Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar
1
c. Periode 1959-1966 Periode yang dikenal dengan periode demokrasi terpimpin
(demokrasi yang berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno)
terjadi penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi
Pres.Soekarno menjadi otoriter,
diangkat menjadi presiden seumur hidup
menggabungkan Nasionalis, Agama dan Komunis (NASAKOM) *tidak cocok bagi NKRI
terjadi kemerosotan moral di sebagian masyarakat # Pemberontakan Partai Komunis
Indonesia (PKI) 30-9-1965 dipimpin oleh D.N. Aidit, tujuan utama : mendirikan
Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis sebagai pengganti pancasila
3. Masa Reformasi
Dimana Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara terus menghadapi
berbagai tantangan, yang dihadapkan pada : kondisi kehidupan masyarakat yang
diwarnai kehidupan serba bebas. (kebebasan bicara, beroganisasi, berekspesi dll.)
dampak negative dari kehupan yang bersifat bebas tanpa batas :
1. Munculnya pergaulan bebas
2. Pola komunikasi yang tidak beretika, yang dapat memicu terjadinya perpecahan -
Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan sesama warga bangsa ( adanya konflik di
2
beberapa daerah, tawuran antar pelajar, tindakan kekerasan untuk mencapai solusi
dari permasalahan, dll)
3
nilai-nilai yg baik dan benar. Kelima nilai dasar dalam Pancasila selanjutnya akan
dijabarkan dalam UUD 1945.
2) Nilai Instrumental yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi
Pancasila, dan senantiasa dapat dilakukan perubahan. contoh : program-program
pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman & aspirasi
masyarakat.
3) Nilai Praksis yaitu merupakan realisasi dari nilai-nilai instrumental dalam
pengamalan nyata di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang , dapat dilakukan perubahan
serta perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi dari masyarakat. ideologi
juga harus bersifat normatif
Ideologi pancasila :
1. Tidak bersifat utopis (sistem ide-ide belaka yg jauh dari kehidupan nyata)
2. Bukan doktrin belaka yang bersifat tertutup , melainkan norma yang idealis, nyata, serta
reformatif (dapat dilakukan perubahan)
3. Bukan ideologi yang pragmatis ( hanya menekankan pada segi praktis-praktis saja)
Keunggulan pancasila
1. Pancasila itu sakti (telah teruji kebenarannya)
2. Pancasila itu terbuka ( berkembang menurut perkembangan zaman )
3. Pancasila itu luwes/fleksibel (dapat berkembang tanpa menghilangkan jati dirinya)
4
Batasan Keterbukaan Pancasila
1. stabilitas nasional yang dinamis
2. larangan untuk memasukkan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai-nilai
ideologi marximisme, leninisme, dan komunisme
3. mencegah berkembangnya paham liberal
4. larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat
5. penciptaan norma yang baru melalui consensus
5
cabang-cabang produksi yg penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
seluruh kekayaan alam dalam negara dikuasai negara dan dipergunakan
untuk semaksimal bagi kemakmuran rakyat
Perekonomian nasionl diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip :
kebersamaan
efiisiensi berkeadilan
berkelanjutan
berwawasan lingkungan
kemandirian
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional -
ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam UU
e. Bidang Sosial Budaya
Pengembangan sistem nilai sosial agar lebih maju&modern (modernisasi =
westernisasi) tetap terarah sesuai dengan nilai-nilai pancasila :
Bersifat tradisional dari dalam negeri terus dipelihara&diwariskan pada
generasi muda : - kekeluargaan - musyawarah - gotong royong
Nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila : - bekerja
keras - kedisiplinan - sikap ilmiah - ilmu pengetahuan dan teknologi
Pencegahan Proses Modernisasi : - sikap feodal (tidak mau berubah kea rah
yg lebih baik) - sikap eksklusif (mengagungkan pribadi sendiri) - paham
kedaerahan - budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
f. Pertahanan dan keamanan pembangunan bidang hankam dalam UUD 1945:
Sistem bela negara RI menganut sistem SISHANKAMATA (Sistem pertaHANan
KeAManan rakyat seMesTA) sistem yg bersifat 1 daerah diancam, ancaman
tersebut mengancam 1 negara b. pasal 27 ayat 3 “ setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara “ c. pasal 30 “setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan “