Anda di halaman 1dari 51

Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Filed under: tugas — 2 Komentar


September 29, 2011
FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat
menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur
yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
* Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
* Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan
masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau
pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi,
manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal
dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non
verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda
lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan
tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non
standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat
berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa
memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4. Sebagai alat kontrol Sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan
pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah,
mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa
sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa
marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
Fungsi bahasa secara khusus :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk
sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2. Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi,
prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang
tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang
ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau.
Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang,
atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya
untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan
prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah
diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum didalam :
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu
Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai :
1. Bahasa Nasional
Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
· Lambang kebanggaan Nasional.
Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya
luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus
bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa
Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus
bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
· Lambang Identitas Nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti
bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak
sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak
tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa
Indonesia yang sebenarnya.
· Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan
bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya
dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa
nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya,
karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain.
Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan
nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan
dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah
diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
· Alat penghubung antarbudaya antardaerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia
seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala
kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi
antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila
pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa
negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :
· Bahasa resmi kenegaraan.
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa
Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia
digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan.
· Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari
taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar
mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini
dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini
dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek).
· Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi
dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi
atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
· Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern.
Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula.
Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas,
penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-
majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan
ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat
lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html

https://azenismail.wordpress.com/2011/09/29/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/
VPengertian Bahasa

Sampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu dan teknologi menunjukkan bahwa
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
Inggris sebagai bahasa internasional sangat berperan sebagai sarana
komunikasi. Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah menunjukkan peranannya
dalam berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah
seperti makalah dan skripsi.

Pada dasarnya interaksi dan macam kegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan
dengan baik dan benar. Begitu

pentingnya bahasa sebagai sebagai sarana komunikasi batasan atau


pengertian BAHASA adalah sarana komunikasi antar anggota masyarakat dalam
menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis.Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan
bahwa sistem lambang bunyi
ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan
lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-
kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem.

Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut.


1. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya.
2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional.
3. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer)
4. Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan
kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat produktif.
5. Sistem lambang itu (fonemis) tidak sama dengan sistem lambang
6. bahasa lain seperti sistem lambang bahasa Jepang (Lambang hirakana atau silabis)
7. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga
dapat sana dengan sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut
menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas, dan dapat dipahami masyarakat.

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia
dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus
1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa
negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang
menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di

Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M
(Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka
tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa
Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli)
juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun
942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku
pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di
Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun
sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara
lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159),
Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089).
Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan
Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan
Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan
Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh,
berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah
Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di
wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena
bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.

Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan
bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara
dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap
kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan
bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai
variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya


rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit
pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia,
yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928).

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan
kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan
bahasa Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan


dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia
dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi
bahasa di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun
dan dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-
fungsi bahasa berikut:

1. fungsi ekspresi dalam bahasa


2. fungsi komunikasi dalam bahasa
3. fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa
4. fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)
Di samping fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys Keraf menambahkan
beberapa fungsi lain sebagai pelengkap fungsi utama tersebut. Fungsi tambahan itu adalah:

1. Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.


2. Fungsi lebih memahami orang lain
3. Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
4. Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur, terarah, dan logis;
5. Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik
6. Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda:

Fungsi ekspresi
Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu
yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud :
a. Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
b. Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c. Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d. Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif
keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan
dewasa.

Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi ekspresi diri.
Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika
ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi tercapai
dengan baik bila ekspresi berterima, dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada
ekspresi diri.

Fungsi integrasi dan adaptasi sosial


Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam
suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik
dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa
bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan
(masyarakat).
Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi
dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui
bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang disepakati
sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu
masyarakat.

Fungsi kontrol sosial


Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang
dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi dan dapat saling
memahami.
Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang tajam dapat berterima
dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap
baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka.
Dengan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu
masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan,
pengindentifikasi diri, dan penanam rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat
bahasanya.

Fungsi membentuk karakter diri


Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri
Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru (Widiono, 2005: 11-18)
Masih banyak fungsi bahasa yang lain dalam bahasa Indonesia khususnya, fungsi bahasa
dapat dikembangkan atau dipertegas lagi ke dalam kedudukan atau posisi bahasa Indonesia.

Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan Bahasa Indonesia diidentifikasikan
menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa
standar. Keempat posisi bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi masingmasing seperti
berikut:

Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, rasa dan
antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi
pemersatu ini (heterogenitas/kebhinekaan) sudah dicanangkan dalam Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928.

Bahasa Nasional
Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia
luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian berikut:
1.Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
2.Identitas nasional dimata internasional
3.Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan
4. Pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa.

Bahasa negara
Bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai
aktivitas dengan rincian berikut:
1. Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
2. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi,
3. Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan bagai negara Indonesi sebagai negara berkembang
4. Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi (ILTEK)

Bahasa Baku
Bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang

digunakan dalam pertemuan sangat resmi. Fungsi bahasa baku itu berfungsi sebagai berikut:

1. Pemersatu sosial, budaya, dan bahasa,

2. Penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi,

3. Penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual,

4. Penanda acuan ilmiah dan penuisan tulisan ilmiah.


Keempat posisi atau kedudukan bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi
keterkaitan antar unsur. Posisi dan fungsi tersebut merupakan kekuatan bangsa Indonesia
dan merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh dan mandiri.
Dengan keempat posisi itu, bahasa Indonesia sangat dikenal di mata dunia, khususnya tingkat
regional ASEAN, dengan mengedepankan posisi dan fungsi bahaasa Indonesia, eksistensi
bahasa Indonesia diperkuat dengan latar belakang sejarah yang runtut dan argumentatif.

HTTP://ROISAH.WEEBLY.COM/FUNGSI-DAN-KEDUDUKAN-BAHASA-
INDONESIA.HTMLHTTP://ROISAH.WEEBLY.COM/FUNGSI-DAN-KEDUDUKAN-BAHASA-
INDONESIA.HTMLHTTP://ROISAH.WEEBLY.COM/FUNGSI-DAN-KEDUDUKAN-BAHASA-
INDONESIA.HTMLHTTP://ROI

Postingan yang lalu sudah dibahas beberapa postingan mengenai materi bahasa
Indonesia, baik artilel tentang Ejaan Bahasa Indonesia, Sejarah Bahasa Indonesia dan lain
sebagainya. Untuk itu dalam meneruskan materi yang lain mengenai Bahasa Indonesia,
pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai materi Fungsi dan Kedudukan Bahasa
Indonesia.

Kita mungkin selama ini hanya menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi
antar individu dengan individu yang lain, namun hal tersebut hanyalah sebagai fungsi
yang mendasar dalam penggunaan bahasa. Banyak fungsi yang sebenarnya bisa kita
ketahui dan mungkin sudah kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa
kita sadari lewat peran bahasa tersebut kita mengaplikasikan fungsi bahasa yang lain.

Pada kesempatan ini akan diperdalam beberapa fungsi bahasa yang umum digunakan
oleh kebanyakan orang. Selain bahasa memiliki bebrapa fungsi, ternyata bahasa yang
digunakan tentunya memiliki kedudukan yang amatlah penting dalam suatu organisasi,
daerah bahkan suatu negara. Kita runcingkan saja pada Bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan yang penting untuk Indonesia. Kedudukannya apa saja,
kita akan bahas.

Pembahasan dimulai dari fungsi bahasa, khususnya Bahasa Indonesia. Tidak kita
pungkiri bahwasannya Bahasa Indonesia memiliki berbagai macam fungsi yang tanpa
kita sadari kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu akan
dijelaskan apa saja fungsi dari Bahasa Indonesia itu. Beberapa fungsi Bahasa
Indonesia yang dimaksud ialah:

1. Sebagai alat komunikasi


Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi. Tanpa adanya bahasa kita tidak dapat
mengetahui maksud dari lawan bicara kita ataupun gagasan kita kepada orang lain.
Dengan adanya bahasa terjalinlah komunikasi untuk menuangkan gagasan atau
pikiran, baik sebagai komunikasi dua arah ataupun komunikasi satu arah. Semuanya
menggunakan bahasa sebagai perantaranya. Maka dari itu fungsi bahasa yang
pertama ini adalah sebagai alat komunikasi.

Komunikasi yang dijalin dengan orang lainpun berbeda-beda tergantung maksud dan
tujuan kita. Seperti komunikasi dilingkungan kerja, komunikasi sosial, komunikasi
ilmiah, dan sebagainya menggunakan bahasa yang komunikatif dan tentunya diimbangi
dengan pengetahuan kita seputar bahasan tertentu yang akan kita sampaikan kepada
orang lain.

2. Sebgai alat ekspresi diri


Bahasa sebagai alat ekspresi diri yakni dengan adanya bahasa, seseorang dapat
menyampaikan suatu pesan kepada orang lain. Pesan ini tentunya mewakili apa yang
dirasakan oleh penuturnya. Misalnya ekpresi ketika kita sedih (saya terharu melihat
anak kecil hidup sebatang kara), ekpresi kecewa, ekpresi marah, simpati, dan lainnya.

Ekpresi diri juga bisa kita tuangkan dalam puisi yang menggambarkan perasaan
penulisnya, dan juga diungkapkan dalam syair lagu untuk mewakili apa yang penulis
lagu tersebut rasakan, misalnya patah hati, cinta, bahagia, penantian dan lain
sebagainya. Semua dikemas dalam satu tema yang mewakili ujaran si penulis.

3. Sebagai alat untuk beradaptasi


Proses penyesuaian bahasa tidaklah mudah. Karena bahasa ibu dan bahasa kedua itu
berbeda. Bahasa ibumerupakan bahasa yang diturunkan dari lingkungan tempat orang
tersebut berasal, biasanya mewarisi dari bahasa orangtuanya. Bahasa kedua yakni
bahasa kedua yang dikuasai setelah bahasa ibu.

Proses adaptasi dilakukan berdasasrkan lingkungan dan budaya dimana kita berada.
Sebagai contoh, kita bukan asli orang Jakarta (orang daerah), bahasanya tentu
berbeda orang daerah dengan orang jakarta. Apabila kita tinggal di suatu daerah maka
bahasa yang kita pakai sehari-hari adalah bahasa daerah tersebut, namun apabila kita
pindah ke Jakarta pastinya bahasa yang kita pakai tidak lagi bahasa daerah untuk
berkomunikasi dengan orang lain, melainkan bahasa kedua yang kita pakai yakni
bahasa Indonesia.

4. Sebagai alat untuk integrasi


Bahasa Indonesia memiliki fungsi integrasi, yakni sebagai bahasa nasional. Bahasa
yang orang Indonesia pasti menguasainya setelah bahasa ibu. Apa bila tak ada bahasa
Indonesia kita akan kesulitan dalam komunikasi antar daerah tertentu. Karena kita
ketahui Indonesia adalah negara kepulauan, negara yang kaya akan suku, bahasa,
adat dan budaya.

Setiap suku pasti memiliki bahasa sendiri, apabila tidak ada bahasa Indonesia sebagai
alat integrasi maka kita kesulitan untuk berkomunikasi dengan suku lain. Maka dari itu
bahasa memiliki fungsi sebagai penyatuan atau integrasi antar suku budaya yang ada
di Nusantara.

5. Sebagai alat kontrol sosial


Kontrol sosial dimaksudkan untuk mengendalikan diri dengan menyaring bahasa yang
akan kita utarakan. Bahasa orang yang sedang marah dengan bahasa saat situasi
biasa berbeda, maka dari itu untuk mengungkapkan bahasa yang baik dan santun
bahasa berfungsi sebagai alat kontrol sosial. Alangkah baiknya apabila kita marah kita
tuangkan dalam tulisan agar tidak terjadi imbas yang tidak kita harapkan.

Dengan menulis kekesalan kita biasanya rasa marah kita akan berkurang bahkan bisa
hilang. Bahasa sebagai alat untuk kontrol sosial bisa saja diterapkan untuk diri sendiri
dan juga orang lain.

6. Membangun karakter
Bahasa digunakan untuk pembangunan karakter seseorang. Karakter dapat diketahui
dengan bagaimana orang tersebut berbahasa, karena hal tersebut masuk pada tingkat
kecerdasan seseorang. Semakin baik orang dalam berbahasa maka orang tersebut
memiliki tingkat kecerdasan yang baik, dan juga sebaliknya, orang yang tidak
mampu berbahasa dengan baik dikarenakan pemahaman konsep informasi yang
kurang baik. Hal semacam ini dapat mempengaruhi karakter sesorang tentunya dengan
penilaian dari orang lain.

Kecerdasan dalam berbahasa mencerminkan karakter seseorang, biasanya orang akan


menilai orang yang memiliki kecerdasan berbahasa dengan sebutan orang pintar,
karena pastinya orang tersebut mampu menyerap informasi dan ilmu pengetahuan
yang baik, sehingga mampu menjelaskan sesuatu dengan perantara bahasa.

Itulah fungsi bahasa yang secara umum dapat dituliskan dalam artikel ini. lalu,
bagaimana dengan kedudukan bahasa Indonesia dan apa maksudnya. Cermati
kedudukan bahasa Indonesia berikut ini.

Dalam Seminar Politik Bahasa Indonesia yang di selenggarakan di Jakarta tanggal 25-
28 Februari 1975, telah dirumuskan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dan sebagai bahasa negara. Masing-masing memiliki cakupan yang
berbeda. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional tercermin dalam:
a) bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional, b) sebagai lambang
identitas nasional, c) pemersatu bangsa, d) alat perhubungan.

a. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional


Bahasa mewakili kebudayaan yang dijunjung oleh suatu negara. Bahasa Indonesia
khususnya, yakni bahasa yang mencerminkan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, nilai
luhur ini tercermin dari nilai sosial dan budaya. Kita harus bangga memiliki Bahasa
Indonesia, jangan pernah merasa malu bahkan rendah diri memakai bahasa Indonesia,
kita harus mempertahankan dan menjunjung bahasa indonesia.

Bahasa Indonesia itu sakti, dapat menyatukan perbedaan yang ada, bahkan mejadi
satu pelajaran wajib yang harus dipelajari dan dikuasai oleh orang-orang luar negri
disana. Bahasa Indonesia sudah diajarkan di lebih dari empat puluh lima negara
didunia. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia masuk peringkat 10 besar bahasa
yang banyak dipakai di semua negara. Kita bangga memiliki bahasa Indonesia.

Tak hanya sampai disitu orang vietnam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi kedua setelah bahasa Vietnam tentunya, karena mereka menghargai bahasa
Indonesia. Kenapa kita tidak lebih menghargai dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

b. Sebagai lambang identitas nasional


Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas kita sebagai orang Indonesia, lambang
identitas berarti sebagai ciri akan negara Indonesia. Ciri ini menerangkan bagaimana
orang Indonesia itu, yakni tentang kepribadiannya, kebudayaanya, sifatnya dan lain
sebagainya yang merupakan gambaran dari orang Indonesia. Untuk itu lambang
identitas ini jangan sampai ternodai dengan menyalah gunakan Bahasa Indonesia yang
menyebabkan ciri dari orang Indonesia tidak tercerminkan melalui bahasa Indonesia.

c. Sebagai pemersatu bangsa


Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Hal ini berarti bahwa dengan
adanya bahasa mampu menyatukan Bangsa Indonesia. Menyatukan dari Sabang
sampai Merauke dengan latar belakang suku, budaya, adat, golongan dan ras yang
berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak menjadi halangan karena ada Bahasa
Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.
Persatuan itu ditandai dengan rasa aman, hidup berdampingan dengan segala
perbedaan semua itu atas peran Bahasa Indonesia, tanpa Bahasa Indonesia mungkin
Negara Indonesia yang berbeda latar belakang, sosial budaya tidak bisa hidup
berdampingan, mereka hanya berbaur dalam suatu lingkungan saja. Dengan bahasa
pemersatu kehidupan bangsa Indonesia menjadi harmonis, rukun, tentram aman
sentausa.

d. Sebagai alat perhubungan


Selain sebagai alat pemersatu, Bahasa Indonesia dalam kedudukannya juga berfungsi
sebagai alat perhubungan. Alat perhubungan ini yang menghubungkan antar daerah
yang berbeda. Mereka mampu menjalin kerjasama hidup berdampingan dengan
perantara Bahasa Indonesia.

Selain itu dapat menghubungkan segala aspek kehidupan, aspek politik, ekonomi,
hukum, dan intruksi dari pemerintahan yang semuanya menggunakan Bahasa
Indonesia agar dimengerti oleh warganegaranya dari berbagai macam latar belakang.

Itulah kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Lalu, apa kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara dijabarkan fungsinya sebagai a) bahasa resmi kenegaraan, b) bahasa pengantar
di lembaga-lembaga pendidikan, c) alat penghubung untuk menjalankan roda
pemerintahan, d) alat pengembang kebudayaan dan IPTEK.

a. Bahasa resmi kenegaraan


Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang pertama berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan. Bahasa yang secara resmi digunakan sebagai bahasa
Negara Indonesia. Salah satu pembuktianya yakni pada naskah Proklamasi tahun 1945
yang disusun menggunakan bahasa Indonesia, dan selanjutnya Bahasa Indonesia
digunakan disemua lini kegiatan kenegaraan.

b. Bahasa pengantar disemua lembaga pendidikikan


Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan baik yang
formal maupun yang nonformal. Tujuannya yakni mengaplikasikan bahasa negara
dalam penyampaian pendidikan dan mengenalkan bahasa Indonesia dari tingkat
pendidikan dasar.

Bahasa Indonesia digunakan pada buku teks yang dipakai sebagai pedoman dalam
pentransferan ilmu pengetahuan. Sistem pembelajaran dikelas juga megaplikasikan
Bahasa Indonesia untuk proses belajar mengajar baik ditingkat Sekolah Dasar (SD)
sampai Perguruan Tinggi (PT).
c. Alat penghubung dlam menjalankan roda pemerintahan
Bahasa Indonesia memerankan peran penting dalam berjalannya roda pemerintahan.
Roda pemerintahan berjalan dengan perantara Bahasa Indonesia, informasi maupun
himbauan dan sebagainya diajukan dengan perantara Bahasa Indonesia. pemerintah
NTT mengirimkan data dan informasi ke pemerintah dibagian Sumatra menggunakan
Bahasa Indonesia. Dalam kata lain Bahasa Indonesia dipakai pada lembaga, instansi
pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.

d. Alat pengembang kebudayaan dan IPTEK


Sebagai pengembang kebudayaan dan IPTEk Bahasa indonesia menjalankan
fungsinya dengan baik. Hal ini bisa dilihat dengan berfariasinya latar belakang budaya
Indonesia, rasanya tidaklah mungkin dapat mempelajari kebudayaan suku, adat dan
budaya lain yang ada di Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia kita dapat mengetahui
kebudayaan dari orang Jawa, Maluku, Betawi, Sunda, Papua, dll.
Begitu juga dengan pengembang IPTEK. dengan bahasa Indonesia semua warga
negara dapat mempelajari perkembangan IPTEk dengan mudah. Dengan perantara
Bahasa Indonesia kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dipelajari dan
dipahami oleh orang Indonesia.

Demikian artikel mengenai Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia, semoga dapat
membantu menambah wawasan kita seputar Bahasa Indonesia. semoga postingan ini
bermanfaat bagi pembaca.

Salam Guru Ngapak.

Baca juga artikel lainnya:


Fakta-fakta Bahasa Indonesia yang mendunia.

BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DAN


NEGARA
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok
Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional, berarti bahasa Indonesia tidak mengikat pemakainya untuk
sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesiadigunakan secara nonresmi, santai dan bebas. Yang
terpenting dalam l pergaulan dan perhubungan antar warga adalah makna yang disampaikan. Pemakai
bahasa Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat dengan bebas menggunakan ujaran baik lisan,
tulis, maupun lewat kinesiknya.kebebasan penggunaan ujaran itu juga ditentukan oleh konteks
pembicaraan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi.dengan begitu bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib,
cermat, dan masuk akal. Bahasa Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya
diukur oleh aturan kebahasaan dan logika pemakaia.dari dua tugas itu, posisi bahasa indonesia perlu
mendapatkan perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa Indonesia sumber garda guru posisi
pembelajaran bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia tidak akan terpinggirkan oleh bahasa asing
karena bahasa indonesia adalah bahasa persatuan.

Dalam hubungannya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang mempunyai latar belakang
budaya dan bahasa masing-masing, bahasa Indonesia justru dapat menyerasikan hidup sebagai bangsa
yang bersatu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta
latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan ini, kepentingan nasional diletakkan jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.

Sejalan dengan fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia
telah berhasil pula menjalankan fungsinya sebagai alat pengungkapan perasaan. Kalau beberapa tahun
yang lalu masih ada orang yang berpandangan bahwa bahasa Indonesia belum sanggup mengungkapkan
nuansa perasaan yang halus, sekarang dapat dilihat kenyataan bahwa seni sastra dan seni drama, baik
yang dituliskan maupun yang dilisankan, telah berkembang demikian pesatnya. Hal ini menunjukkan
bahwa nuansa perasaan betapa pun halusnya dapat diungkapkan secara jelas dan sempurna dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Kenyataan ini tentulah dapat menambah tebalnya rasa kesetiaan
kepada bahasa Indonesia dan rasa kebanggaan akan kemampuan bahasa Indonesia.

Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia bukan saja dipakai sebagai
alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat perhubungan formal
pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal lainnya. Misalnya, surat-menyurat antarinstansi
pemerintahan, penataran para pegawai pemerintahan, lokakarya masalah pembangunan nasional, dan
surat dari karyawan atau pagawai ke instansi pemerintah. Dengan kata lain, apabila pokok persoalan
yang dibicarakan menyangkut masalah nasional dan dalam situasi formal, berkecenderungan
menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi, di antara pelaku komunikasi tersebut terdapat jarak sosial
yang cukup jauh,misalnya antara bawahan - atasan, mahasiswa - dosen, kepala dinas - bupati atau
walikota, kepala desa - camat, dan sebagainya.

Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari
lembaga pendidikan terendah (taman kanak-kanak) sampai dengan lembaga pendidikan tertinggi
(perguruan tinggi) di seluruh Indonesia, kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Di daerah ini, bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar
di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus
menggunakan bahasa Indonesia. Karya-karya ilmiah di perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir
mahasiswa - skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau laporan penelitian) yang ditulis dengan menggunakan
bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah mampu sebagai alat penyampaian iptek,
dan sekaligus menepis anggapan bahsa bahasa Indonesia belum mampu mewadahi konsep-konsep
iptek.

FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DAN NEGARA.

SEBAGAI BAHASA NASIONAL

1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda.

2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih
digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah,
mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India,
Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.

3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran,
Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam
bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan
dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat
pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.

SEBAGAI BAHASA NEGARA.


1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.

2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak,
maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini
akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek)

3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.


Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer,
majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku
yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu
sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
Diposting oleh rizki aji di 18.43

Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke Twitter

HTTP://RIZKIAJI22.BLOGSPOT.CO.ID/2011/11/BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-BAHSA-
NASIONAL.HTML
FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA
NASIONAL DAN BAHASA NEGARA
05NOV
Pada intinya bangsa indonesia merupakan suatu bangsa yang patut kita banggakan, dari segi
bahasa khususnya.
SEBAGAI BAHASA NASIONAL
1.Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bulir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”

2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.


Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih
digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah,
mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India,
Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.

3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.


Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran,
Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam
bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan
dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat
pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.

SEBAGAI BAHASA NEGARA


Pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang
diselenggarakan di jakarta. Dikemukakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah :

1.Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.


Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.

2.Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.


Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak,
maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini
akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek)
3.Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

4.Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.


Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer,
majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku
yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu
sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.

Advertisements
HTTPS://KOKOKURNIA.WORDPRESS.COM/2011/11/05/FUNGSI-BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-
BAHASA-NASIONAL-DAN-BAHASA-NEGARA/

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara dan Fungsinya

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi.dengan begitu bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat, dan
masuk akal.Bahasa Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya diukur oleh
aturan kebahasaan dan logika pemakaia.dari dua tugas itu, posisi bahasa Indonesia perlu mendapatkan
perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia tidak akan
terpinggirkan oleh bahasa asing karena dalam sejarahnya sendiri bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan.

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.


Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik
dalam bentuk lisan maupun tulis.

2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.


Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman
kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa
Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing
atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek)

3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan


perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman
sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.


Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan
dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-
buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak
mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan
menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan
mengerti.
HTTP://BIGFAT-EVILLAUGH.BLOGSPOT.CO.ID/2011/10/BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-
BAHASA-NEGARA.HTML

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa negara dan tentunya sebagai bahasa resmi
negara yang mempunyai fungsi dan berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai Undang-
Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Serta berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai
dengan dengan Sumpah Pemuda 1928.
Ironis memang seiring dengan perkembangan zaman. Pada zaman sekarang ini orang-
orang lebih banyak mempelajari dan memahami bahasa asing dari pada bahasa Indonesia.
Padahal, bahasa Indonesia itu merupakan sebagai bahasa identitas Negara Indonesia dan sangat
berguna dalam berkomunikasi, bermasyarakat, bersosial, berbudaya dan bernegara.
Oleh karena itu bahasa Indonesia sangat penting sekali untuk dipelajari. Dan digunakan
dengan sebaik-baiknya dalam bersosial dan bernegara. Bahasa Indonesia mempunyai begitu
banyak kegunaan, fungsi dan kedudukannya sebagai bahasa resmi negara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ditemukan beberapa permasalahan, diantarannya
Sebagai berikut:
1. Bagaimanakah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
2. Bagaimanakah kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
3. Apa sajakah fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan negara?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai tugas akhir individu semester
pertama mata kuliah bahasa Indonesia dan untuk menambah pengetahuan tentang bahasa
Indonesia sebagai bahasa sebagai negara dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara


Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sebagai bahasa negara berarti bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia bekedudukan sebagai Bahasa negara
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Selain itu, tercantum pada ikrar ketiga
Sumpah pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ini bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional; kedudukannya berada diatas bahasa daerah. (Panuti, 2006:12).
Di dalam hubungan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, istilah “bahasa
resmi” sengaja tidak dipakai di dalam makalah ini. Penghindaran istilah “bahasa resmi” itu
disebabkan oleh kenyataan bahwa tidak semua bahasa resmi adalah bahasa negara. Bahasa
daerah dapat pula menjadi bahasa resmi di dalam lingkungan social budayanya sendiri. Upacara-
upacara resmi kraton di Jawa Tengah, misalnya, dilaksanakan dengan mempergunakan bahasa
Jawa, tidak dengan memakai bahasa Indonesia. Demikian Pula halnya dengan penggunaan
bahasa Sunda di dalam upacara-upacara di Jawa Barat, dan pemkaian bahasa Minangkabau di
dalam upacara-upacara adat Sumatera barat. Malah bahasa Indonesia pun dapat dikatakan
merupakan bahasa resmi selama masa penajajahan karena ia di pakai baik oleh Belanda maupun
– dan terutama oleh Jepang sebagai bahasa pemerintah di dalam menghadapi penduduk asli di
samping bahasa Belanda dan bahasa Jepang selama masa penjajahan Jepang. Namun jelaslah
bahasa Indonesia pada waktu itu tidak memiliki kedudukan sebagai bahasa negara. (Suhendar,
1994:345).
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sebagai bahasa negara berarti bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi. Dengan begitu, bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan
kaidah, tertib, cermat, dan masuk akal.Bahasa Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku.
Tingkat kebakuanya diukur oleh aturan kebahasaan dan logika pemakaian.dari dua tugas itu,
posisi bahasa Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa
Indonesia sehingga bahasa Indonesia tidak akan terpinggirkan oleh bahasa asing karena dalam
sejarahnya sendiri bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada
ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum
pada pasal Khusus (Bab XV Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan
bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan
bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai
dengan Sumpa Pemuda 1928; Kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. (Zainal, 2009:12).

C. Fungsi Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara dan Nasional

1. Fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara


Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
berikut:
a) Bahasa resmi kenegaraan
Salah satu fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai
bahasa Negara adalah pemakaiannya sebagai bahasa resmi kenegaraan di dalam hubungan
dengan fungsi ini, bahasa Indonesia di pakai di dalam segala upacara, dan kegiatan kenegaraan
baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-menyurat yang dikeluarkan
oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraaan lainya. Demikian pula halnya dengan pemakaian
bahasa oleh warga masyarakat kita dalam hubungan upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan
serta komunikasi dengan pemerintah.

b) Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan


Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi pula
sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali di daerah-daerah bahasa seperti Aceh,
Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Di daerah-daerah bahasa ini bahasa daerah
yang bersangkutan di pakai sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan
dasar.
Masalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar di segala
jenis dan tingkat pendidikan di seluruh Indonesia tampaknya masih merupakan masalah yang
meminta perhatian.
Pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan dapat di pertimbangkan atas dasar sebagai berikut:
 Luasnya pemakaian bahasa Indonesia baik sebagai akibat pemakaiannya sebagai alat
penghubung antardaerah dan antarbudaya maupun sebagai akibat meningkatnya pemanfaatan
sarana komunikasi massa seperti radio, internet, televisi, surat kabar dan majalah menempatkan
bahasa Indonesia itu pada posisi yang tidak benar-benar asing bagi anak didik.
 Anak didik pada usia sampai dengan 9 atau 10 tahun memiliki kapasitas dasar bagi penguasaan
bahasa Indonesia yang dapat diandalkan.
 Rencana departemen pendidikan dan kebudayaan untuk mengadakan program pendidikan bagi
guru dan murid melalui radio, internet dan televisi dengan mempergunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar akan menempatkan anak didik yang tidak mengenal bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar pada posisi yang tidak menguntungkan
 Pemindahan penduduk dan kepentingan tempat bekerja orang tua dari satu daerah ke daerah
yang lain menyulitkan anak didik di dalam penyesuaian mereka dengan pemakaian bahasa
pengantar yang baru.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
berhubungan erat dengan fungsinya sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan
pelaksanaan pemerintahan. (Amran, 1979:52-55).
c) Alat Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi pula
sebagai alat Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Di dalam hubungan
dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah
dan antarsuku melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.
d) Alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern
Akhirnya, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Di dalam
hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki cirri-ciri dan
identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama,
bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya
nasional kita. (Halim, 1979:4-56; Moeliono, 1980: 15-31).
Di samping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah Pula bertambah besar.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. Media massa cetak dan elektronik, baik
visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media Massa menjadi
tumpuan kita dalam menyebarluaskanbahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah, bahasa Indonesia
berperanan sangat penting beberapa kosakata bahasa Indonesia ternyata dapat memperkaya
khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra
Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga
bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional. (Zainal, 2009:15).

2. Fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional


Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
berikut:
a) Lambang kebanggaan kebangsaan
Sebagai lambing kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nila-nilai
sosial budaya yang mendasar rasa kebangsaan kita.

b) Lambang identitas nasional


Sebagai lambing identitas nasional, bahasa Indonesia bahasa Indonesia kita jungjung
di samping bendera dan lambing negara kita. Di dalam melaksankan fungsi ini bahasa Indonesia
tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kita yang
lain.

c) Alat penghubung antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya


Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga sebagai bahasa nasional adalah sebagai alat
perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarsuku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita
dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpamahaman sebagai
akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu di khawatirkan.

d) Alat yang memungkinkan pernyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial
budaya dan bahasanya masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa
itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai social budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan. (Zainal, 2009:12-13).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpualan
Dari pembahasan makalah tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, dapat di
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan bahasa resmi negara dan penting sekali di
negara kita ini dan sangat bermanfaat dalam berkomunikasi, bersosial, bermasyarakat, berbudaya
dan bernegara baik itu di lingkungan formal maupun non formal.
2. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Udang-Undang
Dasar 1945 dan berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928.
3. Di dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai (1) bahasa resmi
kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat
pengembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai (1) lambang
kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antarwarga,
antardaerah, dan antarbudaya, dan (4) alat yang memunkinkan penyatuan berbagai-bagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.

B. Saran
Saran dari penulis kepada pembaca sekalian adalah mari kita bersama-sama
meningkatkan ketekunan kita dalam belajar dan memahami bahasa Indonesia. Karena, bahasa
Indonesia itu merupakan bahasa negara dan nasional sehingga bermanfaat sekali dalam
berkomunikasi masrakat dengan masyarakat serta masyarakat dengan pemerintah baik itu
dilinkungan formal dan non formal. Kemudian marilah kita sama-sama berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
HTTP://WWW.ISWAHYUDI-WAHYU.TOP/2015/11/MAKALAH-BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-
BAHASA.HTML

HUBUNGAN BAHASA INDONESIA DENGAN


BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING
Posted on December 28, 2012 by laelafitriana

Standard

E. Hubungan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing


Indonesia adalah negara yang wilayahnya sangat luas dan terdiri dari berbagai suku bangsa,dengan berbagai
bahasa daerah,serta berbagai latar belakang budaya yang tidak sama . Kalau kita berstandarpada peta bahasa yang
dibuat Lembaga Bahasa Nasional(kini Pusat Bahasa) tahun 1972 ada sekitar 480 buah bahasa daerah dengan
jumlah penutur setiap bahasa berkisar antara 100 orang (ada di Irian Jaya) sampai yang lebih dari 50 juta (penutur
bahasa Jawa). Perhitungan yang tepat mengenai banyaknya bahasa daerah yang ada di Indonesia memang
agak sukar dilakukan . Pertama, pengertian mengenai beda antara bahasa dan dialek sering kali terkacaukan.
Misalnya, yang disebut bahasa Pakpak dan bahasa Dairi dari Sumatera Utara secara linguistik adalah satu bahasa
yang sama karena tata bunyi, tata bahasa, dan leksikonnya sama; dan anggota kedua masyarakat tutur kedua
bahasa itu dapat saling mengerti (mutually intelligible); tetapi masyarakat bahasa di sana menganggap sebagai dua
bahasa yang berbeda. Sebaliknya,bahasa Jawa Cirebon yang sudah sangat jauh bedanya dengan dialek bahasa
Jawa yang lain, masih dianggap sebagai bahasa Jawa. Kedua, seperti dilaporkan Tallei (1976), Yahya (1977), dan
Danie (1987) banyak penutur bahasa daerah di Sulawesi Utara yang menyamakan dialek Melayu Manado sama
dengan bahasa Indonesia; tetapi sebaliknya banyak penutur bahasa Melayu di Riau yang menganggap bahasa yang
mereka gunakan bukan bahasa Indonesia. Ketiga, penelitian yang lebih akurat tentu membutuhkan tenaga dan dana
yang tidak sedikit mengingat betapa luasnya negara Republik Indonesia.

Keadaan kebahasaan di Indonesia kini, pertama, ditandai dengan adanya sebuah bahasa nasional yang sekaligus
juga menjadi bahasa negara, yaitu bahasa Indonesia; kedua,adanya ratusan bahasa daerah seperti yang disebutkan
diatas; dan ketiga, bahasa ini secara sendiri-sendiri mempunyai masalah, dan menimbulkan masalah yang cukup
kompleks. Masalah yang dihadapi adalah berkenaan dengan status sosial dan politik ketiga bahasa itu, masalah
penggunaannya, masalah saling pengaruh di antara ketiganya, masalah pembinaan, pengembangan, dan
pengajarnya .

Status sosial politik, dalam arti kedudukan dan fungsi, ketiga bahasa itu telah dirumuskan dalam seminar politik
bahasa nasional yang diadakan di Jakarta bulan Februari tahun 1975. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara. Kedudukannya sebagai bahasa nasional dimulai ketika dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, para pendahulu kita mengangkatnya dari bahasa Melayu, yang sejak abad ke-16
telah menjadi lingua franca di seluruh Nusantara, menjadi bahasa persatuan, yang akan digunakan sebagai alat
perjuangan nasional. Kedudukannya sebagai bahasa negara berkenaan dengan ditetapkannya di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36, yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Sebagai
bahasa nasional,bahasa Indonesia menjalankan tugas sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang
identitas nasional, (3) sarana penyatuan bangsa, dan (4) sarana perhubungan antarbudaya dan daerah. Lalu, dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia bertugas sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2)
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (3) sarana perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintahan, dan (4) sarana pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
tekhnologi modern.

Bahasa-bahasa lain yang merupakan bahasa penduduk asli seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa
bali,bahasa Bugis, dan sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan bahasa-bahasa daerah ini
dijamin kehidupan dan kelestarannya seperti dijelaskan pada Pasal 36. Bab XV Undang-Undang Dasar 1945.
Bahasa Daerah mempunyai tugas sebagai (1) lambang kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) sarana
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan (4) sarana pengembangan serta pendukung
kebudayaan daerah. Bahasa daerah bertugas pula sebagai (1) penunjang bahasa nasional, (2) sumber bahan
pengembangan bahasa nasional, (3) bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di
daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa
daerha ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua.

Bahasa-bahasa lain yang bukan milik penduduk asli seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa
Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis, berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya
sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut bertugas sebagai (1) sarana perhubungan antar bangsa, (2) saran
pembantu pengembangan bahasa Indonesia, dan (3) alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern bagi kepentingan pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasaasing ini merupakan bahasa ketiga didalam
wilayah negara Republik Indonesia.

Bahasa yang mula-mula dipelajari seorang anak, biasanya dari lingkungan keluarganya, disebut bahasa pertama
atau bahasa ibu. Sebagian besar anak Indonesia memiliki bahasa pertama adalah bahasa daerahnya masing-
masing. Kemudian jika pergi ke sekolah dan mempelajari bahasa Indonesia, maka bahasa Indonesia tersebut
sebagai bahasa kedua. Kalau kelak berikutnya di sekolah menengah dia belajar pula bahasa Inggris, maka bahasa
Inggris itu disebut bahasa ketiga.
Banyaknya bahasa yang digunakan di Indonesia , terutama di kota-kota besar, ditambah dengan mobilitas penduduk
yang cukup tinggi, menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta dengan segala peristiwa kebahasan
sperti bilingualisme, alih kode, campur kode, dan interferensi, dan integrasi. Maka, kebanyakan orang Indonesia pun
menjadi manusia-manusia yang bilingual maupun multilingual.

Sejak diterapkannya di dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebagai bahasa resmi kenegaraan, pemakaian bahasa
Indonesia semakin meluas; boleh dikatakan sudah mencakup seluruh wilayah negara Republikm Indonesia,
meskipun menurut sensus penduduk 1980, yang dapat berbahasa Indonesia baru 12%. (Bandingkan: yang
berbahasa Jawa ada 40% dan berbahasa Sunda 15%).

Pennggunaan bahasa Indonesia semakin hari semakin meluas, dan jumlah penuturnya sangat banyak. Ada
beberapa alasan yang dapat dikemukakan, Pertama, karena bahasa Indonesia memiliki status sosial yang tinggi,
yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan. Bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif besar,
wilayah pemakaiannya relatif luas, dan didukung oleh adat istiadat dan budaya yang kuat dapat dipastikan ttidak
akan ditinggalkan oleh para penuturnya, setidaknya dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi bahasa daerah
yang jumlah penuturnya relatif sedikit ,ada kemungkinan ditinggalkan oleh penuturnya.

HTTPS://FITRIANALAELA.WORDPRESS.COM/2012/12/28/HUBUNGAN-BAHASA-INDONESIA-
DENGAN-BAHASA-DAERAH-DAN-BAHASA-ASING/

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dan Bahasa


Daerah
Juni 07, 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan sekelompok manusia untuk menyampaikan
ide, pikiran, perasaan terhadap sesuatu atau orang lain. Di era globalisasi sekarang ini, baik pemerintah
maupun non-pemerintah melakukan program untuk meningkatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik denganmenekankan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar ataupun meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya
bahasa Indonesia.

Mahasiswa, tenaga pengajar, instansi negara maupun mereka yang berhubungan dengan
kehidupam formal ditekankan memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional seharusnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri
bahwa Indonesia terdiri dari berbagai kepulauan sehingga tak heran bila bangsa Indonesia memiliki
beragam suku bangsa dan bahasa daerah.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya, bahasa daerah juga menjadi salah-
satu budaya bangsa. Bahasa daerah menunjukkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nila-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

Penulis menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa yang memungkinkan
berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup. Akan tetapi, bagaimana nasib bahasa daerah di masa
depan, akankah bangsa Indonesia membiarkan salah-satu kekayaannya musnah. Disaat berbicara
tentang kebudayaan maka bahasa daerah akan tetap dipertahankan tetapi berpaling dari kasus
tersebut, sebagai bangsa Indonesia yang memiliki sikap nasionalisme yang tinggi maka bahasa Indonesia
akan menjadi pilihan kita. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan budaya bangsa dan
tetap memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Haruskah ada pilihan dalam hal ini ?

Bermulah dari itulah, penulis akan membahas


tentang kedudukan dan fungsi kedua bahasa tersebut,
bahasa yang telah membesarkan Indonesia yaitu
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa
Indonesia dan bahasa daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana definisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah?

2. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dan bahasa daerah?

C. Tujuan Penulisan

Penulis melakukan penulisan ini selain bertujuan memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
juga untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dan bahasa daerah serta untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak penulis tentang kedua bahasa tersebut.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, dengan penulisan karya ilmiah ini dapat memperkaya wawasan penulis terutama dalam
bidang bahasa.

2. Bagi pembaca, dengan adanya karya ilmiah ini akan membantu pembaca untuk memahami kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia dan bahasa daerah serta dapat mengubah paradigma berpikir pembaca
tentang kedudukan dan fungsi kedua bahasa tersebut. Karya ilmiah ini juga diharapkan mampu
meningkatkan khazanah bahasa Indonesia serta mampu membuat pembaca menarik benang merah
untuk mempertahankan budaya akan tetapi tetap menjaga sikap nasionalisme.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, “Bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang
mempunyai makna.”[1]

Terlepas dari pengertian di atas, Wibowo mengungkapkan bahwa:

Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.maka penulis akan mengemukakan pengertian bahasa menurut
para ahli.[2]

Sedangkan Abdul Chaer mengemukakan bahwa “Bahasa itu merupakan satu sistem, bahasa
adalah fenomena yang menghubungkan dunia makna dengan dunia bunyi.”[3]

Sedangkan menurut Harimurtikridalaksana, “Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang
bersifat (arbitrer) mana suka yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam
berinteraksi”[4]. Akan tetapi pendapat tersebut dibantah oleh Yule George yang menyatakan “Bahasa
adalah suatu alat komunikasi yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat untuk
mengidentifikasi diri dan memiliki umpan balik ( feed back ) dari lawan bicara”.[5]

Melihat beberapa pendapat di atas terdapat perbedaan definisi tentang bahasa karena
tergantung apa yang ingin ditekanka. Akan tetapi secara umum bahasa adalah suatu sistem atau cara
yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran,
perasaan terhadap sesuatu atau orang lain.

Bahasa Indonesia adalah dialek kaku dari bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Ia
juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 “Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami Putra
dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.Kami Putra dan Putri
Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

Sedangkan bahasa daerah adalah suatu bahasa yang


dituturkan dalam suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan, baik itu pada suatu daerah kecil negara
bagian federal atau provinsi ataupun daerah yang
lebih luas.[6]
Dalam rumusan Piagam Eropa untuk Bahasa-Bahasa Regional atau Minoritas:

"bahasa-bahasa daerah atau minoritas" adalah bahasa-bahasa yang:

1. Secara tradisional digunakan dalam wilayah suatu negara, oleh warga negara dari negara tersebut, yang
secara numerik membentuk kelompok yang lebih kecil dari populasi lainnya di negara tersebut; dan
2. Berbeda dari bahasa resmi (atau bahasa-bahasa resmi) dari negara tersebut.[7]

Indonesia sendiri memiliki 764 bahasa daerah. Bahasa daerah menjadi identitas yang menandai
keberadaan etnis-etnis yang ada di Indonesia. Karena tidak mungkin mengidentifikasi adanya etnis
tersebut tanpa bahasa etnis itu sendiri.

Bahasa daerah merupakan salah satu budaya Indonesia. Budaya tersebut memang sebagai
identitas dan kebanggaan suatu daerah dan juga penyatu rasa sedaerah dan tentu bahasa daerah
mempunyai kedudukan penting di daerah masing-masing. Walaupun, penurunan pemakaian bahasa
daerah disuatu daerah biasanya disesalkan oleh pihak tertentu, tapi tak sedikit bahasa daerah yang
mulai musnah, padahal musnahnya bahasa daerah tersebut juga mengindikasikan musnahnya pula
suatu peradaban manusia di dunia ini.

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah

1. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi.


Fungsi-fungsi tersebut terdiri dari:
a) Sebagai Alat untuk Mengungkapkan Ekspresi Diri
Bahasa dalam hal ini yaitu Bahasa Indonesia
dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan
ekspresi diri. Dengan bahasa, kita dapat
mengungkapkan perasaan atau ekspresi yang sedang
kita rasakan atau hendak kita tunjukan kepada orang
lain sehingga orang lain dapat mengerti apa yang
kita maksudkan.
b) Sebagai Alat Komunikasi
Dalam berkomunikasi alat yang paling sering atau
lazim digunakan adalah Bahasa. Dengan adanya
bahasa, setiap orang dapat saling berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi adalah
kelanjutan dari ekspresi diri yang kita sampaikan
kepada orang lain dan mendapatkan respon balik dari
ekspresi yang kita sampaikan tersebut.
c) Sebagai Adaptasi dan Integrasi
Dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial,
selain berkomunikasi kita dituntut untuk dapat
berbaur dan menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan
lingkungan di sekitar kita. Dengan adanya bahasa,
kita akan dapat dengan mudah berbaur dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitar kita
atau lingkungan yang sedang kita datangi. Pada saat
kita beradaptasi dengan lingkungan sosial tertentu,
kita akan memilih dan menggunakan bahasa yang
sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang kita
hadapi.
d) Sebagai Kontrol Sosial
Bahasa sebagai Kontrol Sosial, dengan adanya
bahasa dapat memberikan kontrol terhadap tingkah
laku atau sikap yang dilakukan.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional diikrarkan pada 28 Oktober 1928 yaitu
hari “Sumpah Pemuda”. Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional yaitu :

a) Lambang Kebanggaan Nasional

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘mencerminkan’ nilai-nilai sosial


budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebangsaan ini , Bahasa Indonesia harus kita
pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa
Indonesia.

b) Lambang Identitas Nasional

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia.
Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita sebagai bangsa Indonesia. Karena
fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak
tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia
yang sebenarnya.

c) Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Bangsa yang Berbeda Suku, Agama, Ras, Adat Istiadat dan
Budaya

Fungsi yang ketiga ini memungkinkan masyarakat


Indonesia yang berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya dapat menyatu
dan bersatu dalam kebangsaan Indonesia. Dengan
bahasa Indonesia, memungkinkan berbagai suku bangsa
mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas
kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial
budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan.
d) Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi

Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam
berinteraksi atau berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung
antar warga, daerah, dan buadaya). Misalnya, apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang
berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda. Kita tidak dapat bertukar pikiran dan
saling memberi informasi, akan tetapi dengan bahasa Indonesia, kita dapat saling berhubungan untuk
segala aspek kehidupan.

Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di jakarta pada
tangal 25 - 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara adalah :

a) Bahasa Indonesia Berfungsi sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan

Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa
dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

b) Bahasa Indonesia Berfungsi sebagai Bahasa Pengantar di dalam Dunia Pendidikan

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di lembaga-lembaga pendidikan


mulai dari taman kanak – kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.

c) Bahasa Indonesia Berfungsi sebagai Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk Kepentingan
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pemerintah

Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah
dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan
juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan
bahasanya.

d) Bahasa Indonesia Berfungsi sebagai Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi.

Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya
sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah

Bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dilestarikan disamping bahasa nasional.
Bahasa daerah memiliki kedudukan yang penting karena memiliki fungsi. Fungsi bahasa daerah adalah
sebagai berikut :

a) Mempunyai peranan yang berkelanjutan dari masa lalu sebagai warisan leluhur kita.

b) Sebagai sumber khasanah dan sumber gagasan atau konsep untuk memperkaya bahasa kesatuan
nasional, yaitu bahasa Indonesia.
c) Sebagai penanda atau identitas kedaerahan karena salah satu unsur penanda jati diri yang paling
kelihatan adalah bahasa.

d) Fungsi komunikasi antara individu dengan individu lain dalam satu wilayah yang sama.

e) Fungsi seremonial, dalam hal tertentu seperti upacara adat.

Berdasarkan sumber lain, bahasa daerah memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Bahasa daerah sebagai lambang identitas daerah.

2. Bahasa daerah sebagai alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.

3. Bahasa daerah sebagai sarana pendukung kebudayaan daerah.

4. Bahasa daerah sebagai pendukung bahasa dan sastra daerah.

Sedangkan melihat fungsi bahasa daerah dalam hubungannya dengan bahasa nasional adalah
sebagai berikut :

1. Bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional.

2. Bahsa daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar.

3. Bahasa daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.

4. Bahasa daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dala penyelenggaraan pemerintah daerah.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Bahasa adalah suatu sistem atau cara yang


digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat
dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran, perasaan
terhadap sesuatu atau orang lain. Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal
36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. bahasa
daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan dalam
suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik
itu pada suatu daerah kecil negara bagian federal
atau provinsi ataupun daerah yang lebih luas.
Fungsi bahasa Indonesia yaitu :
a) Sebagai Alat untuk Mengungkapkan Ekspresi Diri
b) Sebagai Alat Komunikasi
c) Sebagai Adaptasi dan Integrasi
d) Sebagai Kontrol Sosial
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional yaitu :

a) Lambang kebanggaan nasional,

b) Lambang identitas nasional,

c) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya,
dan

d) Alat perhubungan antarbudaya antardaerah.

Fungsi bahasa Indonesia berdasarkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu:

a) Bahasa resmi kenegaraan,

b) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

c) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan

d) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dilestarikan disamping bahasa nasional.
Fungsi bahasa daerah adalah sebagai berikut :

a) Mempunyai peranan yang berkelanjutan dari masa lalu sebagai warisan leluhur kita.

b) Sebagai sumber khasanah dan sumber gagasan atau konsep untuk memperkaya bahasa kesatuan
nasional, yaitubahasa Indonesia.

c) Sebagai penanda atau identitas kedaerahan karena salah satu unsur penanda jati diri yang paling
kelihatan adalah bahasa.

d) Fungsi komunikasi antara individu dengan individu lain dalam satu wilayah yang sama.

e) Fungsi seremonial, dalam hal tertentu seperti upacara adat.

B. Saran

Bertolak dari materi Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah yang begitu
banyak. Penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya kita perlu banyak membaca serta memahami kajian dalam bahasa Indonesia dan bahasa
daerah itu sendiri.

2. Peran dari dosen pembimbing dan kerjasama antara mahasiswa, agar tercipta mahasiswa yang handal
dan profesional

DAFTAR PUSTAKA

HTTPS://ARSYADARYANA.BLOGSPOT.CO.ID/2012/06/KEDUDUKAN-DAN-FUNGSI-BAHASA-
INDONESIA.HTML

Hubungan antara bahasa daerah dan


Indonesia
Diposting oleh muhammad agusrianto Selasa, 04 Oktober 2011 1:00 AM

Bahasa Indonesia memiliki multifungsi bagi seluruh warga masyarakat Indonesia Salah satu flingsi di
antaranya adalah sebagai alat komunikasi bagi berbagai penutur dengan berbagai latar belakang
budaya dan bahasa daerahnya. Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi ini, bahasa Indonesia sangat
terbuka untuk menerima pengaruh dari bahasa daerah . Pengaruh itu dengan mudah diterima karena
penutur bahasa daerah juga adalah penutur bahasa Indonesia dengan segala macam karakter dan
kebiasaannya bertutur.Akibatnya, dalam pemakaian bahasa Indonesia secara lisan, muncul berbagai
aksen atau logat dalam bahasa Indonesia. Kawasan Kalimantan Timur bagian utara secara umum
penduduk aslinya terdiri dari tiga jenis suku bangsa yakni : Tidung, Bulungan dan Dayak yang mewakili
tiga kebudayaan yaitu Kebudayaan Pesisir, Kebudayaan Kesultanan dan Kebudayaan Pedalaman.
Kaum suku Tidung umumnya terlihat banyak mendiami kawasan pantai dan pulau-pulau, ada juga
sedikit ditepian sungi-sungai dipedalaman umumnya dalam radius muaranya. Didalam masyarakat
suku tidung, Bahasa Tidung adalah salah satu bahasa daerah yang hidup subur dan terus berkembang
di wilayah Indonesia yaitu di pulau Kalimantan, khususnya provinsi Kalimantan Timur. Secara historis,
bahasa Tidung ini juga ikut memberikan kontribusi yang cukup banyak untuk perkembangan bahasa
Indonesia. Sama halnya dengan bahasa daerah yang lain, bahasa Tidung pun memiliki kemiripan
dengan bahas Indonesia baik dalam hal struktur kalimat, maupun dalam hal kosa kata atau unsur
kebahasaan lainnya. Bahasa tidung juga merupakan salah satu bahasa daerah yang hidup subur di
Indonesia. Pada umumnya masyarakat suku tidung dalam berinteraksi masih menggunakan bahasa
daerahnya. Karena masyarakat sekitar sudah terbiasa menggunakan bahasa itu dalam berkomunikasi
sehari-hari. Pada dasarnya masyarakat suku tidung dalam menggunakan bahasa sehari-hari selalu
didampingkan dengan bahasa Indonesia. Karena masyarakat suku tidung sangat mudah menerima
kebuadayaan baru. Penutur Bahasa tidung, khususnya Tidung Tarakan adalah dwibahasa. Mereka
berbahasa Tidung,tetapi juga dapat berbahasa Indonesia.Kedudukan Bahasa Tidung di dalam interaksi
sosial, orang-orang tidung kelihatannya cukup kuat.Tidak ada kesan sikap rendah diri kalau mereka
menggunakan bahasa Tidung baik di dalam percakapan ketika mereka sedang berbahasa lain,maupun
dalam kesempatan berbicara dengan suku lain dalam bahasa Tidung. Mereka merasa bangga jika ada
suku lain ikut berbicara bahasa Tidung atau mencoba-coba menggunakan bahasa tidung. Mereka
pada umumnya dengan senang membetulkan kesalahan apabila seseorang yang bukan penutur asli
bahasa Tidung mencoba berbahasa Tidung.

Reaksi:

Posted in Hubungan antara bahasa daerah dan Indonesia

Lokasi: Tarakan, Indonesia

http://agusriantoblogger.blogspot.co.id/2011/10/hubungan-antara-bahasa-daerah-dan.html

Hubungan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah dan


Bahasa Asing
Indonesia adalah negara yang wilayahnya sangat luas dan terdiri dari berbagai suku bangsa,dengan
berbagai bahasa daerah,serta berbagai latar belakang budaya yang tidak sama . Kalau kita
berstandarpada peta bahasa yang dibuat Lembaga Bahasa Nasional(kini Pusat Bahasa) tahun 1972 ada
sekitar 480 buah bahasa daerah dengan jumlah penutur setiap bahasa berkisar antara 100 orang (ada di
Irian Jaya) sampai yang lebih dari 50 juta (penutur bahasa Jawa). Perhitungan yang tepat mengenai
banyaknya bahasa daerah yang ada di Indonesia memang agak sukar dilakukan . Pertama, pengertian
mengenai beda antara bahasa dan dialek sering kali terkacaukan. Misalnya, yang disebut bahasa
Pakpak dan bahasa Dairi dari Sumatera Utara secara linguistik adalah satu bahasa yang sama karena
tata bunyi, tata bahasa, dan leksikonnya sama; dan anggota kedua masyarakat tutur kedua bahasa itu
dapat saling mengerti (mutually intelligible); tetapi masyarakat bahasa di sana menganggap sebagai dua
bahasa yang berbeda. Sebaliknya,bahasa Jawa Cirebon yang sudah sangat jauh bedanya dengan dialek
bahasa Jawa yang lain, masih dianggap sebagai bahasa Jawa. Kedua, seperti dilaporkan Tallei (1976),
Yahya (1977), dan Danie (1987) banyak penutur bahasa daerah di Sulawesi Utara yang menyamakan
dialek Melayu Manado sama dengan bahasa Indonesia; tetapi sebaliknya banyak penutur bahasa Melayu
di Riau yang menganggap bahasa yang mereka gunakan bukan bahasa Indonesia. Ketiga, penelitian
yang lebih akurat tentu membutuhkan tenaga dan dana yang tidak sedikit mengingat betapa luasnya
negara Republik Indonesia.

Status sosial politik, dalam arti kedudukan dan fungsi, ketiga bahasa itu telah dirumuskan dalam
seminar politik bahasa nasional yang diadakan di Jakarta bulan Februari tahun 1975. Bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Kedudukannya sebagai bahasa nasional
dimulai ketika dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, para pendahulu kita mengangkatnya
dari bahasa Melayu, yang sejak abad ke-16 telah menjadi lingua franca di seluruh Nusantara,
menjadi bahasa persatuan, yang akan digunakan sebagai alat perjuangan nasional. Kedudukannya
sebagai bahasa negara berkenaan dengan ditetapkannya di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV
Pasal 36, yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Sebagai bahasa
nasional,bahasa Indonesia menjalankan tugas sebagai:

(1) lambang kebanggaan nasional


(2) lambang identitas nasional
(3) sarana penyatuan bangsa
(4) sarana perhubungan antarbudaya dan daerah

Bahasa-bahasa lain yang merupakan bahasa penduduk asli seperti bahasa Jawa, bahasa
Sunda, bahasa bali,bahasa Bugis, dan sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan
bahasa-bahasa daerah ini dijamin kehidupan dan kelestarannya seperti dijelaskan pada Pasal 36. Bab
XV Undang-Undang Dasar 1945. Bahasa Daerah mempunyai tugas sebagai:

(1) lambang kebanggan daerah


(2) lambang identitas daerah
(3) sarana perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah
(4) sarana pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah

Bahasa-bahasa lain yang bukan milik penduduk asli seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa
Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis, berkedudukan sebagai bahasa asing. Di
dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut bertugas sebagai:

(1) sarana perhubungan antar bangsa


(2) saran pembantu pengembangan bahasa Indonesia
(3) alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan pembangunan
nasional.

Banyaknya bahasa yang digunakan di Indonesia , terutama di kota-kota besar, ditambah dengan
mobilitas penduduk yang cukup tinggi, menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta
dengan segala peristiwa kebahasan sperti bilingualisme, alih kode, campur kode, dan interferensi, dan
integrasi. Maka, kebanyakan orang Indonesia pun menjadi manusia-manusia yang bilingual maupun
multilingual.

Pennggunaan bahasa Indonesia semakin hari semakin meluas, dan jumlah penuturnya sangat banyak.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan, Pertama, karena bahasa Indonesia memiliki status sosial
yang tinggi, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan. Bahasa daerah yang jumlah
penuturnya relatif besar, wilayah pemakaiannya relatif luas, dan didukung oleh adat istiadat dan budaya
yang kuat dapat dipastikan ttidak akan ditinggalkan oleh para penuturnya, setidaknya dalam jangka
waktu yang relatif lama. Tetapi bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif sedikit ,ada kemungkinan
ditinggalkan oleh penuturnya.
Akibat lebih lanjut dari kenyataan-kenyataan itu adalah sebagai berikut!

 A. Banyak orang indonesia yang lebih suka menggunakan kata-kata, peristilahan, dan ungkapan-
ungkapan asing.
Ex: page, background, reality, alternative, airport, untuk halaman, latar belakang, kenyataan,
keyakinan, kemungkinan
 B. Banyak orang indonesia yang menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga penggunaan
bahasanya malah menjadi salah
Ex: insyaf, fihak, fatsal, syah
 C. Banyak orang indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik, tetapi penguasaan
bahasa indonesia hanya sebatas apaadanya.
http://asepferdiansyah71.blogspot.co.id/2016/08/hubungan-bahasa-indonesia-dengan-
bahasa.html
Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa
Indonesia

A. Sebab-sebab Terjadinya variasi penggunaan bahasa asing di Indonesia

a) Interferensi
Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan
ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan,
bahkan kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang
sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu
berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih
menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa
Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa
Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur
pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan
kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer
(1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa
lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan
kaidah dari bahasa yang digunakan itu.
Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia
ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap
tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris
yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik
daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak
terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia
yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya,
masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta
“welcome” untuk “selamat datang”.
Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa
Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan
kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada
golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang
menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

b) Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa
Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari
bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai
bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini
tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah
disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang
berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.

c) Alih Kode dan Campur Kode


Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua buah
masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih kode
disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.
Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau ragam bahasa
tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain) (Chaer, 1994: 67). Campur
kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya
terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69). Di antara ke dua gejala bahasa itu, baik
alih kode maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah
campur kode. Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan
unsur-unsur bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah
tercampur unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali
bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.

B. Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama.


Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan
bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya
dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar.
Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara
umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut
mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di
lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena
pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut


mendapat berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai
first foreign languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi
bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika
kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak
terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai
pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi
perkembangan bahasa ibu.

Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika


anak dikenalkan pada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika
dikenalkan pada usia pra sekolah setelah bahasa ibu sudah sering digunakan.
Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa
pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama perkembangannya akan lambat
dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa bahasa
kedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudah dikuasai.

Berbagai pendapat tersebut menjadi permasalahan tersendiri mengenai


pembelajaran anak usia dini yang menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa
Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia. Perlu pengembangan program yang mapan
dan berkesinambungan untuk menciptakan suatau program yang memang efektif untuk
diterapkan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia, mengingat
kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri sebagai first foreign language.

Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Kosa-Kata


Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap
unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi
pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa
Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara
historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-
bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya
agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas
dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan
keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa
Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke
Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor
penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi
antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur
asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga
bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan
sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan,
khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.

Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya,
baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan
ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada umumnya mengacu
pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan
dengan kaidah bahasa Indonesia.

Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia.

Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan


huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:

Inggris Ucapan Indonesia

Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat

Censor Sensor Sensor

Canteen Kantiin Kantin

Corruption Korapsien Korupsi

Check Cek Cek

Charter Carter Carter

Chocolate Cokeleit Coklat

Character Karakte(r) Karakter

Quality Kwoliti Kualitas

Quantity Kwontiti Kuantitas

Quota Kwota Kuota

Quiz Kwiz Kuiz

Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “-si”

Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Adoption Adopsi Mengangkat(anak)

Association Asosiasi Himpunan,ikatan


Attension Atensi Perhatian

Calculation Kalkulasi Perhitungan

Combination Kombinasi Kumpulan

Condition Kondisi Keadaan

Deportasion Deportasi Pengusiran WNA dari suatu


Negara

Discussion Diskusi Pembicaraaan

Deviation Deviasi Penyimpangan

Emotion Emosi Perasaan

Vibration Vibrasi Getaran

Transportstion Transportasi Pengangkutan

Suggestion Sugesi Dorongan jiwa

Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah menjadi “-
tas” dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Activity Aktivitas Kegiatan

Facility Fasilitas Sarana

Integrity Integritas Sifat jujur

Priority Prioritas Yang diutamakan

Quality Kualitas Mutu

Reality Realitas Kenyataan

University Universitas Perguruan tinggi

Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:

Inggris Indonesia Arti

Comodity Komoditi Barang dagangan


Penalty Penalty Hukuman

Royalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak


cipta.

http://dennyug34.blogspot.co.id/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam.html

, 21 November 2010

Peranan Bahasa Indonesia dalam Pengembangan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi
Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua hal
dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan
sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan.
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat
tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki
kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir
modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir
karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran

.
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi
sebagai berikut :

1. Sebagai lambang kebangsaan negara;


2. Lambang identitas negara;
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya;
4. Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda.
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media
massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar
adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa
yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan
bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam
masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan
menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut
berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.
Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian,
semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan
sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada
bahasa Indonesia. Apalagi biasanya teknologi informasi (TI) banyak yang menggunakan bahasa Inggris
sebagai pengantar pemrograman. Dalam penerapannya teknologi informasi jarang yang menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara menjadi bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas ini
menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan
negatif.

Dampak Positif perkembangan IPTEK


1. Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan
dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga
berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan kehidupan sehari-hari. Semakin majunya teknologi membuat
jarak yang jauh menjadi dekat dan jarak yang dekat menjadi jauh. Dahulu masyarakat mengirim uang
jarak jauh menggunakan wesel pos, kini sudah menggunakan e-banking atau transfer. Sehingga aktifitas
pengiriman uang dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama. Ini adalah contoh
efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia.

2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba
ketinggalan. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa
kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu,
mahasiswa harus membaca berbagai macam buku sebagai sumber untuk mendapat informasi yang
diinginkan. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah mulai ditinggalkan, mereka lebih senang
mencari informasinya melalui media internet yang menyediakan layanan untuk pencarian yang
mempercepat waktu dan membuat lebih efisien.

3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan


Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu
yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan IPTEK,
peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang
menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak
di bawah umur juga dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan IPTEK di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

Dampak negatif perkembangan IPTEK


1. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta suka dengan hal baru.
Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Hal ini sangat
berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Dewasa ini perkembangan pada teknologi dan
komunikasi berpengaruh pada anak di bawah umur. Maraknya jejaring sosial yang ada membuat mereka
terjerumus dalam pertemanan yang buruk. Apalagi adanya kejadian kejahatan melalui media jejaring
sosial. Anak-anak biasanya belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk bagi mereka. Terlebih
lagi setiap harinya masyarakat kita disajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi
media elektronik.

2. Hilangnya budaya Tradisional


Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat hilangnya budaya anak-
anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebih menyukai permainan berbasis
online daripada bermain di lapangan. Permainan online yang digemari sering membuat anak lupa waktu
dan tidak tertarik pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak supaya
tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.

3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan


Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber istilah dan kosakata namun akhir-akhir
ini, bahasa Indonesia mengalami transisi atau perubahan. Penggunaan bahasa gaul sangat diminati oleh
masyarakat. Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,maka
informasi, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada masa sekarang
ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang
kurang memahami dengan perkembangan bahasa Indonesia secara keseluruhan. Perkembangan IPTEK
memberikan arti yang sangat positif, tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif. Kita juga tidak
mengetahui kapan bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang universal. (Eyang Ageng
Sastranegara)
Referensi : http://semangatbelajar.com/fungsi-bahasa/

Nama : Dewi Nur Indriana


NPM : 17109289
Kelas : 5KA22
Jurusan : Sistem Informasi

Diposting oleh wiiee Zone di 08.11


Label: bahasa Indonesia 1

6 komentar:

http://ghembiel09.blogspot.co.id/2010/11/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html

bahasa sebagai pengembangan kebudayaan teknologi


A. Pengertian bahasa indonesia

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa
isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya
atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah
laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat.

Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai
bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga
mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1 Sebagai lambang kebangsaan negara

2. Lambang identitas negara.

3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya

4. Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang social budaya yang
berbeda

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah dikumandangkan dalam Sumpah


Pemuda, 28 Oktober 1928 oleh para pemuda Indonesia pada waktu itu yang merupakan wakil
berbagai daerah di Indonesia. Mereka bersepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional Indonesia dengan memasukkannya dalam salah satu butir Sumpah Pemuda
yang berisi :

1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Mengapa disebut Sumpah Pemuda karena para pemuda waktu itu berasal dari berbagai
daerah dan wilayah di Indonesia dengan latar belakang etnis dan budaya, termasuk bahasa,
yang berbeda-beda bersepakat menanggalkan identitas kedaerahan dan keetnikan yang
melebur dalam satu pengakuan bersama, yakni menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa kebangsaan Indonesia dengan
mengukuhkannya dalam SumpahPemuda.

Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang
berfungsi juga sebagai bahasa pendidikan, bahasa perencanaan dan pembangunan, sarana
pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, serta bahasa media massa. Hal itu dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (dalam amandemen tidak berubah) Bab
XV, Pasal 36 yang mengatakan ”bahasa negara adalah bahasa Indonesia”.

B. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma


sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

C. PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN


TEKNOLOGI

Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa
semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan
untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa
memahami apa yang kita inginkan. Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa
(termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa
Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda,
yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana
berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat
pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional,
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai
bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai
dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia
sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat
modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan
menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.

Dalam konteks pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, tampaknya bahasa


Indonesia sudah mengambil peran. Dalam pengembangan ilmu dan teknologi, bahasa
Indonesia telah mampu menjadi sarana pengembangan ilmu dan teknologi yang ditandai
dengan pengindonesiaan istilah bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Tidak kurang dari
350.000 istilah asing dalam berbagai bidang ilmu telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Malah, Microsoft telah bekerja sama dengan Pusat Bahasa untuk menterjemahkan
istilah komputer ke dalam bahasa Indonesia, yang dikenal dengan program komputer berbasis
bahasa Indonesia. Dalam pengembangan budaya, bahasa Indonesia pun telah melaksakanan
peran itu karena keberagaman budaya Indonesia mengharuskan adanya sarana bahasa yang
mencakup semua bahasa di Indonesia, dalam hal ini dilakukan melalui bahasa Indonesia.

D. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BAHASA INDONESIA DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI

Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi,
maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya
khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan
berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat
pergeseran pada bahasa Indonesia. Apalagi biasanya teknologi informasi (TI) banyak yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam penerapannya
teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi.
Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa
Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas ini menyebabkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan negatif.

1. Dampak Positif perkembangan bahasa Indonesia yang ditimbulkan akibat dari


perkembangan teknologi

a. Mailing list adalah tukar menukar pesan atau diskusi melalui email secara elektronik.
Diskusi yang dilakukan bisa berupa artikel. Pengaruh positif terhadap perkembagan
bahasa Indonesia adalah dalam penulisan artikel pengguna akan menggunakan bahasa
Indonesia dan menerapakan kaidah penulisan artikel sehingga artikel yang dihasilkan
akan mudah dibaca atau dipahami oleh pembaca.

b. Semakin diperkaya dengan berbagai konsep baru dari luar yang kita terjemahkan dalam
bahasa Indonesia, atau jika menemui kesulitan, kata-kata asing yang mengandung
konsep baru itu kita ambil alih dan kita sesuaikan dengan bahasa kita, dengan kata lain
menjadi kata serapan.

c. Masyarakat yang berbudaya menginginkan keteraturan dalam segala hal, termasuk dalam
bahasanya. Bahasa diusahakan ditata dengan aturan yang baik sehingga tidak
mengurangi makna dan tingkat keindahannya, yang pada akhirnya dapat mengganggu
perannya sebagai alat komunikasi. Itu sebabnya kita selalu dianjurkan untuk memakai
bahasa yang baik dan benar "baik" dalam pemilihan kata-kata, dan "benar" dalam
penataan kata-kata dan ucapannya. Dengan perkembangan teknologi visual, pengucapan
bahasa Indonesia akan lebih teratur dan memudahkan pengguna bahasa dalam
pengucapan kata-kata yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa EYD.

d. Penyiar berita membawakan acaranya dengan bahasa yang baik termasuk intonasinya
akan mempengaruhi pemirsa yang menyaksikan acara tersebut di TV. Teknologi yang
digunakan banyak serap pemirsa sehingga penyebaran bahasa Indonesia semakin
berkembang dan dapat diterima.

e. Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Pertukarang
informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris) mempunyai pengaruh terhadap
bahasa Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi. Contoh information menjadi
informasi.

f. Mempermudah penyampaian bahasa Indonesia dengan perkembangan multimedia


kepada semua pihak, baik berupa pelatihan maupun berupa pengajaran.
g. Pengaruh teknologi mempengaruhi moral masyarakat, bila moral masyarakat baik dalam
menerima informasi, maka tutur bahasa yang dikeluarkan akan menghasilkan turur
bahasa yang baik dan benar.

h. Dalam bidang pendidikan, maka saat ini sudah dimungkinkan untuk belajar jarak jauh (e-
learning) dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa
dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat
jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya,
semuanya sudah dapat dilakukan. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas
tentang pembelajaran bahasa Indonesia di balik paradigma pembelajaran tradisional,
artinya belajar bahasa Indonesia tidak hanya dari penyampai guru/dosen semata-mata
melainkan dari pesatnya teknologi.

i. Cyber university/virtual university memiliki dampak positif yaitu dimana dengan cyber
university dapat menghubungkan beberapa universitas untuk sharring resources, untuk
meningkatkan kemampuan dan kualitas bersama tertutama penggunaan bahasa
Indoneisa serta tidak adanya batasan wilayah.
Cyber university/virtual university adalah sebuah aplikasi baru bagi internet. Cyber
university atau virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat
menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Cyber university/virual
university merupakan format distance learning yang memberikan gelar (degree kepada
pesertanya). Menggunakan komputer dan jaringan komputer (internet) untuk melaksakan
fungsinya.

j. Teleconference adalah dapat mempertemukan orang-orang dari jarak jauh melalui


tampilan suara dan gambar secara langsung/real-time. Jelas bahwa penggunaan bahasa
Indonesia dalam media tersebut sebagai alat penyampaian komunikasi bahasa secara
cepat walaupun jaraknya berjauhan.

k. Arus globalisasi yang didukung teknologi informasi ikut memacu perkembangan bahasa
Indonesia, terutama dalam persiapan memasuki tatanan kehidupan dunia yang baru.
Tatanan kehidupan dunia yang baru telah membuka lembaran baru dalam kehidupan
umat manusia. Kehadiran teknologi informasi (seperti telepon, faksimile, dan internet)
dengan kemampuan daya jangkau yang dapat menerobos batas ruang dan waktu telah
melahirkan keterbukaan sehingga dunia ini bagaikan sebuah desa global. Teknologi
informasi itu menggunakan bahasa sebagai pengantar maka dalam media itu terpajang
berbagai macam bahasa dunia.

l. Memanfaatkan kembali variasi kosakata (bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa
asing) oleh penutur bahasa (kata-kata usang) dan menghidupkan kembali kata-kata
tersebut. Hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya bahasa asing mempengaruhi
bahasa Indonesia akibat perkembangan teknologi.
m. Pengaruh teknologi informasi dalam berbagai bidang, seperti penciptaan mesin
penerjemah dalam dunia media elektronik, memang di satu sisi membawa dampak positif
yaitu untuk memudahkan pekerjaan alih bahasa.

n. Mengangkat bahasa Indonesia kejenjang dunia atau tingkat internasional. Dengan


teknologi internet terutama dalam pembuatan web atau blog atau artikel menggunakan
bahasa Indonesia, maka akan dilihat oleh pengguna internet (user) tentang situs tersebut
yang menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu penduduk Indonesia merupakan
penduduk terpadat ke lima didunia.

2. Dampak Negatif
a. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta suka
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan
elektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Dewasa ini
perkembangan pada teknologi dan komunikasi berpengaruh pada anak di bawah umur.
Maraknya jejaring sosial yang ada membuat mereka terjerumus dalam pertemanan yang buruk.
Apalagi adanya kejadian kejahatan melalui media jejaring sosial. Anak-anak biasanya belum
bisa membedakan mana yang baik dan buruk bagi mereka. Terlebih lagi setiap harinya
masyarakat kita disajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media
elektronik.

b. Hilangnya budaya Tradisional


Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat hilangnya
budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebih
menyukai permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online yang
digemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik pada pelajaran sekolah. Orang tua
harus bisa mengontrol dan mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka
kearah yang negatif.

c. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan


Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber istilah dan kosakata namun
akhir-akhir ini, bahasa Indonesia mengalami transisi atau perubahan. Penggunaan bahasa gaul
sangat diminati oleh masyarakat. Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia,maka informasi, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di
era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai
perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan
bahasa Indonesia secara keseluruhan. Perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat
positif, tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif. Kita juga tidak mengetahui kapan
bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang universal.

http://ika-blogsaya.blogspot.co.id/2011/12/bahasa-sebagai-pengembangan-kebudayaan.html
https://www.slideshare.net/nazwanazwa3958/peranan-bahasa-indonesia-dalam-perkembangan-
budaya-daerah

Anda mungkin juga menyukai