Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mata Kuliah Analisis Keuangan dan Penganggaran

ANALISIS RASIO PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL


PRAKARSA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA TAHUN 2016-2017

Disusun Oleh :
Kelas M
Fabiola Kriswidyanti 041511333017 (06)
Irene Sugiarto 041511333041 (07)
Putri Athaghina P. 041511333216 (08)
Adina Arisukma 041511333218 (09)
Yemima Eklesia S. K. 041611333072 (23)
Novitri Widiasih 041611333082 (27)
Fince Layadi 041611333190 (53)
Anissa Nurul Z. 041611333210 (57)
Naila Nisrina 041611333214 (58)
Dhama Reinandya H. 041611333215 (59)
Farida Azmi R. 041611333220 (61)
Muthya Rahma 041611333216 (60)
Ashifa Amalia 041611333225 (64)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2016-2017
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN TAHUN 2016-2017
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN 2016-2017
LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2016-2017
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA
TBK DAN ENTITAS ANAKNYA TAHUN 2016-2017

1. Day’s Sales in Receivables


2. Accounts Receivable Turnover
3. Accounts Receivable Turnover in Days
4. Day’s Sales in Inventory
5. Inventory Turnover
6. Inventory Turnover in Days
7. Operating Cycle
8. Working Capital
9. Current Ratio
𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒗𝒂𝒍𝒆𝒏𝒕𝒔+𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔+𝑵𝒆𝒕 𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆𝒔
10. Acid-Test Ratio = 𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒆𝒔

𝑲𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑲𝒂𝒔+𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒑𝒊𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊+𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒑𝒊𝒉𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂
2016 = 𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

𝟗. 𝟔𝟕𝟒. 𝟎𝟑𝟎 + 𝟔𝟗. 𝟎𝟖𝟏 + 𝟐. 𝟓𝟑𝟔. 𝟐𝟒𝟐


= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟑. 𝟏𝟖𝟕. 𝟕𝟒𝟐
𝟏𝟐.𝟐𝟕𝟗.𝟑𝟓𝟑
= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟖𝟓, 𝟐𝟎 %
𝟑.𝟏𝟖𝟕.𝟕𝟒𝟐

𝑲𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑲𝒂𝒔+𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒑𝒊𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊+𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒑𝒊𝒉𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂
2017 = 𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

𝟖. 𝟐𝟗𝟒. 𝟖𝟗𝟏 + 𝟏𝟕. 𝟕𝟏𝟗 + 𝟐. 𝟒𝟔𝟕. 𝟎𝟖𝟏


= 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝟑. 𝟒𝟕𝟗. 𝟎𝟐𝟒
𝟏𝟎. 𝟕𝟕𝟗. 𝟔𝟗𝟏
= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟎𝟗, 𝟖𝟒 %
𝟑. 𝟒𝟕𝟗. 𝟎𝟐𝟒
Acid-Test Ratio merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya
dengan tidak memperhitungkan jumlah persediaan. Dari hasil analisis, terlihat bahwa Acid-
Test Ratio pada PT Indocement mengalami penurunan sebesar 75,36% dari tahun 2016 ke
tahun 2017. Hal ini disebabkan karena aktiva lancar (Kas dan setara kas serta piutang)
mengalami penurunan sebesar 12,2%. Sedangkan untuk kewajiban lancar mengalami kenaikan
sebesar 8,3%. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 kewajiban lancar dijamin oleh
aktiva likuid sebesar Rp 3,85 pada tahun 2016 dan Rp 3,09 pada tahun 2017.

𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒗𝒂𝒍𝒆𝒏𝒕𝒔+𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔


11. Cash Ratio = 𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒆𝒔

𝑲𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑲𝒂𝒔


2016 = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝟗. 𝟔𝟕𝟒. 𝟎𝟑𝟎
= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟎𝟑, 𝟒𝟕 %
𝟑. 𝟏𝟖𝟕. 𝟕𝟒𝟐

𝑲𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑲𝒂𝒔


2017 = 𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓

𝟖. 𝟐𝟗𝟒. 𝟖𝟗𝟏
= 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟑𝟖, 𝟒𝟐%
𝟑. 𝟒𝟕𝟗. 𝟎𝟐𝟒
Cash Ratio menunjukkan kemampuan PT. Indocement untuk memenuhi utang lancar dengan
menggunakan kas dan surat berharga di bank. Dari hasil analisis, terlihat bahwa Cash Ratio
mengalami penurunan dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 65,05%. Hal ini disebabkan
karena kas dan setara kas turun sebesar 14,2%. Sedangkan kewajiban lancar mengalami
kenaikan sebesar 8,3%. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 kewajiban lancar dijamin
pembayarannya oleh kas dan setara kas sebesar Rp 3,03 pada tahun 2016 dan Rp 2,38 pada
tahun 2017.
𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
12. Sales to Working Capital = 𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍

𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
2016 = (𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟓+𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟔)
𝟐

𝟏𝟓. 𝟑𝟔𝟏. 𝟖𝟗𝟒


=
{ (𝟏𝟑. 𝟏𝟑𝟑. 𝟖𝟓𝟒 − 𝟐. 𝟔𝟖𝟕. 𝟕𝟒𝟑) + (𝟏𝟒. 𝟒𝟐𝟒. 𝟔𝟐𝟐 − 𝟑. 𝟏𝟖𝟕. 𝟕𝟒𝟐) }
𝟐
𝟏𝟓. 𝟑𝟔𝟏. 𝟖𝟗𝟒
=
{(𝟏𝟎. 𝟒𝟒𝟔. 𝟏𝟏𝟏) + (𝟏𝟏. 𝟐𝟑𝟔. 𝟖𝟖𝟎) }
𝟐
𝟏𝟓. 𝟑𝟔𝟏. 𝟖𝟗𝟒
= = 𝟏, 𝟒𝟏
𝟏𝟎. 𝟖𝟒𝟏. 𝟒𝟗𝟓, 𝟓

𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔
2017 = (𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟔+𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟕)
𝟐

𝟏𝟒. 𝟒𝟑𝟏. 𝟐𝟏𝟏


=
{ (𝟏𝟏. 𝟐𝟑𝟔. 𝟖𝟖𝟎) + (𝟏𝟐. 𝟖𝟖𝟑. 𝟎𝟕𝟒 − 𝟑. 𝟒𝟕𝟗. 𝟎𝟐𝟒) }
𝟐
𝟏𝟒. 𝟒𝟑𝟏. 𝟐𝟏𝟏
=
{(𝟏𝟏. 𝟐𝟑𝟔. 𝟖𝟖𝟎) + (𝟗. 𝟒𝟎𝟒. 𝟎𝟓𝟎) }
𝟐
𝟏𝟒. 𝟒𝟑𝟏. 𝟐𝟏𝟏
= = 𝟏, 𝟑𝟗
𝟏𝟎. 𝟑𝟐𝟎. 𝟒𝟔𝟓
Sales to Working Capital atau Working Capital Turnover sangat penting untuk melihat berapa
modal kerja yang digunakan perusahaan untuk menciptakan penjualannya. Dengan
memperhatikan modal kerja akan memungkinkan perusahaan dapat menggunakan sumber
dayanya dengan ekonomis sehingga bahaya akan krisis keuangan dapat diminimalisir. Jika
penjualan naik, maka rasio ini akan tinggi. Sebaliknya, jika penjualan turun maka rasio ini juga
akan rendah. Dari hasil analisis, terlihat bahwa Sales to Working Capital pada PT. Indocement
mengalami penurunan dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 0,02 kali. Hal ini terjadi karena
penjualan mengalami penurunan sebesar 6,05%. Begitu pula dengan average working capital
juga mengalami penurunan sebesar 4,80%. Rasio ini menandakan bahwa dana yang tertanam
dalam Average Working Capital 1,41 kali pada tahun 2016 dan 1,39 kali pada tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai