https://azenismail.wordpress.com/2011/09/29/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/
VPengertian Bahasa
Sampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu dan teknologi menunjukkan bahwa
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
Inggris sebagai bahasa internasional sangat berperan sebagai sarana
komunikasi. Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah menunjukkan peranannya
dalam berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah
seperti makalah dan skripsi.
Pada dasarnya interaksi dan macam kegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan
dengan baik dan benar. Begitu
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia
dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus
1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa
negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang
menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di
Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M
(Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka
tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa
Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli)
juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun
942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku
pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di
Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun
sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.
Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara
lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159),
Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089).
Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan
Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan
Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan
Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh,
berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah
Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di
wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena
bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan
bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara
dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap
kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan
bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai
variasi dan dialek.
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan
kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan
bahasa Indonesia.
Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi
bahasa di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun
dan dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-
fungsi bahasa berikut:
Fungsi ekspresi
Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu
yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud :
a. Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
b. Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c. Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d. Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif
keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan
dewasa.
Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi ekspresi diri.
Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika
ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu,komunikasi tercapai
dengan baik bila ekspresi berterima, dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada
ekspresi diri.
Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, rasa dan
antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi
pemersatu ini (heterogenitas/kebhinekaan) sudah dicanangkan dalam Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928.
Bahasa Nasional
Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia
luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian berikut:
1.Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
2.Identitas nasional dimata internasional
3.Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan
4. Pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa.
Bahasa negara
Bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai
aktivitas dengan rincian berikut:
1. Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
2. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi,
3. Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan bagai negara Indonesi sebagai negara berkembang
4. Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi (ILTEK)
Bahasa Baku
Bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang
digunakan dalam pertemuan sangat resmi. Fungsi bahasa baku itu berfungsi sebagai berikut:
HTTP://ROISAH.WEEBLY.COM/FUNGSI-DAN-KEDUDUKAN-BAHASA-
INDONESIA.HTMLHTTP://ROISAH.WEEBLY.COM/FUNGSI-DAN-KEDUDUKAN-BAHASA-
INDONESIA.HTMLHTTP://ROISAH.WEEBLY.COM/FUNGSI-DAN-KEDUDUKAN-BAHASA-
INDONESIA.HTMLHTTP://ROI
Postingan yang lalu sudah dibahas beberapa postingan mengenai materi bahasa
Indonesia, baik artilel tentang Ejaan Bahasa Indonesia, Sejarah Bahasa Indonesia dan lain
sebagainya. Untuk itu dalam meneruskan materi yang lain mengenai Bahasa Indonesia,
pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai materi Fungsi dan Kedudukan Bahasa
Indonesia.
Kita mungkin selama ini hanya menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi
antar individu dengan individu yang lain, namun hal tersebut hanyalah sebagai fungsi
yang mendasar dalam penggunaan bahasa. Banyak fungsi yang sebenarnya bisa kita
ketahui dan mungkin sudah kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa
kita sadari lewat peran bahasa tersebut kita mengaplikasikan fungsi bahasa yang lain.
Pada kesempatan ini akan diperdalam beberapa fungsi bahasa yang umum digunakan
oleh kebanyakan orang. Selain bahasa memiliki bebrapa fungsi, ternyata bahasa yang
digunakan tentunya memiliki kedudukan yang amatlah penting dalam suatu organisasi,
daerah bahkan suatu negara. Kita runcingkan saja pada Bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan yang penting untuk Indonesia. Kedudukannya apa saja,
kita akan bahas.
Pembahasan dimulai dari fungsi bahasa, khususnya Bahasa Indonesia. Tidak kita
pungkiri bahwasannya Bahasa Indonesia memiliki berbagai macam fungsi yang tanpa
kita sadari kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu akan
dijelaskan apa saja fungsi dari Bahasa Indonesia itu. Beberapa fungsi Bahasa
Indonesia yang dimaksud ialah:
Komunikasi yang dijalin dengan orang lainpun berbeda-beda tergantung maksud dan
tujuan kita. Seperti komunikasi dilingkungan kerja, komunikasi sosial, komunikasi
ilmiah, dan sebagainya menggunakan bahasa yang komunikatif dan tentunya diimbangi
dengan pengetahuan kita seputar bahasan tertentu yang akan kita sampaikan kepada
orang lain.
Ekpresi diri juga bisa kita tuangkan dalam puisi yang menggambarkan perasaan
penulisnya, dan juga diungkapkan dalam syair lagu untuk mewakili apa yang penulis
lagu tersebut rasakan, misalnya patah hati, cinta, bahagia, penantian dan lain
sebagainya. Semua dikemas dalam satu tema yang mewakili ujaran si penulis.
Proses adaptasi dilakukan berdasasrkan lingkungan dan budaya dimana kita berada.
Sebagai contoh, kita bukan asli orang Jakarta (orang daerah), bahasanya tentu
berbeda orang daerah dengan orang jakarta. Apabila kita tinggal di suatu daerah maka
bahasa yang kita pakai sehari-hari adalah bahasa daerah tersebut, namun apabila kita
pindah ke Jakarta pastinya bahasa yang kita pakai tidak lagi bahasa daerah untuk
berkomunikasi dengan orang lain, melainkan bahasa kedua yang kita pakai yakni
bahasa Indonesia.
Setiap suku pasti memiliki bahasa sendiri, apabila tidak ada bahasa Indonesia sebagai
alat integrasi maka kita kesulitan untuk berkomunikasi dengan suku lain. Maka dari itu
bahasa memiliki fungsi sebagai penyatuan atau integrasi antar suku budaya yang ada
di Nusantara.
Dengan menulis kekesalan kita biasanya rasa marah kita akan berkurang bahkan bisa
hilang. Bahasa sebagai alat untuk kontrol sosial bisa saja diterapkan untuk diri sendiri
dan juga orang lain.
6. Membangun karakter
Bahasa digunakan untuk pembangunan karakter seseorang. Karakter dapat diketahui
dengan bagaimana orang tersebut berbahasa, karena hal tersebut masuk pada tingkat
kecerdasan seseorang. Semakin baik orang dalam berbahasa maka orang tersebut
memiliki tingkat kecerdasan yang baik, dan juga sebaliknya, orang yang tidak
mampu berbahasa dengan baik dikarenakan pemahaman konsep informasi yang
kurang baik. Hal semacam ini dapat mempengaruhi karakter sesorang tentunya dengan
penilaian dari orang lain.
Itulah fungsi bahasa yang secara umum dapat dituliskan dalam artikel ini. lalu,
bagaimana dengan kedudukan bahasa Indonesia dan apa maksudnya. Cermati
kedudukan bahasa Indonesia berikut ini.
Dalam Seminar Politik Bahasa Indonesia yang di selenggarakan di Jakarta tanggal 25-
28 Februari 1975, telah dirumuskan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dan sebagai bahasa negara. Masing-masing memiliki cakupan yang
berbeda. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional tercermin dalam:
a) bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional, b) sebagai lambang
identitas nasional, c) pemersatu bangsa, d) alat perhubungan.
Bahasa Indonesia itu sakti, dapat menyatukan perbedaan yang ada, bahkan mejadi
satu pelajaran wajib yang harus dipelajari dan dikuasai oleh orang-orang luar negri
disana. Bahasa Indonesia sudah diajarkan di lebih dari empat puluh lima negara
didunia. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia masuk peringkat 10 besar bahasa
yang banyak dipakai di semua negara. Kita bangga memiliki bahasa Indonesia.
Tak hanya sampai disitu orang vietnam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi kedua setelah bahasa Vietnam tentunya, karena mereka menghargai bahasa
Indonesia. Kenapa kita tidak lebih menghargai dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Selain itu dapat menghubungkan segala aspek kehidupan, aspek politik, ekonomi,
hukum, dan intruksi dari pemerintahan yang semuanya menggunakan Bahasa
Indonesia agar dimengerti oleh warganegaranya dari berbagai macam latar belakang.
Itulah kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Lalu, apa kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara dijabarkan fungsinya sebagai a) bahasa resmi kenegaraan, b) bahasa pengantar
di lembaga-lembaga pendidikan, c) alat penghubung untuk menjalankan roda
pemerintahan, d) alat pengembang kebudayaan dan IPTEK.
Bahasa Indonesia digunakan pada buku teks yang dipakai sebagai pedoman dalam
pentransferan ilmu pengetahuan. Sistem pembelajaran dikelas juga megaplikasikan
Bahasa Indonesia untuk proses belajar mengajar baik ditingkat Sekolah Dasar (SD)
sampai Perguruan Tinggi (PT).
c. Alat penghubung dlam menjalankan roda pemerintahan
Bahasa Indonesia memerankan peran penting dalam berjalannya roda pemerintahan.
Roda pemerintahan berjalan dengan perantara Bahasa Indonesia, informasi maupun
himbauan dan sebagainya diajukan dengan perantara Bahasa Indonesia. pemerintah
NTT mengirimkan data dan informasi ke pemerintah dibagian Sumatra menggunakan
Bahasa Indonesia. Dalam kata lain Bahasa Indonesia dipakai pada lembaga, instansi
pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Demikian artikel mengenai Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia, semoga dapat
membantu menambah wawasan kita seputar Bahasa Indonesia. semoga postingan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional, berarti bahasa Indonesia tidak mengikat pemakainya untuk
sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesiadigunakan secara nonresmi, santai dan bebas. Yang
terpenting dalam l pergaulan dan perhubungan antar warga adalah makna yang disampaikan. Pemakai
bahasa Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat dengan bebas menggunakan ujaran baik lisan,
tulis, maupun lewat kinesiknya.kebebasan penggunaan ujaran itu juga ditentukan oleh konteks
pembicaraan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi.dengan begitu bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib,
cermat, dan masuk akal. Bahasa Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya
diukur oleh aturan kebahasaan dan logika pemakaia.dari dua tugas itu, posisi bahasa indonesia perlu
mendapatkan perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa Indonesia sumber garda guru posisi
pembelajaran bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia tidak akan terpinggirkan oleh bahasa asing
karena bahasa indonesia adalah bahasa persatuan.
Dalam hubungannya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang mempunyai latar belakang
budaya dan bahasa masing-masing, bahasa Indonesia justru dapat menyerasikan hidup sebagai bangsa
yang bersatu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta
latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan ini, kepentingan nasional diletakkan jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.
Sejalan dengan fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia
telah berhasil pula menjalankan fungsinya sebagai alat pengungkapan perasaan. Kalau beberapa tahun
yang lalu masih ada orang yang berpandangan bahwa bahasa Indonesia belum sanggup mengungkapkan
nuansa perasaan yang halus, sekarang dapat dilihat kenyataan bahwa seni sastra dan seni drama, baik
yang dituliskan maupun yang dilisankan, telah berkembang demikian pesatnya. Hal ini menunjukkan
bahwa nuansa perasaan betapa pun halusnya dapat diungkapkan secara jelas dan sempurna dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Kenyataan ini tentulah dapat menambah tebalnya rasa kesetiaan
kepada bahasa Indonesia dan rasa kebanggaan akan kemampuan bahasa Indonesia.
Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia bukan saja dipakai sebagai
alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat perhubungan formal
pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal lainnya. Misalnya, surat-menyurat antarinstansi
pemerintahan, penataran para pegawai pemerintahan, lokakarya masalah pembangunan nasional, dan
surat dari karyawan atau pagawai ke instansi pemerintah. Dengan kata lain, apabila pokok persoalan
yang dibicarakan menyangkut masalah nasional dan dalam situasi formal, berkecenderungan
menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi, di antara pelaku komunikasi tersebut terdapat jarak sosial
yang cukup jauh,misalnya antara bawahan - atasan, mahasiswa - dosen, kepala dinas - bupati atau
walikota, kepala desa - camat, dan sebagainya.
Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari
lembaga pendidikan terendah (taman kanak-kanak) sampai dengan lembaga pendidikan tertinggi
(perguruan tinggi) di seluruh Indonesia, kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Di daerah ini, bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar
di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus
menggunakan bahasa Indonesia. Karya-karya ilmiah di perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir
mahasiswa - skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau laporan penelitian) yang ditulis dengan menggunakan
bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah mampu sebagai alat penyampaian iptek,
dan sekaligus menepis anggapan bahsa bahasa Indonesia belum mampu mewadahi konsep-konsep
iptek.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih
digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah,
mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India,
Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran,
Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam
bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan
dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat
pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak,
maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini
akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek)
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
Reaksi:
HTTP://RIZKIAJI22.BLOGSPOT.CO.ID/2011/11/BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-BAHSA-
NASIONAL.HTML
FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA
NASIONAL DAN BAHASA NEGARA
05NOV
Pada intinya bangsa indonesia merupakan suatu bangsa yang patut kita banggakan, dari segi
bahasa khususnya.
SEBAGAI BAHASA NASIONAL
1.Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bulir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.
Advertisements
HTTPS://KOKOKURNIA.WORDPRESS.COM/2011/11/05/FUNGSI-BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-
BAHASA-NASIONAL-DAN-BAHASA-NEGARA/
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia adalah bahasa
resmi.dengan begitu bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat, dan
masuk akal.Bahasa Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya diukur oleh
aturan kebahasaan dan logika pemakaia.dari dua tugas itu, posisi bahasa Indonesia perlu mendapatkan
perhatian khusus terutama bagi pembelajaran bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia tidak akan
terpinggirkan oleh bahasa asing karena dalam sejarahnya sendiri bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ditemukan beberapa permasalahan, diantarannya
Sebagai berikut:
1. Bagaimanakah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
2. Bagaimanakah kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
3. Apa sajakah fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan negara?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai tugas akhir individu semester
pertama mata kuliah bahasa Indonesia dan untuk menambah pengetahuan tentang bahasa
Indonesia sebagai bahasa sebagai negara dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
d) Alat yang memungkinkan pernyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial
budaya dan bahasanya masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa
itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai social budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan. (Zainal, 2009:12-13).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpualan
Dari pembahasan makalah tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, dapat di
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan bahasa resmi negara dan penting sekali di
negara kita ini dan sangat bermanfaat dalam berkomunikasi, bersosial, bermasyarakat, berbudaya
dan bernegara baik itu di lingkungan formal maupun non formal.
2. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Udang-Undang
Dasar 1945 dan berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928.
3. Di dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai (1) bahasa resmi
kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat
pengembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai (1) lambang
kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antarwarga,
antardaerah, dan antarbudaya, dan (4) alat yang memunkinkan penyatuan berbagai-bagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
B. Saran
Saran dari penulis kepada pembaca sekalian adalah mari kita bersama-sama
meningkatkan ketekunan kita dalam belajar dan memahami bahasa Indonesia. Karena, bahasa
Indonesia itu merupakan bahasa negara dan nasional sehingga bermanfaat sekali dalam
berkomunikasi masrakat dengan masyarakat serta masyarakat dengan pemerintah baik itu
dilinkungan formal dan non formal. Kemudian marilah kita sama-sama berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
HTTP://WWW.ISWAHYUDI-WAHYU.TOP/2015/11/MAKALAH-BAHASA-INDONESIA-SEBAGAI-
BAHASA.HTML
Standard
Keadaan kebahasaan di Indonesia kini, pertama, ditandai dengan adanya sebuah bahasa nasional yang sekaligus
juga menjadi bahasa negara, yaitu bahasa Indonesia; kedua,adanya ratusan bahasa daerah seperti yang disebutkan
diatas; dan ketiga, bahasa ini secara sendiri-sendiri mempunyai masalah, dan menimbulkan masalah yang cukup
kompleks. Masalah yang dihadapi adalah berkenaan dengan status sosial dan politik ketiga bahasa itu, masalah
penggunaannya, masalah saling pengaruh di antara ketiganya, masalah pembinaan, pengembangan, dan
pengajarnya .
Status sosial politik, dalam arti kedudukan dan fungsi, ketiga bahasa itu telah dirumuskan dalam seminar politik
bahasa nasional yang diadakan di Jakarta bulan Februari tahun 1975. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara. Kedudukannya sebagai bahasa nasional dimulai ketika dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, para pendahulu kita mengangkatnya dari bahasa Melayu, yang sejak abad ke-16
telah menjadi lingua franca di seluruh Nusantara, menjadi bahasa persatuan, yang akan digunakan sebagai alat
perjuangan nasional. Kedudukannya sebagai bahasa negara berkenaan dengan ditetapkannya di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36, yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Sebagai
bahasa nasional,bahasa Indonesia menjalankan tugas sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang
identitas nasional, (3) sarana penyatuan bangsa, dan (4) sarana perhubungan antarbudaya dan daerah. Lalu, dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia bertugas sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2)
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (3) sarana perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintahan, dan (4) sarana pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
tekhnologi modern.
Bahasa-bahasa lain yang merupakan bahasa penduduk asli seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa
bali,bahasa Bugis, dan sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan bahasa-bahasa daerah ini
dijamin kehidupan dan kelestarannya seperti dijelaskan pada Pasal 36. Bab XV Undang-Undang Dasar 1945.
Bahasa Daerah mempunyai tugas sebagai (1) lambang kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) sarana
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan (4) sarana pengembangan serta pendukung
kebudayaan daerah. Bahasa daerah bertugas pula sebagai (1) penunjang bahasa nasional, (2) sumber bahan
pengembangan bahasa nasional, (3) bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di
daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa
daerha ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua.
Bahasa-bahasa lain yang bukan milik penduduk asli seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa
Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis, berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya
sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut bertugas sebagai (1) sarana perhubungan antar bangsa, (2) saran
pembantu pengembangan bahasa Indonesia, dan (3) alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern bagi kepentingan pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasaasing ini merupakan bahasa ketiga didalam
wilayah negara Republik Indonesia.
Bahasa yang mula-mula dipelajari seorang anak, biasanya dari lingkungan keluarganya, disebut bahasa pertama
atau bahasa ibu. Sebagian besar anak Indonesia memiliki bahasa pertama adalah bahasa daerahnya masing-
masing. Kemudian jika pergi ke sekolah dan mempelajari bahasa Indonesia, maka bahasa Indonesia tersebut
sebagai bahasa kedua. Kalau kelak berikutnya di sekolah menengah dia belajar pula bahasa Inggris, maka bahasa
Inggris itu disebut bahasa ketiga.
Banyaknya bahasa yang digunakan di Indonesia , terutama di kota-kota besar, ditambah dengan mobilitas penduduk
yang cukup tinggi, menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta dengan segala peristiwa kebahasan
sperti bilingualisme, alih kode, campur kode, dan interferensi, dan integrasi. Maka, kebanyakan orang Indonesia pun
menjadi manusia-manusia yang bilingual maupun multilingual.
Sejak diterapkannya di dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebagai bahasa resmi kenegaraan, pemakaian bahasa
Indonesia semakin meluas; boleh dikatakan sudah mencakup seluruh wilayah negara Republikm Indonesia,
meskipun menurut sensus penduduk 1980, yang dapat berbahasa Indonesia baru 12%. (Bandingkan: yang
berbahasa Jawa ada 40% dan berbahasa Sunda 15%).
Pennggunaan bahasa Indonesia semakin hari semakin meluas, dan jumlah penuturnya sangat banyak. Ada
beberapa alasan yang dapat dikemukakan, Pertama, karena bahasa Indonesia memiliki status sosial yang tinggi,
yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan. Bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif besar,
wilayah pemakaiannya relatif luas, dan didukung oleh adat istiadat dan budaya yang kuat dapat dipastikan ttidak
akan ditinggalkan oleh para penuturnya, setidaknya dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi bahasa daerah
yang jumlah penuturnya relatif sedikit ,ada kemungkinan ditinggalkan oleh penuturnya.
HTTPS://FITRIANALAELA.WORDPRESS.COM/2012/12/28/HUBUNGAN-BAHASA-INDONESIA-
DENGAN-BAHASA-DAERAH-DAN-BAHASA-ASING/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan sekelompok manusia untuk menyampaikan
ide, pikiran, perasaan terhadap sesuatu atau orang lain. Di era globalisasi sekarang ini, baik pemerintah
maupun non-pemerintah melakukan program untuk meningkatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik denganmenekankan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar ataupun meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya
bahasa Indonesia.
Mahasiswa, tenaga pengajar, instansi negara maupun mereka yang berhubungan dengan
kehidupam formal ditekankan memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional seharusnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri
bahwa Indonesia terdiri dari berbagai kepulauan sehingga tak heran bila bangsa Indonesia memiliki
beragam suku bangsa dan bahasa daerah.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya, bahasa daerah juga menjadi salah-
satu budaya bangsa. Bahasa daerah menunjukkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nila-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
Penulis menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa yang memungkinkan
berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup. Akan tetapi, bagaimana nasib bahasa daerah di masa
depan, akankah bangsa Indonesia membiarkan salah-satu kekayaannya musnah. Disaat berbicara
tentang kebudayaan maka bahasa daerah akan tetap dipertahankan tetapi berpaling dari kasus
tersebut, sebagai bangsa Indonesia yang memiliki sikap nasionalisme yang tinggi maka bahasa Indonesia
akan menjadi pilihan kita. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan budaya bangsa dan
tetap memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Haruskah ada pilihan dalam hal ini ?
C. Tujuan Penulisan
Penulis melakukan penulisan ini selain bertujuan memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
juga untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dan bahasa daerah serta untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak penulis tentang kedua bahasa tersebut.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, dengan penulisan karya ilmiah ini dapat memperkaya wawasan penulis terutama dalam
bidang bahasa.
2. Bagi pembaca, dengan adanya karya ilmiah ini akan membantu pembaca untuk memahami kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia dan bahasa daerah serta dapat mengubah paradigma berpikir pembaca
tentang kedudukan dan fungsi kedua bahasa tersebut. Karya ilmiah ini juga diharapkan mampu
meningkatkan khazanah bahasa Indonesia serta mampu membuat pembaca menarik benang merah
untuk mempertahankan budaya akan tetapi tetap menjaga sikap nasionalisme.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, “Bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang
mempunyai makna.”[1]
Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.maka penulis akan mengemukakan pengertian bahasa menurut
para ahli.[2]
Sedangkan Abdul Chaer mengemukakan bahwa “Bahasa itu merupakan satu sistem, bahasa
adalah fenomena yang menghubungkan dunia makna dengan dunia bunyi.”[3]
Sedangkan menurut Harimurtikridalaksana, “Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang
bersifat (arbitrer) mana suka yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam
berinteraksi”[4]. Akan tetapi pendapat tersebut dibantah oleh Yule George yang menyatakan “Bahasa
adalah suatu alat komunikasi yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat untuk
mengidentifikasi diri dan memiliki umpan balik ( feed back ) dari lawan bicara”.[5]
Melihat beberapa pendapat di atas terdapat perbedaan definisi tentang bahasa karena
tergantung apa yang ingin ditekanka. Akan tetapi secara umum bahasa adalah suatu sistem atau cara
yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran,
perasaan terhadap sesuatu atau orang lain.
Bahasa Indonesia adalah dialek kaku dari bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Ia
juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 “Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami Putra
dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.Kami Putra dan Putri
Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
1. Secara tradisional digunakan dalam wilayah suatu negara, oleh warga negara dari negara tersebut, yang
secara numerik membentuk kelompok yang lebih kecil dari populasi lainnya di negara tersebut; dan
2. Berbeda dari bahasa resmi (atau bahasa-bahasa resmi) dari negara tersebut.[7]
Indonesia sendiri memiliki 764 bahasa daerah. Bahasa daerah menjadi identitas yang menandai
keberadaan etnis-etnis yang ada di Indonesia. Karena tidak mungkin mengidentifikasi adanya etnis
tersebut tanpa bahasa etnis itu sendiri.
Bahasa daerah merupakan salah satu budaya Indonesia. Budaya tersebut memang sebagai
identitas dan kebanggaan suatu daerah dan juga penyatu rasa sedaerah dan tentu bahasa daerah
mempunyai kedudukan penting di daerah masing-masing. Walaupun, penurunan pemakaian bahasa
daerah disuatu daerah biasanya disesalkan oleh pihak tertentu, tapi tak sedikit bahasa daerah yang
mulai musnah, padahal musnahnya bahasa daerah tersebut juga mengindikasikan musnahnya pula
suatu peradaban manusia di dunia ini.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia.
Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita sebagai bangsa Indonesia. Karena
fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak
tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia
yang sebenarnya.
c) Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Bangsa yang Berbeda Suku, Agama, Ras, Adat Istiadat dan
Budaya
Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam
berinteraksi atau berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung
antar warga, daerah, dan buadaya). Misalnya, apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang
berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda. Kita tidak dapat bertukar pikiran dan
saling memberi informasi, akan tetapi dengan bahasa Indonesia, kita dapat saling berhubungan untuk
segala aspek kehidupan.
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di jakarta pada
tangal 25 - 28 Februari 1975 dikemukakan berdasarkan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara adalah :
Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa
dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
c) Bahasa Indonesia Berfungsi sebagai Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk Kepentingan
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pemerintah
Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah
dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan
juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan
bahasanya.
d) Bahasa Indonesia Berfungsi sebagai Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi.
Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya
sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.
Bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dilestarikan disamping bahasa nasional.
Bahasa daerah memiliki kedudukan yang penting karena memiliki fungsi. Fungsi bahasa daerah adalah
sebagai berikut :
a) Mempunyai peranan yang berkelanjutan dari masa lalu sebagai warisan leluhur kita.
b) Sebagai sumber khasanah dan sumber gagasan atau konsep untuk memperkaya bahasa kesatuan
nasional, yaitu bahasa Indonesia.
c) Sebagai penanda atau identitas kedaerahan karena salah satu unsur penanda jati diri yang paling
kelihatan adalah bahasa.
d) Fungsi komunikasi antara individu dengan individu lain dalam satu wilayah yang sama.
2. Bahasa daerah sebagai alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
Sedangkan melihat fungsi bahasa daerah dalam hubungannya dengan bahasa nasional adalah
sebagai berikut :
2. Bahsa daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar.
4. Bahasa daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dala penyelenggaraan pemerintah daerah.
BAB III
A. Simpulan
c) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya,
dan
Fungsi bahasa Indonesia berdasarkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu:
c) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
Bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dilestarikan disamping bahasa nasional.
Fungsi bahasa daerah adalah sebagai berikut :
a) Mempunyai peranan yang berkelanjutan dari masa lalu sebagai warisan leluhur kita.
b) Sebagai sumber khasanah dan sumber gagasan atau konsep untuk memperkaya bahasa kesatuan
nasional, yaitubahasa Indonesia.
c) Sebagai penanda atau identitas kedaerahan karena salah satu unsur penanda jati diri yang paling
kelihatan adalah bahasa.
d) Fungsi komunikasi antara individu dengan individu lain dalam satu wilayah yang sama.
B. Saran
Bertolak dari materi Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah yang begitu
banyak. Penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya kita perlu banyak membaca serta memahami kajian dalam bahasa Indonesia dan bahasa
daerah itu sendiri.
2. Peran dari dosen pembimbing dan kerjasama antara mahasiswa, agar tercipta mahasiswa yang handal
dan profesional
DAFTAR PUSTAKA
HTTPS://ARSYADARYANA.BLOGSPOT.CO.ID/2012/06/KEDUDUKAN-DAN-FUNGSI-BAHASA-
INDONESIA.HTML
Bahasa Indonesia memiliki multifungsi bagi seluruh warga masyarakat Indonesia Salah satu flingsi di
antaranya adalah sebagai alat komunikasi bagi berbagai penutur dengan berbagai latar belakang
budaya dan bahasa daerahnya. Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi ini, bahasa Indonesia sangat
terbuka untuk menerima pengaruh dari bahasa daerah . Pengaruh itu dengan mudah diterima karena
penutur bahasa daerah juga adalah penutur bahasa Indonesia dengan segala macam karakter dan
kebiasaannya bertutur.Akibatnya, dalam pemakaian bahasa Indonesia secara lisan, muncul berbagai
aksen atau logat dalam bahasa Indonesia. Kawasan Kalimantan Timur bagian utara secara umum
penduduk aslinya terdiri dari tiga jenis suku bangsa yakni : Tidung, Bulungan dan Dayak yang mewakili
tiga kebudayaan yaitu Kebudayaan Pesisir, Kebudayaan Kesultanan dan Kebudayaan Pedalaman.
Kaum suku Tidung umumnya terlihat banyak mendiami kawasan pantai dan pulau-pulau, ada juga
sedikit ditepian sungi-sungai dipedalaman umumnya dalam radius muaranya. Didalam masyarakat
suku tidung, Bahasa Tidung adalah salah satu bahasa daerah yang hidup subur dan terus berkembang
di wilayah Indonesia yaitu di pulau Kalimantan, khususnya provinsi Kalimantan Timur. Secara historis,
bahasa Tidung ini juga ikut memberikan kontribusi yang cukup banyak untuk perkembangan bahasa
Indonesia. Sama halnya dengan bahasa daerah yang lain, bahasa Tidung pun memiliki kemiripan
dengan bahas Indonesia baik dalam hal struktur kalimat, maupun dalam hal kosa kata atau unsur
kebahasaan lainnya. Bahasa tidung juga merupakan salah satu bahasa daerah yang hidup subur di
Indonesia. Pada umumnya masyarakat suku tidung dalam berinteraksi masih menggunakan bahasa
daerahnya. Karena masyarakat sekitar sudah terbiasa menggunakan bahasa itu dalam berkomunikasi
sehari-hari. Pada dasarnya masyarakat suku tidung dalam menggunakan bahasa sehari-hari selalu
didampingkan dengan bahasa Indonesia. Karena masyarakat suku tidung sangat mudah menerima
kebuadayaan baru. Penutur Bahasa tidung, khususnya Tidung Tarakan adalah dwibahasa. Mereka
berbahasa Tidung,tetapi juga dapat berbahasa Indonesia.Kedudukan Bahasa Tidung di dalam interaksi
sosial, orang-orang tidung kelihatannya cukup kuat.Tidak ada kesan sikap rendah diri kalau mereka
menggunakan bahasa Tidung baik di dalam percakapan ketika mereka sedang berbahasa lain,maupun
dalam kesempatan berbicara dengan suku lain dalam bahasa Tidung. Mereka merasa bangga jika ada
suku lain ikut berbicara bahasa Tidung atau mencoba-coba menggunakan bahasa tidung. Mereka
pada umumnya dengan senang membetulkan kesalahan apabila seseorang yang bukan penutur asli
bahasa Tidung mencoba berbahasa Tidung.
Reaksi:
http://agusriantoblogger.blogspot.co.id/2011/10/hubungan-antara-bahasa-daerah-dan.html
Status sosial politik, dalam arti kedudukan dan fungsi, ketiga bahasa itu telah dirumuskan dalam
seminar politik bahasa nasional yang diadakan di Jakarta bulan Februari tahun 1975. Bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Kedudukannya sebagai bahasa nasional
dimulai ketika dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, para pendahulu kita mengangkatnya
dari bahasa Melayu, yang sejak abad ke-16 telah menjadi lingua franca di seluruh Nusantara,
menjadi bahasa persatuan, yang akan digunakan sebagai alat perjuangan nasional. Kedudukannya
sebagai bahasa negara berkenaan dengan ditetapkannya di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV
Pasal 36, yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Sebagai bahasa
nasional,bahasa Indonesia menjalankan tugas sebagai:
Bahasa-bahasa lain yang merupakan bahasa penduduk asli seperti bahasa Jawa, bahasa
Sunda, bahasa bali,bahasa Bugis, dan sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan
bahasa-bahasa daerah ini dijamin kehidupan dan kelestarannya seperti dijelaskan pada Pasal 36. Bab
XV Undang-Undang Dasar 1945. Bahasa Daerah mempunyai tugas sebagai:
Bahasa-bahasa lain yang bukan milik penduduk asli seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa
Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis, berkedudukan sebagai bahasa asing. Di
dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut bertugas sebagai:
Banyaknya bahasa yang digunakan di Indonesia , terutama di kota-kota besar, ditambah dengan
mobilitas penduduk yang cukup tinggi, menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta
dengan segala peristiwa kebahasan sperti bilingualisme, alih kode, campur kode, dan interferensi, dan
integrasi. Maka, kebanyakan orang Indonesia pun menjadi manusia-manusia yang bilingual maupun
multilingual.
Pennggunaan bahasa Indonesia semakin hari semakin meluas, dan jumlah penuturnya sangat banyak.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan, Pertama, karena bahasa Indonesia memiliki status sosial
yang tinggi, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan. Bahasa daerah yang jumlah
penuturnya relatif besar, wilayah pemakaiannya relatif luas, dan didukung oleh adat istiadat dan budaya
yang kuat dapat dipastikan ttidak akan ditinggalkan oleh para penuturnya, setidaknya dalam jangka
waktu yang relatif lama. Tetapi bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif sedikit ,ada kemungkinan
ditinggalkan oleh penuturnya.
Akibat lebih lanjut dari kenyataan-kenyataan itu adalah sebagai berikut!
A. Banyak orang indonesia yang lebih suka menggunakan kata-kata, peristilahan, dan ungkapan-
ungkapan asing.
Ex: page, background, reality, alternative, airport, untuk halaman, latar belakang, kenyataan,
keyakinan, kemungkinan
B. Banyak orang indonesia yang menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga penggunaan
bahasanya malah menjadi salah
Ex: insyaf, fihak, fatsal, syah
C. Banyak orang indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik, tetapi penguasaan
bahasa indonesia hanya sebatas apaadanya.
http://asepferdiansyah71.blogspot.co.id/2016/08/hubungan-bahasa-indonesia-dengan-
bahasa.html
Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa
Indonesia
a) Interferensi
Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan
ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan,
bahkan kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang
sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu
berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih
menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa
Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa
Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur
pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan
kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer
(1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa
lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan
kaidah dari bahasa yang digunakan itu.
Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia
ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap
tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris
yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik
daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak
terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia
yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya,
masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta
“welcome” untuk “selamat datang”.
Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa
Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan
kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada
golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang
menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
b) Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa
Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari
bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai
bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini
tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah
disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang
berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya,
baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan
ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada umumnya mengacu
pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “-si”
Contoh:
Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah menjadi “-
tas” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
http://dennyug34.blogspot.co.id/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam.html
, 21 November 2010
.
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi
sebagai berikut :
6 komentar:
http://ghembiel09.blogspot.co.id/2010/11/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa
isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya
atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah
laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat.
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai
bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga
mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1 Sebagai lambang kebangsaan negara
4. Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang social budaya yang
berbeda
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Mengapa disebut Sumpah Pemuda karena para pemuda waktu itu berasal dari berbagai
daerah dan wilayah di Indonesia dengan latar belakang etnis dan budaya, termasuk bahasa,
yang berbeda-beda bersepakat menanggalkan identitas kedaerahan dan keetnikan yang
melebur dalam satu pengakuan bersama, yakni menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa kebangsaan Indonesia dengan
mengukuhkannya dalam SumpahPemuda.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang
berfungsi juga sebagai bahasa pendidikan, bahasa perencanaan dan pembangunan, sarana
pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, serta bahasa media massa. Hal itu dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (dalam amandemen tidak berubah) Bab
XV, Pasal 36 yang mengatakan ”bahasa negara adalah bahasa Indonesia”.
B. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa
semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan
untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa
memahami apa yang kita inginkan. Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa
(termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa
Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda,
yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana
berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat
pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional,
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai
bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai
dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia
sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat
modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan
menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
D. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BAHASA INDONESIA DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi,
maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya
khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan
berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat
pergeseran pada bahasa Indonesia. Apalagi biasanya teknologi informasi (TI) banyak yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam penerapannya
teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi.
Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa
Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas ini menyebabkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan negatif.
a. Mailing list adalah tukar menukar pesan atau diskusi melalui email secara elektronik.
Diskusi yang dilakukan bisa berupa artikel. Pengaruh positif terhadap perkembagan
bahasa Indonesia adalah dalam penulisan artikel pengguna akan menggunakan bahasa
Indonesia dan menerapakan kaidah penulisan artikel sehingga artikel yang dihasilkan
akan mudah dibaca atau dipahami oleh pembaca.
b. Semakin diperkaya dengan berbagai konsep baru dari luar yang kita terjemahkan dalam
bahasa Indonesia, atau jika menemui kesulitan, kata-kata asing yang mengandung
konsep baru itu kita ambil alih dan kita sesuaikan dengan bahasa kita, dengan kata lain
menjadi kata serapan.
c. Masyarakat yang berbudaya menginginkan keteraturan dalam segala hal, termasuk dalam
bahasanya. Bahasa diusahakan ditata dengan aturan yang baik sehingga tidak
mengurangi makna dan tingkat keindahannya, yang pada akhirnya dapat mengganggu
perannya sebagai alat komunikasi. Itu sebabnya kita selalu dianjurkan untuk memakai
bahasa yang baik dan benar "baik" dalam pemilihan kata-kata, dan "benar" dalam
penataan kata-kata dan ucapannya. Dengan perkembangan teknologi visual, pengucapan
bahasa Indonesia akan lebih teratur dan memudahkan pengguna bahasa dalam
pengucapan kata-kata yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa EYD.
d. Penyiar berita membawakan acaranya dengan bahasa yang baik termasuk intonasinya
akan mempengaruhi pemirsa yang menyaksikan acara tersebut di TV. Teknologi yang
digunakan banyak serap pemirsa sehingga penyebaran bahasa Indonesia semakin
berkembang dan dapat diterima.
e. Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Pertukarang
informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris) mempunyai pengaruh terhadap
bahasa Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi. Contoh information menjadi
informasi.
h. Dalam bidang pendidikan, maka saat ini sudah dimungkinkan untuk belajar jarak jauh (e-
learning) dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa
dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat
jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya,
semuanya sudah dapat dilakukan. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas
tentang pembelajaran bahasa Indonesia di balik paradigma pembelajaran tradisional,
artinya belajar bahasa Indonesia tidak hanya dari penyampai guru/dosen semata-mata
melainkan dari pesatnya teknologi.
i. Cyber university/virtual university memiliki dampak positif yaitu dimana dengan cyber
university dapat menghubungkan beberapa universitas untuk sharring resources, untuk
meningkatkan kemampuan dan kualitas bersama tertutama penggunaan bahasa
Indoneisa serta tidak adanya batasan wilayah.
Cyber university/virtual university adalah sebuah aplikasi baru bagi internet. Cyber
university atau virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat
menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Cyber university/virual
university merupakan format distance learning yang memberikan gelar (degree kepada
pesertanya). Menggunakan komputer dan jaringan komputer (internet) untuk melaksakan
fungsinya.
k. Arus globalisasi yang didukung teknologi informasi ikut memacu perkembangan bahasa
Indonesia, terutama dalam persiapan memasuki tatanan kehidupan dunia yang baru.
Tatanan kehidupan dunia yang baru telah membuka lembaran baru dalam kehidupan
umat manusia. Kehadiran teknologi informasi (seperti telepon, faksimile, dan internet)
dengan kemampuan daya jangkau yang dapat menerobos batas ruang dan waktu telah
melahirkan keterbukaan sehingga dunia ini bagaikan sebuah desa global. Teknologi
informasi itu menggunakan bahasa sebagai pengantar maka dalam media itu terpajang
berbagai macam bahasa dunia.
l. Memanfaatkan kembali variasi kosakata (bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa
asing) oleh penutur bahasa (kata-kata usang) dan menghidupkan kembali kata-kata
tersebut. Hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya bahasa asing mempengaruhi
bahasa Indonesia akibat perkembangan teknologi.
m. Pengaruh teknologi informasi dalam berbagai bidang, seperti penciptaan mesin
penerjemah dalam dunia media elektronik, memang di satu sisi membawa dampak positif
yaitu untuk memudahkan pekerjaan alih bahasa.
2. Dampak Negatif
a. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta suka
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan
elektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Dewasa ini
perkembangan pada teknologi dan komunikasi berpengaruh pada anak di bawah umur.
Maraknya jejaring sosial yang ada membuat mereka terjerumus dalam pertemanan yang buruk.
Apalagi adanya kejadian kejahatan melalui media jejaring sosial. Anak-anak biasanya belum
bisa membedakan mana yang baik dan buruk bagi mereka. Terlebih lagi setiap harinya
masyarakat kita disajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media
elektronik.
http://ika-blogsaya.blogspot.co.id/2011/12/bahasa-sebagai-pengembangan-kebudayaan.html
https://www.slideshare.net/nazwanazwa3958/peranan-bahasa-indonesia-dalam-perkembangan-
budaya-daerah