Bahan pulp capping harus memenuhi syarat biokompatibilitas yang dapat
diterima tubuh atau dengan kata lain tidak memebahayakan penggunanya. Idealnya bahan yang dieltakkan dalam rongga mulut tidak boleh membahayakan jaringan pulpa dan jaringan lunak rongga mulut. Selain itu, bahan pulp capping harus memiliki sifat ideal, yaitu dapat merangsang pembentukan dentin reparatif, dapat mempertahankan vitalitas pulpa, bersifat bakterisida atau bakteriostatik, adesif pada dentin dan bahan restoratif, tahan terhadap tekanan selama penempatan restoratif
2. Bahan Pulp Capping
Saat ini banyak bahan yang tersedia sebagai prosedur perawatan pulp capping, beberapa diantarannya:
A. Zinc Oxide Eugenol
ZOE telah digunakan dalam kedokteran gigi selama bertahun-tahun
sebagai basis, liners, semen dan bahan restoratif sementara. Namun penggunaannya untutk direct pulp capping masih dipertanyakan, dikarenakan eugenol sangatlah sitotoksik (Huang et al., 2006). Hal ini diketahui bahwa ZOE dapat melepaskan eugenol dalam konsentrasi yang sitotoksik. Manfaat eugenol dalam penegendalian nyeri disebabkan karena kemampuan memblokir transmisi impuls saraf. Selain itu, penelitian menunjukkan terjadinya inflamasi kronis setelah aplikasi ZOE. ZOE juga menyebabkan kebocoran tepi yang tinggi. Meskipun telah tercatat bahwa kebocoran ini tidak penting karena ZOE dapat memberikan segel biologis dari pelepasam eugenol, namun pelepasan eugenol ini dapat menurus secara drastis seiring berjalannya waktu. ZOE tidak lagi digunakan saat ini karena menyebabkan resorpsi internal dan tingkat kesuksesannya hanya 55-57% (Torabinejad et al., 2014)
B. Kalsium Hidroksida
Dalam bidang kedokteran gigi kalsium hidroksida merupakan bahan