Disusun Oleh :
PRATIWI PURNAMA
110 2015 0133
Pembimbing :
Dr.dr.Hj.Masita Fujiko,Sp.OG(K)
dr. Wirawan Harahap
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
infeksi dan penyakit, sehingga muncul infeksi oportunistik. Infeksi HIV dapat
adalah suatu kumpulan gejala dan tanda akibat sistem pertahanan tubuh
yang menurun dan dapat mengancam jiwa sehingga sampai saat ini
akibat HIV. Tahun 2015, 1.1 juta orang meninggal akibat berbagai kasus
terkait infeksi HIV. Ada sekitar 36.7 juta orang hidup dengan HIV, dengan
2.1 juta orang yang baru terdeteksi mengidap infeksi HIV di tahun 2015
kasus infeksi HIV tertinggi, yakni dengan 25.6 juta ODHA tahun 2015, area
ini juga memegang 2/3 populasi global dari infeksi HIV baru (WHO,2016)
penyakit yang menjadi masalah kesehatan global dan menjadi salah satu
41,4 juta orang hidup dengan HIV dan sebanyak 1,9-2,2 juta orang yang
terinfeksi HIV. Pada saat yang sama tercatat sebanyak 980.000-1,6 juta
Jakarta (40.500 kasus). 10 besar kasus HIV terbanyak ada di provinsi DKI
Jakarta, Jawa timur, papua, jawa barat, bali, sumatera utrara, jawa tengah,
RI,2016)
(Kemenkes RI ,2016)
dalam melindungi dirinya terhadap infeksi lain (Mahdiana, 2010). Infeksi sel
T dan replikasi virus didalam sel yang terinfeksi adalah mekanisme utama
penyebab lisis sel T CD4 oleh HIV (Kumar, Abas, Fausto, 2010).
setelah HIV menginfeksi tubuh penderita, namun periode ini dapat lebih
cepat. Sekitar 10% penderita mulai mengalami gejala AIDS dalam waktu 2-
Penularan vertikal dapat terjadi dari ibu yang terinfeksi HIV kepada
melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI). Penularan HIV secara vertikal atau
ibu ke anak salah satunya dipengaruhi oleh jumlah sel CD4 ibu yang rendah
yaitu <200 sel/ml. Penularan vertikal ini berperan sekitar 90% infeksi HIV
Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) yang bertujuan untuk mencegah
penularan HIV dari ibu ke bayi dan mengurangi dampak epidemi HIV
terhadap ibu dan bayi maka pendekatan yang dilakukan pada wanita hamil
saat menolong persalinannya, risiko kematian ibu dan resiko pada janin
yang dikandung dan dilahirkan. Kelainan yang dapat terjadi pada janin
adalah asfiksia neonatal, berat badan lahir rendah, partus preterm, abortus
Sarwono, 2010)
dengan jumlah CD4 (p=0,017). pada stadium klinis ringan, jumlah CD4
tinggi & sebaliknya pada stadium klinis tinggi, jumlah CD4 rendah, namun
belum ada yang meneliti mengenai hubungan stadium klinik dengan jumlah
dengan CD4 pada pasien HIV/AIDS dalam kehamilan di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Sudirohusodo Makassar”
dalam kehamilan
Makassar
kehamilan
3. Untuk mengetahui hubungan antara stadium klinis dengan CD4 pasien
1. Institusi Pendidikan
2. Rumah Sakit
kejadian tersebut.
3. Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
HIV/AIDS,http:// http://www.who.int/features/qa/71/en/.(08/10/2014)
http://www.who.int/hiv/pub/arv/global-AIDS-update-2016_en.pdf