Anda di halaman 1dari 13

REDESIGN SHIP FISHING VILLAGE DISTRICT MESKOM

BENGKALIS TO MINIMIZE BARRIERS

Pilipus Tampubolon1) Ir. Syaifudin, M.Si2), Ronald M. H. S.T., M.T.3)


1)
Student of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau
2)
Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau

Abstract

This research was conducted in April to November 2013 at the village of


Meskom as the location of sampling and laboratory Department of fisheries
resources utilization of ship waters as the place of processing of the data. The
Survey was conducted on several ships to search for the main vessel size, then the
size of the ship's main design into ships fishing with either using the program
maxsuf. The prisoners in the analysis by using hullspeed. After the detainee was
found then made changes to reduce the barriers to desan ship. This research using
the method of survey aimed at finding great boat barriers modifications results
fisheries ship line plans exsisting. The results showed that the modifications to the
vessel's fishing in the village of Meskom the level of change in 5% and the
methods used and the method of Holtrop method Van Oortmeersen.

Keywords: redesigning of a ship fishery in the village of meskom


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kapal perikanan didefinisikan menampung, menyimpan,


sebagai kapal atau perahu atau alat mendinginkan atau mengawetkan.
apung lainnya yang digunakan untuk Kapal pengangkut ikan adalah kapal
melakukan kegiatan penangkapan yang secara khusus dipergunakan
ikan termasuk melakukan survei atau untuk mengangkut ikan termasuk
eksplorasi perikanan. Kapal memuat, menampung menyimpan,
penangkap ikan adalah kapal yang mendinginkan atau mengawetkan.
secara khusus dipergunakan untuk
menangkap ikan termasuk
Berdasarkan defenisi-definisi lambung kapal dapat menurunkan
tersebut di atas, maka dapat diketahui kebutuhan daya kapal sebanyak 10-
bahwa kapal ikan sangat beragam 15%. Apabila kebutuhan BBM saat
dari kekhususan penggunaannya melaut di masa mendatang pada
hingga ukurannya. Kapal-kapal ikan seluruh kapal perikanan Indonesia
tersebut terdiri dari kapal atau perahu dapat ditekan hingga 10-15% setiap
berukuran kecil berupa perahu trip penangkapan, maka dapat
sampan (perahu tanpa motor) yang dihitung besar penghematan BBM
digerakkan dengan tenaga dayung yang telah dilakukan karena
atau layar, perahu motor tempel yang optimisasi tersebut. Sumbangsih
terbuat dari kayu hingga pada kapal lainnya adalah peningkatan
ikan berukuran besar yang terbuat kesejahteraan nelayan karena biaya
dari kayu, fibre glass maupun besi operasional berkurang terhadap
baja dengan tenaga penggerak mesin BBM.
diesel. Jenis dan bentuk kapal ikan Namun sayangnya, kapal
ini berbeda sesuai dengan tujuan nelayan yang didesain dengan
usaha, keadaan perairan, daerah konsep tradisional atau modern
penangkapan ikan (fishing ground) masih banyak yang tidak
dan lain-lain, sehingga menyebabkan mempertimbangkan aerodinamis dan
ukuran kapal yang berbeda pula streamline pada lambung kapal. Ini
(Purbayanto et al, 2004). menyebabkan inefisiensi daya ketika

Optimisasi bentuk lambung melakukan operasi penangkapan

ternyata mampu memberikan karena hambatan kapal menjadi

penurunan daya yang dibutuhkan besar. Kapal perikanan dengan

kapal (kapal perikanan) saat konsep tradisional dibangun dengan

melakukan operasi penangkapan. Hal pengetahuan tentang desain yang

ini sesuai dengan hasil kajian yang terbatas. Dengan demikian perlu

telah dilakukan oleh peneliti dilakukan perbaikan desain (redesain

terdahulu (Hollenbach & Friesch,, kapal) perikanan di Kabupaten

2010; kim, 2009; Wartsila, 2008; Bengkalis untuk meminimalisasi

Wilson, 2008). Wartsila (2008) besar hambatan kapal.

menyatakan bahwa optimisasi bentuk 1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penelitian adalah perikanan exsisting pada Kabupaten
mencari besar hambatan kapal hasil Bengkalis Provinsi Riau.
modifikasi rencana garis kapal Bagi penulis manfaatnya adalah:
 Menambah wawasan dalam kabupaten Bengkalis Propinsi Riau
perencanaan bentuk lambung (Lampiran 1).
kapal 3.2. Alat dan Bahan
 Sebagai informasi penting Adapun alat – alat yang di
guna meningkatkan gunakan selama penelitian adalah:
pengetahuan di bidang
1. Sebuah camera digital sebagai alat
perancangan kapal
dokumentasi penelitian
 Sebagai referensi untuk dinas
2. kuisioner yang diajukan kepada
pemerintah setempat dalam
responden
rangka pengembangan
3. Alat tulis untuk mencatat data
teknologi
hasil penelitian
Bagi masyarakat nelayan adalah:
4. Meteran gulung
 Menambah wawasan nelayan Sedangkan bahan dalam
untuk membuat kapal penelitian ini adalah kapal perikanan
 Nelayan pembuat kapal di Kabupaten bengkalis Kecamatan
tradisional dalam Bengkalis di Desa Meskom.
menentukan ukuran utama 3.3. Metode Penelitian
kapal yang paling efisien Metode yang digunakan
untuk memperingan dalam penelitian ini adalah metode
hambatan kapal sehingga survey, yaitu dengan melakukan
bahan bakar yang digunakan pengamatan dan pengumpulan
lebih sedikit irit. informasi langsung di Desa Meskom
III. METODE PENELITIAN Kecamatan Bengkalis atau tempat
3.1. Waktu dan Tempat bersandarnya kapal perikanan, dan
Penelitian ini dilaksanakan mengambar bentuk ulang kapal
pada bulan April 2013 di Desa perikanan.
Meskom Kecamatan Bengkalis 3.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah :
1. Mencari ukuran utama kapal yang dengan menggunakan metode
berada di Desa Meskom untuk Holltrop dan metode Van
memperoleh data kapal perikanan oortemeersen lainnya pada desain
di Bengkalis. exsisting (parent ship) dengan
2. Memilih bentuk ukuran utama desain baru.
kapal perikanan yang paling 3. Mengambar grafik dengan
dominan digunakan oleh nelayan. menggunakan perbandingan yang
3. Mengukur bentuk lambung kapal ada
dengan membagi beberapa stasion
4. Hambatan hasil redesain kapal
untuk mengambarkan 3
terbaru harus lebih kecil
D(dimensi) model kapal tersebut.
dibandingkan dengan
4. Mengambarkan model bentuk
kapal perikanan dengan Kapal Exsisiting.
mengunakan software (Maxsurf 3.6. Pengumpulan data
dan AutoCAD) Dalam pengambilan data,
5. Menghitung hambatan model metode yang digunakan antara lain :
kapal dengan melalui simulasi  Metode observasi melalui
numerik menggunakan Hullspeed pengukuran langsung yang
6. Meredesain ulang bentuk bertujuan untuk memperoleh
lambung untuk dicari data-data yang bersifat
pengurangan hambatan. primer.
7. Mencari hambatan kapal  Metode wawancara kepada
perikanan hasil redesain. pemilik kapal, pihak terkait
3.5. Analisis Data untuk memperoleh data - data
1. Data dianalisis dengan mencari sekunder yang diperlukan.
besar hambatan yang dihasilkan Dalam melakukan
Software Hullspeed dengan pengambilan data untuk
menggunakan rumus menggambar ulang bentuk
2. Setelah data dirunning dan hasil kapal (lands plant).
hambatan diperoleh dan rencana garis sampel kapal dilakukan
Mentabulasikan besar hambatan langkah-langkah sebagai berikut :
 Membagi panjang kapal dari 11.11. Adapun langkah-langkah yang
AP – FP sebanyak 14 station harus di lakukan dalam tahap
sedangkan bagian didepan FP menggambar dengan menggunakan
serta dibelakang AP masing - maxsurf adalah sebagai berikut:
masing sebanyak 7 station.  Membuka program maxsurf
 Memberi tanda pada lunas version 11.11.
searah memanjang kapal  Membuka file baru : File,
sesuai pembagian station New Design (tanpa
yang telah dilakukan. membuka new desing maka
 Membagi midship section pembuatan model tidak dapat
kapal dengan 2 buttock line dilakukan)
kiri dan 2 buttock line kanan  Membuat model : surface,
dari center line kapal. pilih add surface (default).
Setelah data kapal diperoleh  Buka surface: pilih size
maka langkah selanjutnya adalah surface untuk menentukan
pembuatan rancangan model yang ukuran model (masukkan
dikerjakan dengan menggunakan ukuran utama kapal).
program maxsurf.Pro, data dari kapal  Buka data, pilih unit (meter
itulah yang akan dimasukkan sebagai dan tones).
data awal untuk pembentukan  Untuk mempermudah
rancangan dari model kapal. Namun, pengerjaan, tentukan zero
untuk ukuran model yang digunakan pointnya (titik 0 koordinat :
merupakan skala dari data kapal Buka data, pilih zero point (
sebenarnya. aft perpendicular dan base
3.7. Pengolahan Data line).
1. Penggambaran Perspektif  Data, frame of reference (
Berdasarkan data yang masukkan data).
didapat di lapangan yang terdiri dari  Data, grid spacing ( masukan
ukuran utama kapal, ukuran stasion data stasion, butock line dan
kapal dan tinggi haluan dan buritan water line).
maka langkah berikutnya adalah
menggambarkan dengan maxsur
 Untuk menyempurnakan control poin serta
gambar bisa ditambahkan
gunakanlah tool-tool yang
ada pada tool bar dan ukuran
tinggi haluan dan buritan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Ukuran utama kapal perikanan dapat
4.1. Hasil mengambarkan kapasitas muatan
4.1.1. Ukuran Utama Armada atau tonase kapal, dan besar kecilnya
Penangkapan di Daerah Meskom kapal perikanan tergantung dari
Untuk mengukur dimensi daerah penangkapan, alat tangkap
utama kapal, sebaiknya bangunan yang digunakan dan ikan target
konstruksi kapal dalam keadaan tangkapan. Untuk daerah
lunas rata (even keel) dan diupayakan penangkapan yang mempunyai
bangunan konstruksi kapal berada di gelombang tinggi tentunya
atas galangan kapal. Hal ini diperlukan kapal dengan stabilitas
disebabkan untuk memudahkan dan kemampuan belahan yang lebih
pengukuran panjang garis air dan tinggi.
panjang garis tegak kapal serta Setelah melakukan
kedalaman kapal yang berada di pengukuran dilapangan dapat
bawah permukaan air laut. diketahui ukuran utama kapal ini
Jumlah kapal yang dijadikan adalah , Tabel 4 . Sedangkan bentuk
sampel ada ada beberapa kapal, kapal di Desa Meskom (Gambar 4).
dengan berukuran 3 Gt, 4 Gt, 5 Gt.
Tabel 4. Data penelitian ukuran utama kapal perikanan di Desa Meskom
No GT LO LPP Lebar Tinggi Tinggi Jumla
kapa A ( m) kapal haluan h
l Broudh(B) Depth (m) kapal
(m) (H)
(m)
1. 5 14 10,11 280 240 1m 5
2. 4 12 9,20 250 220 55 4
3. 3 11 8m 2m 2m 48 3

Data kapal di Desa Meskom Kabupaten Bengkalis


Dari data kapal di atas dapat akan di ubah bentuk lambung kapal
gambaran ulang bentuk keseluruhan dengan menggunakan Maxsuf dan
kapal seperti gambar di bawah ini Autocad .

Gambar 14. bentuk kapal di Desa Meskom


Dengan tipe lambung yang sudah ada. Maka dapat dilakukan
berbeda maka perbandingan ukuran desain bentuk lambung yang baru
sangat bervariasi linesplanya, dengan dengan menggunakan Maxsurf dan
bentuk kapal atau lambung yang Autocad .
1. Hasil Modifikasi Kapal kapal kurang lebih 5% dapat di lihat
Dalam penelitian ini Hasil perbedaan dengan 2 gambar kapal di
modifikasi kapal yang telah bawah ini :
dilakukan perubahan modifikasi

Gambar 15. Body plan


 
Gambar 16. Body plan 0,5 0,01  0 
tampak depan dan belakang 1 0,03  0,02 
1,5 0,07  0,05 
Dari gambar hasil modifikasi 2 0,12  0,12 
kapal kita dapat dilihat hasil 2,5 0,18  0,23 
3 0,25  0,38 
hambatan dengan menggunakan
3,5 0,33  0,59 
Maxsurf Hullspeed, untuk 4 0,42  0,87 
menganalisis perbandingan 4,5 0,54  1,24 
5 0,68  1,75 
hambatan kapal yang terdapat pada 0,87 
5,5 2,46 
gambar diatas dengan menggunakan 6 1,14  3,53 
Maxsurf Hullspeed version 11.11 6,5 1,48  4,96 
7 1,8  6,47 
dengan metode holtrop . 7,5 2,17  8,37 
Setelah melakukan hasil 8 2,76  11,37 
8,5 3,75  16,38 
modifikasi dengan menggukan
9 4,76  22,03 
Maxsurf Hullspeed dapat dilihat 9,5 5,72  27,95 
perbandingan melalui tabel hasil 10 6,71  34,51 
10,5 7,71  41,66 
modifikasi hambatan kapal tersebut 8,72  49,37 
11
dan di lihat perbandingan melalui 11,5 9,75  57,65 
12 10,77  66,47 
kurva. di bawah ini tabel kapal
12,5 11,69  75,18 
Exsisting dan kapal hasil modifikasi. 13 12,51  83,68 
13,5 13,26  92,1 
Tabel 5. Hasil Tabel kapal Existing 13,97 
14 100,59 
Speed Holtrop Holtrop 14,5 14,65  109,28 
(kts) Resistant Power 15 15,33  118,28 
(kN) (kW) 15,5 16,01  127,68 
0 ‐‐  ‐‐  16 16,71  137,54 
16,5 17,43  147,92 
17 18,17  158,86 
17,5 18,93  170,4 
18 19,72  182,56 
18,5 20,53  195,36 
19 21,36  208,82 
19,5 22,22  222,94 
20 23,11  237,74 
Tabel 6. Hasil Tabel Kapal 13 11,74 78,48
Modifikasi 13,5 12,47 86,59
14 13,15 94,71
Speed Holtrop Holtrop 14,5 13,81 102,98
(kts) Resistant Power 15 14,45 111,51
(kN) (kW)
15,5 15,1 120,39
0 -- --
16 15,76 129,69
0,5 0,01 0
16,5 16,43 139,47
1 0,03 0,02
17 17,13 149,77
1,5 0,07 0,05
17,5 17,84 160,63
2 0,11 0,12
18 18,58 172,07
2,5 0,17 0,22
18,5 19,35 184,12
3 0,24 0,37
19 20,13 196,78
3,5 0,32 0,57
19,5 20,94 210,08
4 0,41 0,84
20 21,77 224,02
4,5 0,53 1,22
5 0,67 1,73
5,5 0,86 2,44
6 1,14 3,51
6,5 1,5 5
7 1,82 6,54
7,5 2,15 8,31
8 2,68 11,03
8,5 3,57 15,6
9 4,49 20,78
9,5 5,37 26,23
10 6,26 32,22
10,5 7,18 38,8
11 8,11 45,89
11,5 9,04 53,5
12 10,01 61,8
12,5 10,93 70,26
Data dalam tabel 5 dan 6 Untuk perbandingan bentuk lambung
merupakan data untuk membuat kapal peneliti menganalis melalui
dalam bentuk kurva bentuk lambung kurva perbandingan seperti di bawah
kapal Exsisting dan modifikasi. ini.
Daya terhadap kecepatan
250
Daya kapal exisisting
200 Daya kapal modifikasi
power (kW)

150

100

50

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecepatan (knots)

Gambar 18. kurva lambung kapal exsisting dan modifikasi


Kurva di atas merupakan perikanan yang beroperasi di Desa
kurva perbandingan bentuk lambung Meskom sebagaian besar memiliki
kapal exsisting dan modifikas kapal. ukuran utama LPP 10,11m; B 2,80
Bentuk lambung kapal exsisting dan m; H 2,40 m; T 1 m. Besar hambatan
modifikas, garis yang berwarna yang dihasilkan sebelum diredesain
hitam merupakan kurva untuk kapal adalah 23,11 kN atau 237,74 kW.
exsisting sedangkan garis berwarna Dari hasil modifikasi bentuk
merah adalah kapal hasil modifikasi lambung kapal dengan menggunakan
perubahan bentuk lambung sebesar 5 Maxsurf Hullspeed 11.11 hasil
%. modifikasi bentuk lambung kapal
4.2. Pembahasan perubahan sangat kecil sekitar 5%.
4.2.1 Ukuran Utama Kapal Sampel Optimasi dan perbaikan bentuk
Penelitian ini dilakukan lambung kapal dapat mempengaruhi
melalui survey ke beberapa kapal hambatan kapal. Berdasarkan
nelayan di Desa Meskom, Kabupatan penerapan hukum fisika, ukuran
Bengkalis. Bentuk kapal existing utama model dengan kapal
(hullform) dimodelkan menggunakan sebenarnya memiliki perbedaan yang
Maxsurf 11.11 dengan membagi cukup kecil (di bawah 5%) sehingga
kapal menjadi beberapa station, akurasi data penggambaran ulang
waterline, dan buttocks lines. Kapal
kapal dengan pemodelan di komputer cukup baik.
Karena kapal nelayan 5 Gt, 4 atau 224,02kW Metode Van
Gt dan 3 Gt dan tidak terlalu besar, Oortmeersen.
maka alat yang digunakan untuk  Dari kurva model dapat
menentukan titik-titik koordinat disimpulkan bahwa kenaikan
stasion adalah alat ukur seperti kecepatan akan menimbulkan
mistar dan meteran gulung untuk kenaikan tahanan kapal. Semakin
mengukur. Pemilihan model sampel cepat kapal, maka hambatan atau
untuk desain kapal dilakukan secara power yang digunakan untuk
sampel. Titik-titik koordinat pada mengatasi hambatan tersebut
sampel diubah menjadi titik-titik semakin besar . Grafik hambatan
longitudinal, offset dan height pada yang diberikan oleh Van
pemodelan di Maxsurf 11.11. Oortmeersen menunjukkan
Perbandingan hambatan kapal perbedaan jika dibandingkan dengan
hasil modifikasi yang telah dilakukan grafik hambatan yang diberikan oleh
dengan aplikasi Maxsuf dan Holtrop. Namun berbagai literatur
Autocad,dari hasil modifikasi bentuk telah menyimpulkan bahwa
lambung perubahan sangat kecil percobaan yang dilakukan Holtrop
sekitar 5%. Perhitungan Hambatan dalam menghitung hambatan kapal
yang dijelaskan sebelumnya adalah lebih mendekati realita yang
menggunakan pendekatan Holtrop. dilakukan melalui uji hambatan di
Hingga saat ini metode Holtrop laboratorium/towing tank. Hasil
merupakan metode yang paling perhitungan hambatan ini akan
akurat dalam menganalisa hambatan menjadi acuan untuk hasil
termasuk untuk kapal perikanan. perhitungan hambatan untuk model
Namun untuk membandingkan yang sudah didesain ulang.
hasilnya dengan perhitungan yang
V. KESIMPULAN DAN SARAN
lain, maka Metode Van Oortmeersen
5.1. Kesimpulan
juga dimasukkan dan hasil   Kapal perikanan yang
perbandingan hambatan dengan dua
beroperasi di Desa Meskom
metode adalah 23,11 kN atau 237,74
sebagaian besar memiliki ukuran
kW metode Holtrop dan 21,77kN
utama LPP 10,11m; B 2,80 m; H
2,40 m; T 1 m. Besar hambatan yang dapat mempengaruhi hambatan
dihasilkan sebelum diredesain adalah kapal. Berdasarkan penerapan hukum
23,11 kN atau 237,74 kW. Dari hasil fisika, ukuran utama model dengan
modifikasi bentuk lambung kapal kapal sebenarnya memiliki
dengan menggunakan Maxsurf perbedaan yang cukup kecil (di
Hullspeed 11.11 hasil modifikasi bawah 5%) sehingga akurasi data
bentuk lambung kapal perubahan penggambaran ulang kapal dengan
sangat kecil sekitar 5%. Optimasi pemodelan di komputer cukup baik.
dan perbaikan bentuk lambung kapal
5.2. Saran 1. Fakultas teknik-
Perhitungan hasil modifikasi Universitas Diponegoro-
bentuk lambung dengan menggunakan Indonesia. Hal 10-16.
Maxsurf Hullspeed 11.11 Hadi E. S. 2006. Kajian Propeler
berpengaruh. Diharapkan pada Engine Macting pada Kapal
penelitian berikutnya masih ikan Tradisional di
diperlukan untuk mengetahui besarnya Kabupaten bantang. Majalah
penurunan kecepatan kapal setelah
Kapal Vol III no 3. Fakultas
kapal didesain ulang menggunakan
Teknik – Universitas
Maxsurf Hullspeed dan tingkat
Diponegoro – Indonesia Hal
stabilitas kapal secara langsung
125-134.
dengan menghitung kecepatan kapal
Hadi E. S. 2009.Rancang Bangun
saat beroperasi.
Kapal Layar Motor Dengan
DAFTAR PUSTAKA
Model Lambung Katamaram
Abt, et al. 2001. Parametric hull
Untuk Kapal Multi Fungsi
form design A step towards
Penangkap Ikan dan Bagan
one week ship design.
Apung. Laporan Penelitian.
Institute of Land and Sea
Fakultas Teknik –
TransportationTechnical
Uneversitas Diponegoro.
University of BerlinGermany
Hollenbach, U. & Friesch, j. 2010.
Ari.B.S,Hadi E.S., & Manik P. 2006.
HSVA Humbergische
Kajian Stabilitas Kapal Ikan
Schiffban- Versuchsanstalt.
type pursen seine dikabupaten
GMbtl, Humberg: germany.
bantan.majalh kapal Vol III ni
Holtrop, 1984. Perhitungan Tahanan ITS-Undergraduate-16587-
Total Kapal. 4106100044-Paper.pdf
Journee, et al. 2000. Evaluation of tradisional. Jurnal rancang
Minimum Bow Height and bangun dan Teknologi
FreeboardBased on LOGIC. Vol 9 No. 2 Juli Hal
Probabilistic Deck-Wetness 88- 92
Considerations. Warta pertamina. 2005. Beberapa
Kim, H. 2009. Multi-Objective Kebijakan Sektor
Optimation For Ship Hull Transportasi Darat,
Form Design. Ph. D Thesis. Depertemen perhubungan
George Marson University. Direktorat Jendral
Manik P., Hadi E.S. & Zakki Perhubungan Darat, Jakarta.
A.F.2008. Studi perencaan Wartsila. (2008). Energy Efficiency
design layar pada perahu Catalogue / Ship Power
motor tempel untuk R&D. Manchester. Wartsila.
mengurangi BBM dalam Wilso, D. W. 2008. Hull Form
Operasi Penangkapan Ikan. Optimization For Early Stage
Majalah Kapal vol III no Ship Desing.Elsevier Ltd:
2.fakultas teknik - universitas Birmingham.
Di ponegoro – Indonesia.Hal http://hima.na.its.ac.id/2010/02/hamb
86-95. atan-pada-kapal/.
Mattsson & thordsson,2010, Marine (http://www.antaranews.com/berita/2
Hybrid Electric Powertrain: 76328/).
Analysis of Hybrrid Features http://syahrirqoim.blogspot.com/201
and simulation of fuel 2/04/metode-perhitungan-
comsumption for vessels up tahanan-kapal.html
to 40m, Master of science
Thesis, Chalmers University
of Technology: Sweden.
Sukadana I.B.P., dan Suastawa I.W.
2009. Rancangan propeller
optimum kapal ikan

Anda mungkin juga menyukai