Anda di halaman 1dari 15

PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat
kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini
dipengaruhi oleh keadaan gizi pada ibu hamil pada saat mengandung janin
yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan
kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi
tingkat kesehatan ibu hamil. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari
berbagai penyakit kronis atau tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola
makan ibu hamil perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang.
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara
zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan
pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan
zat gizi dari aneka ragam makanan. Keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan ibu hamil serta janin yang dikandungnya. Gizi
yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan janin. Gizi yang tidak baik adalah faktor
risiko PTM, seperti penyakit anemia dalam kehamilan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Meskipun
pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu
hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama
periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil,
tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Hasil survey penyebaran angket di Warga RW 06 didapatkan pada
ibu hamil yang mengalami anemia dalam kehamilannya sebanyak 13 orang
(93%) dari total 14 ibu hamil. Pengaruh ketidakseimbangan gizi yang

1
dialami ibu hamil ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang bagaimana asupan gizi yang baik dan seimbang untuk ibu
hamil tersebut beserta janin.
Kurangnya asupan gizi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
anemia yang mana anemia sendiri merupakan salah satu faktor penyebab
tidak langsung kematian ibu hamil. Anemia dalam kehamilan dapat
memberi dampak kurang baik bagi ibu, baik selama masa kehamilan,
persalinan maupun selama masa nifas dan masa selanjutnya. Berbagai
penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti partus lama karena infertilitas
uteri, perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, infeksi (baik
intrapartum maupun postpartum), merupakan berbagai macam dampak
yang dapat ditimbulkan oleh anemia. Gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan sel tubuh maupun sel otak pada janin dapat terjadi akibat
keadaan kekurangan besi (Fe) yang dialami oleh ibu.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah
pengetahuan Ibu hamil mengenai anemia dalam kehamilan dan cara
mengatasinya.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu hamil mengerti
tentang: anemia dalam kehamilan, bahaya anemia pada masa
kehamilan, cara mengatasi anemia dalam kehamilan, gizi yang
seimbang untuk ibu hamil.
C. Manfaat
Penyuluhan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat, terutama ibu hamil yang berada di RW 06 Kelurahan Kenanga
tentang Anemia Pada Ibu Hamil.

D. Pokok Bahasan
Anemia Pada Ibu Hamil

2
E. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Anemia pada kehamilan
2. Gizi seimbang pada ibu hamil
3. Cara membuat jus buah bit untuk meningkatkan kadar Hb

F. Sasaran
Ibu Hamil yang berada di RW 06 Kelurahan Kenanga
G. Jumlah Sasaran
14 orang peserta RW 06 Kelurahan Kenanga
H. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
I. Media
1. Leaflet
2. TOA/Microfone
3. Power Point Presentation
J. Materi
1. Terlampir
K. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Tanggal : 13 Maret 2018
b. Hari : Selasa
c. Pukul : 10.00 s/d Selesai
d. Tempat : Musholah Al Mubarok RW 06 Kelurahan Kenanga
2. Panitia Pelaksana
Melaksanakan kegiatan Penyuluhan agar berjalan dengan baik, maka
panitia pelaksana yang akan melaksanakan harus terdiri dari Leader,
Moderator, Presentator , Fasilitator. Adapun pembagian tugas untuk
melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan terdiri dari

a. Leader : Ismi Kusumadewi, S.Kep


Tugas :

3
1) Menyusun rencana Penyuluhan Kesehatan Tentang Gizi
Seimbang Pada Ibu Hamil
2) Mengarahkan proses Penyuluhan dalam mencapai tujuan dengan
cara memberikan motivasi kepada anggota yang terlibat dalam
kegiatan Penyuluhan.
3) Memfasilitasi setiap sikap anggota kelompok untuk
mengekpresikan perasaannya, mengajukan pendapat dan
memberikan umpan balik
4) Sebagai role model
5) Membuka dan menutup kegiatan

b. Moderator : Dwi Nova Anggraeni, S.Kep


Tugas :
1) Membantu leader dalam mengorganisir kemampuan anggota
kelompok
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengingatkan leader tentang waktu

c. Presentator: Ismi Kusumadewi, S.Kep


1) Menyampaikan materi tentang Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

d. Fasilitator : Stephania Oldalia, S.Kep


Muftiawati, S.Kep
Rizka Ayu Pratiwi, S. Kep
Siti Elsah, S.Kep
Opiani Dimyati, S. Kep
Tria Anugrah, S. Kep
Anggun Niati, S. Kep
Lia Hikmatul Maula, S.Kep
Gigis Annisa Destiana, S.Kep
Siti Nurkholifah, S. Kep
Siti Supaheah, S.Kep
Asep Saprudin, S. Kep

4
Fery Pebriansyah, S. Kep
Rio Handika Wibisono, S. Kep

Tugas:
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
penyuluhan

e. Observer : Astinah, S.Kep


Tugas :
1) Mengobservasi setiap respon klien
2) Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua
perubahan perilaku klien (jumlah peserta yang hadir, daftar
hadir, yang memberikan ide dan pendapat, topic dan diskusi,
respon verbal dan non verbal)
3) Memberikan umpan balik kepada kelompok
4) Mengobservasi respon anggota kelompok
5) Mengidentifikasi strategi yang akan digunakan leader
6) Mencatat modifikasi strategi untuk kegiatan kelompok
berikutnya

f. Notulen: Anita Indah Permata, S.Kep


Tugas :
1) Mencatat hasil pendataan
L. Setting Tempat

5
Keterangan:

: mahasiswa : penyaji
: warga

M. Setting Waktu

No Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Waktu

1 Pembukaan
- Moderator memberi salam.
- Menjawab salam. 5 menit
- Moderator membuat kontrak
- Mendengar dan
waktu.
memperhatikan.
- Moderator menjelaskan tujuan
- Mendengarkan dan
penyuluhan.
memperhatikan.

2 - Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan 25 menit


tentang pengertian anemia. pendapat.
- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan dan
dan meluruskan konsep. memperhatikan.
- Menggali pengetahun audiens - Mengemukakan
tentang penyebab anemia. pendapat.
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep memperhatikan.
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang tanda dan gejala pendapat.
anemia.
- Memberi reiforcement (+) dan - Mendengarkan dan
meluruskan konsep. memperhatikan.

6
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang pengaruh anemia pendapat.
terhadap kehamilan.
- Mendengarkan dan
- Memberi reiforcement (+) dan
memperhatikan.
meluruskan konsep.
- Mengemukakan
- Menggali pengetahuan audiens
pendapat.
tentang cara pencegahan
anemia.
- Mendengarkan dan
- Memberi reiforcement (+) dan
memperhatikan.
meluruskan konsep.
- Mengemukakan
- Menggali pengetahuan audiens
pendapat.
tentang lingkungan yang sesuai
untuk mengatasi anemia.
- Mendengarkan dan
- Memberi reiforcement (+) dan
memperhatikan.
meluruskan konsep.
- Menggali pengetahuan audiens
- Mengemukakan
tentang tempat-tempat
pendapat.
pelayanan kesehatan yang
dapat dikunjungi.
- Mendengarkan dan
- Memberi reiforcement (+) dan
memperhatikan.
meluruskan konsep.
- Memberi kesempatan pada - Mengajukan
audiens untuk bertanya. pertanyaan.
- Memberi reiforcement (+) atas - Mendengarkan dan
pertanyaan audiens dan memperhatikan
menjawab pertanyaan.
- Mendemonstrasikan 10 menit
bagaimana pembuatan jus buah
bit
3 Penutup 10 menit
- Presenter menyimpulkan
materi

7
- Presenter mengadakan - Besama presenter
evaluasi. menyimpulkan
- Presenter memberi salam. materi.
- Moderator menyimpulkan - Menjawab
hasil diskusi. pertanyaan.
- Moderator memberi salam. - Menjawab salam.
- Mendengarkan dan
memperhatikan.
- Menjawab salam.

N. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. 80 % pertanyaan dapat dijawab oleh peserta

8
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

A. Definisi Anemia Dalam Kehamilan

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
kadar hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ – organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan,
indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,5 sampai
11,0 g/dl (Laros dalam Tarwoto & Wasnidar, 2013).

Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di


bawah normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada wanita hamil
dikatakan anemia apabila kadar Hb nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika
Hb dibawah 8 gr%. Cara mengetahui secara pasti kadar Hb dengan dilakukan
tes darah. Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruhan jaringan (Tarwoto
& Wasnidar, 2013).

B. Penyebab Anemia Dalam Kehamilan

Ada banyak penyebab anemia sesuai dengan jenisnya, dan daftar di bawah
ini merupakan jenis penyebab anemia pada ibu hamil yang paling utama :

 Anemia defisiensi besi


Ini merupakan penyebab anemia pada ibu hamil yang paling banyak.
Sekitar 15% sampai 25% dari seluruh kehamilan mengalami
kekurangan zat besi. Zat Besi merupakan mineral yang ditemukan
dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) dan digunakan untuk

9
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika asupan zat
besi kurang, maka hemoglobin darah akan menurun dan terjadilah
anemia. Kurangnya zat besi dalam makanan sebagai akibat dari tidak
makan makanan kaya zat besi yang cukup atau ketidakmampuan tubuh
untuk menyerap zat besi yang dikonsumsi. Untuk itu, selalu penuhi
kebutuhan zat besi dengan konsumsi sumber-sumber zat besi.
Kebutuhan akan zat besi yang meningkat karena Kehamilan itu sendiri,
selain untuk produksi sel-sel darah merah ibu, Zat besi diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah janin. Oleh karena itu suplementasi besi
selama kehamilan diperlukan.
 Anemia defisiensi folat atau asam folat, merupakan vitamin yang larut
dalam air yang dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin
jika kebutuhannya dipenuhi selama kehamilan. Asam folat merupakan
suplemen yang wajib diminum oleh wanita hamil, tetapi asam folat juga
dapat ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun hijau,
pisang, melon, dan kacang-kacangan. Kekurangan asam folat juga dapat
menyebabkan Anemia, karena berperan dalam produksi sel darah
merah.
 Anemia Kekurangan vitamin B12 Vitamin B-12 juga merupakan
vitamin yang diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah
merah. Meskipun beberapa wanita cukup mengkonsumsi vitamin B-12
melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki
kemampuan yang rendah dalam menyerapnya sehingga tetap
kekurangan. Penyebab Anemia pada Kehamilan yang merupakan
proses fisiologis Selain faktor di atas, penurunan kadar hemoglobin
selama kehamilan disebabkan oleh meningkatnya volume plasma yang
tidak sebanding dengan peningkatan volume sel darah merah.
Disproporsi antara tingkat kenaikan volume plasma dan eritrosit
memiliki perbedaan yang paling besar selama kehamilan trimester
kedua.

C. Patofisiologi Anemia Dalam Kehamilan

10
Anemia sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat
makanan semakin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam
darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan,
yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-
sel darah kurang dibandingkan dengan plasma sehingga terjadi pengenceran
darah (Hemodilusi). Pertambahan tersebut sebagai berikut : plasma 30%, sel
darah 18% dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian
diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu
meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa
kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat
hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah.
Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua
pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih
sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah
dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai
puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2007)

D. Tanda dan Gejala Anemia Pada Kehamilan

1. Letih, sering mengantuk


2. Pusing, lemah
3. Nyeri kepala
4. Luka pada lidah
5. Kulit pucat
6. Membran mukosa pucat (misal, konjungtiva)
7. Bantalan kuku pucat
8. Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah
(Varney, 2007).
E. Dampak Anemia Pada Kehamilan
Dampak Anemia pada ibu dan janin Anemia yang terjadi karena
kekurangan zat besi yang tidak ditangani maka dapat meningkatkan risiko
seperti bayi prematur atau mengalami berat badan yang rendah saat lahir.

11
Sedangkan pada ibu hamil akan mengalami kehilangan sejumlah besar
darah pada saat persalinan dan mengalami depresi setelah melahirkan.
Sedangkan risiko anemia pada kehamilan yang disebabkan karena
defisiensi folat maka dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau
mengalami berat badan yang rendah dan juga bayi mengalami cacat lahir
yang serius pada otak dan tulang belakang.
Begitu juga dengan anemia yang disebabkan karena kekurangan
vitamin B12 akan berdampak pada perkembangan janin. Pada ibu yang
mengalami anemia kekurangan vitamin B12 maka akan meningkatkan
risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf.
Maka dapat disimpulkan dampak anemia pada ibu dan janin
diantaranya dapat menyebabkan keguguran, pendarahan, syok, mengalami
payah jantung, kematian janin dan ibu, mengalami depresi setelah
melahirkan, infeksi yang berhubungan dengan intrapartum dan postpartum,
persalinan preterm atau sebelum waktunya (bayi prematur), proses
persalinan yang lama. Bahkan anemia yang sangat berat ditandai dengan Hb
dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung bahkan hingga
berampak gangguan pada kehamilan dan persalinan.
F. Cara Mengatasi Anemia Dalam Kehamilan

Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil Anemia selama kehamilan


dapat dengan mudah diobati dengan menambahkan zat besi atau suplemen
vitamin sebagai rutinitas harian. Dengan cara seperti ini biasanya masalah
anemia pada kehamilan dapat teratasi. Namun, dalam kasus yang sangat
jarang, wanita dengan anemia berat mungkin memerlukan transfusi darah.

Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah


dengan pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari
berturut-turut selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu
hamil dilakukan pada kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28.
Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1
tablet perhari dan disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6
bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu

12
diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di
rumah sakit.

Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan


mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5
sempurna) dan memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya
akan zat besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun
sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan (disarankan hati hewan, sayur dan
buah organik). Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi
yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah dapat terpenuhi secara
maksimal dan dapat terhindar dari.Periksakan sedini mungkin apabila
terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi bisa segera
dilakukan.

Pencegahan anemia selama kehamilan Anemia pada ibu hamil dapat


dicegah dengan mudah, profesional medis menganjurkan wanita hamil
mengonsumsi 30 mg zat besi (setidaknya tiga porsi) setiap hari. Contoh
makanan kaya zat besi antara lain: Daging merah dan unggas Telur Sayuran
berdaun hijau (seperti brokoli dan bayam) Kacang-kacangan dan biji-bijian
Tahu dan tempe, dan jus buah Bit yang dapat meningkatkan kadar Hb dalam
darah.

Karena banyaknya kendala asupan saat hamil, terutama untuk


makan lebih banyak zat besi, maka mengkonsumsi suplemen zat besi
dianjurkan juga selain mengkonsumsi makanan ini. Makanan yang tinggi
vitamin C juga dapat membantu tubuh menyerap zat besi yang lebih banyak,
sehingga sangat bermanfaat juga. Makanan kaya vitamin C antara lain:
Buah jeruk dan jus, Stroberi, Kiwi, dan Tomat.

G. Gizi yang Dibutuhkan Ibu Hamil


Menu yang diperlukan oleh ibu hamil adalah :
1. Kalori, yang dapat diperoleh dari nasi, terigu, jagung.
2. Protein, yang dapat diperoleh dari daging, telur, dan kacang-
kacangan.
3. Kalsium, yang dapat diperoleh dari susu, keju, dan sayuran hijau.

13
4. Zat besi, yang dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, sayuran hijau.
5. Iodium, yang dapat diperoleh dari garam beryodium dan ikan laut.
6. Magnesium, yang dapat diperoleh dari susu.
7. Vitamin A,D,E,K dan asam folat
8. Makan pil/ obat penambah darah
H. Cara Mengkonsumsi Tablet Besi
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk
mengurangi rasa mual.
2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12,
misalnya dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses
penyerapan.
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu
karena dapat menghambat proses penyerapan.
I. Cara Membuat Jus Buah Bit
1. Siapkan 250gr buah bit dan Air mineral 250 ml
2. Campurkan kedua bahan tersebut lalu blender
3. Lalu minum satu kali perhari

14
DAFTAR PUSTAKA

Dorland. 2003. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta : EGC

Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke Tiga Jilid I. 2001. Jakarta : Media


Aesculapius FK UI

Mufdilah.2009.Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Mitra


Cendikia

Panjaitan, yudistira.2008.blogspot satuan-acara-penyuluhan.html

Pengurus pusat Ikatan Bidan Indonesia.2003.Standar pelayanan kebidanan.


Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina pustaka sarwono


prawirohardjo

Supandiman, Imam. 1997. Hematologi Klinik. Bandung : Alumni

Suseno, Tutu A, dkk. 2009. Kamus Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka


Utami, Sintha.2008.Info Penting Kehamilan. Jakarta : Dian Rakya

Tarwoto., & Wasnidar. 2013. Buku Saku Anemia Pada Ibu Konsep dan
Penatalaksanaan. Jakarta : Trans Info Media.

15

Anda mungkin juga menyukai