Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI METODA GEOFISIKA DALAM

EKSPLORASI ENDAPAN MINERAL


I. G. A. B Adinatha ISWARA1
072001400055
1)
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi,
Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

Abstrak
Aplikasi geofisika saat ini merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui baik untuk penelitian maupun
eksplorasi. Khususnya di Indonesia yang kaya akan sumber daya mineral. Dalam eksplorasi endapan mineral
data permukaan saja sangat kurang meyakinkan karena pergerakan dari mineral itu sendiri tidak dapat
diketahui secara pasti, oleh karena itu digunakan metoda-metoda geofisika untuk melakukan pendekatan untuk
mengetahui seperti apa kejadian di bawah permukaan bumi. Pada dasarnya metoda yang cocok digunakan
adalah metoda geolistrik, metoda geomagnet, dan metoda gaya berat.

Kata kunci: endapan mineral, geolistrik, geomagnet, gaya berat.

Abstract

Applied geophysics is a very important to understand nor it was for science or exploration. Especially in
Indonesia which was known for its richness of mineral resources. In mineral deposit exploration, certainty
can’t be reached only with surficial data for the movement of minerals itself is quite unpredictable. Which is
why geophysical methods were used to reach a closer understanding of what happen below the earth surfaces.
Basically, geophysical methods compatible for mineral exploration are resistivity methods, magnitude method,
and gravity method.
.

Keywords: mineral deposit, resistivity, magnitude, gravity.

*Penulis untuk korespondensi (corresponding author):


E-mail: iswaradinatha@gmail.com
1. PENDAHULUAN mineral temperatur rendah-transisi yaitu
Eksplorasi endapan mineral di Indonesia kelompok klorit-illit juga hadir.
merupakan hal yang sangat menarik untuk 3.Alterasi Propilitik, Jenis alterasi ini
dipelajari untuk keuntungan negara. Letak umumnya dicirikan oleh kehadiran mineral
Indonesia sendiri yang merupakan klorit-epidot-aktinolit (Corbett & Leach,
pertemuan antara tiga lempeng tektonik 1997). Menurut White (1995), Dicirikan
menjelaskan bahwa negara ini memiliki oleh kehadiran klorit disertai dengan
prospeksi tinggi dalam kekayaan sumber beberapa mineral epidot, illit/serisit, kalsit,
daya mineral. Pemetaan geologi permukaan albit, dan anhidrit terbentuk pada
merupakan hal yang wajib dilakukan untuk temperatur 200°-300°C pada pH
mengetahui prospeksi daerah yang memiliki mendekati netral, dengan salinitas
potensi endapan mineral ekonomis, namun beragam, umumnya pada daerah yang
data tersebut kurang meyakinkan karena mempunyai permeabilitas rendah.Alterasi
tidak dapat diketahui secara pasti jalur ini mempunyai penyebaran yang terluas
migrasi mineral dibawah permukaan. dan kaitannya secara langsung dengan
Dengan adanya metoda – metoda geofisika mineralisasi sangat kecil. Kristal
peneliti dapat melakukan pendekatan lebih plagioklas mengalami argilitisasi dengan
lanjut untuk memastikan adanya endapan intensitas kecil, biotit mengalami
mineral dibawah permukaan bumi. Oleh perubahan menjadi klorit dengan atau
karena itu sangat penting untuk mengetahui tanpa karbonat.
metoda geofisika seperti apa yang paling 4.Alterasi Filik, dicirikan oleh serisitasi
efisien dan ekonomis untuk eksplorasi hampir seluruh mineral silikat, kecuali
endapan mineral ekonomis. kuarsa. Plagioklas feldspar tergantikan
oleh serisit dan kuarsa halus. K-Feldspar
2. TINJAUAN DASAR ENDAPAN magmatik juga mengalami serisitasi tapi
MINERAL lebih kecil intensitasnya dari plagioklas.
2.1 Alterasi 5. Alterasi Potasik, Menurut Corbett & Leach
Alterasi merupakan perubahan dalam (1997), mineral utama dalam alterasi ini
mineralogi suatu batuan yang terjadi karena berupa potasik feldspar sekunder & biotit
proses-proses fisika dan kimia, khususnya sekunder, serta aktinolit+ klinopiroksen
oleh aktivitas larutan hidrotermal. Alterasi dicirikan oleh melimpahnya himpunan
dicirikan oleh pembentukan mineral-mineral muskovit-biotit-alkali felspar-magnetit.
sekunder yang mengandung hidroksil (biotit, Anhidrit sering hadir sebagai asesori, serta
serisit, khlorit, mineral lempung) disamping sejumlah kecil albit, dan titanit (sphene)
kuarsa dan juga karbonat. Corbett dan Leach atau rutil kadang terbentuk. Alterasi
(1997) membagi zona alterasi hidrotermal ke potasik terbentuk pada daerah yang dekat
dalam lima zona alterasi berdasarkan batuan beku intrusif yang terkait, fluida
kumpulan dan asosiasi mineral alterasi yang yang panas (>300°C), salinitas tinggi, dan
muncul pada kondisi kesetimbangan yang dengan karakter magamatik yang kuat.
sama dan derajat Ph. Tipe alterasi menurut Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
Corbett dan Leach adalah sebgai berikut: alterasi menurut Corbett dan Leach (1997)
1. Alterasi Argilik, terdiri dari kumpulan mineral antara lain adalah temperatur dan tekanan,
alterasi dengan temperatur rendah, jenis permeabilitas, komposisi kimia, dan
alterasi ini dicirikan dengan kehadiran anggota komposisi batuan samping.
dari kaolin (Halloysit, kaolinit dan dickit) dan
illit (smektit, interlayer, illit-smektit, illit), serta 2.2 Mineralisasi
asosiasi mineral transisi yang terbentuk pada Mineralisasi adalah proses pembentukan
pH menengah dan suhu rendah. Kelompok dari endapan mineral logam atau non logam yang
mineral temperatur rendah-transisi yaitu terkonsentrasi dari satu atau lebih mineral
kelompok klorit-illit juga hadir. yang dapat dimanfaatkan (Bateman,1981).
2. Alterasi Argilik Lanjut, jenis alterasi ini dicirikan Menurut Bateman (1981) Secara umum
dengan kehadiran anggota dari kaolin proses mineralisasi dipengaruhi oleh
(Halloysit, kaolinit dan dickit) dan illit (smektit, beberapa faktor pengontrol, meliputi:
interlayer, illit-smektit, illit), serta asosiasi 1. Larutan hidrotermal yang berfungsi
mineral transisi yang terbentuk pada pH sebagai larutan pembawa mineral.
menengah dan suhu rendah. Kelompok dari
2. Zona lemah yang berfungsi sebagai saluran Sistem ini umumnya terdapat pada tatanan
untuk lewat larutan hidrotermal. tektonik dan tingkat erosi pada sistem
3. Tersedianya ruang untuk pengendapan hidrotermal. Meliputi urat yang berkemang
larutan hidrotermal. sebagai kekar bukaan yang terisi oleh
4. Terjadinya reaksi kimia dari batuan mineral-mineral hidrotermal (Corbett &
induk/host rock dengan larutan hidrotermal Leach, 1997). Tipe sistem bukaan urat antara
yang memungkinkan terjadinya lain(Gambar 1):
pengendapan mineral bijih. 1. Tension fracture
5. Adanya konsentrasi larutan yang cukup Urat bukaan mewakili kekar ekstensional
tinggi untuk mengendapkan mineral bijih. yang terisi mineral yang terbentuk pada
Menurut Lindgren (1933) faktor yang gaya ortogonal dan oblique convergence.
mengontrol terkonsentrasinya mineral- Bentuk dari kekar bukaan antara lain
mineral logam pada suatu proses mineralisasi tension gash vein, fissure vein, dan sheeted
dipengaruhi oleh: fracture.
1. Proses diferensiasi, Pada proses ini terjadi 2. Jogs
kristalisasi secara fraksional (fractional Merupakan struktur kekar bukaan yang
crystalization), yaitu pemisahan mineral- terbagi kedalam beberapa tipe, antara lain:
mineral berat pertama kali dan -Jogs, merupakan penghubungan dari
mengakibatkan terjadinya pengendapan segmen sesar echelon. Jogs dapat terbentuk
kristal-kristal magnetit, kromit dan ilmenit. pada tektonik ekstensional maupun
2. Aliran gas yang membawa mineral-mineral kompresional. Jogs itu sendiri merupakan
logam hasil pangkayaan dari magma, Pada tempat terendapkannya mineral bijih.
proses ini, unsur silika mempunyai peranan -Pull-apart basin, terbentuk apabila jogs
untuk membawa air dan unsur-unsur melalui proses ekstensional yang
volatil dari magma. Air yang bersifat asam membentuk rhomboid, terisi sedimen
akan naik membawa CO2, N, senyawa S, epiklastik dan hanya dapat terbentuk di
fluorida, klorida, fosfat, arsenik, senyawa permukaan. Apabila sedimen memiliki
antimon, selenida dan telurida. Pada saat permeabilitas baik maka alterasi
yang bersamaan mineral logam seperti Au, hidrotermal dapat terjadi.
Ag, Fe, Cu, Pb, Zn, Bi, Sn, tungten, Hg, -Sigmoid loops, merupakan segmen urat
Mn, Ni, Co, Rd dan U akan naik terbawa yang dapat terisi mineral bijih yang
larutan. Komponen-komponen yang terbentuk didalam jogs.
terbawa dalam aliran gas tersebut berupa -Splays atau Horsetails, merupakan kekar
sublimat pada erupsi vulkanik dekat yang berupa lengkungan, memiliki
permukaan dan membentuk urat hubungan menyudut dengan struktur strike
hidrotermal . slip linear. Terbentuk karena adanya
pengurangan atau menghilangnya energy
2.3 Kontrol Struktur saat sesar geser terbentuk. Splays dapat
Pada umumnya struktur geologi berfungsi terisi endapan-endapan epithermal.
sebagai tempat pengendapan mineral bijih, 3. Flexures
dan sebagai jalur migrasi dari mineral bijih. Flexure terbentuk akiat pembelokan dalam
Pada busur magmatik, struktur regional dapat skala lokal yang membentuk strike-slip
menimbulkan intrusi dan menyebabkan yang melengkung, berbeda dengan jogs,
struktur-struktur yang akan menjadi tempat flexure merupakan strike slip itu sendiri.
mineral bijih terendapkan. Dalam sejarah dari Flexure dengan skala besar dapat menjadi
aktivitas struktur dapat disimpulkan tempat terendapkannya sedimen epiklastik
mineralisasi terbentuk dalam tiga tahap yaitu: yang dapat teralterasi hidrotermal.
Pre-mineralization, yaitu pada terbentuknya mineralisasi pada flexure merupakan syn-
intrusi, Syn-mineralization,saat pembentukan mineralization.
sistem mineral bijih atau saat naiknya mineral 4. Hanging Wall Splits
bijih melalui celah celah struktur, dan Post- Terbentuk pada kemiringan dari sesar dan
mineralization, yaitu saat endapan mineral paling sering terdapat pada sesar turun
bijih terdeformasi (Corbett & Leach, 1997). yang terbentuk pada rezim ekstensional.
2.3.1 Sistem Bukaan Urat Mineralisasi umumnya terdapat pada
perpotongan hanging wall dan batas
litologi. Mineralisasi pada hanging wall Kontras resistivity yang ada pada batuan akan
splits dapat berupa syn- atau post- mengubah potensial listrik bawah permukaan
mineralization. tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu
5. Ore Shoots bentuk anomali dari daerah yang kita amati.
Merupakan zona segmen urat yang lebar Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa
dengan kualitas yang lebih tinggi, spesifikasi yaitu: Self potensial, metode ini
terbentuk karena pelebaran lanjutan dan memanfaatkan potensial listrik yang terdapat
kenaikan fluida. Mineralisasi pada ore di alam, dan Induced potential, metode ini
shoots merupakan post-mineralization. memanfaatkan potensial listrik yang kita
induksikan sendiri kedalam tanah.
Teori utama dalam metoda resistivity sesuai
dengan hokum Ohm yaitu arus yang mengalir
(I) pada suatu medium sebanding dengan
voltage (V) yang terukur dan berbanding
terbalik dengan resistansi (R) médium, atau
dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑉 = 𝐼. 𝑅 (1)

Dimana R (Resistansi) sebanding dengan


panjang medium yang dialiri (x), dan
berbanding terbalik dengan luas bidang (A),
yang sesuai dengan rumus :

𝑅 = 𝑥/𝐴 (2)

Untuk mendapatkan pengukuran resistivity


yang menghasilkan harga resistivitas semu
ρapp (apparent resistivity) dirumuskan oleh:

Gambar 1. Sistem Bukaan Urat Menurut


Corbett dan Leach (1997)
ρapp=Karray.V/I (3)
3. TEORI DASAR GEOFISIKA
Metoda geofisika merupakan suatu
pendekatan yang dilakukan untuk Dalam pelaksanaan survey dikenal beberapa
mengetahui kondisi bawah permukaan metoda pengambilan data sesuai dengan
dengan aspek - aspek geologi yang peletakan eloktroda yang dilakukan. Hal ini
diinterpretasi melalui anomali dari sifat – berpengaruh terhadap faktor geometri
sifat fisik batuan terhadap batuan sekitarnya. peneletian resistivity yang kita lakukan
Dalam eksplorasi mineral, metoda yang (Gambar 2). Adapun konfigurasi tersebut
paling efisien digunakan merupakan metoda antara lain:
geolistrik, geomagnet, dan gaya berat karena -Konfigurasi Wenner
harganya yang ekonomis dan batuan intrusi -Konfigurasi Schlumberger
dapat terlihat jelas dalam anomali geolistrik, -Konfigurasi Dipole-dipole
geomagnet, dan gaya berat. -Konfigurasi Pole-dipole
3.1. Metoda Geolistrik -Konfigurasi Pole-Pole
Metoda ini dilakukan dengan menggunakan
medan potensial listrik bawah permukaan
sebagai objek pengamatan utamanya.
berdasarkan kepada teori potensial, sehngga
keduanya sering disebut sebagai metoda
potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi
besaran fisika yang terlibat, keduanya
mempunyai perbedaan yang mendasar.
Dalam magnetik harus mempertimbangkan
variasi arah dan besar vektor magnetisasi.
sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau
variasi besar vektor percepatan gravitasi.
Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks.
Dengan demikian, metode magnetik
memiliki variasi terhadap waktu jauh lebih
besar. Pengukuran intensitas medan
magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut
dan udara. Metode magnetik sering
digunakan dalam eksplorasi pendahuluan
Gambar 2. Konfigurasi Elektroda minyak bumi, panas bumi, dan batuan
mineral serta serta bisa diterapkan pada
3.2 Metoda Geomagnet pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.
Dilakukan berdasarkan pengukuran anomaly Secara umum interpretasi data geomagnetik
geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan terbagi menjadi dua, yaitu interpretasi
kontras suseptibilitas, atau permeabilitas kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi
magnetik tubuh cebakan dari daerah kualitatif didasarkan pada pola kontur
sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas anomali medan magnetik yang bersumber
relatif itu diakibatkan oleh perbadaan dari distribusi benda-benda termagnetisasi
distribusi mineral ferromagnetic, atau struktur geologi bawah permukaan
paramagnetic, diamagnetic. Metode ini bumi. Selanjutnya pola anomali medan
sensitive terhadap perubahan vertical, magnetik yang dihasilkan ditafsirkan
umumnya digunakan untuk mempelajari berdasarkan informasi geologi setempat
tubuh intrusi, batuan dasar, urat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau
hydrothermal yang kaya akan mineral struktur geologi, yang dijadikan dasar
ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode pendugaan terhadap keadaan geologi yang
ini juga sangat disukai pada studi geothermal sebenarnya.
karena mineral-mineral ferromagnetic akan nterpretasi kuantitatif bertujuan untuk
kehilangan sifat kemagnetannya bila menentukan bentuk atau model dan
dipanasi mendekati temperatur Curie oleh kedalaman benda anomali atau strukutr
karena itu digunakan untuk mempelajari geologi melalui pemodelan matematis.
daerah yang dicurigai melalui proses Untuk melakukan interpretasi kuantitatif, ada
hidrotermal yang cenderung membawa beberapa cara dimana antara satu dengan
moneral – mineral ekonomis. lainnya mungkin berbeda, tergantung dari
Metode magnetik didasarkan pada bentuk anomali yang diperoleh, sasaran yang
pengukuran variasi intensitas medan dicapai dan ketelitian hasil pengukuran.
magnetik di permukaan bumi yang 3.3 Metoda Gaya Berat
disebabkan oleh adanya variasi distribusi Teori yang mendasari metoda gayaberat
benda termagnetisasi di bawah permukaan adalah hukum Newton mengenai gaya tarik
bumi. Variasi yang terukur (anomali) berada antara dua massa benda. Hukum Newton
dalam latar belakang medan yang relatif menyatakan bahwa besarnya gaya tarik
besar. Variasi intensitas medan magnetik menarik antara dua benda yang mempunyai
yang terukur kemudian ditafsirkan dalam masa m1 dan m2 dengan jarak r dinyatakan
bentuk distribusi bahan magnetik di bawah sebagai berikut:
permukaan, yang kemudian dijadikan dasar
bagi pendugaan keadaan geologi yang
mungkin. Metode magnetik memiliki 𝑚1 𝑚2
𝐹(𝑟) = −𝐺 .𝑟 (4)
kesamaan latar belakang fisika dengan 𝑟2
metode gravitasi, kedua metode sama-sama
Dimana: F = Gaya newton Kulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
r = jarak antara dua masa benda Metoda geofisika yang diterapkan yaitu
m = massa benda metoda geomagnet, tahanan jenis dan
G = konstanta gravitasi umum gayaberat. Hasil penyelidikan menunjukan
adanya struktur patahan berarah hampir
Harga rata-rata gayaberat di permukaan bumi utara-selatan yang ditunjukan oleh kontak
adalah 9.80 m/s2. Satuan yang digunakan antara pola anomali magnet rendah dan
adalah gayaberat adalah milliGal (1 mGal = anomali tinggi tinggi dan kelurusan
10-3 Gal = 10-3 cm/s2) atau ekivalen dengan anomali gayaberat rendah sebagai pantulan
10 gu (gravity unit). Variasi gaya berat yang dari zona lemah yang mempunyai densiti
disebabkan oleh variasi perbedaan densitas lebih rendah. Mineralisasi ditunjukan oleh
bawah permukaan adalah sekitar 1 mGal anomali tahanan jenis tinggi dengan bentuk
(100 mm/s2). khas seperti yang ditunjukan model
Karena bentuk bumi bukan merupakan bola anomali tahanan jenis Pongkor yang
pejal yang sempurna, dengan relif yang tidak terdapat pada zona patahan yang
rata, berotasi serta ber revolusi dalam sistem diinterpretasikan sebagai pantulan dari
matahari, tidak homogen. Dengan demikian zona vein kuarsa.
variasi gayaberat di setiap titik permukaan - Geofisika pada Mineral Logam Endapan
bumi akan dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu : Epitermal Sulfur Tinggi, Lokasi
- lintang penyelidikan yaitu di daerah Teluk Awang,
- ketinggian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa
- topografi Tenggara Barat. Metoda yang digunakan
- pasang surut yaitu geomagnet, tahanan jenis dengan cara
- variasi densitas bawah permukaan pemetaan Schlumberger dan dipole-dipole
sehingga dalam pengukuran dan interpretasi, dan cara gayaberat. Hasil penyelidikan
faktor-faktor tersebut harus diperhatikan menunjukan kelurusan kontur anomali,
(dikoreksi). berarah utara-selatan, timurlaut-baratdaya
sampai hampir barat-timur yang ditunjukan
4. APLIKASI GEOFISIKA oleh peta anomali magnet, gayaberat dan
Peneliti terdahulu telah mengaplikasikan tahanan jenis dan ditafsirkan sebagai
metoda – metoda geofisika dalam eksplorasi struktur patahan. Struktur patahan yang
sumber daya mineral. Berikut merupakan ditunjukan oleh hasil penyelidikan
contoh - contoh aplikasi geofisika yang geofisika ini ditunjang oleh adanya
pernah dilakukan, antara lain: kenampakan di lapangan.
- Geofisika pada Mineral Logam Tipe Analisa kimia pada batuan breksi yang
Porfiri, dimana lokasi penyelidikan yaitu tersilisifikasi yang diambil pada zona
di daerah Dawagu, Irian Jaya. Metoda patahan berarah utara-selatan, timurlaut-
geofisika yang diterapkan dalam baratdaya menunjukan adanya kandungan
penyelidikan ini yaitu IP, Geomagnet dan unsur Au mencapai 147 ppb.
potensial diri (SP). Dengan hasil Daerah yang terletak di bagian utara yang
penyelidikan menunjukan bahwa daerah mengindikasikan tipe mineralisasi
mineralisasi ditunjukan oleh anomali epithermal sulfur tinggi yaitu dengan
magnet, chargeability dan SP negatip adanya native sulfur dan alunit berkorelasi
tinggi. Anomali magnet mencapai besaran dengan anomali gayaberat rendah yang
mencapai lebih dari 1000 gamma dilalui oleh kelurusan kontur anomali yang
sedangkan anomali IP menunjukan harga ditafsirkan sebagai struktur patahan.
backround kira-kira 20 mV. Anomali SP - Geofisika pada Endapan Emas Plaser,
pada pusat inrusi porpiri mencapai – 350 Lokasi penyelidikan yaitu di daerah
mV. Hasil pemboran menunjukan bahwa Takaoi, Kabupaten Kahayan Hulu,
anomali magnet tinggi yang tidak ditunjang Kalimantan Tengah. Metoda yang
oleh IP tinggi tidak menunjukan adanya diterapkan dalam penyelidikan ini yaitu
mineralisasi. metoda tahanan jenis dengan
- Geofisika pada Mineral Logam Endapan mengaplikasikan konfigurasi dipole-dipole
Epitermal Sulfur Rendah, berlokasi dan Schlumberger sebagai kontrol terhadap
penyelidikan yaitu di daerah Cikalong hasil dipole-dipole. Hasil penyelidikan
menunjukan dengan jelas adanya tiga
lapisan tiga lapisan yaitu lapisan tanah
penutup dengan ketebalan rata-rata 3 meter,
lapisan aluvium dengan ketebalan 7 sampai
10 meter yang ditempati oleh konglomerat
dan sisipan lempung dan batuan dasar pada
kedalaman antara 10 sampai 15 meter.
Akumulasi bijih-bijih emas terdapat pada
lapisan konglomerat umumnya pada bagian
dasar yaitu kontak antara batuan dasar dan
konglomerat

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari tinjauan pustaka dan
penelitian – penelitian sebelumnya maka
dapat disimpulkan metoda geofisika untuk
sektor pertambangan endapan mineral yang
efisien untuk digunakan sangatlah
bergantung kepada kebutuhan yang
diperlukan seperti endapan apa yang dicari
dan juga seperti apa lingkungan geologi
daerahnya. Metoda geolistrik dapat
menentukan batuan dan intensitas struktur
bawah permukaan, Metoda geomagnet dapat
menemukan anomali pada batuan dengan
sifat magnet, dan metoda gaya berat dapat
menentukan batuan beku yang umumnya
merupakan sumber daripada mineral
ekonomis.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua orang yang telah membantu
dan menyemangati penulis dalam penulisan
tugas ini.

DAFTAR PUSTAKA
Pertiwi, Ayu Diah. 2018. Karakterisasi
Reservoir Batupasir Berdasarkan
Analisis Petrofisika dan Fasies
pada Zona A22, Formasi
Balikpapan, Di Lapangan “ADP”,
Cekungan Kutai, Kalimantan
Timur. Skripsi S-1, Jurusan Teknik
Geologi, FTKE, Universitas Trisakti,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai