Hal ini
terjadi juga pada cumi-cumi atau gurita yang mendorong dirinya sendiri. Cumi-cumi atau gurita meneguk
air dan mengeluarkannya lagi dari dalam tubuh dengan gaya yang besar. Air yang di keluarkan
mengerjakangaya yang sama, tetapi berlawanan arah pada cumi-cumi atau gurita sehingga kedua
binatang tersebut dapat bergerak ke depan. Sebuah roket mendapatkan dorongan dengan membakar
bahan bakar dan membuang gas yang terbentuk lewat belakang. Roket mengerjakan gaya pada gas
buang dan berdasarkanhukum III newton, gas mengerjakan gaya yang sama, tetapi berlawanan arah pada
roket sehingga mendorong roket ke depan.momentum yang hilang karena gas yang di keluarkan sama
dengan momentum yang di peroleh roket. Sering terjadi salah konsep dalam memahami gerak roket ini,
yaitu roket membutuhkan udara untuk mendorongnya ke depan. Hal ini tidak benar. Roket justru
bergerak karena terdorong oleh gas buangnya sendiri. Dorongan roket lebih efisien ketika di ruang hampa.
TUJUAN
Siswa dapat membuat roket air sederhana dan memahami konsep fisika yang terdapat pada roket air.
TEORI
Roket Air
Roket adalah sebuah benda yang digerakkan oleh media tertentu yang memberikan dorongan, bisa
berupa Zat cair, gas, maupun benda padat. Roket sering digunakan untuk kembang api, persenjataan
militer, kendaraan peluncur untuk satelit buatan seperti palapa, eksplorasi ke planet lain, dll. Nama
Roket berasal dari italia, Rocchetta (yaitu sekering kecil), nama petasan kecil yang diciptakan oleh
artificer Italia Muratori di 1379.
Roket air adalah sejenis roket model yang menggunakan air sebagai reaksi massa. Wahana tekan
yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Air
dipaksa keluar oleh udara yang bertekanan, biasanya kompresi udara.
Dasar hukum roket air adalah hukum Newton 3/aksi-reaksi yang berisi :
“Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya
kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.”
Teori dasar peluncuran roket air, sama dengan percobaan balon yang meluncur ke atas. Roket air
memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas, dengan mendorong gas keluar, dan gas tersebut
memberikan gaya reaksi yang sama besar, dengan mendorong roket air ke atas. Gaya dorong yang
diberikan gas kepada roket air sama besar dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas, hanya
arahnya berlawanan. Roket air mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket air ke atas. Inilah
yang disebut hukum aksi-reaksi / hukum newton 3.
Konsep FISIKA yang lain yang erdapat dalam prinsip kerja dari roke air adalah tentang dari sifat
udara yang memiliki tekanan dan menempati ruang, tentang perubahan energi, serta tentang sifat
bahan dan kegunaannya.
6. Melapisi sirip dengan isolasi agar kuat dan tidak basah ketika terkena air.
7. Menempelkan sirip pada botol air mineral pada bagian bawah. Pastikan posisi sirip lurus dan
tidak miring (agar roket bisa meluncur dengan tegak)
8. Mengambil dudukan kursi dan memasukkan dop sepeda motor pada lubang yang terdapat pada
dudukan kursi tersebut. Pastikan dudukan kursi dan dop yang terpasang rapat agar tidak terjadi
kebocoran udara dan air nantinya.
9. Memberi pemberat pada bagian atas roket dengan kertas koran bekas dan batu.
10. Langkah selanjutnya membuat kerucut di ujung roket agar roket lebih dinamis Kertas tebal
dibentuk kerucut, di beri isolasi, kemudian dipotong melingkar.
11. Menempelkan kerucut pada bagian atas roket, pastikan ujungnya tidak menceng, tetapi tegak
lurus ke atas.
12. Untuk mempermanis penampilan, badan roket diberi warna dengan menempelkan kertas yang
berwarna. Usahakan tidak menggunakan aksesoris pita/kertas krep karena bisa mengurangi
daya luncur roket.(roket tidak bisa tinggi)
Kalian Bisa Melihat Videonya Juga Disini:
Http://www.youtube.com/watch?v=ZexRWJlGPHY
Http://www.youtube.com/watch?v=uQqlSJBNVcw
Http://www.youtube.com/watch?v=0ravHhCQlg8
Atau Sumber dari Buku:
John Graham. (2001). Jagoan Sains Gaya dan Gerak. Jakarta: Erlangga
Dewi Rieka. (2009). Bocah Bocah Galaksi. Bandung: Mizan Pustaka
J. Warren Young. (2006). Scouting. America: Boy Scout of America