Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

1. Struktur bangunan terbuat dari bahan kaku yang letaknya datar disebut balok, dan posisi
tegak disebut kolom di atas bahan yang kaku juga.
2. Balok disebut juga sebagai elemen horisontal dan kolom sebagai elemen vertikal.
3. Balok memikul beban sepanjang batang dan menyalurkannya ke kolom.
4. Kolom akan menyalurkan beban di atasnya ke pondasi.
5. Gaya yang bekerja pada balok secara transversal mengakibatkan balok melentur atau
melendut.
6. Gaya pada kolom umumnya gaya aksial, sehingga tidak melentur.
7. Balok dapat berupa balok tunggal (balok sederhana) di atas satu atau dua tumpuan,
misalnya, kantilever atau jembatan bentang pendek.
8. Sedangkan balok menerus di atas tiga tumpuan atau lebih, misalnya jembatan panjang
yang didukung oleh banyak tumpuan atau kolom jembatan.
9. Tegangan aktual pada balok dipengaruhi oleh luas penampang, distribusi material pada
penampang, pembebanan, dan tumpuan balok (jepit, sendi atau rol).
10. Analisa balok antara lain meliputi tegangan lentur, tekuk lateral, tegangan geser,
tegangan tumpu, puntiran (torsi), dan defleksi.
11. Kolom sebagai tiangnya bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
menyebabkan runtuh total seluruh struktur.
12. Kolom sebagi batang tegak dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.
Rangkaian balok dan kolom disebut portal.
13. Semua beban yang diterima balok akan diterusakan ke kolom, sehingga fungsi kolom
sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi adalah sangat penting
keberadaanya.
14. Rangka merupakan komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok.
15. Kolom-kolom sebagai unsur vertical (tegak) memiliki fungsi sebagai penyalur beban
dan gaya menuju tanah/pondasi.
16. Sedangkan balok-balok sebagai unsur horizontal (datar) berfungsi sebagai pemegang
dan media pembagian lentur.
17. Struktur rangka dapat diterapkan pada bangunan rendah sampai bangunan tinggi (tall
building) dan bangunan pencakar langit (high rise building).

1
18. Rangka batang artinya susunan batang-batang yang lurus dan disambung-sambung
pada kedua ujungnya sehingga membentuk satu kesatuan konstruksi yang kokoh atau
stabil.
19. Pada tempat-tempat dimana batang disambung disebut titik simpul (buhul).
20. Jenis konstruksi rangka batang ada tiga macam, yaitu konstruksi rangka batang labil,
konstruksi rangka batang statis tentu, dan konstruksi rangka batang statis tek tentu.
21. Konstruksi rangka batang statis tentu memenuhi persamaan s = 2k – R, dimana s
adalah jumlah batang, k adalah jumlah simpul, dan R reaksi.
22. Konstruksi rangka batang labil jika s = 2.k –R > 0
23. Konstruksi rangka batang statis tak tentu jika s = 2.k –R < 0
24. Di dalam analisis rangka batang titik simpul sebagai perletakan sendi, hanya menerima
gaya aksial saja, gaya tarik dan tekan.
25. Metode analisa rangka batang dapat menggunakan keseimbangan titik simpul secara
grafis (metode cremona), keseimbangan titik simpul secara analitis (hitungan), dan
keseimbangan potongan (cara ritter).
26. Pelengkung adalah sebuah struktur yang dibentuk dari elemen garis yang melengkung
dan membentang antara dua titik, membentuk busur untuk menopang beban di
atasnya.
27. Lengkungan (curvature) khusus harus diidentifikasi: lengkung utama, lengkung
Gaussian, dan lengkung tengah.
28. Pelengkung muncul pertama kali pada milenium ke-2 SM di Mesopotamia dalam
bentuk struktur bata.
29. Pelengkung memerlukan semua bagian-bagiannya agar dapat berdiri kokoh.
30. Bentuk pelengkung dari bahan betonmenurut cetakannya seperti halnya membuat
cetakan beton bertulang

Anda mungkin juga menyukai