya mitigasi yang diperlukan.
19.Pelaporan yang dilakukan kepada Dewan Komisaris terkait risiko audit dan manajemen
risiko serta pengendalian internal di ANTAM.
8
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab III
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dengan
cara memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
Agar Komite Audit dapat berperan secara efisien dan efektif, maka tugas, tanggung jawab, dan
kewenangannya diatur seperti di bawah ini.
9
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
2. Dalam proses seleksi auditor independen, Komite Audit harus mengacu pada ketentuan-
ketentuan mengenai legalitas, kompetensi, penugasan, fee dan independensi akuntan
publik.
3. Komite Audit meninjau dan membuat rekomendasi terkait dengan rotasi audit partner
dan juga proposal untuk auditor eksternal yang menyediakan layanan non audit.
10
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
- Reviu Internal Audit Charter dan Pedoman Pelaksanaan Audit (SOP Audit).
- Evaluasi program kerja tahunan dan pelaksanaannya.
- Melakukan penelaahan atas pelaksanaan audit/pemeriksaan oleh Auditor Internal dan
melakukan pembahasan laporan hasil audit yang penting/material termasuk audit
pengadaan dan audit Anak Perusahaan
- Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen atas temuan Auditor Internal.
11
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
3.1.5 Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Komite Audit memantau untuk memastikan terdapat pengendalian internal yang memadai
bahwa kegiatan operasi Perusahaan dijalankan dengan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan operasi Perusahaan. Oleh karena itu, Komite Audit harus:
a. Memastikan bahwa manajemen memberikan representasi tertulis yang berisi pernyataan
bahwa :
1) Manajemen bertanggung jawab atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan,
2) Manajemen tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan.
b. Melakukan pemantauan yang dapat dilakukan melalui:
1) Reviu atas laporan manajemen atau penasihat hukum Perusahaan yang berkaitan dengan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan
dengan kegiatan Perusahaan.
2) Reviu atas temuan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh badan regulasi, auditor
independen, dan internal auditor.
c. Jika diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan, Komite Audit dapat memperluas reviunya dengan audit investigasi untuk
menentukan dampak dan besarnya kerugian akibat pelanggaran tersebut. Untuk
melaksanakan audit investigasi tersebut Komite Audit dapat meminta bantuan pihak internal
auditor atau eksternal auditor.
12
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
1) Dilakukan melalui reviu terhadap semua pencatatan, dokumen dan informasi lainnya
yang diperlukan termasuk Risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris;
2) Mengajukan pertanyaan kepada Direksi dan stafnya yang hasilnya dituangkan dalam
Risalah Rapat Tanya Jawab yang ditandatangani oleh pihak terkait;
3) Jika dianggap perlu, melakukan audit investigasi yang dilaksanakan melalui kerjasama
dengan Divisi Internal Audit atau dengan Auditor Eksternal.
d. Komite Audit harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat
kerahasiaan maksimal dan terbatas pada anggota Komite Audit dan anggota Dewan
Komisaris.
13
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
3.3 Kode Etik Kerahasiaan
1. Anggota Komite Audit yang masih, atau yang sudah tidak menjabat lagi sebagai anggota
Komite, wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan yang
diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Komite, baik dari pihak internal maupun pihak
eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.
2. Anggota Komite dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan
perusahaan untuk keuntungan Pribadi.
3. Anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya wajib mentaati Standar
Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung
maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain honorarium berikut fasilitas dan
tunjangan lainnya.
3.4 Pertanggungjawaban
1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris;
2. Pertanggungjawaban Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris dalam bentuk
laporan-laporan sebagai berikut:
a. Laporan kinerja dan pelaksanaan kegiatan triwulanan Komite;
b. Laporan kinerja dan pelaksanaan kegiatan tahunan Komite;
c. Laporan hasil kunjungan lapangan yang antara lain berisi temuan atau fakta lapangan,
evaluasi, analisa, kesimpulan dan saran;
d. Laporan pelaksanaan tugas khusus.
14
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Bab IV
Rapat, Pelaporan dan Anggaran
15
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
tanggal, jam, tempat dan agenda rapat yang akan dibicarakan dan diadakan di tempat
kedudukan Perseroan atau di tempat lain di wilayah RI yang disepakati;
9. Rapat Pleno Komite yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komite sebagaimana angka 4,
keputusan yang akan menjadi usulan rapat tetap harus mendapat persetujuan dari Ketua
Komite;
10.Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
11.Keputusan Rapat Komite yang menurut Ketua Rapat bersifat strategis baru berlaku efektif
jika telah diputuskan oleh rapat Dewan Komisaris;
12.Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Komite termasuk pendapat
yang berbeda (dissenting opinions), dituangkan dalam Risalah Rapat yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Komite yang hadir, sebagai bukti yang sah atas keputusan yang
diambil dalam rapat, dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Untuk Risalah Rapat Khusus
Komite, selain ditandatangani oleh anggota Komite yang hadir dalam rapat, juga diketahui
oleh Ketua dan Wakil Ketua Komite;
13.Setiap anggota Komite diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat
profesionalnya dalam pembahasan setiap agenda rapat tanpa intervensi siapapun.
14.Setiap anggota Komite menyampaikan persetujuan atau keberatan dan/atau usul perbaikan
atas Risalah Rapat, dengan mempertimbangkan ketentuan batas waktu penyampaian
Risalah Rapat yang diatur dalam Tata Tertib Rapat Komite. Jika sampai dengan batas waktu
15 (lima belas) hari setelah rapat, tidak ada usulan perubahan, maka Risalah Rapat dianggap
disetujui oleh seluruh anggota Komite.
15.Setiap anggota Komite berhak menerima salinan Risalah Rapat meskipun yang bersangkutan
tidak hadir dalam rapat tersebut;
16.Kehadiran anggota Komite dalam rapat, dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan
tahunan Komite.
17.Jumlah rapat serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite dalam rapat serta
laporan singkat Komite yang memuat isu-isu penting yang dibicarakan oleh Komite harus
diungkapkan dalam Laporan Tahunan (Annual Report);
18.Tata tertib rapat Komite tertuang dalam aturan tersendiri.
4.2 Pelaporan
1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan wajib membuat laporan
kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan, disertai dengan
rekomendasi jika diperlukan;
2. Komite Audit wajib membuat Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan secara tertulis yang
diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan tentang tugas dan tanggung jawabnya,
termasuk pelaksanaan kegiatan Komite, dan tingkat pencapaian kinerjanya kepada Dewan
Komisaris, sesuai dengan Tata Tertib Rapat Komite;
3. Komite Audit wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris. Hasil kajian
atas setiap pelaksanaan tugas, masalah-masalah yang ditemukan disertai dengan saran dan
rekomendasi, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak usulan/tugas
beserta dokumen lengkap diterima Komite. Jika sampai dengan batas waktu 14 (empat
16
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
belas) hari kerja sejak penugasan, tidak ada usulan perubahan laporan penugasan, maka
laporan dianggap disetujui oleh seluruh anggota Komite;
4. Komite Audit wajib menyiapkan bahan laporan tahunan Perusahaan berkaitan dengan
pengelolaan audit di Perusahaan yang akan digunakan untuk Annual Report Perusahaan.
5. Laporan Komite sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, dan 3, ditandatangani oleh Ketua,
Wakil Ketua, dan anggota Komite.
6. Komite memantau bahwa Perusahaan wajib menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan atau pemberhentian.
7. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam
angka 6 wajib dimuat dalam Situs Web Bursa Efek dan/atau Situs Web Emiten atau
Perusahaan.
4.3 Anggaran
1. Sebelum tahun buku baru berjalan, Komite Audit wajib menyusun dan menyampaikan
program kerja dan anggaran tahunan kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan yang
meliputi anggaran untuk: honorarium, biaya perjalanan dinas, biaya diklat/mengikuti
seminar/workshop, biaya jasa konsultan, dll.
2. Anggaran Komite Audit diajukan kepada dan disetujui oleh Dewan Komisaris;
3. Salinan program kerja dan anggaran Komite sebagaimana dimaksud pada angka 1.
disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi untuk diketahui;
4. Anggaran Komite tersebut merupakan bagian dari anggaran Dewan Komisaris dan untuk
menjaga independensi maka penggunaannya tidak memerlukan persetujuan Manajemen;
5. Pemeriksaan terhadap penggunaan dana tersebut dilakukan oleh auditor yang ditunjuk oleh
Perusahaan.
17
Pedoman Kerja Komite Audit
Edisi 2017
Pedoman Kerja Komite Audit 18
Edisi 2017