Ii Batuan PDF
Ii Batuan PDF
1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
3. Batuan Metamorf
•
Viskositas Magma
– resistensi magma untuk dapat mengalir
•
Mafic magma
– Relatif mudah mengalir
– dikontrol jaringan silika tetrahedron (SEDIKIT)
Lava dan Debu Volkanik dari Mount Mayon, Philippines, 1993
Lava : Pahoehoe and AA flows
Bagian bawah :
pahoehoe flow,
terbentuk dari aliran
cepat, lava tipis
Memperlihatkan
variasi bentuk dari
plutonic rocks.
Banyak batuan
plutonik dapat
terkait dengan
gunungapi
(volcanoes)
Terdapat
hubungan yang
erat antara batuan
intrusif dan
batuan ekstrusif.
Laccolith : mirip sill (concordant), tapi bentuk menyerupai jamur
Batholith : tubuh intrusi batuan beku dengan daerah permukaan
yang paling luas (> 100 km2)
Stock : menyerupai batholith, tapi punya luas permukaan yang lebih kecil
VOLCANIC NECK,
CENTRAL FRANCE
Volcanic neck,
merupakan sisa
erosi dari
gunungapi purba
(ancient volcano).
(Hoggar Mountains
of Algeria).
DIKE, BAR HARBOR,
MAINE
BATHOLITHS,
EASTERN EGYPT
TEPHRA
(Vol. Ash & dust)
Columnar joints, Devil’s Tower, Wyoming
ATAS
Cinder cone : terbentuk oleh debu volcanik
yang keluar dari central vent.
Vent /volcanic neck : terisi solidified lava
dan fragmental debris
BAWAH
Pillow basalt, pendinginan lava dibawah air
membentuk ellipsoidal masses
Pendinginan dan Kristaslisasi
•
Magma mendingin relatif perlahan (dibawah permukaan
bumi)
– Cukup waktu membentuk kristal yang sempurna
– Ukuran kristal relatif kasar (besar)
– Tekstur Kristalin (crystalline texture)
•
Magma mendingin relatif lebih cepat (dekat/di permukaan
bumi)
– Tidak cukup waktu membentuk kristal yang sempurna
– Ukuran kristal relatif lebih halus (kecil)
– Tekstur kristalin
•
Magma mendingin relatif sangat cepat (di permukaan bumi)
– Tidak sempat membentuk kristal
– Membentuk kaca (glass)
WARNA
•
REFLEKSI DARI KOMPOSISI MINERAL-MINERAL
PEMBENTUK BATUAN
– FELSIC MINERALS
– MAFIC MINERALS
KRISTALINITAS
•
KRISTAL (CRYSTAL) VS KACA (GLASS)
•
UKURAN KRISTAL :
– KASAR (PHANERITIC TEXTURE)
– HALUS (APHANITIC TEXTURE)
– PADUAN KASAR DAN HALUS (PORPHYRITIC
TEXTURE)
Slow cooling
Phaneritic texture
Rapid cooling
Aphanitic texture
Aphanitic texture : Kristal diidentifikasi menggunakan mikroskop
Pada batuan ini tidak mungkin mengidentifikasi tanpa bantuan mikroskop.
Gambar contoh setangan (hand specimen) dan sayatan tipis (thin section)
Porphyritic
texture
KOMPOSISI
BATUAN BEKU
ASSOSIASI MINERAL
BATUAN SEDIMEN
(sedimentary rocks)
SIKLUS BATUAN
Batuan sedimen
(Sedimentary Rocks)
•
Batuan dapat berkomposisi asal klastika batuan
yang lebih tua (older rocks).
•
Batuan yang tersingkap di permukaan ~75%
adalah batuan sedimen.
•
Studi tentang batuan sedimen dapat
merekonstruksi sejarah bumi (earth history).
•
Memiliki nilai ekonomis penting sebagai sumber
dari coal, oil & gas, iron, aluminum, sand, gravel
etc.
Empat Tahap
Pembentukan Batuan Sedimen
1. Pelapukan (weathering)
2. Pengangkutan (transportation)
3. Pengendapan (deposition) – terjadi
bila geologic agent tidak dapat
mengangkut sedimen lebih lama
4. Pembatuan (lithification)
Tahap 1: Pelapukan (weathering)
•
Melapukkan batuan yang hadir lebih dahulu
(pre-existing rock)
– Mechanical
– Chemical
•
Mengubah batuan menjadi sediment
Tahap 2: Pengangkutan Sedimen
•
Sediment diangkut oleh :
– Angin (wind)
– Air (water)
– Es (ice)
•
Gambaran dari pengangkutan sediment?
– Pemilahan (Sorting)
– Pembundaran (Rounding)
Tahap 2, Lanjutan :
•
Bila butiran (sediment) terangkut jauh, maka akan
menghasilkan butiran yang membundar
Jarak dekat Jarak jauh
(Short distance) (Long distance)
Tahap 2, lanjutan
•
Lebih lama sediment terangkut
– Sediment lebih tersortasi
Short distance
Long distance
Tahap 3: Pengendapan (deposition)
•
Mengangkut sediment membutuhkan energy!
•
Terdapat hubungan antara ukuran butir (grain size)
& energy
– Butiran yang lebih kecil membutuhkan energi yang kecil
– Buturan yang lebih besar membutuhkan energi yang
besar
– Jika sungai mengalir melambat, sediment akan
diendapkan
– Jika sungai mengalir lebih cepat, sediment berukuran
besar akan terbawa
Ukuran partikel (Particle Size) & Lingkungan
Pengendapan (Depositional Environment)
•
Partikel berukuran besar diendapkan pada
lingkungan dengan energi yang besar (higher energy
environments).
•
Contoh
– Gravel – diangkut oleh aliran air yang cepat, longsoran
batuan (rock slides), atau aliran es (glacier)
– Sand – diangkut oleh angin (wind), kerja ombak (wave
action-di pantai), sungai (rivers)
– Silt & Clay – di Lingkungan danau (lakes), rawa (swamp),
tau laut dalam (deep oceans)
Tahap 4: Pembatuan (Lithification)
•
Kompaksi (Compaction) – tekanan dari
sedimen yang menutupi diatasnya
(overlying sediments) akan menyusun
butiran dan menekan air dari rongga pori
•
Sementasi (Cementation)- rongga pori terisi
oleh pengendapan :
– Calcite
– Quartz
– iron oxide
Sumber material sedimen
•
Detritus – pecahan batuan
– e.g., gravel, sand, silt, clay yang berasal dari erosi
permukaan lahan
•
Precipitasi kimia (Chemical Precipitation) –
pengendapan material terlarut dalam air
– Presipitasi langsung (direct precipitation)
– Tetumbuhan atau binatang mengekstraksi zat kimia dari
air untuk membentuk cangkang (shells), kerangka
(skeletons), etc.
– Ketika binatang mati, maka cangkang diendapkan
Batuan sedimen detrital
(Detrital Sedimentary Rocks)
•
Komposisi – kebanyakan terdiri dari quartz,
feldspars & clay
•
Diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel
:
– Conglomerate (> 2 mm, rounded grains)
– Breccia (> 2 mm, angular grains)
– Sandstone - 2 to 1/16 mm (see grains)
– Siltstone - 1/16 to 1/256 mm
Konglomerat (Conglomerate)
•
Asal batuan :
– Aliran sungai yang cepat
– Endapan laut dangkal karena badai (storm)
– Terbawa aliran es (glacier)
Batupasir (Sandstone)
•
Asal batuan :
– Sungai
– Pantai
– Gumuk pasir (sand dunes)
Serpih (Shale)
•
Asal batuan :
– Laut dalam (Deep ocean)
– Danau dalam (deep lake)
Batuan Sedimen Kimia
(Chemical Sedimentary Rocks)
•
2 jenis :
– Fisik - Evaporation (Evaporites)
•
Salt, gypsum – endapan yang tertinggal pada
proses evaporasi air
– Biokimia
•
Air-Tetumbuhan dan binatang mengekstraksi
CaCO3, membentuk shells etc.
•
Kerangka yang telah mati (mis. Terumbu)
berakumulasi pada dasar laut sebagai detritus.
•
Coal – material organik yang terawetkandi
lingkungan rawa.
Ringkasan (Summary)
•
Detrital Sedimentary Rocks
– Kuncinya adalah Ukuran Butir (Grain size)
•
Chemical Sedimentary Rocks
– Kuncinya adalah komposisi kimia
Special Features
•
Terbentuk selama pengendapan :
– Bedding - parallel or cross
– Ripple Marks
– Graded Bedding
– Mud cracks
•
Membantu dalam menentukan lingkungan
masa lampau dan iklim
Lingkungan Pengendapan
(Depositional Settings)
•
Continents
– Desert, glacial, fluvial (rivers), lake, swamp, cave
•
Mixed (Transition zone)
– Lagoon, river delta, estuary, beach
•
Marine
– Shallow, intermediate, or deep water
Grain Sizes
Mud Cracks
Coal
Shells
Ripple Marks
Cross-bedding
Bedding
Whole Fossil Rock
Lithification of Detrital Sediments
Graded bedding
BATUAN METAMORF
Tipe Utama :
n Orogenic metamorphism
n Tipe metamorfisme yang berasosiasi dengan convergent
plate margins
n Dynamo-thermal: episode orogenesa terkait dengan gradien
geotermal dan deformasi
n Karakteristik : Batuan terfoliasi
n Burial metamorphism
The Types of Metamorphism
Orogenic
Metamorphism
Examples of foliated metamorphic rocks. a. Slate. b. Phyllite. Note the difference in reflectance on
the foliation surfaces between a and b: phyllite is characterized by a satiny sheen. Winter (2001) An
Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall.
SLATE
Spotted Phyllite. Winter (2001) An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice
Hall.
Foliated Metamorphic Rocks
Garnet muscovite schist. Muscovite crystals are visible and silvery, garnets occur as large dark
porphyroblasts. Winter (2001) An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice
Hall.
SCHIST
Foliated Metamorphic Rocks
Gneiss: a metamorphic
rock displaying gneissose
structure. Gneisses are
typically layered (also
called banded), generally
with alternating felsic and
darker mineral layers.
Quartzo-feldspathic gneiss with obvious layering. Winter (2001) An Introduction to Igneous and
Metamorphic Petrology. Prentice Hall.
GNEISS
Quartz sandstone Quartzite
Limestone Marble
Akhir Perkuliahan