Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1

QUIS

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I

(14B11C511)

HAMZAH

1421040016

S1 ARSITEKTUR

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


SOAL
1. Jelaskan tentang Studio Perancangan Arsitektur 1
2. Jelaskan tentang perbedaan SPA 1 dan SPA 2
3. Jelaskan tentang RUTRK
4. Jelasakn tentang Tata Ruang Kota Makassar
5. Dasar-dasar pertimbangan pemilihan lokasi
6. Dasar-dasar pertimbangan pembuatan denah
7. Dasar-dasar pertimbangan Eksterior
8. Dasar-dasar pertimbangan Interior
9. Dasar-dasar Pertimbangan Bangunan Berlantai Banyak

1
JAWABAN

1. Studio Perancangan Arsitektur 1

Studio

Studio adalah suatu tempat di mana seorang seniman bekerja. Kata ini berasal dari bahasa
Latin studium, yang berarti amat menginginkan sesuatu.

Perancangan

Perancangan memiliki pengertian yang beragam sesuai dengan bidang ilmu masing-
masing. Akan tetapi, dalam dunia arsitektur perancangan diartikan sebagai sebuah proses
yang dilakukan secara bertahap untuk menghasilkan atau menemukan bentuk tertentu

Arsitektur

Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak),
mulai dari lingkup makro,seperti: perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan,
maupun lansekap hingga lingkup mikro,seperti: perencanaan dan perancangan bangunan,
interior, perabot, serta produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan
sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Selain itu, dalam
pengertian lain, istilah “arsitektur” sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah
“hasil-hasil proses perancangan”.

Jadi Studio Perancangan Arsitektur 1 merupakan salah satu mata kuliah di Program Studi
Arsitektur. Dalam prosesnya, mahasiswa dilatih untuk memiliki keterampilan merancang
ruang-ruang arsitektonik berdasarkan kajian tapak dan fungsinya. Mahasiswa juga dilatih
agar memiliki kesadaran dan pemahamanan dampak rancangannya terhadap lingkungan

2
sekitarnya, baik secara fisik maupun sosial. Selain itu, mahasiswa dilatih untuk menyajikan
rancangannya baik secara grafis dan verbal.

2. Perbedaan antara Studio Perancangan Arsitektur 1 dan Studio Perancangan Arsitektur 2


hanya terletak pada perancangan jumlah lantai bangunan yang dirancang yakni pada Studio
Perancangan Arsitektur 1 berjumlah 1 lantai sedangan pada Studio Perancangan Arsitektur
2 berjumlah lebih dari 1 lantai.

3. RUTRK

Berdasarkan Undan-Undang Nomor 26 Tahun 27 Tentang Pentaraan Ruang bahwa


Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Selanjutnya pelaksanaan penataan ruang adalah upaya
pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Lebih lanjut mengenai
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan
umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta
arahan sanksi.

Kemudian dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah, strategi penataan ruang
harus didasarkan kepada arahan yang jelas dan terarah dalam menetapkan kawasan rawan
bencana, kawasan budidaya (permukiman, perdagangan, pusat pemerintahan, pertanian,
perkebunan, dll) berbasis bencana, pengembangan buffer zone di kawasan rawan bencana
serta pengembangan infrastruktur yang mendukungnya. Hal ini juga perlu disertai dengan
pedoman pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat selalu
siap dan waspada apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006


Tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana Disebutkan Bahwa Manajemen Kajian Resiko
Bencana Ke Dalam Perencanan Tata Ruang/Tata Guna Lahan yaitu:

a. Meningkatkan zonasi yang sudah ada tentang tata ruang/tata guna lahan yang
didasarkan pada kajian resiko.
b. Menyediakan lapangan terbuka untuk zona perantara (Butter Zona), evaluasi dan akses
darurat.
c. Memberikan rekomendasi tentang perlakukan khusus daerah rawan dan berbahaya.
d. Memberikan rekomendasi tentang penanganan khusus dalam kajian resiko untuk
daerah dengan bangunan.

3
e. Mendidik secara rutin dan melakukan studi banding tentang mitigasi bencana.
f. Melakukan studi di daerah tertentu untuk memahami mekanisme bencana susulan
seperti banjir, pencemaran air minum dan seterusnya.
g. Menyiapkan database pada studi bencana termasuk sarana dan prasarana Early
Warning System (EWS).

4. Tata Ruang Kota Makassar

Berdasarkan RTRW Kota Makassar, kawasan dengan tingkat komplikasi, tingkat


strategis, dan tingkat sensitifitas yang tinggiyang dapat memberi dampak vital bagi
perkembangan pembangunan Kota diantaranya: Kawasan sungai Sungai Tallo, yang
berada sepanjang koridor Sungai Tallo dan bermuara di bahagian Utara Kota serta disebut
DAS Tallo, dan Kawasan Sungai Jeneberang yang berada sepanjang koridor Sungai
Jeneberang terletak di bahagian selatan Kota serta disebut DAS Jeneberang.

Data yang dikumpulkan dan pengamatan yang telah dilakukan bahwa wilayah Kota
Makassar setiap tahun telah menjadi langganan banjir khususnya di daerah-daerah hulu
atau daerah layanan (catchment area), seperti kawasan Antang, Manggala, Panakukang,
Tamalanrea, biringkanaya, Minasa Upa dan beberapa kawasan kota lainnya. Selain
intensitasnya, cakupan kejadian banjir di Kota Makassar juga semakin luas dan permukaan
air semakin tinggi.

Dilihat dari sudut pandang penataan ruang, salah satu tujuan pembangunan yang
hendak dicapai dalah mewujudkan ruang kehidupan yang nyaman, produktif, dan
berkelanjutan. Keseluruhan tujuan ini diarahkan untuk mewujudkan kehidupan bangsa
yang cerdas, berbudi luhur, dan sejahtera; mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan
sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia;
dan mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak
negatif terhadap lingkungan.

Dalam rangka melakukan penataan kawasan banjir akibat semakin kurangnya


ruang terbuka hijau dan wilayah resapan air serta semakin luasnya wilayah genangan atau
banjir, sementara di sisi lain kebutuhan terhadap ruang semakin meningkat, maka
diperlukan pendekatan pengelolaan ruang wilayah secara bijaksana dengan
mempertimbangkan data resiko kawasan rawan bencana, strategi pencegahan bencana
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam lingkungan yang berkelanjutan,
yang kemudian disebutkan dengan pendekatan penataan ruang yang berbasis pengurangan
resiko bencana.

4
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat ditarik kesimpulan dan disampaikan saran
sebagai berikut.

a. Rencana tata ruang, dan proses penataan ruang secara keseluruhan di Kota Makassar,
sejauh ini belum memperhatikan kawasan yang cukup rentan terhadap bencana,
konversi pemanfaatan lahan yang tidak terkendali, dan inefisiensi pengaturan fungsi
ruang.
b. Indikasi jumlah Korban Bencana banjir dan luas genangan/banjir, sehingga
diperlukan pengendalian tata ruang yang berbasis kebencanaan, seperti Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang memasukkan pertimbangan mitigasi
kawasan rawan bencana, peraturan zonasi (zoning regulation) khusus wilayah
sempadan atau Penyusunan RTBL pada kawasan yang terbangun (micro zoning) untuk
pengurangan resiko bencana, serta penyusunan Peraturan walikota atau Peraturan
daerah tentang Sistem perijinan, pengawasan dan penertiban kawasan rawan banjir.
c. Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan upaya pengendalian pemanfaatan ruang
yang tegas dan konsisten untuk menjamin agar pemanfaatan ruang tetap sesuai tujuan
yaitu mewujudkan ruang kehidupan yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

5. Dasar pertimbangan Pemilihan Lokasi


Dasar-dasar pemilihan lokasi yang harus diperhatikan yaitu:
a. Letak Geografis dan Batas Wilayah
b. Luas Wilayah
c. Jumlah Penduduk
d. RUTRK
e. Zoning
f. Orientasi Matahari
g. Pencapaian dan Sirkulasi
h. Kebisisngan
i. Orientasi Angin
j. Topografi dan Drainase

6. Dasar pembuatan Denah


Dasar-dasar pembuatan denah yang harus diperhatikan yaitu::
a. Kebutuhan Ruang
b. Aktivitas Ruang
c. Kapasitas Ruang
d. Hubungan Ruang
e. Zoning

5
f. Utilitas Bangunan

7. Dasar-dasar Eksterior
Dasar-dasar Eksterior yang perlu diperhatikan dalan perancangan suatu bangunan yaitu:
a. Fungsi Bangunan
b. Bentuk Bangunan
c. Estetika Bangunan
d. Warna Bangunan

8. Dasar-dasar Interior
Dasar-dasar Interior yang perlu diperhatikan yaitu diperhatikan dalan perancangan suatu
bangunan:
a. Fungsi Ruang
b. Penataan Perabot pada Ruang
c. Warna Ruang
d. Estetika Ruang

9. Dasar-dasar pertimbangan dalam perancangan bangunan berlantai banyak yaitu:


a. Jumlah Lantai
Yaitu penentuan jumlah lantai yang akan dirancang
b. Aktivitas Ruang

Yaitu gerak aktivitas manusia antara lain pada posisi berdiri, duduk, tidur dan lain-lain,
Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang duduk, serta Aktivitas manusia dan tata
letak perabot ruang makan,

c. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang yang dibutuhkan berdasaran struktur organisasi pada gedung.
d. Kapasistas Ruang
Kapasitas/Besaran Ruang adalah menentukan luasan minimal ruang-ruang yang telah
didapatkan agar memenuhi standar minimal.
e. Hubungan Ruang
Hubungan Ruang merupakan dasar pertimbangan utama dalam penyusunan organisasi
ruang, seperti hubungan ruang dengan ruang,
f. Zoning

6
Zoning adalah pembagian area mana saja yang didapat dari aspek-aspek yang dijadikan
sebagai parameter untuk menentukan area zoning yaitu aspek analisa fisik yang terdiri
dari klimatologi, kebisingan, akses pencapaian, pencahayaan, penghawaan dan
pemandangan. Hasil zoning dari masing-masing aspek tersebut biasa kita simpulkan
sehingga membentuk zoning akhir yang nantinya berguna untuk menentukan dimana
akan diletakkan area publik, semi-publik, privat, dan servis.

g. Utilitas Bangunan
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian
kominikasi dan mobilitas dalam bangunan. Adapun fasilitas tersebut yaitu pencahayaan
(alami dan buatan), penghawaan (alami dan buatan),air bersih dan air kotor,transportasi
dalam bangunan,system pemadam kebakaran,system utilitas sampah,system CCTV,
dan instalasi listrik.

h. Struktur dan Konstruksi


Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya
apakah bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga
yang bersifat sederhana, ataukah tempat berkumpul atau bekerja bagi banyak orang,
seperti perkantoran, gedung ibadah, hotel, gedung bioskop, stasiun dan sebagainya.
Maka fungsi dari struktur ialah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim,
bahaya-bahaya yang ditimbulkan alam dan menyalurkannya semua macam beban ke
tanah. Beban-beban yang dipikulnya, berat bahan dari elemen-elemen beserta berat
strukturnya sendiri disalurkan oleh struktur atau kerangka bangunan kekulit bumi.
Kecuali beban tersebut, struktur harus dapt memikul beban lain akibat dari angin dan
gempa bumi.

Struktur Bangunan Gedung adalah oganisasi daripada elemen-elemen ataupun


komponen-komponen bangunan yang mendukung dapat berfungsinya bangunan
gedung dengan baik. Sistem struktur adalah bentuk organisasi daripada elemen-elemen
struktur yang ditujukan untuk menyalurkan beban secara karakteristik.
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam
sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

7
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara
ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari
bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun
secara keseluruhan dari struktur bangunan.

Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai
satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang
terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Kontruksi bagunan antara lain
pondasi, sloof, kolom, dinding, lantai, atap dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai